Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KURIKULUM SEKOLAH

NAMA : WINNI PRAKUSYA TANDIABANG

NIM : 210301501072

KELAS : PJKR D

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SADZALI, S.Pd., M.pd

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Kurikulum Sekolah”. Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak
lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga


makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas
bagi pembaca-nya. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kelebihan dan kekurangan-nya sehingga saya
mengharap kritik dan saran yang dapat m emperbaiki untuk
penulisan makalah selanjutnya. Terima kasih.

Makassar, 05 September 2022

Winni Prakusya T
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................5
C. TUJUAN MASALAH.....................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. PENGERTIAN KURIKULUM SEKOLAH...................................................6
B. FUNGSI KURIKULUM SEKOLAH..............................................................8
C. PERAN KURIKULUM SEKOLAH.............................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan memegang
peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum
memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, serta berkaitan dengan
penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya
menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Di
era yang penuh kompetisi, tuntutan masyarakat terhadap kualitas semakin
tinggi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yakin bahwa sekolah mampu
menjawab dan mengantisipasi berbagai tantangan masa depan.
Dalam konteks inilah beberapa sekolah berupaya menerapkan
konsep kurikulum sekolah yang berbeda dengan sekolah lain dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan
bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran.
Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan,
maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Persoalan
tentang bagaimana mengembangkan suatu kurikulum, ternyata bukanlah
hal yang mudah, serta tidak sesederhana yang dibayangkan. Dalam skala
Unisba.Repository.ac.id 12 makro, kurikulum berfungsi sebagai suatu alat
dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapan dan
cita-cita masyarakat.

Oleh karena itu, proses mendesain dan merancang suatu kurikulum


mesti memerhatikan sistem nilai (value system) yang berlaku beserta
perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat itu. Kurikulum berfungsi
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik sesuai
dengan bakat dan minatnya. Proses pengembangannya juga harus
memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik. Persoalan-
persoalan tersebut yang mendorong begitu kompleksnya proses
pengembangan kurikulum. Kurikulum harus secara terus menerus
dievaluasi dan dikembangkan agar isi dan muatannya selalu relevan
dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

B. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian Kurikulum sekolah

b. Apa fungsi kurikulum sekolah

c. Apa peran kurikulum dalam pendidikan

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui apa itu kurikulum sekolah

b. Untuk mengetahui apa fungsi kurikulum sekolah

c. Untuk mengetahui peranan kurikulum sekolah


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM SEKOLAH


Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi
pembelajaran. Termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi
setiap pengajar supaya bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran
dengan baik. Jika dilihat secara etimologis, Kurikulum berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “curir” yang berarti pelari, serta “curere” yang berarti
tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia olahraga.

Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti


ditempuh seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan
lainnya. Kemudian, istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia
pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian
menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari
oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan.

Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan


oleh para ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:
1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution
Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan
Pengajaran menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan
rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana
yang disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga
pendidikan dan parah pengajar di sana.
2. Dr. Nana Sudjana
Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum di Sekolah karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian
kurikulum adalah kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam
bentuk program pendidikan yang kemudian dilaksanakan dan
diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.
3. Harold B. Alberty
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan
yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah.
Kurikulum ini tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja,
melainkan juga semua kegiatan di luar sekolah.
4. Saylor, Alexander, dan Lewis
Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya
yang diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus
peserta didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah,
maupun ketika berada di luar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No


20 tahun 2003 pasal 1 butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan
seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah
sebagai pedoman bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal,
di mana kurikulum akan menjadi pedoman dan memberikan arah dalam
mengajar. Sesuai dengan pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang
terencana, maka dalam dunia pendidikan segala kegiatan siswa dapat
diatur dengan sedemikian rupa. Sehingga tujuan adanya pendidikan dapat
tercapai.
Bahkan, bisa dikatakan jika tidak ada kurikulum, maka
pembelajaran di sekolah tidak bisa berjalan dengan baik. Sebab segala
sesuatu telah tertuang dalam sebuah kurikulum. Tentunya dengan berbagai
variasi dan adaptasi. Maka tak heran pula jika seorang pakar bernama
Beauchamp (1998) menyatakan bahwa kurikulum merupakan jantung dari
pendidikan.
B. FUNGSI KURIKULUM SEKOLAH
1) Fungsi Untuk Penyelenggara
Fungsi dalam konteks kurikulum sebagai salah satu bagian dari
sistem penyelenggara pendidikan demi mewujudkan tujuan pendidikan
adalah sebagai berikut:
a) Fungsi Integrasi
Fungsi ini diartikan bahwa kurikulum dapat menjadi alat yang akan
membentuk pribadi-pribadi peserta didik yang utuh dan berintegritas
di masyarakat melalui dunia pendidikan.
b) Fungsi Persiapan
Fungsi ini diartikan bahwa kurikulum mampu memberikan modal
atau persiapan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri
memasuki jenjang berikutnya, termasuk siap untuk hidup di
masyarakat ketika tidak ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
c) Fungsi Penyesuaian
Ketiga adalah fungsi penyesuaian, di mana kurikulum dapat
melakukan adaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi di
lingkungan masyarakat dan cenderung dinamis.
d) Fungsi diferensiasi
Keempat ada fungsi kurikulum sebagai diferensiasi, artinya
kurikulum menjadi alat pendidikan yang memperhatikan setiap
pelayanan kepada peserta didiknya. Sebab setiap peserta didik
memiliki perbedaan satu sama lain.
e) Fungsi Diagnostik
Kelima adalah fungsi diagnostik, yaitu menyatakan bahwa
kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi
yang dimiliki oleh setiap peserta didik supaya dapat terus menggali
dan mengasah potensi tersebut, termasuk memperbaiki kelemahan
yang dimiliki.
f) Fungsi Pemilihan
Terakhir ada fungsi pemilihan, yaitu menyatakan bahwa kurikulum
memberikan fasilitas kepada peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan kepada mereka dalam memilih program pembelajaran
sesuai minat dan bakat masing-masing anak.

