Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ENAS NASRULLOH, S.Pd.

I
KELAS : 3 A
MODUL : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER
ANALISA BAHAN AJAR : KB 3
BAHAN ANALISA : VIDEO K.H. SAID AQIL SIRADJ (AL-QUR’AN MENGAKUI
KESETARAAN GENDER)

A. 5 KONSEP DAN DESKRIPSI


1. Bagaimana kedudukan Perempuan dalam Islam? sebagaimana telah
dijelaskan, bahwa tidak ada agama yang memberikan ajaran tentang
kesetaraan gender seperti agama Islam, tidak ada kitab suci agama
lain yang bisa menjelaskan dan memahami bagaimana kedudukan perempuan
kecuali Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Islam sangat
menghormati kedudukan perempuan disetarakan dengan laki-laki dalam
hal apapun kecuali yang membedakan itu adalah ketaqwaannya dan
kodratnya. Tanggung jawab yang setara dalam kemasyarakatan yakni
untuk menyuruh mengerjakan yang makruf dan menjauhi kemungkaran (QS.
at-taubah :71).
2. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan
persamaan mengandung prinsip-prinsip kesetaraan seperti laki-laki dan
perempuan sama-sama sebagai hamba Allah(QS. Al-Zariyat:56), sama
sebagai khalifah Allah.dan berpotensi yang sama dalam meraih
prestasi.Agama islam memandang kaum perempuan setara bahkan
memuliakannya. Hal ini terbukti tidak hanya tercantum di dalam Al-
Qur’an saja, namun juga melalui perlakuan Rasululloh Saw terhadap
kaum perempuan yang diberikan setelah datangnya Agama Islam di muka
bumi.
3. Pemikiran turun temurun bahwa perempuan lebih rendah posisinya
dibandingkan dengan laki-laki menjadi akar masalah dari ketimpangan
gender yang masih terjadi.untuk mengikis pemikiran masyarakat yang
telah kuat mengakar dibutuhkan upaya menyeluruh dari berbagai sisi,
termasuk agama.Apalagi, agama merupakan pondasi dari kehidupan
berbangsa dan bernegara serta memiliki pengaruh yang besar dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Al-Qur’an telah memberikan isyarat bahwa kaum perempuan bisa menjadi
sukses dan menjadi pemimpin melalui tiga surat yang mengisahkan Ratu
Balqis. Bahkan Rasulullah SAW menjadi yang pertama kalinya
mengizinkan perempuan untuk ikut ke medan perang. Rasulullah SAW
sendirilah yang memproklamirkan kemerdekaan perempuan.
5. Apakah boleh perempuan berkarier dan bekerja diluar rumah?Perkara
wanita karier masih menjadi pembicaraan di berbagai lingkungan. tidak
sedikit yang mempertanyakan hal tersebut jika dilihat dari sisi agama
Islam. Dimana Islam dalam QS.Al-Ahzab:33 menegaskan tentang perintah
Allah SWT agar seorang wanita muslimah lebih baik tinggal di rumah
dan mengurus keluarga. Dalam Hal ini berarti perempuan tidak dituntut
untuk secara penuh memenuhi kehidupannya karena hal tersebut
kewajiban ayah dan suaminya. Tetapi Islam juga tidak memposisikan
sepenuhnya perempuan untuk berdiam diri di rumah saja.
B. EVALUASI DAN REFLEKSI
Jadi Islam tidak pernah melarang kaum perempuan untuk bekerja, Tidak ada
seorangpun yang boleh melarang, selama mereka mengikuti rambu-rambu atau
aturan yang telah ditetapkan oleh agama.contohnya dalam hal jual beli
perempuan muslimah diperbolehkan memperlihatkan wajah atau kedua telapak
tangannya ketika akan memilih, mengambil, maupun memberikan barang
dagangannya. pendapat para ulama menyebutkan seorang muslimah yang sudah
menikah boleh bekerja jika sudah mendapat izin dari suaminya, bagi yang
belum dari walinya. yang terpenting perempuan tersebut bisa menjaga
harga diri dan kehormatannya, kehormatan suaminya dan keluarganya.meski
demikian hak memberi izin oleh suami ini gugur secara otomatis apabila
sang suami tidak memberi nafkah pada istrinya.
C. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Penjelasan dari KH.Said Aqil Siradj sudah mewakili, sangat jelas sekali
bagaimana islam mengatur dan al-Quran menjelaskan apa itu kesetaraan
gender? Permpuan bekerja di luar rumah,apakah dibolehkan dalam Islam?
sudah sangat bisa dipahami.
D. KAITAN DENGAN MODERASI BERAGAMA
Seorang muslim mengetahui adanya jurang pemisah antara ajaran Agama Islam dan
perilaku sebagian umat Islam pada zaman sekarang yang tidak lagi sesuai dengan
norma-norma Islam. Perilaku demikian tidak berasal dari Islam sebagai agama
yang moderat (Ummatan Wasatan).

