Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan II Diabetes Melitus

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Doni Rahayu Pambudi PO.62.20.1.19.405
2. Desti Puspita Sari PO.62.20.1.19.404
3. Fanny Fitriana PO.62.20.1.19.408
4. Markus Leonardo PO.62.10.1.19.416
5. Monica Elenia Cristiani P. PO.62.20.1.19.421
6. Nurul Zauhairiah PO.62.20.1.19.425
7. Siti Ajizah PO.62.20.1.19.431
8. Siti Najiroh PO.62.20.1.19.432
9. Safira Insan Brillianty PO.62.20.1.19.429
10. Welan Danuarta PO.62.20.1.19.438

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA
2022
Kasus
Ny. S.H berumur 62 tahun, sudah menikah, beragama kristen, berkerja sebagai ibu rumah
tangga memiliki penyakit DM tipe 2. Keadaan Ny. S.H saat ini kurang membaik. Klien
mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai makanan manis seperti teh manis, sejak
menderita penyakit diabetes mellitus ia sering keram pada ujung jari kaki. Nyeri pada
pinggul, keram dan kesemutan pada kaki, waktu berjalan. Ny. S.H mengatakan tidak kuat
berdiri lama dan kalau berjalan harus menggunakan tongkat dan kacamata. Hasil pemeriksaan
GDS 315 mg/dl, tekanan darah 130/70 mmHg, suhu 36,4˚C, RR=22x/menit, nadi 87x/menit.

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Diri Klien
Nama: Ny. S
Umur: 70 Tahun
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Agama: Kristen
Suku: Dayak
Status perkawinan : Kawin
Alamat: Seth Adji

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan yang dirasakan saat ini
Ny. S mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai makanan manis seperti teh
manis. Sejak menderita penyakit diabetes mellitus, Ny. S sering keram pada ujung
jari kaki, nyeri pada pinggul, keram dan kesemutan pada kaki waktu berjalan. Ny.
S mengatakan tidak kuat berdiri lama dan kalau berjalan harus menggunakan
tongkat dan kacamata.
2. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Ny. S mengatakan tidak ada penyakit masa lalu dan tidak ada alergi terhadap
makanan, obat-obatan dan tidak pernah anggota keluarga yang mengalami
kecelakaan. Ny. S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, Ny. S hanya
meminum obat yang ada diwarungnya dan jika tidak sembuh juga Ny. S berusaha
membawa berobat ke klinik maupun puskesmas. Keluarga juga mengatakan tidak
pernah dirawat dirumah sakit.

C. Pengkajian Saat Ini


1. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Ny. S mengatakan selalu menjaga kesehatannya dengan makan teratur. Klien
tidak ada riwayat merokok maupun minum-minuman keras. Jika anggota
keluarga sakit, keluarga meminum obat yang ada diwarungnya maupun obat yang
telah diresepkan oleh dokter.
2. Pola nutrisi/ metabolik
Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga tidak sama.
Ny.S mempunyai kebiasaan makan tidak tentu kadang 2x atau bisa lebih, suka
makan-makanan yang manis. Namun untuk minum klien lebih senang minum teh
yang pekat dan manis. Klien mengatakan setelah mengetahui menderita diabetes,
klien mengurangi makan makanan yang manis. Klien mengatakan setiap makan
hanya menghabiskan ½ porsi karena takut gula darah semakin naik.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar Ny. S biasa BAB 1x/hari. Konsisten lembek. Tidak ada
masalah ketika BAB.
b. Buang air kecil BAK tergantung banyaknya air yang Ny. S minum kalau
minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3x. Ny.S banyak minum sehingga di
sering kali kencing terkadang sampai 10 kali
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Skor Ket
perawatan diri 1 2 3 4

Makan /minum √ Mandiri

Mandi √ Alat bantu

Toileting √ Alat bantu

Berpakaian /berhias √ Mandiri

Aktivitas sehari-hari

Mobilitas ditempat √ Mandiri


tidur

Berpindah √ Alat bantu

Ambulasi/ROM √ Mandiri

Berjalan √ Alat bantu

Naik tangga √ Alat bantu

Beri tanda  pada kolom skor yang sesuai, dengan ketentuan skor:
1 = Mandiri
2 = Alat bantu
3 = dibantu orang lain
4 = dibantu orang lain dan alat
5 = tergantung total
5. Pola istirahat– tidur
Ny. S jarang tidur siang atau hampir tidak pernah tidur siang, untuk malam biasanya
tidur diatas pukul 21.00 sampai dengan 05.00 WIB dan setelah itu tidak tidur lagi.
6. Pola seksual dan reproduksi
Ny.S mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan belum menikah. Ny.S sudah
tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena menderita penyakit diabetes.
7. Pola perseptual dan kognitif
Ny.S mengatakan mata sebelah kiri tidak bisa melihat dengan jelas, pangangan kabur
terutama menjelang malam hari. Klien mengatakan apabila keluar ruangan atau jalan-
jalan di sekitar rumah harus memegang dinding terlebih dahulu sebagai sokongan.
Klien tampak berjalan sambil memegang dinding atau pakai tongkat. Klien tampak
tidak tahu dan tidak melihat dengan jelas pada saat seseorang datang kerumah dan
menanyakan kepada perawat siapa yang datang. Klien mengatakan tidak tahu
komplikasi dari diabetes mellitus, penyebab dan perawatan diabetes terutama pada
luka yang ada dijari kaki sebelah kanannya.
8. Pola komunikasi– social
Klien mengatakan sehari-harinya beraktivitas di sekitar rumah dan didepan rumah
saja.
9. Konsep diri
a. Gambaran diri : saat ini klien merasa penyakitnya mempengaruhi kondisi
tubuhnya.
b. Harga diri : Klien tidak merasa dikucilkan oleh masyarakat dan keluarganya
terkait dengan penyakit yang dideritanya.
c. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya.
d. Peran diri : Klien beperan sebagai seorang ibu dan nenek.
e. Identitas diri : Klien mengatakan dapat mengenali dirinya sendiri
10. Manajemen stress– koping
Ny. S mengatakan jika ada kesulitan dalam keluarga, masih mampu untuk
mengatasinya dengan cara bermusyawarah dengan anggota keluarga dirumah.
11. Sistem nilai dan keyakinan (spiritual)
Ny.S menganut agama kristen dan percaya terhadap agama yang dianutnya. Ny.S
mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan jika keluarga ada masalah.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : compos mentis
2. TTV :
 TD : 130/70 mmHg
 Suhu : 36,4o C
 RR : 22x/menit
 Nadi : 87x/menit
3. BB/TB : 60 kg/155 cm
4. Kepala :
 Rambut : pendek, lurus dan hitam dan mulai memutih
 Mata : konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
 Telinga : bersih, tidak ada serumen
 Mulut : kotor dan terdapat karang gigi
 Gigi : tidak lengkap, sudah ada yang berlubang dan ompong
 Bibir : tampak lembab
 Dada : simetris dan tidak ada pembengkakan
 Abdomen : simetris, tidak terdapat nyeri tekan
 Kulit : berwarna sawo matang, dan tidak pucat
 Ekstremitas : simetris, dan kekuatan otot baik.

i. ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 DS : Ketidakstabilan kadar Resistensi Insulin
 Klien mengatakan glukosa darah
bahwa dirinya sangat
menyukai makanan
manis seperti teh
manis.
 Klien mengatakan
sejak menderita
penyakit diabetes
mellitus dan sering
keram pada ujung jari
kaki.
DO :
 Hasil pemeriksaan
GDS= 315 mg/Dl.
2 DS : Risiko jatuh Kelemahan fisik
 Klien merasa nyeri
pada pinggul, keram
dan kesemutan pada
kaki, waktu berjalan.
 Klien juga mengeluh
tidak kuat berdiri
lama dan kalau
berjalan harus
menggunakan
tongkat dan
kacamata.
DO :
 Ny S.H tampak
kesusahan saat
berdiri dalam jangka
waktu lama, postur
tubuh tidak lurus,
wajah tampak tidak
rileks, tampak Ny.
S.H. sering
memegang daerah
pinggul,
 Tampak Ny. S.H.
tidak bisa berjalan
tanpa bantuan alat
(tongkat dan
kacamata).