Selain fungsi-fungsi di atas, kurikulum juga dapat dilihat dari


fungsinya untuk setiap pihak yang terlibat dan terkait.
2) Fungsi Bagi Pihak Terlibat/Terkait
a. Bagi Kepala Sekolah
Kurikulum mempunyai fungsi bagi kepala sekolah sebagai
manajer dan pimpinan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah mempunyai tugas untuk melakukan pengelolaan
pendidikan di tempatnya masing-masing, yaitu dengan cara melakukan
koordinasi dan supervisi terhadap setiap pembelajaran. Apakah
kurikulum diterapkan sesuai ketentuan atau tidak.
b. Bagi Guru Mata Pelajaran
Bagi setiap guru mapel, kurikulum memiliki fungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di dalam maupun di luar
kelas. Sebab setiap pembelajaran tersebut menjadi tugas dan tanggung
jawab setiap guru mata pelajaran.
c. Bagi Peserta Didik
Kemudian yang ketiga, bagi peserta didik, yang menjadi target
dari adanya kurikulum. Dalam proses pendidikan, peserta didik adalah
pusat perhatian dari setiap pembelajaran. Maka dari itu, kurikulum
berfungsi untuk menjadi acuan bagi para siswa mengenai apa saja
program-program pendidikan yang harus dipelajari dan dipahami, serta
apa saja target pembelajaran yang harus mereka capai di setiap jenjang
nya.
d. Bagi orang tua atau masyarakat
Meski tidak terlibat dalam pembelajaran secara langsung, namun
orang tua mempunyai peran penting bagi keberhasilan peserta didik.
Dalam hal ini mereka akan menerima hasil dari proses pembelajaran
yang telah dilakukan di sekolah. Jadi capaian siswa terhadap setiap
pembelajaran yang akan dilaporkan kepada orang tua juga tak lepas dari
adanya kurikulum.

C. PERAN KURIKULUM SEKOLAH


Menurut Oemar Hamalik (1990), terdapat tiga peranan penting
kurikulum, yaitu sebagai berikut:
a. Peranan konservatif,
yaitu kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kni kepada generasi muda. Peranan
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang
berorientasi pada masa lampau. Peranan ini sangat mendasar yang
disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya
merupakan proses social. Salah satu tugas pendidikan yaitu
mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai
social hidup dilingkungan masyarakat.
b. Peranan Kreatif
Yaitu kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru
sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum
harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan
baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Yaitu, nilai-nilai dan budaya yang hidup masyarakat senantiasa
mengalami perubahan,sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa
lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada
masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa
sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai


dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang
terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai
dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam
hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter
social. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan
tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau
penyempurnaan-penyempurnaan.
Kurikulum dan pendidikan merupakan suatu hubungan yang tidak
dapat dipisahkan. Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum berperan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan. Kalau tidak ada
kurikulum maka pendidikan tidak dapat terlaksana dan tujuan pendidikan
pun tidak akan terwujud, sebagai pedoman penyeleggaraan pendidikan,
selain itu kurikulum selalu disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang
ada. Kurikulum disusun secara sistematis, jelas, dan rinci dengan tujuan
agar mudah dipahami dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan proses
belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi
pembelajaran. Termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi
setiap pengajar supaya bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran
dengan baik. Jika dilihat secara etimologis, Kurikulum berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “curir” yang berarti pelari, serta “curere” yang berarti
tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia olahraga.
Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti
ditempuh seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan
lainnya. Kemudian, istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia
pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian
menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari
oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca. Serta penulis ucapkan
terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

Anda mungkin juga menyukai