Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

Kode : PDGK4105

MERESUME MODUL 3 DAN 4

Di Susun Oleh :

Nama : KENZA
PAMUDIT
YA
NIM : 858048342
SEMESTER : 5

Dosen Pembimbing :

HAMOLA M.Pd
2022.2

MODUL 3

Model-Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar

Kegiatan Belajar 1

Model-Model Belajar

A. Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning)

1. Hakikat Belajar Kolaboratif

Belajar kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antar siswa dalam kelompok biasa,
tetapi suatu kegiatan belajar dikatakan kolaboratif apabila dua orang atau lebih bekerja
sama, memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Manfaat belajar Kolaboratif

Meningkatkan pengetahuan angggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan


faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep. Belajar memcahkan masalah bersama dalam
kelompok.

Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan bersama dalam bekerja
agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan pendapat yang berprinsip

B. Belajar Kuantum (Quantum Learning)

1. Hakikat Belajar Kuantum


Model belajar ini muncul untuk menanggulangi masalah yang paling sukar
disekolah yaitu ’’Kebosanan’’. Seorang guru yang menerapkan pembelajaran kuantum
diibaratkan ‘’mengorkestrasi belajar’’ dengan meriah dan segala nuansa. Maksudnya,
mengubah bermacam-macam interaksi yang ada didalam kelas dan disekitar moment belajar.

2. Prinsip-prinsip Utama Pembelajaran Kuantum


Segalanya berbicara, segala sesuatu, lingkungan kelas, hingga bahasa tubuh guru, dari kertas
yang dibagikan sampai rancangan pemebelajaran, semuanya menfirim pesan tentang belajar.

3. Manfaat Belajar Kuantum


Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar
Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekelilingnya sebagai pendorong
belajar. Dan siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing Apapun yang dilakukan
oleh siswa sepatutnya dihargai

C. Belajar Kooperatif

1.Hakikat belajar Kooperatif


Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil
sehingga siswa bekerja sama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga
anggota yang lain.

2. Prinsip Utama Belajar Kooperatif


Prinsip Utama dari belajar kooperatif ialah:
Kesamaan Tujuan
Ketergantungan posiitif

3. Manfaat Belajar Kooperatif


Meningkatkan hasil belajar pebelajar
Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan
Meningkatkan prilaku dan kehadiran dikelas

4. Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif


Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim
Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim
Memerlukan format penilaian belajar yang berbda

D. Belajar Tematik

1. Hakikat Belajar Tematik


Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar
ide pokok, dan ,melibatkan beberapa bidang studi mata pelajaran yang berkaitan dengan
tema.

2. Prinsip Belajar Tematik


Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang
berlangsung. Meinbach{1995} mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan
struktur, urutan, dan strategi yang diorganisasikan dengan baik.

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yang khas dengan pemebelajarn
lainnya. Kegiatan belajarnya lebih banak dilakukan melalui pengalaman langsung .

4. Perlunya Pembelajaran Tematik


Pada dasarnya siswa di SD kelas awal memahami suatu konsep secara
utuh.
global atau tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik
pemahamannya terhadap konsep tertentu.

5. Manfaat Belajar Tematik


Pembelajaran tetapi tematik menghadapkan pebelajar pada arena yang realistik,
mendorong pebelajar memanfaatkan suatu konteks dan literatur yang luas. Pembelajaran
tematik selain memperhatikan kompetensi dan bahan ajar juga perlu memperhatikan logika,
estetika, etika, dan kinestetika serta life skills.

Kegiatan Belajar 2
Rumpun Model Mengajar

A. Rumpun Model Sosial


Joice dan weil {2000} mengtakan bahwa model-model sosial dirancang untuk
menilai keberhasilan dan tujuan akademik, termasuk studi tentang nilai-nilai sosial, kebijakan
publik, dan memecahkan masalah.

1. Patrner Dalam Belajar


Prosedur belajar Kooperatif bertujuan membantu pebelajar belajar lintas bidang studi
dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa percaya diri, keterampilan sosial dan
solidaritas, serta tujuan akademik untuk memperoleh informasi dan keterampilan.

