Askep Gerontik Febrianti Balu-1
Askep Gerontik Febrianti Balu-1
Dosen Pengampuh :
Paulus Pangalo, S.K.M, M.Kes
Disusun Oleh :
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Ny. R.I
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 73 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Anggota koperasi
Alamat : Jln. Beringin Kel. Buladu
2. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Ny. R.I mengeluh sering merasa nyeri pada daerah lutut dan tumit yang
dirasakan setiap saat beraktivitas seperti berjalan. Ny. R.I juga mengatakan
sering terbangun dari tidur karena nyeri tersebut sering timbul walaupun tidak
beraktivitas terutama pada tengah malam dan pagi hari yang disertai dengan
kekauan pada sendi yang membuatnya sulit untuk menggerakkan kakinya. Ny.
R.I mengatakan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 6
dari 1-10.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ny. R.I mengatakan keluhan yang dirasakannya saat ini sudah dideritanya
sejak kira-kira 5 tahun yang lalu. Ny. R.I mengatakan sering tidak ingin
beraktivitas seperti berjalan dan lebih memilih untuk banyak duduk maupun
berbaring. Klien selalu nampak meringis saat hendak berdiri dan berjalan.
Kondisi fisik klien nampak lemah terutama saat beraktivitas. Ny. R.I juga
mengeluh merasa takut dan cemas saat berjalan karena takut akan terjatuh
akibat nyeri dan kelemahan yang dirasakan.
c. Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
Pengetahuan klien mengenai masalah keehatannya khususnya dalam
penanaganan masih kurang karena Ny. R.I mengatakan jarang memeriksakan
kesehatannya di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk penatalaksanaannya Ny.
R.I mengatakan hanya sering menggunakan salep dan krim pereda nyeri otot
untuk mengatasi keluhannya terutama di tengah malam dan pagi hari.
3. Status kesehatan masa lalu
Ny. R.I mengatakan pernah dirawat dirumah sakit sekitar 1 tahun yang lalu dengan
keluhan yang berbeda yaitu penyakit maag. Ny. R.I mengatakan berdasarkan
penuturan dokter yang menanganinya, maag tersebut diakibatkan karena klien pernah
mengonsumsi obat asam urat untuk meredakan nyerinya yaitu obat Meloxicam. Ny.
R.I juga mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. R.I mengatakan memiliki riwayat asam urat, hipertensi dan stroke dalam
keluarganya. Ny. R.I mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular dalam
keluarga seperti Tb paru, hepatitis dan lain-lain.
5. Riwayat pekerjaan
Ny. R.I mengatakan sejak masih berusia muda sudah tergabung dalam anggota
koperasi simpan pinjam. Pekerjaan tersebut masih digeluti Ny. R.I sampai dengan
sekarang. Hanya saja, untuk tempat pekerjaannya sudah dipindahkan ke rumah sendiri
karena sudah tidak mampu untuk beraktivitas lebih banyak seperti berjalan jauh.
6. Sumber/sistem pendukung yang digunakan
Sumber dan sistem pendukung yang digunakan klien untuk kesehatannya yaitu Ny.
R.I memiliki kartu jaminan kesehatan dalam hal ini kartu askes, dan juga jarak
tempuh dari tempat tinggal ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat dekat. Ny.
R.I juga mengatakan sistem pendukungnya adalah dengan berdoa kepada Allah dan
adanya dukungan dari keluarganya.
7. Obat-obatan
Klien saat ini mengonsumsi obat Amlodipine karena adanya riwayat penyakit
hipertensi pada dirinya maupun keluarga. Obat tersebut dikonsumsi setiap malam
dengan dosis 5ml/hari.
8. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya.
9. Lingkungan tempat tinggal
Klien saat ini bertempat tinggal di rumah dengan status rumah milik sendiri. Saat ini
klien tinggal serumah bersama suami, 2 orang anak, 1 orang menantu, 2 orang cucu
dan 1 orang adik kandungnya. Kondisi rumah klien sudah permanen, keadaannya
nampak bersih di dalam maupun di lingkungan luar rumah. Ventilasi dan
pencahayaan rumah sangat bagus. Rumah klien jauh dari jalan raya, pabrik maupun
kandang ternak.
