Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

KOMUNIKASI POLITIK

Dosen Pengampu:
Dr. Nanang Trenggono, M.Si

Oleh:
Nama: Bagus Galih prakasa
NPM: 2126031003

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Pemilukada Lampung pasca Orde Baru persaingan parpol
konflik elit dan perilaku pemilih
Sejak reformasi Provinsi Lampung Telah menyelenggarakan tiga kali pemilihan gubernur
pertama kali dilakukan pada tahun 2002 kedua pilgub ulang tahun 2003 yang dua-duanya
dipilih oleh DPRD dan ketiga tahun 2008 yang dipilih langsung oleh penduduk Lampung
pada tingkat Tan kabupaten dan kota pun telah dilaksanakan pemilihan bupati dan walikota
yang diselenggarakan oleh DPRD 2000 dan 2002 dan pemilihan kepala daerah langsung
sejak Juni 2005 sampai 2010 pada tanggal 30 Juni 2010 yang lalu telah diselenggarakan
pemilihan kepala daerah untuk 7 kabupaten di kota yaitu Kota Bandar Lampung Kota Metro
Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Tengah
Kabupaten Way Kanan Kabupaten Pesawaran Oleh karena itu penyelenggara Pemilu
Pemilukada tahun 2010 di Lampung itu merupakan momentum penting untuk mengukur
perjalanan demokratisasi yang telah berlangsung selama 12 tahun pasca Orde Baru.

dan memerintahkan DPRD Lampung untuk melakukan pemilihan Gubernur pilgub ulang
Sesuai dengan keputusan Mendagri nomor 16 1.2 7 sampai 598 tahun 2003 dan surat
Mendagri nomor.12 1 . 27/29 8 9/6 Tanggal 1 Desember 2003 ada dua alasan pemerintah
pusat membatalkan keputusan DPR di Lampung yang memenangkan alir atau Ansori tersebut
pertama pelaksanaan pemilihan gubernur yang dinilai tidak sesuai prosedur kedua baik
Gubernur maupun wakil gubernur terpilih secara etika moral mempunyai masalah-masalah
yang tidak bisa di pertanggung jawabkan.

sejak terbitnya SK DPRD Lampung nomor 15/2005 itulah hubungan antara Gubernur
Lampung dengan DPRD Lampung tidak harmonis akibat ketidak harmonisan hubungan ini
terjadi beberapa perubahan dalam mekanisme pemerintahan di Lampung antara lain a) DPRD
Lampung menolak membahas dan mengesahkan APBD perubahan tahun 2005 dan rapbd
tahun 2006 B) APBD Lampung tahun 2006 disahkan dengan peraturan Gubernur atas dasar
APBD 2005 Gubernur melarang semua kepala dinas dan badan badan di Pemda Lampung
melakukan dengar pendapat hiring (dengar) DPRD Lampung D) Gubernur menghentikan
semua dana belanja aparatur dewan yang meliputi honor perjalanan dinas dan tunjangan-
tunjangan lain tetapi tidak termasuk anggota Fraksi PDIP dan anggota lain yang tidak
berseberangan dengan gubernur dan e) menolak pengesahan dan pengusulan pergantian antar
waktu P anggota DPRD Lampung yang berseberangan dengannya imbas dari ketidak
harmonisan tersebut antara lain adalah macetnya sejumlah proyek pembangunan dan
tertundanya biaya operasional sejumlah instansi publik seperti rumah sakit daerah dan lain-
lain sedangkan pada tingkat masyarakat ada sebagian kelompok masyarakat yang terimbas
pro kontra antara kelompok yang mendukung gubernur dan sebagian lain mendukung DPRD
namun pro kontra ini lebih nampak sebagai perseturuan antara Partai Golkar Pimpinan alzier
dan PDIP pimpinan Syahrudin yang terpilih sebagai ketua DPD PDIP Lampung awal tahun
2006.