2. Investigasi Kelompok
Pada hakikatnya investigasi kelompok dapat digunakan untuk semua bidang studi,
dengan anak-anak berbagai umur, bahkan sebagai model sosial unruk seleuruh sekolah.

3. Bermain Peran
Dengan bermain peran, guru mengajak pebelajar untuk memahami pengertian
prilaku sosial, peranannya dalam interaksi sosial, dan cara-cara memcahkan masalah.

4. Inkuiri Yurisprudensi
Dengan model ini, pebelajar belajar berpikir tentang kebijakan -kebijakan
sosial.

5. Kepribadian Dan Gaya Belajar


Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan guru yakin bahwa
semua itu dapat berkembang.

6. Inkuiri Sosial
Model ini dirancang dengan maksud khusus, yaitu mengajarkan informasi,
konsep-konsep, cara berfikir, dan studi tentang nilai-nilai sosial.

B.Rumpun Model Pemrosesan Informasi


Model pemprosesan informasi menekankan pada cara meningkatkan pembawaan
seseorang memahami dunia dengan memperoleh dan mengorganisasikan data, memahami
masalah, dan mencari pemecahannya, serta mengembangkan konsep-konsep dan bahasa
untuk menyampaikannya.

1. Berpikir Induktif
Model ini memaparkan cara belajar pebelajar untuk mendapatkan mengorganisasi
informasi, serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendeskripsikan hubungan diantara
serangkaian data.

2. Pencapaian Konsep
Model ini memberikan cara yang efektif untuk penyajian informasi yang
terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada setiap
perkembangannya.

3. Inkuiri Ilmiah
Pebelajar dibawa keproses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan menaganalisi data,
menegecek hipotesis dan teori, serta mencerminkan hakikat pembentukan pengetahuan.

4. Latihan Inkuiri
Model ini memberikan rancanagan untuk mengajar pebelajar menghubungkan
alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam mengajukan pertanyaan,
membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya.

5. Mnemonic
Mnemonic merupakakn suatu strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.
Guru dapat menyajikan alat-alat yang dapat di gunakan untuk meningkatkan belajar
individual maupun kooperatif tentang informasi dan konsep- konsep.
6. Sinektik
Model ini dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan menulis
kegiatan-kegiatan, serta menambahkan pandangan baru pada topik-topik dari suatu bidang
ilmu yang luas.

7. Pengorganisasi Awal (Advance Organizer)


Model ini dirancang untuk memberikan sturktur kognitif kepada pebelajar untuk
memahami materi.

8. Penyesuaian dengan Pebelajar


Model ini bertolak dari studi kohilbergh yang digunakan untuk membantu kita
menyesuaikan pembelajaran pada suatu tahap kematangan pebelajar secara individual dan
merancang cara meningkatkan perkembangan pebelajar.

C.Rumpun Model Personal


Model pebelajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu.

1. Pengajaran Nondirektif
Model ini menekankan kerja sama anatara pebelajar dengan guru.Guru berusaha
memahami bagaimana memainkan peran utama dalam pencapaian pendidikannya.

2. Peningkatan Harga Diri


Guru menggalai prinsip-prinsip yang dapat membimbing kegiatan kerja sama dengan
pebelajar untuk menyakinkan dan memberikan gambaran tentang pribadi si pebelajar sebaik
mungkin.

D. Rumpun Model Sistem Prilaku


Dasar teoritik model ini sering disebut teori belajar sosial,modifikasi prilaku, terapi
prilaku,dan cybernetic.

1. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram


Aplikasi teori sistem prilakubuntuk tujuan akademik tampak dalam bentuk yang
disebut belajar tuntas.Materi yang dipelajari dipecah menjadi unit unit yang sederhana sampai
kompleks.

2. Pembelajaran Langsung
Tujuan pembelajaran disampaiakan secara langsung kepada siswa.

3. Belajar Melalui Simulasi: Latihan dan Latihan Mandiri


Pendekatan yang menggabungkan informasi tentang keterampilan dengan demonstrasi,
praktik, balikan, dan latihan sampai suatu keterampilan dicapai.