10. Aktivitas rekreasi dan pengisian waktu luang
a. Hobby/interest
Klien mengatakan memiliki hobi menjahit. Klien mengatakan sering menjahit
baju-baju keluarganya di waktu luang.
b. Berpergian/wisata
Klien mengatakan sebelum sakit atau sekitar 5 tahun yang lalu masih sering
berpergian dengan mengunjungi saudara-saudaranya. Tetapi setelah sakit,
klien lebih banyak tinggal di rumah karena adanya keterbatasan dalam
beraktivitas terutama berjalan.
c. Kunjungan keluarga
Klien mengatakan sebelum maupun sesudah sakit keluarganya sering
berkunjung ke rumah dan menginap dirumahnya.
d. Keanggotaan organisasi
Klien mengatakan saat sebelum sakit, dirinya pernah tergabung dalam anggota
arisan pengajian mingguan. Tetapi setelah sakit, klien sudah tidak mengikuti
organisasi tersebut.
Keterangan :
4 : Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3 : Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2 : Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1 : Tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai :
42-54 : Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
28-41 : Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
14-27 : Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
14 : Tidak mampu melakukan aktivitas
Kesimpulan :
Nilai total adalah 29, artinya mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
b. Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
Tabel kemandirian Indeks Barthel
Keterangan :
130 : Mandiri
Kesimpulan :
Nilai total adalah 105, artinya dalam kemandirian sehari-hari klien berada pada
ketergantungan sebagian
Keterangan :
30 : Kognitif maksimal
<24 : Adanya disfungsi kognitif
Kriteria demensia :
27-30 : Kognitif normal
21-26 : Demensia ringan
10-20 : Demensia sedang
< 10 : Demensia berat
d. Pengkajian status kognitif dan afektif dengan Short Portable Mental Status
Questionare (SPMSQ)
Keterangan :
Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual sedang
Kesalahan 8-10: Fungsi intelektual berat
Kesimpulan :
Fungsi intelektual klien masih utuh
Score Uraian
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 (√) Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 (√) Tidak begitu pesimis/ kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat
kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 (√) Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 (√) Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 (√) Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 (√) Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 (√) Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 (√) Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 (√) Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan :
0-4 : Depresi tidak ada/minimal
5-7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
> 16 : Depresi berat
Kesimpulan :
Skor 2 artinya depresi tidak ada/minimal
Keterangan :
Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi
Kesimpulan :
Nilai depresi geriatri klien adalah 4, artinya tidak menandakan adanya depresi
Keterangan :
Skor > 6 : Tidak terjadi disfungsi sosial
Skor 4-6 : Terjadi disfungsi sosial menengah
Skor ≤ 3 : Terjadi disfungsi sosial tinggi
Kesimpulan :
Skor total adalah 8, artinya tidak terjadi disfungsi sosial pada klien
Keterangan :
0-24 : Tidak risiko jatuh
25-50 : Tingkat risiko jatuh rendah
> 51 : Tingkat risiko jatuh tinggi
Kesimpulan :
Skor total adalah 65, yang artinya memiliki risiko jatuh tingkat tinggi
Kesimpulan :
Data objektif :
Karakteristik nyeri
yang dirasakan :
P : Karena penyakit
asam urat yang
diderita klien
Q : Seperti ditusuk-
tusuk