2013 Gubernur dipilih DPRD?

wacana Gubernur dipilih DPRD semakin kencang seiring usulan Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi terhadap perubahan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah usulan ini sudah digarap tim perumus draft rancangan undang-undang
tentang pemilihan kepala daerah naskah RUU untuk ditarget selesai Januari 2010 artinya kini
RUU siap dilimpahkan ke DPR untuk dibahas mengamati wacana pro kontra yang
berkembang di masyarakat peluang disetujuinya usulan Gubernur dipilih DPRD oleh DPR
cukup besar dengan demikian bila Demokrat bersama koalisinya menyetujui RUU pemilihan
kepala daerah dipilih DPRD pada 2013 pilgub akan dilaksanakan DPRD perkiraan waktu ini
atas dasar pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD apabila usulan itu disetujui
DPR memerlukan waktu 3 tahun untuk menerapkannya

suara menentang

terkait dengan ekonomi biaya tinggi pada setiap proses pemilihan langsung dengan dinilai
tidak sebanding dengan tugas gubernur setelah otonomi daerah para gubernur berpendapat
kondisi itu merupakan risiko demokrasi memang mahal harganya para gubernur juga
berpendapat jika pemilihan dilakukan terbatas melalui DPRD biaya yang dikeluarkan dinilai
relatif sama besar dengan biaya yang dikeluarkan oleh seorang kandidat untuk menjadi calon
gubernur yang dipilih secara langsung jadi lebih baik pemilihan langsung terkait dengan itu
Pilkada langsung lebih menjamin kendali warga negara terhadap kekuasaan politik membuat
warga negara tidak tergantung pada politisi yang memiliki kepentingan sempit serta
akuntabilitas kepada rakyat terjamin karena calon terpilih akan bertanggung jawab langsung
kepada rakyat pemilihan Gubernur Lampung kedua pasca reformasi 2004 juga menuai
konflik horizontal antara Gubernur sjachroedin dengan DPRD selama satu tahun lebih.

Pola Komunikasi Politik Antagonistik dan Proses Integrasi Politik


Komunikasi politik bersifat antagonistik ketika isu-isu aspirasional disebarkan semata-mata
untuk memenuhi kepentingan dan kelompok politik mereka sendiri sekaligus melemahkan
kepentingan politik elit lain dan kelompoknya, dalam hal ini para elit cenderung
menyebarkan isu-isu aspirasional untuk kepentingan jangka pendek dalam konflik. fase.
sudah terbatas secara langsung dan tatap muka antar elit yang saling bermusuhan atau
berkonflik dengan kepentingan komunikasi politik yang bersumber dari isu-isu aspirasional
di atas diungkapkan secara terbatas kepada pihak lain yang dipersepsikan sebagai musuh
yang bersifat antagonistik yang ditandai dengan konflik, kekerasan , intimidasi, ancaman atau
teror komunikasi politik serta pembunuhan karakter, komunikasi politik antagonis berfungsi
sebagai upaya melemahkan pihak lawan untuk memudahkan pencapaian tujuan politik ketika
konflik meluas dan melibatkan pihak lain,

komunikasi politik antagonistik dinyatakan dalam tuntutan dan penggunaan pesan untuk
menampilkan diri untuk mendapatkan simpati atau dukungan pabrik. Cara mendinamisasi
konflik dilakukan oleh para elite dengan mendramatisasi perilaku komunikasi politik yang
antagonistik. Selain itu, komunikasi politik antagonis dalam rangka mendinamisasi konflik
dalam berbagai kehidupan politik juga dilakukan melalui kerjasama tim terpadu dari
Penelitian lapangan menemukan bahwa dinamika komunikasi politik antagonis digunakan
dengan tujuan baik sadar maupun tidak sadar, pertama untuk memperoleh kekuasaan politik
dan kedua Sebagai bagian dari proses dinamis dalam rangka memelihara dan membentuk
integrasi politik dalam konteks ini, dimensi relasi fungsi dan aspek kehidupan politik
mengalami dinamika. komunikasi politik antagonis antara lain satu dinamika komunikasi
politik antagonis pada hubungan kepribadian, dua dinamika komunikasi politik antagonis
pada hubungan 3 kelompok intelektual dinamis isasi komunikasi politik antagonis pada
hubungan kelompok social Dinamika komunikasi politik antagonis pada peraturan
perundang-undangan menerima dinamika komunikasi politik antagonis pada fungsi
kelembagaan dan mekanisme demokrasi

Refrensi :

- Jurnal Konstitusi PKK Universitas Negeri Jakarta volume 111 nomor 1 Juni 2011
diterbitkan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia website http: //www.
MahkamahKonstitusi.co.id
- antagonisme komunikasi politik konsekuensinya terhadap integrasi politik (Nanang
trenggono) edisi pertama cetakan pertama 2021
- Radar Lampung opini 2013 Gubernur dipilih DPRD? Rabu 20 Juli 2010 oleh
Hertanto pengajar fisip unila

Anda mungkin juga menyukai