MODUL 4

PROSEDUR PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Belajar 1

A. Kegiatan Pra Pembelajar

Proses pemebelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan
kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap
pembelajarannyan.
Adapun upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap pembelajaran diantaranya ialah:
a). Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik b).
Memeriksa kehadiran siswa
c). Menciptakan kesiapan belajar siswa
d). Menciptakan suasana belajar yang demokratis

B. Kegiatan Awal Pembelajaran


Kegiatan awal pemebelajaran dilakasanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam
memasuki kegiatan inti pemebelajaran.

1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa


Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu
dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran.

2. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan
singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan
ditempuh selama pembelajaran berlangsung.

3. Membuat Kaitan
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang akan diberikan apabila merka melihat
kaitan atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan pengalaman mereka
terdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

4. Melaksanakan Tes Awal


Tes awal dilakukan apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru dan kita
ingin menegetahui seberapa banyak siswa telah menguasai materi yang akan dibahas
tersebut.

Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

A. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Klasikal


Penyajian dalam pemebelajaran klasikal lebih menekankan pada kegiatan
pemeberian informasi atau penjelasan materi yang belum dipahami siswa. Salah satu
keunggulan pembelajaran klasikal adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam
mengorganisasi materi pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan kepada
siswa.

1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Klasikal


Berikut beberapa prinsip ayng harus diterapkan dalam pemebelajaran klasikal:
Sistematis
Perhatian dan aktivitas
Media pemebelajaran
Latihan atau penugasan

2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran


Yang perlu ditempuh dalam kegiatan inti pembelajaran,
Pertama, menyajikan presentasi atau bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi. Kedua,
melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap bahan pe;ajaran dengan cara menghubungkan atau
mengkiatkan materi.

B. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Kelompok


Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran ayng didesaian dalam
bentuk kelompok dengan jumlah siswa anatara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar.

1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran kelompok


Adanya topik dan permasalahan Pembentukan
kelompok
Kerja sama
Perhatian
Motivasi
Sumbel belajar dan fasilitas
Latihan dan tugas

2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Kelompok


Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah
metode diskusi. Metode ini membina siswa untuk belajar secra sistematis berdasarkan pada
prosedur yang ditempuh.

C.Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan


Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang
mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa secara individu.Pembelajaran perseoragan
pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas atau latihan.
Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran

A. Kegiatan Akhir Pembelajaran


Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran. Dengan melakukan kegiatan akhir pembelajaran, guru akan mengetahui
kompetensi yang sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa.
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari siswa,
guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum atau menyimpulkan materi atau membuat
ringkasan materi pelajaran.

2. Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang harus
dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran.

B. Melaksanakan Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa.

1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan dirumah


Hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran memberikan gambaran
kepada guru tentang tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diharapkan. Dalam
memberikan tugas atau latihan guru perlu memperhatikan waktu yang tersedia dan
kemampuan yang dimiliki siswa.

2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa


Dari hasil evaluasi yang dilakukan guru mengetahui kemampuan yang sudah dan
yang belum dikusai siswa. Sebagai tindak lanjut dari adanya kemampuan yang belum
dikuasai siswa, guru hendaknya merancang kegiatan untuk membantu siswa menguasai
kemampuan yang belum dikuasainya tersebut.

3. Membaca materi pelajaran tertentu


Pada tahap tindak lanjut adalah memberikan tugas kepada siswa untuk membaca
buku dari sumber pelajara yang lain yang membahasa topik yang sesuai dengan kompetensi
yang diharapkan. Kegiatan membaca ini dapat ditugaskan kepada siswa yang belum maupun
yang susdah menguasai kompetensi yang ditetapkan.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan penguasaan, siswa perlu mendapat
bimbingan dari guru. Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas
kepada siswa sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara optimal.

5. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan
datang
Kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah mengemukakan atau
memberikan gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai