Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Atom, Molekul dan Ion


Dosen Pengampuh : St. Jamilah, S.Pd

Di Susun Oleh:

KELOMPOK VIII (DELAPAN)

NUR ARIFKA (1422022123)

PRODI S1 KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS ST.FATIMAH MAMUJU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat

dan hidayat-Nya sehingga makalah Mata Kuliah Sains Dalam Keperawatan yang berjudul

“Atom, Molekul Dan Ion” dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun harapan kepada pembaca atau semua kalangan yang membaca makalah

ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam kehidupan sehari- hari. Namun

disadari makalah ini juga jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya kemampuan

yang dimiliki.

Oleh karena itu partisipasi dan penyempurnaan makalah dengan memberikan

kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik sangat

diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada semua pihak. Sekian dan

terimah kasih.

Mamuju, 15 November 2021

Penyusun

NUR ARIFKA

Atom, Molekul, dan Ion | i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
2.1 Atom................................................................................................................... 2
2.2 Perkembangan Model Atom................................................................................ 2
2.3 Partikel Penyusun Atom...................................................................................... 5
2.4 Konfigurasi Elektron........................................................................................... 10
2.5 Molekul............................................................................................................... 11
2.6 Ion....................................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 16

Atom, Molekul, dan Ion | ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas
dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, oleh karena itu para ilmuan selalu mengkaji
persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal
tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah
perkembangan ilmu kimia mulai dari penemuan atom yang sederhana hingga penemuan
molekul dan ion yang lebih kompleks.
Sebelum kita mempelajari ilmu kimia lebih mendalam, tentu kita perlu mengetahui
terlebih dahulu definisi tentang atom, molekul dan ion sebagai materi dasar penyusun suatu
zat. Untuk itulah makalah ini dibuat agar bisa menambah wawasan keilmuan dalam bidang
kajian kimia serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia dasar di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, khususnya di jurusan Ilmu Kelautan.

B. Rumusn Masalah
Adapun yang menjadi Topik Permasalahan Pada Makalah ini yakni
1. Apakah yang dimaksud dengan Atom, Ion dan Molekul dan hal hal yang
berkaitan dengan ke tiganya ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Lebih Jauh Tentang Apa itu Atom, Ion dan Molekul?

Atom, Molekul, dan Ion | 1


BAB II
PEMBAHASAN
A. Atom
1. Defenisi Atom
Atom merupakan partikel paling kecil yang masih mempunyai sifat unsur.
Menurut para ahli fisika, jari-jari suatu atom sekitar 3 – 15 nm (1 nm = 10 -9 meter).
Sampai sekarang belum ada alat yang dapat memperbesar atom sehingga dapat
diamati secara jelas. Walaupun atom tidak dapat dilihat dengan jelas, para ahli dapat
membuat perkiraan gambaran mengenai atom berdasarkan data eksperimen dan
kajian teoretis yang dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom tersebut
dinamakan model atom. Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa kali
mengalami perubahan sesuai dengan  perkembangan ilmu pengetahuan.
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803, yaitu
atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian diketahui
bahwa atom ternyata terdiri atas partikel- partikel yang lebih kecil lagi yaitu proton,
elektron, dan neutron. Partikel penyusun atom itu disebut partikel subatom atau
partikel dasar atom. Proton merupakan partikel subatom yangbermuatan positif,
ditemukan oleh Eugen Goldstein pada tahun 1886. Elektron merupakan partikel
subatom yang bermuatan negatif, ditemukan oleh  Joseph John Thomson pada tahun
1897. Neutron merupakan partikel subatom yang tidak bermuatan, ditemukan oleh
James Chadwick padatahun 1932. Model atom terus berkembang mulai dari model
atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, sampai dengan model atom modern yang
kita gunakan sekarang.

2. Perkembangan Model Atom

Istilah atom bermula dari zaman  Leukipos dan Demokritus yang mengatakan

bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari bahasa Yunani

yaitu atomos, a artinya tidak dan  tomos artinya dibagi. Model atom mengalami

perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan

fakta-fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun

Atom, Molekul, dan Ion | 2


gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang.

Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika

kuantum yaitu sebagai berikut:

a. Model atom Dalton


Pada tahum 1803, John Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
1. Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi
yang disebut atom.
2. Atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, tetapi
atom-atom dari unsur berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3. Dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, tetapi hanya terjadi perubahan
susunan atom-atom dalam unsur tersebut.
4. Bila atom membentuk molekul, atom-atom tersebut bergabung dengan angka
perbandingan yang bulat dansederhana, seperti 1 : 1,  2 : 1 , 2 : 3.
5. Model atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu
diantaranya.
6. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi
7. Tidak dapat menjelaskan gaya gabung unsur-unsur. Misalnya, mengapa dalam
pembentukan air (H2O) satu atom oksigen mengikat dua atom hydrogen.

b. Model atom Thomson


Setelah J.J. Thomson menemukan bahwa di dalam atom terdapat elektron,
maka Thomson membuat model atom yang merupakan suatu materi berbentuk
bola pejal bermuatan positif  dan di dalamnya tersebar elektron-elektron  (model
roti kismis).
Kelemahan model Atom Thomson adalah atom bersifat netral, jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan negatif. Model atom Thomson tidak bertahan
lama. Hal ini disebabkan karena model atom Thomson tidak menjelaskan adanya
inti atom.

c. Model atom Rutherford


Setelah Rutherford menemukan inti atom yang bermuatan positif dan massa
atomnya terpusat pada inti, maka Rutherford membuat model atom sebagai
berikut:

Atom, Molekul, dan Ion | 3


1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatif mengelilingi inti atom;
2. Atom bersifat netral;
3. Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan.
Kelemahan model Atom Rutherford yaitu dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan alam, ternyata model Rutherford juga memiliki kekurangan.
Kelemahan mendasar dari model atom Rutherford ialah tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti tidak jatuh ke inti karena ada
gaya tarik menarik antara inti dan elektron. Dan menurut ahli fisika klasik pada
massa itu (teori Maxwell), elektron yang bergerak mengelilingi inti atom akan
melepaskan energi dalam bentuk radiasi.

d. Model Atom Bohr


Berdasarkan hasil pengamatannya pada spektrum atom hidrogen, Niels
Bohr memperbaiki model atom Rutherford, dengan menyusun model atom
sebagai berikut:
Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan
elektron bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom; Ruang hampa  Elektron
mengelilingi inti Inti atom (bermuatan positif).
e. Model Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
1. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923);
2. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926)
3. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).

f. Model Atom Mekanika Kuantum


Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada
lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum
adalah sebagai berikut:
Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan
elektron-elektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentukkulit atom,  hal ini disebut dengan konsep orbital.
Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan
mekanika gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan

Atom, Molekul, dan Ion | 4


konsep orbital sebagai  suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.
Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.

2.3 Partikel Penyusun Atom

Apabila penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut kering, penggaris tersebut


dapat menarik potongan kecil kertas. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa penggaris
memiliki sifat listrik, karena penggaris merupakan materi yang tersusun atas atom-atom.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atom memiliki sifat listrik. Penyelidikan
tentang sifat kelistrikan suatu atom dilakukan selama bertahun-tahun oleh beberapa ahli di
antaranya J.J. Thompson, Eugen Goldstein, Rutherford, dan Bathe & Becker.

a. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron
diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar
katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara
katode dan anode.
Sifat sinar katode, antara lain:
1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4. dapat memancarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.

b. Tabung sinar katode


Percobaan Thomson untuk menentukan harga    (Brown & LeMay, 1977). Dari hasil
percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. J.J. Thomson
berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m) sebesar 1,76
× 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil
menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka
harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa
elektron (e/m). Nilai e/m= 1,76 x 108 C/g, maka massa 1 elektron = 9,11 x 10-28 g

Atom, Molekul, dan Ion | 5


Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi.
Menurut  J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron
bermuatan negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif
tersebut yaitu partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson
mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori atom Thomson, yaitu: Atom
merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang
bermuatan negatif. Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis,
sehingga disebut juga model atom roti kismis.

c. Inti atom
 Proton
Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin yakin bahwa atom
tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Pada tahun 1886, Eugen Goldstein
memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya dan gas yang
berada di belakang lempeng katode menjadi berpijar. Peristiwa tersebut menunjukkan
adanya radiasi yang berasal dari anode yang menerobos lubang pada lempeng katode.
Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif. Sifat sinar anode, antara lain:
1. Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling;
2. Dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif.
Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut proton.
Massa 1 proton   = 1 sma = 1,66 × 10-24 gram
Muatan 1 proton = +1 = 1,6 × 10-19 C
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger
dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan
partikel-partikel di dalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar
alfa terhadap lempeng tipis emas. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
partikel  yang ditembakkan pada lempeng logam emas yang tipis, sebagian besar
diteruskan, dan ada sebagian kecil yang dibelokan bahkan ada juga beberapa di
antaranya yang dipantulkan. Hal tersebut sangat mengejutkan bagi Rutherford.
Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel  yang terpantul
tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan
demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson.
Atom, Molekul, dan Ion | 6
Bahkan menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu di antara 20.000
partikel   akan membelok dengan sudut 90o bahkan lebih.

