Komunikasi Politik Tugas Pak Nanang
Komunikasi Politik Tugas Pak Nanang
KOMUNIKASI POLITIK
Dosen Pengampu:
Dr. Nanang Trenggono, M.Si
Oleh:
Nama: Bagus Galih prakasa
NPM: 2126031003
dan memerintahkan DPRD Lampung untuk melakukan pemilihan Gubernur pilgub ulang
Sesuai dengan keputusan Mendagri nomor 16 1.2 7 sampai 598 tahun 2003 dan surat
Mendagri nomor.12 1 . 27/29 8 9/6 Tanggal 1 Desember 2003 ada dua alasan pemerintah
pusat membatalkan keputusan DPR di Lampung yang memenangkan alir atau Ansori tersebut
pertama pelaksanaan pemilihan gubernur yang dinilai tidak sesuai prosedur kedua baik
Gubernur maupun wakil gubernur terpilih secara etika moral mempunyai masalah-masalah
yang tidak bisa di pertanggung jawabkan.
sejak terbitnya SK DPRD Lampung nomor 15/2005 itulah hubungan antara Gubernur
Lampung dengan DPRD Lampung tidak harmonis akibat ketidak harmonisan hubungan ini
terjadi beberapa perubahan dalam mekanisme pemerintahan di Lampung antara lain a) DPRD
Lampung menolak membahas dan mengesahkan APBD perubahan tahun 2005 dan rapbd
tahun 2006 B) APBD Lampung tahun 2006 disahkan dengan peraturan Gubernur atas dasar
APBD 2005 Gubernur melarang semua kepala dinas dan badan badan di Pemda Lampung
melakukan dengar pendapat hiring (dengar) DPRD Lampung D) Gubernur menghentikan
semua dana belanja aparatur dewan yang meliputi honor perjalanan dinas dan tunjangan-
tunjangan lain tetapi tidak termasuk anggota Fraksi PDIP dan anggota lain yang tidak
berseberangan dengan gubernur dan e) menolak pengesahan dan pengusulan pergantian antar
waktu P anggota DPRD Lampung yang berseberangan dengannya imbas dari ketidak
harmonisan tersebut antara lain adalah macetnya sejumlah proyek pembangunan dan
tertundanya biaya operasional sejumlah instansi publik seperti rumah sakit daerah dan lain-
lain sedangkan pada tingkat masyarakat ada sebagian kelompok masyarakat yang terimbas
pro kontra antara kelompok yang mendukung gubernur dan sebagian lain mendukung DPRD
namun pro kontra ini lebih nampak sebagai perseturuan antara Partai Golkar Pimpinan alzier
dan PDIP pimpinan Syahrudin yang terpilih sebagai ketua DPD PDIP Lampung awal tahun
2006.
wacana Gubernur dipilih DPRD semakin kencang seiring usulan Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi terhadap perubahan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah usulan ini sudah digarap tim perumus draft rancangan undang-undang
tentang pemilihan kepala daerah naskah RUU untuk ditarget selesai Januari 2010 artinya kini
RUU siap dilimpahkan ke DPR untuk dibahas mengamati wacana pro kontra yang
berkembang di masyarakat peluang disetujuinya usulan Gubernur dipilih DPRD oleh DPR
cukup besar dengan demikian bila Demokrat bersama koalisinya menyetujui RUU pemilihan
kepala daerah dipilih DPRD pada 2013 pilgub akan dilaksanakan DPRD perkiraan waktu ini
atas dasar pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD apabila usulan itu disetujui
DPR memerlukan waktu 3 tahun untuk menerapkannya
suara menentang
terkait dengan ekonomi biaya tinggi pada setiap proses pemilihan langsung dengan dinilai
tidak sebanding dengan tugas gubernur setelah otonomi daerah para gubernur berpendapat
kondisi itu merupakan risiko demokrasi memang mahal harganya para gubernur juga
berpendapat jika pemilihan dilakukan terbatas melalui DPRD biaya yang dikeluarkan dinilai
relatif sama besar dengan biaya yang dikeluarkan oleh seorang kandidat untuk menjadi calon
gubernur yang dipilih secara langsung jadi lebih baik pemilihan langsung terkait dengan itu
Pilkada langsung lebih menjamin kendali warga negara terhadap kekuasaan politik membuat
warga negara tidak tergantung pada politisi yang memiliki kepentingan sempit serta
akuntabilitas kepada rakyat terjamin karena calon terpilih akan bertanggung jawab langsung
kepada rakyat pemilihan Gubernur Lampung kedua pasca reformasi 2004 juga menuai
konflik horizontal antara Gubernur sjachroedin dengan DPRD selama satu tahun lebih.
komunikasi politik antagonistik dinyatakan dalam tuntutan dan penggunaan pesan untuk
menampilkan diri untuk mendapatkan simpati atau dukungan pabrik. Cara mendinamisasi
konflik dilakukan oleh para elite dengan mendramatisasi perilaku komunikasi politik yang
antagonistik. Selain itu, komunikasi politik antagonis dalam rangka mendinamisasi konflik
dalam berbagai kehidupan politik juga dilakukan melalui kerjasama tim terpadu dari
Penelitian lapangan menemukan bahwa dinamika komunikasi politik antagonis digunakan
dengan tujuan baik sadar maupun tidak sadar, pertama untuk memperoleh kekuasaan politik
dan kedua Sebagai bagian dari proses dinamis dalam rangka memelihara dan membentuk
integrasi politik dalam konteks ini, dimensi relasi fungsi dan aspek kehidupan politik
mengalami dinamika. komunikasi politik antagonis antara lain satu dinamika komunikasi
politik antagonis pada hubungan kepribadian, dua dinamika komunikasi politik antagonis
pada hubungan 3 kelompok intelektual dinamis isasi komunikasi politik antagonis pada
hubungan kelompok social Dinamika komunikasi politik antagonis pada peraturan
perundang-undangan menerima dinamika komunikasi politik antagonis pada fungsi
kelembagaan dan mekanisme demokrasi
Refrensi :
- Jurnal Konstitusi PKK Universitas Negeri Jakarta volume 111 nomor 1 Juni 2011
diterbitkan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia website http: //www.
MahkamahKonstitusi.co.id
- antagonisme komunikasi politik konsekuensinya terhadap integrasi politik (Nanang
trenggono) edisi pertama cetakan pertama 2021
- Radar Lampung opini 2013 Gubernur dipilih DPRD? Rabu 20 Juli 2010 oleh
Hertanto pengajar fisip unila