A. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi,
juga merupakan karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan
ditingkatkan kualitasnya agar terhindar dari gangguan/ancaman penyakit.
Kesehatan merupakan kebutuhan siapa saja, baik anak-anak, orang
dewasa, maupun lansia. Usia anak-anak merupakan usia emas, di mana
seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Anak-
anak memerlukan lingkungan yang kondusif, baik fisik maupun psikis.
Lingkungan secara fisik bisa berupa lingkungan di rumah, di tempat
umum, di sekolah, dan lain sebagainya. Rata-rata anak-anak/pelajar
menghabiskan waktu di sekolah sebanyak 5-6 jam. Sehingga seyogyanya
seorang anak berada di lingkungan sekolah yang kondusif untuk tetap
menjaga kesehatannya.
Menurut WHO, konsep Sekolah sehat adalah sekolah yang
melaksanakan UKS, yaitu menanamkan nilai-nilai PHBS dan menciptakan
linkungan sekolah yang sehat. Sekolah Sehat adalah sekolah yang
mampu menjaga lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan mental serta
perkembangan kecerdasan peserta didik melalui upaya kesehatan.
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan
oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penilaian PHBS pada Institusi
Pendidikan merupakan bagian dari penilaian kualitas sekolah berbasis
pada indikator PHBS tatanan Institusi Pendidikan.
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Dengan kata lain
bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam
pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan di lingkungan hidupnya.
Untuk mengetahui tingkat pola perilaku hidup sehat di lingkungan
sekolah, baik guru, karyawan, dan siswa dalam menerapkan pola hidup
ber-PHBS maka perlu dilakukan pengkajian/penilaian. Pengkajian
dilakukan berdasarkan instrumen yang memuat 9 indikator PHBS tatanan
Institusi Pendidikan. Setelah dilakukan pengkajian maka data tersebut
dapat dijadikan acuan dalam memberikan intervensi yang tepat.
Lintas Sektor :
N SEKTOR PERAN
O
1 Kecamatan a. Mengkoordinasi pelaksana pembinaan PHBS
terintegrasi dengan kegiatan pemberdayaan
terkait
2 Sekolah a. Menerbitkan peraturan tingkat sekolah untuk
pembinaan PHBS institusi pendidikan.
b. Mengupayakan bantuan dana dan bersumber
daya lain baik pemerintah pusat atau daerah
untuk menunjang kegiatan.
3 Guru/Karyawan a. Sebagai motivator pada siswa/siswi yang tidak
atau belum menerapkan indikator PHBS institusi
pendidikan
I. BIAYA
No Uraian Unit Cost Total Sumber
Dana
-
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui rapat lokakarya mini
bulanan.
2. Evaluasi dan pelaporan kegiatan dilakukan pada setiap tribulan I, II,
III, dan IV.