 Percobaan Rutherford. Penembakan lempeng logam tipis


Emas dengan sinar
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel   diteruskan.
Berarti, sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong.
2. Partikel yang mengalami pembelokan ialah partikel   yang mendekati inti atom. Hal
tersebut disebabkan keduanya bermuatan positif.
3. Partikel yang dipantulkan ialah partikel   yang tepat menabrak inti atom.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron ynag mengelilingi inti,
sehingga atom bersifat netral. Rutherford juga menduga bahwa di dalam inti atom
terdapat partikel netral yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel positif agar
tidak saling menolak. Dari percobaan tersebut, Rutherford dapat memperkirakan jari-
jari atom kira-kira 10–8cm dan jari-jari inti kira-kira 10–13cm.
Neutron
Pada tahun 1930, W. Bothe  dan H. Becker melakukan percobaan yang lain, yaitu
menembaki inti atom berilium dengan partikel   dan mereka menemukan suatu radiasi
artikel yang mempunyai daya tembus yang besar. Kemudian pada tahun 1932, James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas partikel netral yang
massanya hampir sama dengan massa proton. Karena partikel tersebut bersifat netral,
maka dinamai neutron. Percobaan-percobaan selanjutnya membuktikan bahwa neutron
juga merupakan partikel penyusun inti.
Tabel 1.1 Partikel Dasar Penyusun Atom
Muatan Muatan
Massa Massa
Partikel Lambang Penemu eksak relatif
(sma) (gram)
(Coloumb) (sme)
Elektron E J.J. Thomson 0,00055 9,1100×10–28 -1,6×10-19 -1

Atom, Molekul, dan Ion | 7


Proton P Goldstein 1,00728 1,6726+10–24 +1,6×10-19 +1
Neutron N Chadwick 1,00866 1,6750×10–24 0 0

3 Nomor Atom dan Nomor Massa

 Nomor atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah
proton). Menurut enry Moseley (1887–1915) jumlah muatan positif setiap unsur
bersifat karakteristik, jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang
berbeda. Untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z. Jika atom
bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom harus sama dengan
jumlah muatan negatif (elektron). Jadi, nomor atom = jumlah proton = jumlah
elektron. Massa elektron jauh lebih kecil dari pada massa proton dan massa neutron,
maka massa elektron dapat diabaikan dengan demikian:
Massa atom = massa p + massa n
Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan diberi lambang A. Jadi:
Nomor massa = Jumlah Proton = Jumlah Neutron
Semua inti atom terdiri atas proton dan neutron. Kedua partikel penyusun inti ini
disebut nukleon.  Atom-atom suatu unsur mempunyai jumlah proton yang berbeda
dengan atom unsur lain. Jumlah proton ini disebut nomor atom. Karena hanya proton
yang merupakan partikel bermuatan di dalam inti, maka jumlah proton juga
menyatakan muatan inti. Susunan suatu inti dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:
Dengan:
X = tanda atom unsur
Z = nomor atom (jumlah proton (p) dalam inti atom)
A = nomor massa (jumlah proton (p) + jumlah neutron (n) )
Sebagaimana kita ketahui, suatu atom dikatakan netral jika jumlah elektron
sama dengan jumlah proton. Perlu kita ketahui juga bahwa suatu atom dapat menerima
(menyerap) atau melepaskan elektron. Jika atom menerima 1 elektron, maka atom
tersebut kelebihan muatan negatif sebanyak 1 atom dan disebut bermuatan –1.
Sebaliknya jika atom tersebut melepaskan 1 elektron, maka akan kekurangan muatan
negatif sebanyak 1 atom atau kelebihan muatan positif sebanyak 1 atom dan disebut
bermuatan +1, dan seterusnya.

Atom, Molekul, dan Ion | 8


 Isotop, Isobar, dan Isoton
Atom-atom suatu unsur dapat memiliki nomor massa atom yang berbeda, karena
jumlah neutron dalam atom tersebut berbeda. Selain itu juga atom-atom yang berbeda
dapat memiliki nomor massa dan jumlah neutron yang sama.
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama, tetapi massa
atomnya berbeda. Nomor atom merupakan identitas dari atom,  sehingga setiap atom
yang mempunyai nomor atom yang sama maka unsurnya pun sama.
Contoh isotop:

Nomor atom 7 Nomor atom 7


Nomor massa 14 Nomor massa 15

b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang berbeda tetapi
massa atomnya sama.
Contoh atom-atom isobar:

c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah neutron yang sama dari
unsur-unsur yang berbeda.
Contoh atom-atom isoton :

 Massa Atom dan Massa Molekul Relatif

Atom, Molekul, dan Ion | 9


Atom merupakan suatu partikel yang sangat kecil dan suatu hal yang tidak
mungkin kalau kita menentukan massa suatu atom dengan cara menimbangnya
menggunakan neraca atau timbangan.

a. Massa atom relatif (Ar)


Sejak tahun 1961, setelah penemuan spektrometer massa, standar pembanding
untuk penetapan massa atom relatif diganti dengan standar baru, yaitu   massa 1 atom
C-12 (=1 sma). Penetapan massa atom sebagai standar pembanding ini, disebabkan
atom karbon merupakan atom paling stabil dibanding atom-atom lain. Setiap unsur
terdiri atas beberapa jenis isotop, maka yang dimaksud dengan massa atom relatif (Ar)
adalah perbandingan massa rata-rata satu atom unsur terhadap massa satu atom C-12.
IUPAC (badan internasional ilmu kimia) menetapkan definisi mutakhir dari massa
atom relatif sebagai berikut:
Massa atom relatif (Ar) unsur X =  x massa 1 atom c-12
Satuan massa atom (sma) =  x1,99268 x 10-23gram = 1,66057 × 10–24 gram

b. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif (Mr)


Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan antara massa rata-rata satu
molekul unsur atau senyawa terhadap  massa satu atom C-12.
Mr zat X = jumlah Ar zat X
Dengan demikian,  jumlah massa atom relatif (Ar ) dari semua atom-atom penyusun
molekul zat itu ialah:
Mr = jumlah Ar
Untuk senyawa ion, digunakan istilah massa rumus relatif karena senyawa ion
tidak terdiri atas molekul melainkan ion. Massa rumus relatif juga dilambangkan
dengan Mr. Perhitungannya sama seperti massa molekul relatif.

2.4 Konfigurasi Elektron

Percobaan-percobaan selanjutnya mengenai model atom bertujuan untuk mengetahui


bagaimana partikal-partikel penyusun atom tersebut tersusun dalam suatu atom. Menurut
model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital. Orbital-orbital dengan

Atom, Molekul, dan Ion | 10


tingkat energi yang sama atau hamper sama membentuk kulit atom. Susunan kulit-kulit
atom ini mirip dengan model atom Niels Bohr. Bohr melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah sekitar inti atom.
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempati elektron
bergantung pada energinya. Tingkat energi paling rendah ialah kulit atom yang terletak
paling dalam atau paling dekat dengan inti, makin ke luar makin besar nomor kulitnya dan
makin besar tingkat energinya.
Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam
atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu:
Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n = nomor kulit.
Kulit K (n = 1)  maksimum 2 . 12 =   2 elektron
Kulit L (n = 2)  maksimum 2 . 22 =   8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4)  maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8
Contoh konfigurasi elektron:
11Na  : 2   8   1
20Ca  : 2   8   8   2
35Br  : 2   8   18   7
Jumlah elektron yang menempiti kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, elektron valensi
untuk atom Na adalah 1, elektron valensi atom Ca adalah 2, dan electron valensi atom Br
adalah 7.

2.5 MOLEKUL

Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan  atom, melainkan
gabungan dari dua atau lebih atom unsur,  baik dari unsur yang sama maupun berbeda.
Gabungan dua  atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau berbeda disebut
molekul. Jika atomnya berasal dari unsur yang sama maka molekul tersebut disebut molekul
unsur. Jika suatu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda maka
disebut molekul senyawa. Tidak seperti unsur logam yang partikel-partikel terkecilnya

Atom, Molekul, dan Ion | 11


tersusun atas atom, partikel-partikel terkecil dari unsur-unsur bukan logam dapat berupa 
atom maupun  molekul. Unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA) tersusun atas partikel
terkecil kelompok  atom. Adapun unsur-unsur  golongan halogen (VIIA) tersusun atas
molekul unsur.

Untuk memantapkan pemahaman tentang perbedaan antara  molekul unsur dan 


molekul senyawa, kita ambil contoh gas oksigen dan gas karbon dioksida (lihat Gambar
disamping ). Dari gambar tersebut terlihat bahwa molekul gas oksigen tersusun atas dua
atom unsur yang sama, yaitu atom oksigen sehingga molekul oksigen termasuk molekul
unsur (rumus O2), sedangkan molekul-molekul gas karbon dioksida termasuk molekul
senyawa karena tersusun atas atom-atom dari unsur yang berbeda, yaitu satu atom karbon
dan dua atom oksigen (rumus CO2).
Contoh lain dari molekul unsur adalah molekul yang dibentuk oleh  atom unsur
hidrogen. Dua  atom unsur hidrogen membentuk  molekul unsur diatomik (disusun oleh dua
atom) dengan rumus kimia H2. Selain unsur-unsur golongan halogen, unsur oksigen, dan
unsur hidrogen,  unsur nitrogen juga tersusun atas molekul diatomik dengan rumus molekul
N2.
Selain mampu membentuk molekul diatomik, beberapa unsur bukan logam juga
mampu membentuk  molekul poliatomik (molekul unsur yang tersusun atas tiga buah atau
lebih  atom). Misalnya, ozon (O3) merupakan molekul yang tersusun atas tiga buah  atom
unsur oksigen. Adapun belerang mampu membentuk molekul unsur yang tersusun atas 8
atom belerang (S8).
Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul senyawa adalah air. Air
yang biasa kita minum mengandung partikel-partikel terkecil yang disebut molekul air.
Molekul air ini tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom unsur oksigen (rumus
H2O). Karena molekul air tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda maka molekul air
termasuk molekul senyawa. Molekul air dapat dihasilkan dari reaksi antara molekul unsur
hidrogen dan molekul unsur oksigen.
Satu molekul oksigen bereaksi dengan dua molekul hydrogen membentuk dua
molekul air. Tiap molekul unsur oksigen akan bereaksi dengan dua molekul unsur hidrogen
membentuk 2 molekul senyawa air. Jika satu molekul oksigen memerlukan dua molekul
unsur hidrogen agar bereaksi sempurna membentuk 2  molekul senyawa air maka 2 molekul
unsur oksigen memerlukan 4 molekul unsur hidrogen agar bereaksi sempurna membentuk 4
molekul air.

Atom, Molekul, dan Ion | 12


Pada reaksi tersebut terlihat bahwa dalam reaksi kimia tidak ada kehilangan atom-
atom. Jumlah atom H dan O di sebelah kanan sama dengan jumlah atom H dan O di sebelah
kiri. Perbedaannya, yaitu masing-masing atom yang di sebelah kiri berikatan dengan atom
dari unsur yang sama, sedangkan di sebelah kanan sudah berikatan dengan atom dari unsur
lain membentuk molekul senyawa. Jumlah atom pada suatu reaksi akan tetap sehingga
fenomena adanya Hukum Kekekalan Massa (jumlah massa zat-zat yang bereaksi sama
dengan jumlah massa zat-zat hasil reaksi) dapat dipahami. Selain zat-zat yang telah
disebutkan di atas, masih banyak zat-zat di sekitar kita yang partikel terkecilnya berupa
molekul. Contohnya adalah gula putih (C12H22O11) yaitu zat yang biasa menjadi campuran
untuk membuat kopi. Contoh lainnya adalah gas karbon monoksida (CO) dan etanol
(C2H5OH). Karbon monoksida adalah gas yang dapat meracuni darah kita sehingga
menimbulkan kematian. Adapun etanol yaitu zat yang bisa dipakai untuk berbagai
keperluan, seperti sterilisasi, campuran minuman keras, dan bahan bakar. Semua zat tersebut
tersusun atas partikel-partikel terkecil materi yang disebut molekul.

2.1.3 ION

Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi
adalah atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa banyak zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel-partikel bermuatan yang
disebut ion. Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran  atom dan  molekul. Contoh: orang
sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan
listrik. Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang berbeda
dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya,
dalam lelehan garam atau larutan garam dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion
positif dan negatif).

Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk  atom dan 
molekul, tetapi juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan
terkecil yang disebut sebagai muatan dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau beberapa
kali muatan dasar tersebut. Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau
kelipatan dari muatan tersebut. Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif
(kation).  Ion-ion unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif
(anion).

Atom, Molekul, dan Ion | 13


Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya. Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan
elektron (lihat gambar disamping). Apakah suatu ion bermuatan satu atau beberapa kali dari
muatan dasar dapat diperkirakan dari letak unsur yang bersangkutan dalam  sistem periodik
unsur?  Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu,
misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium (K+).  Ion-ion logam alkali
tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+).
Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat
diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam  sistem periodik unsur.  Ion-
ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fuorida
(F–),  ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–).  Ion-ion dari golongan VIA,
seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau belerang yang juga
membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfda (S2–). Dari unsur golongan VA, orang
mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga, nitrida (N 3–).
Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA tidak membentuk ion.Di samping ion yang
berasal dari satu buah atom unsur (monoatom), terdapat pula ion yang berasal dari gabungan
dua atau lebih  atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif
dua (SO42–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan negatif satu
(CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH+), dan ion hidroksil yang
bermuatan negatif satu (OH–).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan oleh
jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun atas
ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan negatif satu dalam
perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion magnesium yang
bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan
jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan positif
yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-
ion klor. Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga
dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion-ion positif dan negatif
yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya membentuk kisi
kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam perbandingan ukuran ion
positif dan negatif yang berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari
senyawa garam dapur atau natrium klorida (NaCl).

Atom, Molekul, dan Ion | 14


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Setiap zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel-partikel
terkecil penyusun zat bisa berupa  atom, molekul, atau ion.
 Atom dari unsur yang sama adalah sama dan atom dari unsur-unsur yang berbeda akan
berbeda pula. Unsur-unsur logam dalam keadaan bebas (tidak bersenyawa) tersusun
atas partikel-partikel terkecil, yaitu atom.
 Unsur-unsur dari  golongan bukan logam, tersusun atas partikel-partikel terkecil
berupa  atom atau  molekul. Dua atau lebih  atom dapat bergabung membentuk
molekul.
 Jika atom yang bergabung berasal dari unsur yang sama maka  molekul yang terbentuk
disebut molekul unsur.
 Jika atom-atom yang bergabung berasal dari unsur yang berbeda maka  molekul yang
terbentuk disebut molekul senyawa.
 Tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur. Banyak
senyawa yang ada di alam merupakan gabungan dari partikel-partikel bermuatan yang
disebut ion.
 Ion-ion yang bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif
(anion) melalui ikatan ion dan membentuk senyawa ion.
 Jumlah muatan listrik dalam suatu se-nyawa yang tersusun atas ion positif dan negatif
adalah netral.
 Ion bisa berasal dari satu atau lebih jenis unsur. Senyawa yang tersusun atas ion-ion
tidak membentuk molekul melainkan kisi kristal.
 Dalam suatu kisi kristal, ion-ion yang saling berlawanan tersusun dengan su-sunan
antarion tertentu.
 Kuatnya ikatan antarion dapat men-jelaskan mengapa garam-garam umumnya
memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi daripada zat-zat yang partikel ter-
kecilnya adalah molekul.

Atom, Molekul, dan Ion | 15


DAFTAR PUSTAKA

Jacson, Tom. Materi Kimia, Atom dan Molekul. Jakarta: PAKAR RAYA
Permana, Irvan.2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Intan Pariwara
Sukardjo.1992. Kimia Koordinasi. Jakarta : Rineka Cipta
http://bse.depdiknas.go.id/bse/files/20090610173717/pdf/kelas10_sma_kimia_budi_
http://aryashfa.files.wordpress.com/2010/05/atom-ion-moleku
http://mynoble.files.wordpress.com/2008/07/kimia-materi-dasar-kimia.doc
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/VERA%20N%20MUTIARA_06019
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/18037840?extension=pdf&ft=1275397
http://www.pems.adfa.edu.au/~htimmers/level1/Teaching/…/CarbonStory.pdf

Atom, Molekul, dan Ion | 16

Anda mungkin juga menyukai