Anda di halaman 1dari 5

E/I CONSTRUCTION

 Dalam bidang industri, pengetahuan elektronika sangat diperlukan untuk mendukung


sistem pengukuran dan pengontrolan instrumentasi dari industri yang dikendalikan. Di
dalam suatu industri kimia, misalnya, bermacam-macam reaksi kimia harus diukur dan
dikendalikan baik suhu, volume campuran bahan, tekanan, derajat keasaman, dan lain-
lainnya. Pada umumnya, peralatan pengukuran atau alat pengukur secara elektronik ini
merupakan bagian dasar instrumentasi yang dipakai pada hampir semua bidang
industri.

mencoba membahas tentang jenis dan macam part mesin yang menjadi tanggung
jawab Teknisi Elektrik di pabrik Industri, yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

1) Box panel adalah Box atau kotak seperti lemari yang di dalamnya tersimpan
susunan berbagai jenis part - part Elektrikal seperti Contactor, Inverter, trafo,
VariSpeed, Kabel power supply, Timer, dan lain - lainnya.

2. Motor drive adalah part mesin produksi secara Elektrikal yang berfungsi sebagai
penggerak utama untuk menggerakkan part - part lainnya di line produksi.

3.Sensor detech adalah salah satu part mesin yang di handling oleh Teknisi Elektrik
yang mempunyai fungsi sebagai detector atau pendeteksi benda kerja, bahan
produk atau barang lainnya.

4.Touch Panel adalah  layar monitor untuk menampilkan hal - hal yang
berhubungan dengan proses produksi seperti data - data size produk, data - data
setting proses produksi, settingan program produksi dan lain – lainnya

5.Tombol Emergency Stop merupakan tombol yang mempunyai fungsi sebagai


penghubung terhadap program mesin stop, Jadi apabila tombol emergency stop
kita tekan maka secara otomatis semua line mesin akan stop atau berhenti.

Yang termasuk komponen atau onderdill Instrumen pada mesin produksi seperti
contoh :
 Timbangan material
 Timbangan untuk hasil produksi
 Controller
 Thermo couple
 Thermometer
 Recorder chart
 Transduser
 Melakukan Perawatan Mesin Produksi di Bidang Elektrik.

Melakukan perawatan terhadap onderdill mesin produksi di bidang elektrikal


mempunyai tujuan sebagai berikut :

 Untuk mengurangi terjadinya trouble shooting pada mesin produksi.


 Untuk memperpanjang life time onderdill mesin tersebut.
 Untuk menghindari terjadinya big trouble yang tak terduga.

Melakukan Perbaikan Mesin Produksi yang Rusak.

Mesin produksi yang beroperasi setiap waktu pasti akan mengalami yang namanya
trouble shooting atau kerusakan baik kerusakan secara mekanik, elektrik maupun
instrumen. 

Melihat tersebut, maka untuk memperbaiki kerusakan tersebut pasti membutuhkan


yang namanya Teknisi yang ahli di bidangnya sesuai kerusakan mesin produksi
tersebut. Dengan kondisi ini, maka sebagai seorang Teknisi Elektrik harus selalu
stand by atau siap untuk memperbaiki kerusakan mesin  produksi tersebut.

Melakukan Improvement atau Modifikasi.

Tujuan Teknisi Elektrik melakuan sebuah Improvement atau modifikasi adalah


sebagai berikut :
 Untuk mengurangi jumlah trouble shooting pada mesin produksi.
 Untuk mendapatkan harga atau cost produksi yang serendah - rendahnya.
 Untuk memaksimalkan fungsi onderdill mesin produksi.

Melakukan Penyediaan Spare Part Onderdill Mesin Produksi.

Mendata stock atau spare part untuk onderdill mesin produksi khusus untuk
onderdill atau part merupakan sesuatu yang wajib di laksanakan oleh Teknisi
apapun termasuk Teknisi Elektrik, karena hal tersebut merupakan hal yang sangat
penting. Adapun tujuan Teknisi Elektrik menyediakan Spare Part Onderdill untuk
mesin produksi tesebut adalah sebagai berikut :
 Sebagai stock atau spare untuk mengganti jika suatu saat onderdill yang
terpasang di mesin terjadi kerusakan atau trouble shooting.
 Sebagai stock atau part untuk Improvement atau modifikasi jika Teknisi
Elektrik akan melakukan Aktifitas Improvement.

Mengapa kalibrasi itu penting?


Keakuratan semua alat ukur akan menurun dari waktu ke waktu. Namun,
penurunan akurasi juga dapat disebabkan oleh adanya aliran listrik atau
lingkungan manufaktur yang berbahaya (misalnya adanya tumpahan
minyak, metal chips dll.). Perubahan tersebut bergantung pada jenis
instrumen dan lingkungan tempat penggunaannya, dimana faktor
tersebut dapat menjadi penyebab menurunya kualitas keakuratan dalam
jangka waktu pendek atau lama.

Intinya adalah kalibrasi dapat meningkatkan keakuratan alat ukur,


sedangkan alat ukur yang akurat dapat meningkatkan kualitas produk.

Kapan perusahaan harus mengkalibrasi alat ukur?

Sebenarnya penentuan waktu untuk mengkalibrasi tergantung pada perusahaan itu


sendiri. Karena, instrument atau alat ukur yang dimiliki menjadi tanggung jawab
perusahaan itu sendiri. Perusahaan dapat meminta saran dari laboratorium yang sudah
terkualifikasi mengenai waktu yang tepat untuk mengkalibrasi instrument dan alat ukur.

