Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

CONVEYOR
KOMPETENSI DASAR
3.7 Siswa dapat menerapkan alat pengalir zat padat (Konveyor) dalam proses industry kimia
4.7 Siswa dapat mengoperasikan alat pengalir zat padat (Konveyor) dalam proses industry kimia

PENGERTIAN CONVEYOR
Secara Universal di dalam industri, bahan - bahan material terdapat berbagai jenis yang
terkadang sangat berat sehingga berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan - bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia.
Bahan yang diangkut dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan dan tujuan pengangkutan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi
untuk mengangkut bahan – bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi
(conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
1) Kapasitas material yang ditangani.
2) Jarak perpindahan material.
3) Kondisi pengangkutan : horizontal, atau vertikal
4) Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties).
5) Harga peralatan tersebut.

Secara umum jenis Conveyor yang sering digunakan dalam pengangkutan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Screw Conveyor
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu
sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Jenis konveyor ini berguna
untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur.

2. Belt Conveyor
Alat yang terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk
yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari
karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan
diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari
logam yang tahan terhadap panas. Belt conveyor ini cocok untuk mentransfer material secara
mendatar, namun bukan berarti tidak bisa mengangkut barang secara miring. Belt conveyor
ini dapat mengangkut barang secara miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18
derajat.
Prinsip kerja conveyor belt
Belt conveyor berfungsi memindahkan barang dengan putaran dari motornya.
Penggerak utama motor terhubung dengan drum yang disebut pulley. Drum tersebutlah
yang diselubungi oleh sabuk yang lebar dan panjangnya menyesuaikan dengan kapasitas
dan jarak angkut.

Langkah-langkah untuk mengoperasikan Belt conveyor adalah sebagai berikut :


1) tekan tombol pada panel instrument ke posisi ON untuk menghidupkan conveyor
2) Untuk operasi awal, jalankan conveyor tanpa beban beberapa menit ( 30 menit)
3) Jika idler tidak berputar, lepas roller, bersihkan dan tambahkan pelumas pada bearing
atau ganti dengan yang baru jika sudah rusak.
4) Setelah yakin conveyor dapat berjalan mulus, berikan pembebanan sedikit demi
sedikit.

Jika slip atau belt tidak lurus lakukan hal-hal berikut:


a) periksa kesejajaran posisi antara drive tail pully
b) periksa kesejajaran pemasangan idler, terutama pada daerah dimana belt slip
c) jika slip pada tail pully lakukan setting pada adjuster bolt untuk mendapatkan kerataan
belting.

3. Chain Conveyor
Chain conveyor merupakan conveyor dengan rantai yang tidak terputus untuk
melakukan tarikan dari unit penggerak. Chain conveyor atau mesin kompayer rantai
merupakan cocok untuk menahan debu, penyilangan kecil, kombinasi garis horizontal dan
vertikal, dan temperatur tinggi. Dalam dunia industri penggunaan konveyor rantai
mengalami penurunan karena perawatan yang tinggi dan banyaknya masalah yang dihadapi.

Conveyor dapat memiliki untai rantai ganda atau tunggal tergantung dari permintaan
atau kebutuhan industri. Beban diposisikan pada rantai, kemudian gesekan rantai akan
bergerak mau dan secara bersamaan menarik beban ke depan sampai akhirnya menuju
tempat tujuan akhir.
Ada banyak industri yang memanfaatkan sistem chain conveyor ini seperti industri
otomotif, pabrik cat, atau industri pengecatan yang membuat pengecatan cukup mudah
dengan memungkinkan pergerakan produk yang seragam.
Jenis Conveyor ini, sebagai berikut :
a. Scraper Conveyor
 Jenis chain conveyor ini mampu beroperasi sampai dengan kemiringan 45 derajat,
dengan maksimum kecepatan 150 ft/m, dan  kapasitas angkutnya 360 ton perjam.

b. Apron Conveyor
Ada banyak industri yang memanfaatkan sistem chain conveyor ini seperti industri
otomotif, pabrik cat, atau industri pengecatan yang membuat pengecatan cukup mudah
dengan memungkinkan pergerakan produk yang seragam.

c. Bucket conveyor.
Conveyer ini memiliki buket (timba-timba) yang terbuat dari baja dan digerakkan oleh
rantai. Material handling ini mampu membawa barang dengan kapasitas 100 ton/ jam
da maksimum kecepatan 100 ft/m. Jenis conveyor yang satu ini cocok untuk mentransfer
material ke suatu tempat dengan kemiringan yang curam.

d. Bucket elevator
Suatu alat untuk memindahkan bahan yang arahnya vertikal, atau tinggi. Alat ini
terdiri atas rantai yang tidak berujung. Bucket elevator dapat mengangkut bahan dengan
kemiringan yang sangat curam melebihi kemiringan chain conveyor yang lainnya.
terdapat bucket atau timba yang dibawa atau digerakkan oleh rantai. Timba-timba
tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya masing-masing.
Langkah-langkah untuk mengoperasikan Bucket Elevator adalah sebagai berikut :
1) Tekan tombol pada panel instument ke posisi on.
2) Untuk operasi awal, biarkan elevator hidup atau berjalan dalam keadaan tanpa
beban untuk beberapa waktu ( + 30 menit )
3) Setelah yakin elevator dapat berjalan secara mulus, berikan pembebanan sedikit
demi sedikit.
4) Lakukan pemeriksaan terhadap hal-hal berikut: kekencangan baut pengikat
penggerak chain dan bucket, dari kemungkinan miring, tidak tepat bersinggungan
terhadap wheel, slip, atau tidak smooth, dan sebagainya. bearing/housing dari
kemungkinan panas yang berlebihan. suhu maksimum yang diizinkan adalah 60oC.
5) Untuk mematikan elevator, tekan tombol panel instrument kembali ke posisi OFF.

4. Roller Conveyor
Yaitu jenis conveyor yang mempunyai roller sebagai alat untuk mengangkut
barang. Dalam mengoperasikannya, roller conveyor memanfaatkan gaya gravitasi bumi
atau ada juga yang ditarik atau didorong. Sistem roller dibuat dengan desain khusus agar
sesuai dengan barang yang akan diangkut misalnya seperti barang yang berbahan logam,
karet, dan lainnya.
Cara kerja roller conveyor adalah dengan mengandalkan roller yang sebelumnya
sudah dipasangkan pada frame conveyor agar nantinya roller tersebut dapat berputar dan
menyebabkan material yang ada di atasnya berpindah, baik dengan mengandalkan mesin
atau gravitasi seperti gravity roller conveyor.

5. Pneumatic conveyor
Yaitu mesin conveyor dengan memanfaatkan aliran udara yang cocok digunakan untuk
mengangkut bahan-bahan ringan berbentuk bongkahan-bongkahan kecil.

Cara kerja pheumatic conveyor

Bahan padat yang masuk ke dalam pneumatic conveyor ini akan dibawa oleh
aliran udara dan menuju siklon untuk berikutnya menuju pompa. Pompa inilah yang
menghisap bahan-bahan untuk selanjunya dibawa ke selang yang bisa dipindah bagian
ujungnya.
Jika bahan-bahan padat yang dibawa tersebut mengandung debu, maka debu
tersebut akan masuk dalam kotak penyaring di bagian antara siklon dan pompa.
Conveyor jenis ini sangat cocok digunakan untuk alat angkut bahan yang harus selalu
terjaga kebersihannya dan dalam kondisi yang baik, tanpa mengandung zat-zat yang
berbahaya. Bahan-bahan tersebut contohnya biji-bijian, bahan lumat seperti soda, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai