Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
042697159
TUGAS 3 METODE PENELITIAN KUALITATIF
Meskipun masalah penelitian sering kali tampil dalam bentuk rumusan yang berbeda di antara
peneliti yang satu dengan peneliti yang lain, namun, ciri-ciri perumusan masalah dari sebuah
penelitian yang baik tetap dapat dipelajari. Hal tersebut dapat dilakukan karena perumusan masalah
memiliki serangkaian kriteria yang dapat dipelajari dan kemudian diaplikasikan oleh para peneliti
ke dalam wujud nyata. Kriteria-kriteria tersebut sebagai berikut.
a) Pertama, suatu perumusan masalah penelitian yang baik idealnya dinyatakan dalam bentuk
kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif. baik pertanyaan yang memerlukan
jawaban deskriptif maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris. Tidak
hanya itu, Nasikun lebih lanjut menyatakan bahwa perumusan masalah bukan sekadar
berwujud kalimat interogatif, akan tetapi perumusan masalah penelitian yang baik
seharusnya secara jelas ditempatkan di dalam konteks "state of the art"
b) Kedua, hasil dari perumusan masalah sebaiknya bermanfaat atau berhubungan pula dengan
upaya perkembangan teoritik berkenaan dengan topik atau masalah penelitian yang sedang
menjadi perhatian peneliti. Dengan demikian, rumusan pemecahan masalah yang
ditawarkan diharapkan tapat digunakan baik sebagai "theory building" (sarana membangun
teori) maupun sebagai sarana pengembangan teori yang telah ada.
c) Ketiga, suatu perumusan masalah yang baik hendaknya juga dirumuskan di dalam konteks
kebijakan pragmatis yang aktual sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan
yang relevan. Kriteria ini biasanya diperlukan bagi para penentu kebijakan dan pengambil
keputusan sehingga kegiatan penelitian yang dilakukannya sering kali disebut sebagai
penelitian "praktis" atau penelitian "aplikatif". Mengapa disebut demikian karena hasil
penelitian dari kriteria perumusan masalah ini diharapkan dapat digunakan secara langsung
sebagai sarana pengambilan keputusan dan kebijakan dari para penentu keputusan dan
kebijakan. Artinya hasil penelitian ini secara praktis dapat langsung digunakan atau dapat
segera digunakan dalam kegiatan pembangunan.
Rapport adalah hubungan antara peneliti dengan subyek penelitian yang sudah melebur sehingga
seolah-olah tidak ada lagi pembatas di antara mereka. Dengan demikian subyek penelitian akan dengan
penuh kesadaran memberikan informasi yang diperlukan peneliti. Rapport hendaknya diusahakan
terlebih dahulu supaya usaha selanjutnya akan menjadi lebih mudah. Untuk menciptakan rapport perlu
dipelajari keadaan dan latar belakang penelitian, sehingga akan dapat menimbulkan rasa simpati dari
subyek penelitian. Dengan demikian secara perlahan-lahan rapport akan terbentuk.