ii. Masalah Keperawatan Gerontik


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Resistensi Insulin
2. Risiko jatuh b.d kelemahan fisik

iii. Skoring Diagnosa Keperawatan Gerontik


1) Diagnosa Keperawatan 1
Skor x Bobot
Rumus =
Nilai Tertinggi
No Kriteria Bobot Penghitungan
1 Sifat Masalah :
 Ancaman 1 2x1/3 = 2/3
kesehatan (2)
 Tidak/Kurang
sehat (3)
 Krisis yang dapat
diketahui (1)

2 Kemungkinan masalah
Untuk Dirubah :
 Dengan mudah (2) 2 1x2/2 = 1

 Hanya sebagian(1)
 Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah Untuk
Dicegah :
 Tinggi (3) 1 2x1/3 = 2/3

 Cukup (2)
 Rendah (1)
4 Menonjolnya Masalah :
 Masalah berat
(perlu segera
1 2x1/2 = 1
ditangani) (2)
 Masalah tetap (tdk
perlu segera ) (1)
 Masalah tidak
dirasakan (0)
Skor total 1
3
3

2) Diagnosa Keperawatan 2
Skor x Bobot
Rumus =
Nilai Tertinggi
No Kriteria Bobot Penghitungan
1 Sifat Masalah :
 Ancaman 1 1x1/3 = 1/3
kesehatan (2)
 Tidak/Kurang
sehat(3)
 Krisis yang dapat
diketahui(1)
2 Kemungkinan masalah
Untuk Dirubah :
 Dengan mudah (2) 2 0x2/2 = 0

 Hanya sebagian(1)
 Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah Untuk
Dicegah :
 Tinggi (3) 1 1x1/3 = 1/3

 Cukup (2)
 Rendah (1)
4 Menonjolnya Masalah :
 Masalah berat
(perlu segera
1 1x1/2 = 1/2
ditangani) (2)
 Masalah tetap (tdk
perlu segera ) (1)
 Masalah tidak
dirasakan (0)
Skor total 2
1
3

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Resistensi insulin
2. Risiko jatuh b.d kelemahan fisik

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Resistensi insulin
Tujuan: Setelah diberikan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam di harapkan
kestabilan kadar gula darah meningkat.
Kriteria Hasil:
- Kadar glukosa dalam darah membaik
Intervensi: Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Observasi:
a. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
b. Monitor kadar glukosa darah
c. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
d. Monitor intake dan output cairan

Teraupetik

e. Berikan asupan cairan oral


f. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemitetap ada atau
memburuk

Edukasi

g. Anjurkan memonitor kadar gula darah secara mandiri


h. Anjurkan kepatuhan diet dan olahraga
i. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin)

Kolaborasi

j. Kolaborasi dengan tim medis lainnya

2. Risiko jatuh b.d kelemahan fisik


Tujuan: Setelah diberikan Tindakan keperawatan selama 1x24 jam di harapkan
tingkat jatuh menurun
Kriteria Hasil:
- Jatuh saat berdiri menurun
- Jatuh saat berjalan menurun
- Jatuh saat di kamar mandi menurun

Intervensi: Pencegahan Jatuh (I.14540)

Observasi
a. Identifikasi faktor risiko jatuh
b. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
c. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya

Teraupetik

d. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
e. Pasang handaril tempat tidur
f. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
g. Gunakan alat bantu berjalan
Edukasi
h. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin

Anda mungkin juga menyukai