NAMA : ENAS NASRULLOH, S.Pd.I


KELAS : 3 A
MODUL : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER
ANALISA BAHAN AJAR : KB 4 ( MODERASI BERAGAMA)
BAHAN ANALISA : VIDIO NURAINI AJJAHRA ( TOLERANSI ANTAR UMAT
BERAGAMA)

A. 5 KONSEP DAN DESKRIPSI


1. Toleransi dalam bahasa arab dikenal dengan istilah Tasamuh. Seacara
bahasa toleransi berarti tenggang rasa. secara istilah Toleransi
adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama
manusia. Perbedaan yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai perbedaan
suku, budaya, agama, sampai dengan kondisi fisik. Toleransi termasuk
sikap positif yang baik untuk menjaga kerukunan dan mencegah konflik
dari masyarakat.

2. Maka dari itu Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai


perbedaan, latar belakang bangsa, suku, agama, bahasa, warna kulit,
dan lain sebagainya. Karena Allah SWT memerintahkan manusia satu sama
lain agar “lita’arafu” yaitu saling mengenal dan bekerja sama.
Bhineka tunggal Ika merupakan bagian dari cerminan toleransi di
Indonesia. Supaya Indonesia semakin maju kita perlu memupuk persatuan
dan kerjasama meskipun kita berbeda-beda. Bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh.
3. Adapun tujuan dari Toleransi adalah:
1. Menjaga keharmonisan masyarakat
2. Mencegah perpecahan akibat banyaknya perbedaan
3. Menyatukan perbedaan
4. Meningkatkan perdamaian
Sikap toleransi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat atau
individu yaitu:
1. Meningkatkan rasa persaudaraan
2. Meningkatkan rasa nasionalisme
3. Meningkatkan kekuatan dalam iman
4. Memudahkan mencapai kata mufakat
5. Memudahkan pembangunan Negara
4. Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi beragama, yang merupakan
sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain,
menghormati hak setiap orang untuk memilih agamanya serta memberikan
ruang bagi mereka untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-
masing.seperti tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita,
Tidak mencela atau menghina agama lain dengan alasan apapun, Tidak
mengganggu ibadah dan jalannya kegiatan keagamaan orang lain, Tidak
merusak tempat ibadah dan mengganggu ketenangan agama lain.
5. Jika di dalam kehidupan masyarakat tidak ada toleransi dan saling
menghargai perbedaan hal ini dapat menimbulkan perpecahan dan tidak
saling percaya atau menhargai, yang akan mengakibatkan timbulnya
konflik antar umat beragama.
Hal ini disebabkan kurangnya memahami arti perbedaan dan saling
menghargai, kemudian sikap diskriminasi terus melanda karena
kurangnya kesadaran akan toleransi.
B. EVALUASI DAN REFLEKSI
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13 mengandung tafsir bahwa
sebagai umat manusia kita tidak boleh membeda-bedakan suku, agama, ras,
budaya, golongan, dan status social. Manusia oleh Allah SWT diciptakan
dengan berbangsa dan bersuku agar saling mengenal, saling hidup
berdampingan, saling menghargai dan tolong menolong., bukan untuk saling
bercerai berai bahkan saling berperang. Perilaku Toleransi/Tasamuh dapat
kita terapkan dalam lingkungan kita dimanapun berada contohnya dengan
menghargai keyakinan orang lain dan menghargai pendapat orang lain.
Allah SWT tidak pernah membeda-bedakan hambanya dari bentuk fisik atau
dari harta dan status sosialnya, namun Allah SWT menilai setiap hambanya
dari amal shaleh yang ia perbuat dan ketaqwaan dari seorang hamba. Allah
SWT sangat mencintai dan menyayangi hambanya yang senantiasa bertaqwa
kepada Allah SWT. bahkan orang yang paling mulia disisi Allah SWT adalah
orang yang bertaqwa.
C. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Materi yang sampaikan kurang terperinci dan terlalu singkat tapi dari
sisi pengertian sudah dapat dipahami.
D. KAITAN DENGAN MODERASI BERAGAMA
Toleransi adalah bagian penting dari moderasi beragama, Moderasi
beragama adalah proses, sedangkan toleransi adalah hasil (outcome) jika
moderasi diterapkan. Demikian juga toleransi aktif dari para pemeluk
agama sangat dibutuhkan dalam mewujudkan harmoni social. Toleransi dan
moderasi adalah nilai inti dalam ajaran Islam. Nilai-nilai moderasi dan
toleransi sangat penting dikembangkan untuk mengatasi persoalan umat
seperti radikalisme keagamaan, kekerasan atan nama agama, sikap ekstrim,
pengkafiran pihak lain, fanastisme berlebihan..

Anda mungkin juga menyukai