R : Pada daerah
sendi lutut dan
tumit
S : Skala 6 dari 1-
10
T : Saat berjalan
maupun saat
tengah malam dan
pagi hari
Klien selalu
nampak meringis
saat hendak berdiri
dan berjalan
Saat dilakukan
palpasi ekstremitas
bawah, terdapat
nyeri tekan pada
daerah lutut
2. Data subjektif : Adanya kekakuan sendi Gangguan mobilitas fisik
Ny. R.I mengeluh serta nyeri karena kondisi
merasa nyeri yang gout arthritis
hebat pada daerah
lutut dan tumit
yang dirasakan
setiap saat
beraktivitas seperti
berjalan
Ny. R.I juga
mengatakan nyeri
tersebut sering
timbul walaupun
tidak beraktivitas
terutama pada
tengah malam dan
pagi hari yang
disertai dengan
kekauan pada sendi
yang membuatnya
sulit untuk
menggerakkan
kakinya
Ny. R.I
mengatakan sering
tidak ingin
beraktivitas seperti
berjalan dan lebih
memilih untuk
banyak duduk
maupun berbaring
Ny. R.I juga
mengeluh merasa
takut dan cemas
saat berjalan
karena takut akan
terjatuh akibat
nyeri dan
kelemahan yang
dirasakan
Data objektif :
Kekuatan otot
ekstremitas bawah
menurun dengan
nilai (4) yaitu dapat
bergerak dan
melawan tahanan
pemeriksa tetapi
kekuatannya
berkurang atau
tidak maksimal
Rentang gerak
(ROM) menurun
karena keluhan
nyeri yang
dirasakan
Terdapat kekakuan
sendi terutama
pada sendi yang
sakit yaitu pada
lutut dan
tungkai/tumit
Kondisi fisik klien
nampak lemah
terutama saat
beraktivitas
Data objektif :
Kondisi fisik klien
nampak lemah
terutama saat
beraktivitas
Berdasarkan
penilaian skala
morse, didapatkan
skor total adalah 65
yang artinya klien
memiliki risiko
jatuh tingkat tinggi
Kekuatan otot
ekstremitas bawah
menurun dengan
nilai (4) yaitu dapat
bergerak dan
melawan tahanan
pemeriksa tetapi
kekuatannya
berkurang atau
tidak maksimal
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Data objektif :
Data objektif :
Kekuatan otot ekstremitas bawah menurun dengan nilai (4) yaitu dapat
bergerak dan melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatannya berkurang atau
tidak maksimal
Rentang gerak (ROM) menurun karena keluhan nyeri yang dirasakan
Terdapat kekakuan sendi terutama pada sendi yang sakit yaitu pada lutut dan
tungkai/tumit
Kondisi fisik klien nampak lemah terutama saat beraktivitas
3. Risiko jatuh dibuktikan dengan riwayat jatuh dan kekuatan otot menurun
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri kronis
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Risiko jatuh
C. PERENCANAAN
Rencana Keperawatan
Edukasi :
7. Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
2. Gangguan mobilitas Luaran utama : Intervensi utama :
fisik berhubungan Mobilitas fisik Dukungan ambulasi
dengan kekakuan sendi
dan nyeri Ekspektasi : Meningkat Tindakan :
Observasi :
Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya
intervensi keperawatan nyeri atau keluhan fisik
selama 3x24 jam, maka lainnya
diharapkan Mobilitas fisik 2. Identifikasi toleransi
meningkat dengan kriteria fisik melakukan
hasil : ambulasi
1. Pergerakan 3. Monitor frekuensi
ekstremitas jantung dan tekanan
meningkat (5) darah sebelum memulai
2. Kekuatan otot ambulasi
meningkat (5) 4. Monitor kondisi umum
3. Rentang gerak selama melakukan
(ROM) meningkat ambulasi
(5)
4. Nyeri menurun (5) Terapeutik :
5. Kecemasan 5. Fasilitasi aktivitas
menurun (5) ambulasi dengan alat
6. Kaku sendi bantu (Mis. Tongkat,
menurun (5) kruk)
7. Kelemahan fisik 6. Fasilitasi melakukan
menurun (5) mobilitas fisik, jika
perlu
7. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi :
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
9. Anjurkan melakukan
ambulasi dini
10. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (Mis.
Berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
3. Risiko jatuh dibuktikan Luaran utama : Intervensi utama :
dengan riwayat jatuh Tingkat jatuh Pencegahan jatuh
dan kekuatan otot Ekspektasi : Menurun
menurun Tindakan :
Setelah dilakukan Observasi :
intervensi keperawatan 1. Identifikasi faktor risiko
selama 3x24 jam, maka jatuh (Mis. Usia > 65
diharapkan Tingkat jatuh tahun, penurunan
menurun dengan kriteria tingkat kesadaran,
hasil : defisit kognitif,
1. Jatuh saat berdiri hipotensi ortostatik,
menurun (5) gangguan
2. Jatuh saat berjalan keseimbangan,
menurun (5) gangguan penglihatan,
3. Jatuh saat di kamar neuropati)
mandi menurun (5) 2. Identifikasi faktor
4. Jatuh saat lingkungan yang
membungkuk meningkatkan risiko
menurun (5) jatuh (Mis. Lantai licin,
penerangan kurang)
3. Hitung risiko jatuh
dengan menggunakan
skala (Mis. Fall Morse
Scale, Humpty Dumpty
Scale), jika perlu
4. Monitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi dan
sebaliknya
Terapeutik :
5. Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
6. Gunakan alat bantu
berjalan (Mis. Kursi
roda, walker)
Edukasi :
7. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
8. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak
licin
9. Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
10. Anjurkan melebarkan
jarak kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
O:
- Skala nyeri sudah 4
dari 1-10
- Masih terdapat nyeri
tekan di daerah lutut
- Meringis klien sudah
sangat berkurang
saat hendak berdiri
dan berjalan
P : Lanjutkan semua
intervensi
Jum’at, D.0054 08.40 1. Mengidentifikasi S:
23 toleransi fisik melakukan - Klien mengatakan
Oktober ambulasi nyerinya sudah
2020 sangat berkurang,
08.45 2. Memonitor frekuensi
dan timbul hanya
jantung dan tekanan
pada saat hendak
darah sebelum memulai berdiri dengan lokasi
ambulasi nyeri dirasakan
08.50 3. Memonitor kondisi hanya pada lutut.
umum selama Untuk berjalan sudah
hampir tidak terasa
08.52 melakukan ambulasi nyeri
4. Memfasilitasi aktivitas - Klien mengatakan
ambulasi dengan alat karenya nyerinya
bantu (Mis. Tongkat, sudah berkurang,
08.53 klien sudah tidak
kruk)
merasa cemas dan
5. Memfasilitasi melakukan khawatir lagi saat
08.55 mobilitas fisik, jika perlu beraktivitas
6. Melibatkan keluarga khususnya saat
untuk membantu pasien berjalan
09.00 dalam meningkatkan - Klien mengatakan
ambulasi saat tengah malam
dan pagi hari sudah
7. Menganjurkan
09.05 tidak timbul nyeri
melakukan ambulasi dini dan kaku sendi
8. Mengajarkan ambulasi - Klien mengatakan
sederhana yang harus ingin mencoba lebih
dilakukan (Mis. Berjalan banyak beraktivitas
dari tempat tidur ke kursi secara perlahan-
roda, berjalan dari lahan untuk
mencegah kekakuan
tempat tidur ke kamar
pada sendi
mandi, berjalan sesuai
toleransi) O:
- Kekuatan otot sudah
meningkat menjadi 5
karena klien sudah
mampu melawan
tahanan yang
diberikan dengan
maksimal
- Sudah tidak terdapat
kekakuan pada sendi
- Rentang gerak
(ROM) klien sudah
meningkat karena
nyeri yang sudah
menurun sebagian
- Kondisi fisik klien
sudah tidak nampak
lemah
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Jum’at, D.0143 09.15 1. Mengidentifikasi faktor S:
23 lingkungan yang - Klien mengatakan
Oktober meningkatkan risiko nyerinya sudah
2020 sangat berkurang,
jatuh (Mis. Lantai licin,
penerangan kurang) dan timbul hanya
09.20 2. Memonitor kemampuan pada saat hendak
berpindah dari tempat berdiri dengan lokasi
tidur ke kursi dan nyeri dirasakan
sebaliknya hanya pada lutut.
09.25 3. Menggunakan alat bantu Untuk berjalan sudah
berjalan (Mis. Kursi hampir tidak terasa
09.27 roda, walker) nyeri, sehingga
4. Menganjurkan untuk risiko jatuh
memanggil perawat jika saat beraktivitas
membutuhkan bantuan sudah berkurang
untuk berpindah
09.30 O:
5. Menganjurkan
- Kekuatan otot sudah
berkonsentrasi untuk
meningkat menjadi 5
menjaga keseimbangan
09.32 karena klien sudah
tubuh
mampu melawan
6. Menganjurkan
tahanan yang
melebarkan jarak kedua
diberikan dengan
kaki untuk meningkatkan
maksimal
keseimbangan saat
- Sudah tidak terdapat
berdiri
kekakuan pada sendi
- Kondisi fisik klien
sudah tidak nampak
lemah
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN II
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi