Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

INTEGRAL ( BAGIAN II )
Dosen Pengampu : Pak Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T, M.Kom

Oleh :

Kelompok 6 PTIK-A 2022


1. Churniagus Valeri Silitonga (5223151007)
2. Raffi Hidayat (5223351009)
3. Zherina br. Sitepu (5221151003)

Prodi Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer


Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karuniaNya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika Dasar. Semoga
makalah ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
makalah ini, terlebih untuk dosen pengampu mata kuliah Matematika Dasar yaitu
Bapak Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf dan sangat mengharapkan
kritik serta saran yang membangun sebagai perbaikan dan penyempurnaan bagi
kami kedepannya.
Akhir kata kami menyampaikan terimakasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca terlebih mendapat penilaian yang baik dari bapak dosen
kami.
Medan, 6 November 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................2

BAB 1. Kajian Teori dan Rumus-Rumus............................................................3

1.1 Integral Tentu..................................................................................3


1.2 Teorema Dasar Kalkulus................................................................5
1.3 Sifat-Sifat Integral Tentu Lebih Lanjut..........................................9
1.4 Metode Substitusi dalam Integral Tentu.........................................14

BAB 2. Contoh Contoh Soal dan Pembahasan...................................................15

2.1 Integral Tentu..................................................................................15


2.2 Teorema Dasar Kalkulus................................................................16
2.3 Sifat-Sifat Integral Tentu Lebih Lanjut..........................................17
2.4 Metode Substitusi dalam Integral Tentu.........................................18

BAB 3. Penutup.....................................................................................................20

3.1 Kesimpulan ....................................................................................20


3.2 Saran ..............................................................................................20

Daftar Pustaka ........................................................................................................21

2
BAB 1
Kajian Teori dan Rumus-Rumus
1.1 Integral Tentu
Integral tentu adalah integral yang memiliki nilai batas atas dan batas bawah.
Batas-batas yang diberikan umumnya adalah suatu nilai konstanta. Namun dapat juga
batas-batas tersebut berupa variabel. Untuk mencari nilai integral tertentu dari suatu
fungsi, pertama kita substitusikan batas atas ke dalam fungsi hasil integral, kemudian
dikurangi hasil substitusi batas bawah pada fungsi hasil integral.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:
f ( x) = fungsi yang nantinya akan kita integralkan
d ( x ) = variabel integral
a = batas bawah pada variabel integral
b = batas atas pada variabel integral
F (a) = nilai integral pada batas bawah
F (b) = nilai integral pada batas atas

Sifat-sifat pada Integral Tentu 


Integral sebenarnya dapat ditentukan dengan mudah. Untuk mempermudah
perhitungan integral, Gengs dapat memanfaatkan sifat-sifat integral berikut ini.

Pertama. Jika batas atas dan batas bawah dalam suatu integral tentu adalah sama,
maka hasil integral tentu dari fungsi tersebut akan sama dengan nol karena tidak ada
daerah antara batas batas tersebut.
Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Kedua. Jika batas atas dan batas bawah dalam integral tentu diubah posisinya (batas
atas menjadi batas bawah dan batas bawah menjadi batas atas) untuk fungsi integral
yang sama, maka akan diperoleh hasil hasil yang sama namun berbeda tanda.

3
Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Ketiga. Jika f(x) adalah fungsi integral dan k merupakan tetapan (konstanta) sembarang.
Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Keempat. Misalkan diberikan dua buah fungsi yaitu f(x) dan g(x), maka integral  tentu
dari penjumlahan atau pengurangan kedua fungsi tersebut dapat diselesaikan.
Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Kelima. Misalkan terdapat dua integral dengan nilai fungsi yang sama dan nilai pada
batas atas pada fungsi pertama sama dengan nilai pada batas bawah pada fungsi kedua.
Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Keenam. Apabila fungsi f(x) nya bukan suatu fungsi melainkan konstanta.


Berikut ini adalah rumus secara matematis:

Integral digunakan untuk mencari luasan suatu bidang fungsi pada interval a ≤ x ≤ b dan
dibatasi oleh sumbu x. Ada beberapa konsep pengunaan integral tentu diantaranya
adalah.

Luas grafik
Batasan : Grafik f ( x), a ≤ x ≤ b dan sumbu x

4
Luasan :

Luas bidang berada pada: Atas sumbu x, atau Bawah sumbu x

Luas antara dua grafik


Batasan : Grafik f(x), Grafik g(x) dan a ≤ x ≤ b

Luasan:

Keterangan : f (x)> g( x ) pada selang a ≤ x ≤ b

Luas antara dua grafik dengan ordo maksimal 2


Batasan : Grafik f(x) dan Grafik g(x)

Determinan (D) didapat dari f ( x)=g ( x) menjadi a x 2 +bx+ c=0

1.2 Teorema Dasar Kalkulus


Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus,
yaitu pendiferensialan dan pengintegralan. Bagian pertama dari teorema ini, kadang
disebut sebagai teorema dasar kalkulus pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral
tak tentu dapat dibalikkan menggunakan pendiferensialan. Bagian kedua, kadang
disebut sebagai teorema dasar kalkulus kedua, mengizinkan seseorang
menghitung integral tertentu sebuah fungsi menggunakan salah satu dari
banyak antiturunan. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat penting, karena ia
dengan signifikan mempermudah perhitungan integral tertentu. Teorema dasar
kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema dasar kalkulus
Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.

5
Untuk suatu fungsi kontinu   y=f ( x )yang grafiknya digambar sebagai kurva, setiap
nilai x memiliki fungsi luas berpadanan {¿ A ( x) } A(x ) yang mewakilkan luas di bawah
kurva {¿ f (x)}f (x ) antara 0 dan x. Fungsi {¿ A ( x)} A(x ) tidak diketahui, tetapi mengingat
bahwa fungsi tersebut mewakilkan luas di bawah kurva.
Luas di bawah kurva antara {¿ x }x  dan {¿ x +h }x +h  dapat dihitung dengan mencari luas
di antara 0 dan x, lalu mengurangi luas di antara 0 dan x. Dengan kata lain, luas "strip"
adalah A( x +h)− A (x).
Ada cara lain untuk mengestimasi luas strip tersebut. Seperti yang ditunjukkan dalam
gambar di bawah ini:

h dikali {¿ f (x)}f (x ) memperoleh luas persegi panjang yang kira-kira sama dengan luas
strip. Jadi:
Nyatanya, estimasi ini mendekati kesamaan yang sempurna jika kita menambah bagian
luas tambahan yang berwarna merah seperti di gambar. Jadi:

Dengan menyusun bentuk memperoleh :

6
Ketika h mendekati 0 di limit, pecahan yang terakhir dapat ditunjukkan mendekati nol.
Ini benar karena luas daerah tambahan berwarna merah lebih kecil sama dengan luas
dari batas persegi panjang hitam. Lebih tepatnya,

dengan {¿ x +h{ 1}}x +h1 dan {¿ x +h{ 2 }}x +h2 adalah masing-masing titik ketika f mendekati
nilai maksimum dan minimum di selang [ x , x+ h]. Melalui kekontinuan f, bentuk terakhir
mendekati nol sama seperti h. Karena itu, ruas kiri mendekati nol sama seperti h .

Ini menyiratkan {¿ f ( x)=A ' (x )}f (x )= A ’( x). Artinya, turunan fungsi luas {¿ A ( x)} A(x ) 
sama dengan fungsi asalnya, {¿ f (x)}f ( x ). Demikian juga, fungsi luasnya adalah
antiturunan fungsi asalnya. Dengan menghitung turunan fungsi dan mencari luas di
bawah kurvanya merupakan operasi "kebalikan". Pengertian ini merupakan bagian
terpenting mengenai Teorema Dasar Kalkulus.
Intuisi

Secara intuitif, teorema dasar kalkulus dengan sederhana menyatakan bahwa jumlah


perubahan infinitesimal suatu kuantitas terhadap waktu (atau terhadap kuantitas
lainnya) akan menumpuk menjadi perubahan total kuantitas.

Untuk memahami pernyataan ini, diberikan sebuah contoh: Misalkan sebuah partikel
berpindah mengikuti garis lurus dengan posisinya diberikan sebagai  x (t),
dengan t adalah waktu dan  x (t) berarti x adalah fungsi dari t. Turunan dari fungsi ini
sama dengan perbuahan infinitesimal kuantitas, dx , per perubahan infinitesimal waktu,
dt (tentu saja turunannya sendiri tergantung pada waktu). Didefinisikan pula perubahan
jarak per perubahan waktu ini sebagai kecepatan v partikel. Dalam notasi Leibniz:

Dengan menata ulang persamaan ini, terlihat bahwa:

Dengan logika di atas, sebuah perubahan  x  (atau Δ x ) adalah jumlah dari perbuahan
infinitesimal dx. Ia juga sama dengan jumlah dari hasil kali infinitesimal dari turunan dan
waktu. Penjumlahahan tak terhingga ini adalah pengintegralan; sehingga operasi
penginteralan mengizinkan pemulihan fungsi semula dari turunannya. Dengan
pemikiran yang sama, operasi ini juga dapat bekerja terbalik ketika kita menurunkan
hasil dari sebuah integral untuk memulihkan turunan semula.

Pernyataan Formal

Terdapat dua bagian teorema dasar kalkulus. Secara kasar, bagian pertama berkutat
pada turunan sebuah antiturunan (integral tak tentu), sedangkan bagian kedua berkutat
pada relasi antara antiturunan dan integral tertentu.

Bagian pertama Teorema Dasar Kalkulus

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus pertama.


Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada sebuah interval
tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah fungsi yang didefinisikan, untuk semua x pada
[a, b], dengan:

Maka F adalah kontinu pada [a, b], terdiferensialkan (differentiable) pada interval


terbuka (a, b), dan,

untuk semua x pada (a, b).

Bagian kedua Teorema Dasar Kalkulus

Bagian ini kadang-kadang dirujuk sebagai teorema dasar kalkulus kedua atau aksioma
Newton-Leibniz.

Misalkan f adalah sebuah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada interval


tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah antiturunan dari f, yakni salah satu dari fungsi-
fungsi yang tak terhingga banyaknya yang untuk semua x pada [a, b],

8
Maka,

Korolari

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada sebuah interval


tertutup [a, b]. Misalkan juga F adalah sebuah fungsi yang untuk semua x pada [a, b],

Maka untuk semua x pada [a, b],

dan
1.3 Sifat-Sifat Integral Tentu Lebih Lanjut
TEOREMA A: Teorema Dasar Kalkulus

Andaikan f kontinu (karenanya terintegralkan) pada [a , b] dan andaikan F sebarang anti


turunan dari f di sana. Maka,

TEOREMA B: Kelinearan Integral Tentu

Andaikan  f  dan  g terintegralkan pada [a , b] dan bahwa k  konstanta. Maka kf  dan  f +g  


adalah terintegralkan dan

TEOREMA C: Sifat Penambahan Selang

Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a,b dan c, maka:

bagaimanapun urutan dari a,b dan c.


2

Misalnya, ∫ x dx  dapat dinyatakan sebagai:


2

0
TEOREMA D: Sifat Pembandingan

Jika f dan g terintegralkan pada [a , b] dan jika  f ( x)≤ g (x) untuk semua x dalam [a , b],


maka:

TEOREMA E: Sifat Keterbatasan

Jika f terintegralkan pada [a,b] dan jika m ≤ f (x) ≤ M untuk semua x dalam [a , b], maka:

TEOREMA F: Pendiferensialan suatu Integral Tentu

Andaikan f kontinu pada selang tertutup [a,b] dan andaikan x sebuah (variabel) titik
dalam [a,b]. Maka,

10
11
12
13
1.4 Metode Substitusi dalam Integral Tentu
Substitusi dalam integral tentu sama seperti substitusi dalam integral tak tentu,
tetapi tidak boleh lupa untuk mengubah batas-batas pengintegralannya.

Aturan Substitusi untuk Integral Tentu

Andaikan  g mempunyai turunan yang kontinu pada [a , b], dan andaikan  f  adalah
kontinu pada range  g. Maka,

di mana u=g ( x).

14
BAB 2
Contoh Contoh Soal dan Pembahasan
2.1 Integral Tentu
Contoh Soal:

1. Hitunglah hasil dari integral tentu berikut ini

Pembahasan:

2. Tentukan hasil dari integral tentu berikut ini

Pembahasan:

15
3. Tentukan hasil integral berikut..

Pembahasan:

2.2 Teorema Dasar Kalkulus


Contoh Soal:

1.
Pembahasan:

2.

Pembahasan:

3.
Pembahasan:
16
2.3 Sifat Sifat Integral Tentu Lebih Lanjut
Contoh Soal:

1.
Pembahasan:

2.
Pembahasan:

3.
Pembahasan:

17
2.4 Metode Substitusi dalam Integral Tentu
Contoh Soal:

1.
Pembahasan:

18
2.
Pembahasan:

3.
Pembahasan:
19
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Integral merupakan invers dari diferensial (Turunan). Integral dapat
diaplikasikan pada berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya
adalah dengan cara menggunakan integral tentu untuk mencari dan
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan Integral tersebut. Hal ini
misalnya dari yang paling sederhana, hingga aplikasi perhitungan yang sangat
kompleks. Kegunaan integral dalam sangat banyak sekali dalam kehidupan sehari-
hari, diantaranya menentukan luas suatu bidang poligon, menentukan volume
benda putar, menentukan panjang busur dan sebagainya. Integral tidak hanya
dipergunakan di matematika saja. Banyak bidang lain yang menggunakan integral,
seperti ekonomi, fisika, biologi, teknik dan masih banyak lagi disiplin ilmu yang
lain.

3.2 Saran
Dalam penulisannya, makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
mempelajari Integral (bagian 2). Makalah ini berisi tentang Integral Tentu,
Teorema Dasar Kalkulus, Sifat-sifat Integral Tentu lebih lanjut, dan Metode
Substitusi dalam Integral Tentu. Namun, konsep-konsep yang ada di dalam
makalah ini masih belum lengkap karena dalam makalah ini hanya dimuat
beberapa konsep paling dasar saja yang dirasa penting untuk dipelajari oleh
pembaca. Sangat disarankan agar kedepannya semakin diperbanyak sumber
sumber kredibel yang menjelaskan lebih lengkap dan rinci mengenai Integral ini,
agar pembaca semakin memahami kegunaan Integral dalam kehidupan sehari-
hari. Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada
makalah ini, agar dapat bermanfaat bagi khalayak ramai maupun bagi kami
sendiri.
20

DAFTAR PUSTAKA
 Jagostat.com. Definisi Integral Riemann. Diakses pada 6 November 2022, dari:
https://jagostat.com/kalkulus1/definisi-integral-riemann
 Sheetmath.com (2018, 18 Juni). Integral Tentu. Diakses pada 6 November
2022, dari: https://www.sheetmath.com/2018/06/integral-tentu-contoh-soal-
dan-pembahasan.html
 Saintif.com. Integral Tentu. Diakses pada 6 November 2022, dari:
https://saintif.com/rumus-integral-tentu/
 Id.Wikipedia.org. Teorema Dasar Kalkulus. Diakses pada 6 November 2022,
dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_dasar_kalkulus
 Pinterpandai.com (2018, 09 Mei). Teorema Dasar Kalkulus. Diakses pada 6
November 2022, dari: https://www.pinterpandai.com/teorema-dasar-
kalkulus-soal-jawaban/
 Jagostat.com. Sifat Sifat Integral. Diakses pada 6 November 2022, dari:
https://jagostat.com/kalkulus1/sifat-integral
 Jagostat.com. Teknik Integral Substitusi. Diakses pada 6 November 2022, dari:
https://jagostat.com/kalkulus1/teknik-integral-dengan-substitusi
 Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. (1987). Calculus with Analytic Geometry,
ed 5. Terjemahan Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis.
Indonesia: Penerbit Erlangga.
 Purcell, Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. (2007). Calculus, ed 9.
Penerbit Pearson.
 Hariyadi.weebly.com. Kalkulus Teori Integral. Diakses pada 6 November 2022,
dari:
http://hariyadi.weebly.com/uploads/3/4/8/3/3483251/kalkulus_teori_integra
l.pdf
21

Anda mungkin juga menyukai