Anda di halaman 1dari 3

.

LKPD ANALISIS TEKS EDITORIAL


Nama : .......... Kelas : XII A3

Bacalah teks di bawah ini dengan cermat!

Bantalan Sosial Jaga Daya Beli

Administrator | Editorial
Selasa 30 Agustus 2022, 05:00 WIB

1) SUBSIDI bahan bakar minyak (BBM) belum dicabut sampai saat ini. Akan tetapi,
pemerintah sudah memutuskan untuk mengalihkan subsidi tersebut. Pemerintah
mengalihkan subsidi BBM ke bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun. Bansos akan
menyasar 20,65 juta keluarga dan 16 juta pekerja dengan gaji Rp3,5 juta per bulan.

2) Pengalihan subsidi BBM dari berbasis produk kepada masyarakat yang membutuhkan
bisa disebut sebagai koreksi kebijakan. Koreksi atas kebijakan yang selama ini ternyata
tidak tepat sasaran. Subsidi BBM malah dinikmati mayoritas orang berpunya. Subsidi BBM
tahun ini terbesar sepanjang sejarah. Dari semula dianggarkan Rp152,5 triliun, bertambah
menjadi Rp502,4 triliun dalam APBN Perubahan. Jika tidak segera mengubah kebijakan,
untuk mempertahankan subsidi BBM hingga akhir tahun, dibutuhkan gelontoran dana
Rp198 triliun. Angka fantastis yang malah dinikmati orang-orang kaya.

3) Fakta yang disodorkan Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat mata terbelalak.
Ternyata, 89% solar subsidi dinikmati dunia usaha, sedangkan 11% lainnya dinikmati
rumah tangga. Dari total segmen rumah tangga, 95% dinikmati rumah tangga mampu dan
hanya 5% yang dinikmati rumah tangga miskin alias petani dan nelayan. Sebaliknya, untuk
pertalite subsidi, 14% dinikmati dunia usaha dan sisanya 86% dinikmati rumah tangga.
Namun, dari segmen rumah tangga itu, 80% dinikmati rumah tangga mampu dan hanya
20% yang dinikmati rumah tangga miskin. Fakta itu mengonfirmasikan bahwa BBM subsidi
dinikmati orang-orang kaya.

4) Terang benderang sudah, anggaran subsidi itu salah sasaran dan tidak adil. Bukan
mengurangi kemiskinan, justru menciptakan kesenjangan. Kini, tiba saatnya prinsip
keadilan itu harus benar-benar ditegakkan. Adil sesuai dengan kemampuan dan tingkatan
ekonomi setiap warga negara. Tidaklah salah bila pemerintah memaksa 80% pemilik mobil
pribadi untuk membeli BBM nonsubsidi.

5) Tentunya langkah koreksi pemerintah terhadap penyaluran subsidi ini patut didukung
semua pihak. Pengalihan subsidi yang selama ini ke produk BBM menjadi langsung ke
masyarakat yang berhak, diharapkan dapat mewujudkan rasa keadilan. Mulai 1 September
2022, pemerintah akan menggelontorkan tiga bentuk bantuan sosial kepada masyarakat
yang berhak. Penebalan bantuan ini bertujuan menjaga perekonomian masyarakat ketika
subsidi BBM dikurangi. Jika tak ada kompensasi, daya beli masyarakat bisa tertekan dan
berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

6) Bantalan sosial wajib diberikan kepada masyarakat yang tergolong berada di dalam garis
kemiskinan yang kini menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 26,16 juta orang.
Bantuan langsung tunai (BLT) akan diberikan kepada 20,65 juta kelompok penerima
manfaat dengan nilai Rp600 ribu per penerima manfaat. BLT dengan anggaran sebesar
Rp12,4 triliun itu akan disalurkan Kementerian Sosial melalui Kantor Pos di seluruh
Indonesia. Selanjutnya, yakni bantuan subsidi upah sebesar Rp600 ribu untuk para pekerja
dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan, dengan total anggaran sebesar Rp9,6 triliun.

7) Pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah mengalokasikan 2% dana transfer


umum untuk membantu sektor transportasi, baik itu angkutan umum, ojek, maupun
nelayan. Anggarannya akan diambil dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil sebanyak
Rp2,17 triliun. Penyiapan bantalan sosial itu diharapkan dapat menjaga daya beli
masyarakat sekalipun pemerintah menaikkan harga BBM.

Sumber: https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2748-bantalan-sosial-jaga-
daya-beli

Isilah tabel berikut berdasarkan teks tersebut! (30)

Isu yang diangkat

Opini (2)

Fakta (2)

Solusi/Saran

Keberpihakkan

Opini Penulis

Siapa yang dikritisi

Berdasarkan Teks I

No. Pertanyaan Jawaban


1 Ekatransitif
2 Semitransitif
3 Pasif

Analisislah kalimat di bawah ini berdasarkan fungsi/jabatannya


No. Kalimat
Contoh 1. Setelah kemerdekaan,/ banyak pejuang /menjadi /pegawai negeri sipil.
Ket. Waktu : setelah kemerdekaan
Subjek : banyak pejuang
Predikat : menjadi
Pelengkap : pegawai negeri sipil

1 Banyak pihak meragukan kejujuran pelaku kejahatan dan penegak hukum pada saat sidang
berlangsung karena banyaknya barang bukti yang hilang.
2 Saat di kampung, banyak anak kecil bermain layang-layang dengan ceria di bawah terik
matahari.
3 Walaupun sudah diingatkan untuk belajar, Anton tetap tidak menuruti nasihat oragtuanya
sehingga ia tidak naik kelas.
4 Para menteri sudah menjalankan tugasnya dengan cukup baik, tetapi masih banyak
ketidakpuasan disampaikan masayrakat.

...

Anda mungkin juga menyukai