mencoba membahas tentang jenis dan macam part mesin yang menjadi tanggung
jawab Teknisi Elektrik di pabrik Industri, yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
1) Box panel adalah Box atau kotak seperti lemari yang di dalamnya tersimpan
susunan berbagai jenis part - part Elektrikal seperti Contactor, Inverter, trafo,
VariSpeed, Kabel power supply, Timer, dan lain - lainnya.
2. Motor drive adalah part mesin produksi secara Elektrikal yang berfungsi sebagai
penggerak utama untuk menggerakkan part - part lainnya di line produksi.
3.Sensor detech adalah salah satu part mesin yang di handling oleh Teknisi Elektrik
yang mempunyai fungsi sebagai detector atau pendeteksi benda kerja, bahan
produk atau barang lainnya.
4.Touch Panel adalah layar monitor untuk menampilkan hal - hal yang
berhubungan dengan proses produksi seperti data - data size produk, data - data
setting proses produksi, settingan program produksi dan lain – lainnya
Yang termasuk komponen atau onderdill Instrumen pada mesin produksi seperti
contoh :
Timbangan material
Timbangan untuk hasil produksi
Controller
Thermo couple
Thermometer
Recorder chart
Transduser
Melakukan Perawatan Mesin Produksi di Bidang Elektrik.
Mesin produksi yang beroperasi setiap waktu pasti akan mengalami yang namanya
trouble shooting atau kerusakan baik kerusakan secara mekanik, elektrik maupun
instrumen.
Mendata stock atau spare part untuk onderdill mesin produksi khusus untuk
onderdill atau part merupakan sesuatu yang wajib di laksanakan oleh Teknisi
apapun termasuk Teknisi Elektrik, karena hal tersebut merupakan hal yang sangat
penting. Adapun tujuan Teknisi Elektrik menyediakan Spare Part Onderdill untuk
mesin produksi tesebut adalah sebagai berikut :
Sebagai stock atau spare untuk mengganti jika suatu saat onderdill yang
terpasang di mesin terjadi kerusakan atau trouble shooting.
Sebagai stock atau part untuk Improvement atau modifikasi jika Teknisi
Elektrik akan melakukan Aktifitas Improvement.
Penentuan waktu kalibrasi sebenarnya bisa diperkiran seperti mengganti oli kendaraan.
Misalkan, alat ukur harus dikalibrasi saat mencapai 400 jam penggunaan atau setahun
sekali dari masa pemakaian.
Biaya dan risiko terkait dengan alat pengukur yang tidak dikalibrasi bisa jauh lebih tinggi
daripada biaya pada alat ukur yang terkalibrasi. Oleh karena itu, disarankan bahwa alat
ukur tersebut dikalibrasi secara teratur oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik.
Kalibrasi Tekanan
Kalibrasi tekanan memiliki fungsi utama di berbagai industri yang mana peralatan pengukuran
digunakan untuk memantau kinerja dan keselamatan pada prosesnya, biasanya digunakan
untuk mengukur tekanan gas dan hidrolik. Beberapa contoh instrumen tekanan yang
dikalibrasi secara teratur adalah Pengukur Tekanan Digital, Indikator Digital, Transduser,
Pemancar, Pengukur Tekanan Analog, dan Barometer.
Kalibrasi Suhu
Dalam semua proses di mana pembacaan suhu memiliki peran penting, kalibrasi suhu dapat
dilakukan dalam lingkungan yang terkendali. Kalibrasi suhu hanya dapat dilakukan dengan
membandingkan standar yang diketahui, dalam lingkungan suhu yang stabil dengan probe
yang diuji. Beberapa contoh peralatan yang memerlukan kalibrasi suhu secara berkala adalah:
Sistem Akuisisi Data, Termometer, Termometer panggil, Meteran Inframerah, PRT dan
Termistor, dan Kamera Termal
Kalibrasi Aliran
Pengukur kalibrasi aliran (atau sensor aliran) adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur
laju aliran linier, nonlinier, massa, atau volumetrik dari cairan atau gas. Laju aliran mengacu
pada kecepatan dimana proses cairan bergerak melalui pipa, lubang, atau kapal pada waktu
tertentu. Empat jenis utama kalibrasi aliran atau flow meter yang sering dibutuhkan adalah:
Pengukur Aliran Massa Termal, Pengukur Aliran Laminar, Rotometer – Gas dan Udara, dan
Pengukur Turbin.
Kalibrasi listrik
Kalibrasi listrik mengacu pada proses verifikasi kinerja instrumen apa pun yang mengukur
atau menguji parameter listrik seperti: tegangan, arus, resistansi, induktansi, kapasitansi,
waktu dan frekuensi. Kalibrasi listrik memerlukan penggunaan perangkat atau kalibrator
presisi yang mengevaluasi kinerja properti utama untuk perangkat lain yang disebut unit yang
diuji (UUT).
Instrumen yang sering digunakan untuk kalibrasi listrik adalah: Pencatat Data, Meteran Listrik,
Multi-meter, Osiloskop, Penghitung Frekuensi, Penguji Isolasi, dan Penguji Lingkaran.
1. Pelanggan
Supply chain umumnya dimulai dari pelanggan, sebagai pihak pertama yang melakukan pesanan
atas produk yang ditawarkan. Pelanggan akan memberikan informasi detail terkait produk yang
2. Perencanaan
Ketika pesanan sudah dilakukan, perusahaan kemudian merencanakan tahap produksi atas
permintaan tadi. Proses ini terkait mempersiapkan bahan baku, mempersiapkan quality control,
Setelah rencana dibuat, perusahaan melakukan pembelian bahan baku untuk memenuhi pesanan
dan rencana yang sudah disusun. Perusahaan menghubungi supplier bahan baku, dan melakukan
pembelian, detail terkait jumlah bahan baku dan pengiriman juga wajib dipastikan sesuai rencana.
Ketika bahan baku datang, bahan baku ini akan dikirimkan ke gudang atau pabrik untuk
dilakukan quality control dan pengecekan jumlah. Jika semua sudah memenuhi standar yang
ditetapkan, maka bahan baku akan disimpan menunggu proses dan waktu produksi yang
direncanakan.
5. Tahap Produksi Barang
Setelah semua siap, produksi barang bisa dimulai sesuai dengan rencana. Bahan baku akan
diproses bersama bahan lain untuk menghasilkan barang. Setelah itu barang kembali
Ketika waktu pengiriman tiba, barang dipersiapkan dan di-packing sesuai kebutuhan. Pengiriman
dilakukan dengan pihak distributor atau logistik, atau bisa dikirimkan dengan layanan dari
perusahaan. Selama semua lancar, barang bisa dikirim dan sampai sesuai dengan tanggal yang
direncanakan.