Penentuan waktu kalibrasi sebenarnya bisa diperkiran seperti mengganti oli kendaraan.
Misalkan, alat ukur harus dikalibrasi saat mencapai 400 jam penggunaan atau setahun
sekali dari masa pemakaian.

Biaya dan risiko terkait dengan alat pengukur yang tidak dikalibrasi bisa jauh lebih tinggi
daripada biaya pada alat ukur yang terkalibrasi. Oleh karena itu, disarankan bahwa alat
ukur tersebut dikalibrasi secara teratur oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik.

Kalibrasi Tekanan
Kalibrasi tekanan memiliki fungsi utama di berbagai industri yang mana peralatan pengukuran
digunakan untuk memantau kinerja dan keselamatan pada prosesnya, biasanya digunakan
untuk mengukur tekanan gas dan hidrolik. Beberapa contoh instrumen tekanan yang
dikalibrasi secara teratur adalah Pengukur Tekanan Digital, Indikator Digital, Transduser,
Pemancar, Pengukur Tekanan Analog, dan Barometer.

Kalibrasi Suhu
Dalam semua proses di mana pembacaan suhu memiliki peran penting, kalibrasi suhu dapat
dilakukan dalam lingkungan yang terkendali. Kalibrasi suhu hanya dapat dilakukan dengan
membandingkan standar yang diketahui, dalam lingkungan suhu yang stabil dengan probe
yang diuji. Beberapa contoh peralatan yang memerlukan kalibrasi suhu secara berkala adalah:
Sistem Akuisisi Data, Termometer, Termometer panggil, Meteran Inframerah, PRT dan
Termistor, dan Kamera Termal

 Kalibrasi Aliran
Pengukur kalibrasi aliran (atau sensor aliran) adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur
laju aliran linier, nonlinier, massa, atau volumetrik dari cairan atau gas. Laju aliran mengacu
pada kecepatan dimana proses cairan bergerak melalui pipa, lubang, atau kapal pada waktu
tertentu. Empat jenis utama kalibrasi aliran atau flow meter yang sering dibutuhkan adalah:
Pengukur Aliran Massa Termal, Pengukur Aliran Laminar, Rotometer – Gas dan Udara, dan
Pengukur Turbin.

 Kalibrasi listrik
Kalibrasi listrik mengacu pada proses verifikasi kinerja instrumen apa pun yang mengukur
atau menguji parameter listrik seperti: tegangan, arus, resistansi, induktansi, kapasitansi,
waktu dan frekuensi. Kalibrasi listrik memerlukan penggunaan perangkat atau kalibrator
presisi yang mengevaluasi kinerja properti utama untuk perangkat lain yang disebut unit yang
diuji (UUT).

Instrumen yang sering digunakan untuk kalibrasi listrik adalah: Pencatat Data, Meteran Listrik,
Multi-meter, Osiloskop, Penghitung Frekuensi, Penguji Isolasi, dan Penguji Lingkaran.

1. Pelanggan

Supply chain umumnya dimulai dari pelanggan, sebagai pihak pertama yang melakukan pesanan

atas produk yang ditawarkan. Pelanggan akan memberikan informasi detail terkait produk yang

dipesan, seperti jumlah, tanggal pengiriman, dan sebagainya.

2. Perencanaan

Ketika pesanan sudah dilakukan, perusahaan kemudian merencanakan tahap produksi atas

permintaan tadi. Proses ini terkait mempersiapkan bahan baku, mempersiapkan quality control,

hingga perencanaan proses produksi yang akan dilaksanakan.

3. Pembelian Bahan Baku

Setelah rencana dibuat, perusahaan melakukan pembelian bahan baku untuk memenuhi pesanan

dan rencana yang sudah disusun. Perusahaan menghubungi supplier bahan baku, dan melakukan

pembelian, detail terkait jumlah bahan baku dan pengiriman juga wajib dipastikan sesuai rencana.

4. Penyimpanan Bahan yang Dikirim

Ketika bahan baku datang, bahan baku ini akan dikirimkan ke gudang atau pabrik untuk

dilakukan quality control dan pengecekan jumlah. Jika semua sudah memenuhi standar yang

ditetapkan, maka bahan baku akan disimpan menunggu proses dan waktu produksi yang

direncanakan.
5. Tahap Produksi Barang

Setelah semua siap, produksi barang bisa dimulai sesuai dengan rencana. Bahan baku akan

diproses bersama bahan lain untuk menghasilkan barang. Setelah itu barang kembali

menjalani quality control untuk memastikan kualitas sebelum dikirim, lalu disimpan untuk

menunggu jadwal pengiriman.

6. Pengiriman Barang ke Pelanggan

Ketika waktu pengiriman tiba, barang dipersiapkan dan di-packing sesuai kebutuhan. Pengiriman

dilakukan dengan pihak distributor atau logistik, atau bisa dikirimkan dengan layanan dari

perusahaan. Selama semua lancar, barang bisa dikirim dan sampai sesuai dengan tanggal yang

direncanakan.

Umumnya kabel fiber optik digunakan sebagai backbone pada jaringan telekomunikasi,


misalnya untuk menghubungkan jaringan antar pulau, menghubungkan antara kantor
cabang, gedung dan lainnya. Kabel fiber optik sangat bermanfaat untuk mentransmisikan
jutaan data dari kantor ke kantor dan pulau ke pulau.

Anda mungkin juga menyukai