ABSTRACT
The research was conducted at the District Hall Hamlet Semoncol Sanggau . The purpose of
this study to determine aspects of ethnobotany of medicinal plant use and knowledge of
medicinal plants by local people Semoncol Hamlet . While the benefits of this research can
be used as preliminary information on the community didusun Semoncol in utilizing and
conserving medicinal plants . Interviews and field research found 33 species of medicinal
plants , namely 8 species , 5 types of liana , 8 kinds of herbs , 11 shrubs , and one type of
herb . Of the 33 species of medicinal plants , there are 29 species from 21 families have been
identified and his family with the scientific name of 87.87 % and the percentage of species
that are not found and relatives scientific name is 12.12 % . For most shrubs levels used are
11 species ( 33.33 % ) . Type the ingredients of the most widely used is the sole way which is
30 species ( 90.90 % ) . The most widely used is the leaves which is 20 species ( 60.60 % ) .
The most used way of processing is boiled with 15 species ( 45.45 % ) , to how to use the
most widely used is the way to drink is 25 species ( 75.75 % ) , for the treatment turned out
the way in which treatment is the most widely used 23 species ( 69.69 % ).
400
etnobotani tumbuhan obat adalah seperti demam, rasa haus, warna
untuk mempelajari pemanfaatan dan kencing kuning tua, lidah merah atau
pengolahan tumbuhan sebagai bahan denyut nadi cepat. Lima macam cita
obat-obatan untuk kegiatan sehari-hari rasa dari tumbuhan obat ialah pedas,
oleh masyarakat dan menurut adat manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa
suatu suku bangsa. Menurut ini digunakan untuk tujuan tertentu
Suhardiman (1990) yang dikutip Jaini karena selain berhubungan dengan
(1993), tumbuhan obat adalah organ tubuh, juga mempunyai khasiat
tumbuhan yang bagian tubuhnya (akar, dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa
batang, kulit, daun, umbi, buah, biji, pedas mempunyai sifat menyebar dan
dan getah) mempunyai kasiat obat dan merangsang. Rasa manis berkhasiat
digunakan sebagai bahan mentah tonik dan menyejukan. Rasa asam
dalam pembuatan obat modern dan berkhasiat mengawetkan dan pengelat.
tradisional. Menurut Tampubolon Rasa pahit dapat mengilangkan panas
sebagaimana dikutip oleh jaini (1993), dan lembab. Sementara rasa asin
berdasarkan cara pembuatannya, obat melunakkan dan sebagai pelancar.
dapat dibedakan menjadi dua macam, Kadang-kadang ada juga yang
yaitu obat tradisional dan obat modern. menambahkan cita rasa yang keenam,
Perbedaan pokok antara obat yaitu netral atau tawar yang berkhasiat
tradisional dan modern adalah obat sebagai peluruh kencing.
tradisional pada pembuatannya tidak
melakukan bahan kimia, hanya METODOLOGI PENELITIAN
memerlukan air dingin dan air panas Penelitian dilaksanakan di Dusun
sebagai penyeduhnya. Semoncol Kecamatan Balai
Menurut Dalimartha (2000) yang Kabupaten Sanggau selama 4 minggu.
dikutip Armiwoltywa (2011) dikenal 4 Objek penelitian ini adalah areal
macam sifat dan 5 macam cira rasa penghasil tumbuhan obat yang
tumbuhan obat, yang merupakan terdapat didalam petak pengamatan.
bagian dari cara pengobatan tradisional Sedangkan alat-alat yang digunakan
timur. Adapun keempat macam sifat adalah Buku daftar tumbuhan obat
tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, Indonesia untuk identifikasi jenis
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat tumbuhan obat, GPS, tali, tally sheet,
yang sifatnya panas dan hangat dipakai kamera untuk dokumentasi objek
untuk pengobatan sindroma dingin, penelitian, alat tulis untuk mencatat
seperti pasien yang takut dingin, data yang diperoleh dilapangan, daftar
tangan dan kaki dingin, lidah pucat pertanyaan atau koesioner untuk
atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang responden terpilih, bahan pembuatan
bersifat dingin dan sejuk digunakan herbarium seperti: alkohol 70%,
untuk pengobatan sindroma panas, isolasi, gunting, label, kertas koran.
401
Metode yang digunakan dalam Data yang dikumpulkan dalam
penelitian adalah menggunakan penelitian ini meliputi data primer
metode deskriptif melalui wawancara yaitu data hasil pengamatan secara
guna mendapatkan data atau informasi langsung yang diperoleh dilapangan
awal sebelum melaksanakan melalui wawancara langsung dengan
identifikasi pemanfaatan jenis-jenis masyarakat sebagai responden dengan
tumbuhan obat. Penelitian deskriptif bantuan kuesioner. Untuk data
merupakan penelitian yang berusaha sekunder meliputi dari berbagai
mendeskriptifkan dan menginter- sumber yang terkait baik dari instansi,
prestasikan sesuatu, misalnya kondisi badan atau lembaga, dan literatur.
atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang HASIL DAN PEMBAHASAN
berlangsung. Daftar pertanyaan untuk Berdasarkan dari hasil
responden terpilih meliputi data nama, wawancara dengan masyarakat Dusun
umur, jenis kelamin, pekerjaan dan Semoncol, diperoleh 33 jenis
kuesioner. Daftar kajian keaneka- tumbuhan obat yang dimanfaatkan
ragaman jenis tumbuhan obat yang oleh masyarakat dan 21 famili. Untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lebih jelasnya jenis tumbuh –
obat. tumbuhan obat yang hasil dapat dilihat
pada Tabel 1.
402
15 Kembang sepatu Hibiscus rosasinensis Malvaceae Bisul
16 Kencur Kaemferia galanga L. Zingiberaceae Masuk angin
17 Kumis kucing Ortoshiphon aristatus Lamiaceae Pelancar
kencing
18 Kunyit Curcuma domestica Zingiberaceae Sakit perut
19 Temu hitam Curcuma aeruginosa Zingiberaceae Kembung
20 Temu putih Curcuma zeodoaria Zingiberaceae Kembung
21 Langsat Lansium domesticum Meliaceae Demam
22 Mahkota dewa Phaleria macrocarpa Thymelaeaceae Kanker
23 Mengkudu Morinda citrifolia L. Rubiaceae Kembung
24 Tapak leman Elephantopus scaber L. Asteraceae Sakit perut
25 Sugi putih - - Kanker rahim
26 Sugi merah - - Luka
27 Sirih Piper betle Piperaceae Obat mata
28 Sirih hutan Piper bratteum Piperaceae Gatal-gatal
29 Sirsak Anona muricata L. Anonaceae Darah tinggi
30 Rumput kambing Ludwigia hyssopifolia Onagraceae Tulang patah
31 Tambal patah - - Patah tulang
32 Miniran Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae Sakit perut
33 Laban Vitex pubescens Vahl. Verbenaceae Diare
Berdasarkan hasil dari 21 famili langsung sembuh dan ada yang sampai
tumbuhan obat yang ditemukan pada 3 (tiga) hari dan sampai sebulan baru
penelitian dapat diketahui ada sembuh. Untuk efek sampingnya
beberapa famili yang memiliki dua sendiri tumbuhan obat tidak ada
atau lebih spesies, jumlah tertinggi efeknya Tumbuhan obat juga bisa
terdapat pada famili Zingiberaceae mengatasi penyakit lebih dari 3
yang memiliki empat spesies dengan contohnya adalah sirih bisa untuk obat
persentase famili tertinggi 12.12%. sakit mata, keputihan dan gatal-gatal.
Untuk bentuk jenis tumbuhan obat, Berdasarkan hasil dilapangan
yang dipakai masyarakat Dusun ditemukan 33 jenis tumbuhan obat,
Semoncol yaitu daun, batang, akar, yang dimanfaatkan sebanyak 21
buah. Didalam penggunaannya bisa spesies (87,87%), digunakan secara
digunakan didalam dan diluar tunggal sebanyak 30 spesies (90,90%),
contohnya untuk cara penggunaan bagian yang digunakan adalah bagian
diluar bisa dioles dan ditempel daun yaitu 20 psesies (60,60%), dan
sedangkan untuk cara penggunaan cara pengolahan yang paling banyak
didalam yaitu dengan cara direbus dan digunakan adalah cara direbus yaitu 15
diminum atau dimakan langsung. spesies (45,45%), untuk cara
Sedangkan untuk waktu pemakaian penggunaan yang paling banyak
tumbuhan obat tergantung jenis digunakan cara diminum yaitu 25
penyakitnya, ada yang diminum spesies (75,75%), untuk cara
403
pengobatan ternyata pengobatan dalam putih kunyit hijau sangatlah banyak
yang paling banyak dilakukan yaitu 23 kegunaannya.
spesies (69,69%). Dari hasil wawancara dengan
Keterbatasan ekonomi dukun kampung dan dari masyarakat
menyebabkan pengobatan tradisional yang memiliki pengetahuan mengenai
menjadi pilihan pertama masyarakat pengobatan tradisional. Berdasarkan
untuk mengobati suatu penyakit. bentuk ramuannya, masyarakat Dusun
Biasanya pengobatan tradisional ini Semoncol dalam mengolah tumbuhan
selain digunakan untuk pertolongan obat tidak hanya menggunakan satu
pertama dan penggunaan obat jenis tumbuhan obat saja, tetapi
tradisional mudah didapatkan atau bisa dicampur atau diramu dengan bahan
langsung dicari di pinggir sungai, di lainnya dan bahan campuran tersebut
ladang. Tumbuhan yang dimanfaatkan juga tidak hanya sama-sama dari
masyarakat Dayak Dusun Semoncol tumbuhan melainkan campuran
sebanyak 33 jenis, jenis-jenis sebagian besar dari arak dan garam.
tumbuhan obat tersebut ada yang Pengobatan dengan menggunakan
sengaja ditanam masyarakat di tumbuhan obat oleh masyarakat
perkarangan rumah, dan masih ada setempat dapat diklasifikasikan
tumbuhan obat yang tumbuh liar dan menjadi dua (2) macam, yaitu:
mengalami kelangkaan seperti kunyit penyakit dalam dan penyakit luar
putih, kunyit hijau yang susah Sebagian besar masyarakat Dusun
dijangkau. Menurut salah satu Semoncol untuk mengobati penyakit
responden, masyarakat Dayak Tarang dalam sering memanfaatkan daun
di Dusun Semoncol mengalami umbin buah (Phyllanthus niruri L).
kesulitan untuk mengobati sakit gigi sebagai obat sakit perut sedangkan
dan kembung, karena dengan cara pengobatan untuk penyakit dalam
langkanya keberadaan tumbuhan obat umumnya bagian dari tumbuhan
seperti kunyit putih dan kunyit hijau tersebut direbus dan diminum, untuk
sehingga membuat masyarakat di penyakit luar ini misalnya penyakit
Dusun Semoncol susah untuk panu dan kurap dengan ditumbuk lalu
mendapatkannya, sehingga masyarakat dioleskan.
harus mencari di dusun lain, sewaktu Masyarakat di Dusun Semoncol
mereka membutuhkan kunyit putih dan memanfaatkan tumbuhan obat untuk
kunyit hijau biasanya juga masyarakat mengobati berbagai penyakit karena
Dusun Semoncol menyimpannya penggunaan tumbuhan obat ini jauh
dalam bentuk kering. Menurut kakek lebih baik dan tidak ada efek
jihon yang berusia 76 tahun yang sampingnya dan tumbuhan juga
merupakan salah satu responden saya berfungsi ramuan alami untuk
mengatakan bahwa tumbuhan kunyit mengobati penyakit yang seringkali
404
timbul, dan masyarakat di Dusun 2. Pemanfaatan tumbuhan obat yang
Semoncol belum memahami bahwa paling banyak dimanfaatkan dari
tumbuhan obat selain sangat berguna 33 spesies dengan persentasi
buat menyembuhkan berbagai sebagai berikut:
penyakit, tumbuhan obat juga bisa a. Berdasarkan persentasenya ada
digunakan untuk bahan pangan atau 29 spesies yang ditemukan
bumbu dapur seperti kunyit (Curcuma nama ilmiah dan familinya
domestica), daun ubi (Manihot dengan persentasi 87,87%.
esculenta), kencur (Kaemferia galang Sedangkan yang tidak ada
L), mengkudu (Morinda citrifolia L), nama ilmiah dan familinya ad 4
daun papaya jantan (Carica papaya). spesies dengan persentase
Tumbuhan obat juga digunakan untuk 12,12%
tanaman hias dan ditanam didalam pot b. Berdasarkan tingkat
dan diperkarangan rumah. Hal ini pertumbuhannya ternyata
sesuai menurut Made (2011), tanaman tingkat pohon, herba, perdu
obat sebenarnya memiliki fungsi ganda yang lebih banyak ditemukan
untuk sebagai dekorasi halaman, yaitu 11 spesies (33,33%).
tanaman berfungsi sebagai ramuan c. Berdasarkan jenis ramuan,
alami untuk mengobati berbagai ternyata bentuk ramuan secara
penyakit yang seringkali timbul. tunggal lebih banyak
dimanfaatkan yaitu 30 spesies
KESIMPULAN DAN SARAN (90.90%).
Kesimpulan d. Berdasarkan bagian yang
Berdasarkan hasil penelitian digunakan dari akar, batang,
terhadap jenis tumbuhan obat dan buah, daun, rimpang, seluruh
pemanfaatannya di sekitar Dusun bagian tumbuhan, kulit, dan
Semoncol Kecamatan Balai Kabupaten getah ternyata bagian daun
Sanggau, yang dapat disimpulkan yang lebih banyak
sebagai berikut: dimanfaatkan yaitu 20 spesies (
1. Berdasarkan hasil penelitian 60.60%).
dilapangan ditemukan 33 spesies e. Berdasarkan cara pengolahan
tumbuhan obat yang tergolong baik dengan cara direbus,
dalam 21 famili yang sering ditumbuk, diparut dan secara
dimanfaatkan oleh masyarakat langsung dimanfaatkan,
sebagai obat, dimana ternyata cara direbus lebih
pengolahannya masih secara banyak digunakan masyarakat
tradisional yaitu hanya berdasarkan yaitu 15 spesies (45.45%).
kebiasaan dan pengalaman saja. f. Berdasarkan penggunaannya
baik dengan cara diminum,
405
dioleskan, dikumur-kumur, 3. Sebaiknya masyarakat disekitar
dimakan dan ditempelkan Dusun Semoncol Kecamatan Balai
ternyata penggunaan dengan Kabupaten Sanggau perlu
cara diminum lebih banyak membudidayakan tumbuhan obat
digunakan yaitu 25spesies terutama dipekarangan rumah agar
(75.75%). mudah diperoleh.
g. Berdasarkan kegunaan obat 4. Untuk tetap terpeliharanya
untuk mengobati suatu pengetahuan tentang jenis-jenis
penyakit yaitu penyakit dalam tumbuhan obat serta
dan penyakit luar ternyata pemanfaatannya, maka perlu
pengobatan untuk penyakit adanya kajian etnobotani
dalam lebih banyak dilakukan tumbuhan obat yang
yaitu 23 spesies (69.69%). didokumentasikan.
3. Berdasarkan hasil penelitian 5. Perlunya dilakukan penelitian
ternyata satu jenis tumbuhan bisa lanjutan mengenai tumbuhan obat,
untuk mengobati lebih dari satu karena masih banyak tumbuhan
jenis penyakit. obat yang belum diketahui
4. Berdasarkan dari hasil wawancara, pemanfaatannya di Dusun
tumbuhan obat yang didapat Semoncol.
sebanyak 33 jenis yang digunakan
oleh masyarakat di Dusun DAFTAR PUSTAKA
Semoncol. Ada 28 penyakit yang Armiwoltywa, C. 2011. Pemanfaatan
dapat disembuhkan dengan Tumbuhan Obat Terhadap
tumbuhan obat. Tingkat Pengetahuan
Saran Masyarakat Dilokasi Hutan
1. Perlu adanya perlindungan Adat Bukit Padarang Dusun
terhadap tumbuhan obat serta Marinso Kabupaten Landak.
Skripsi Mahasiswa Fakultas
pembinaan secara terpadu dengan
Kehutanan Universitas
penyuluhan yang berkelanjutan Tanjungpura Pontianak.
agar masyarakat dapat mengetahui (Tidak di Publikasikan)
dan memahami akan pentingnya Jaini. 1993. Risalah Potensi Tumbuhan
kelestarian tumbuhan obat. Buah-Buahan dan Tumbuhan
2. Perlu dilakukan pendekatan kepada Sebagai Obat. Pada Kebun
masyarakat tentang cara Plasma Nutfah Di Areal HPH
PT. Sari Bumi Kusuma
pemanfaatan tumbuhan obat tanpa
Sintang Kal-bar. Skripsi
menyampingkan faktor Fakultas Pertanian Jurusan
kelestariannya, terutama cara Kehutanan UNTAN
melakukan budidaya tumbuhan Pontianak.
obat.
406
Kintoko. 2006. Pengembangan Kalimantan Barat. Balai
Tanaman Obat. Proseding Penelitian Teknologi
Persidangan Antar Bangsa Konservasi SDA Badan
Pembangunan Aceh.
Penelitian Dan Pengembangan
Jogjakarta.
Kehutanan.
Made, D, D. 2011. Peningkatan
Kesehatan Masyarakat Safwan, M. 2008. Eksplorasi
Melalui Pemberdayaan Etnobotani Terhadap
Wanita Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Hutan yang
Perkarangan Dengan berkhasiat Sebagai Obat Di
Tanaman obat Keluarga Daerah Aliran Sungai
(TOGA). Di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau.
Geragai. Kerjasama Untan Dengan
Pemerintah Daerah Provinsi
Noorcahyati. 2013. Tumbuhan Kalimantan Barat, pontianak.
Berkhasiat Obat Etnis Asli
407