Anda di halaman 1dari 4

Percobaan pertama yang kami lakukan yaitu pengendapan oleh garam logam berat.

Dalam percobaan ini kami menggunakan tiga larutan garam yang digunakan untuk
mengendapkan larutan protein diantaranya yaitu larutan ZnSO4, larutan FeCl3, larutan
HgCl2. Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan :

a. Tabung 1 (ZnSO4)
Masukkan 2mL larutan protein yang telah diukur menggunakan tabung ukur ke
dalam tabung reaksi. Setelah memasukkan larutan protein, gunakan pipet tetes
untuk meneteskan 1 tetes ZnSO4 ke dalam tabung reaksi. Goyangkan tabung
reaksi sampai ZnSO4 larut dengan larutan protein. ZnSO 4 yang telah larut
bersama larutan protein akan berubah warna menjadi putih. Setelah itu,
diamkan dan amati endapan yang terbentuk. Setelah terbentuk endapan, bagi
endapan menjadi 2 pada tabung reaksi lainnya. Tambahkan larutan ZnSO 4
kembali sebanyak 10 tetes ZnSO 4 pada salah satu endapan yang dibagi 2. Pada
tabung yang telah ditambahkan ZnSO4, kami mengamati endapan yang tadinya
telah terbentuk berubah menjadi larut kembali

b. Tabung 2 (FeCl3)
Masukkan 2mL larutan protein yang telah diukur menggunakan tabung ukur ke
dalam tabung reaksi. Setelah memasukkan larutan protein, gunakan pipet tetes
untuk meneteskan 1 tetes FeCl3 ke dalam tabung reaksi. Goyangkan tabung
reaksi sampai FeCl3 larut dengan larutan protein. FeCl3 yang telah larut bersama
larutan protein akan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Kemudian,
diamkan dan amati endapan yang terbentuk. Setelah terbentuk endapan, bagi
endapan menjadi 2 pada tabung reaksi lainnya. Tambahkan larutan FeCl 3
kembali sebanyak 10 tetes FeCl 3 pada salah satu endapan yang dibagi 2. Pada
tabung yang telah ditambahkan FeCl3, kami mengamati endapan yang tadinya
telah terbentuk berubah menjadi larut kembali.

c. Tabung 3 (HgCl2)
Masukkan 2mL larutan protein yang telah diukur menggunakan tabung ukur ke
dalam tabung reaksi. Setelah memasukkan larutan protein, gunakan pipet tetes
untuk meneteskan 1 tetes HgCl2 ke dalam tabung reaksi. Goyangkan tabung
reaksi sampai HgCl2 larut dengan larutan protein. HgCl 2 yang telah larut bersama
larutan protein akan berubah warna menjadi putih. Setelah itu, diamkan dan
amati endapan yang terbentuk. Setelah terbentuk endapan, bagi endapan
menjadi 2 pada tabung reaksi lainnya. Tambahkan larutan HgCl 2 kembali
sebanyak 10 tetes HgCl2 pada salah satu endapan yang dibagi 2. Pada tabung
yang telah ditambahkan HgCl2, kami mengamati endapan yang tadinya telah
terbentuk berubah menjadi larut kembali.

Terbentuknya endapan disebabkan oleh adanya kemampuan protein atau asam


amino untul berikatan dengan ion logam di atas titik isoelektriknya. Kemampuan ini
disebabkan karena pada saat pH berada di atas titik isoelektrik protein atau asam amino,
maka ia akan bermuatan negative sehingga mampu mengikat ion logam yang bermuatan
positif. Sedangkan yang tidak membentuk endapan terjadi karena suasana larutan masih
berada di bawah titik isoelektrik kedua asam amino tersebut, sehingga asam amino yang
bermuatan positif tidak mampu berikatan dengan anion logam yang bermuatan positif
pula.

Protein dapat mengalami denaturasi irreversible dengan adanya logam-logam


berat seperti Zn2+, Fe2+, atau Hg2+, sehingga mudah mengendap. Protein yang larut
dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif dan negatif. Ion positif
akan dihasilkan oleh molekul protein dalam suasana asam, sedangkan ion negatif akan
dihasilkan oleh molekul protein dalam suasana basa.

Dasar reaksi pengendapan oleh logam berat adalah penetralan muatan.


Pengendapan dapat terjadi apabila protein berada dalam bentuk isoelektrik yang
bermuatan negative. Dengan adanya muatan positif dari logam berat akan terjadi
netralisasi dari protein dan dihasilkan garam netral protein yang mengendap. Endapan
protein ini akan larut kembali dalam penambahan alkali (ZnSO4, FeCl3, HgCl2, dan lain-
lain). Sifat pengendapan ini adalah reversibel.
Percobaan selanjutnya adalah percobaan dengan materi protein menggunakan
reagen alkaloid. Percobaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya albumin dalam urin
dengan menggunakan tiga larutan yang digunakan untuk membentuk endapan dalam
larutan pada tabung reaksi. Adapun mekanisme percobaan yang dilakukan adalah
menyiapkan tiga tabung reaksi yang nantinya akan digunakan sebagai tempat atau
wadah tempat dilakukannya reaksi. Selanjutnya, dilakukan percobaan pada masing-
masing tabung dengan mekanisme:

a) Percobaan pada tabung 1


Pada langkah yang pertama yang perlu dilakukan pada prosedur percobaan
terhadap tabung satu adalah dengan mengisi tabung satu dengan 2 mL larutan
protein dengan menggunakan pipet tetes, setelah dimasukkan larutan protein
ke dalam tabung maka selanjutnya adalah menambahkan satu hingga dua tetes
asam sulfolisat 20% sebagai reagen alkaloid ke dalam tabung reaksi yang
dicampurkan bersama sama dengan protein. Setelah dimasukkan asam sulfolisat
ke dalam tabung reaksi maka praktikan harus menunggu reaksi yang terbentuk
dari proses tersebut. Dalam mekanisme yang telah dilakukan maka kelompok
kami yaitu kelompok 13 telah mendapatkan pengamatan reaksi yang terjadi
pada percobaan tabung 1 yang kamu lakukan yaitu, terdapatnya endapan pada
bagian bawah tabung reaksi yaitu di dalam larutan protein. Adapun endapan
yang terbentuk adalah endapan dengan warna putih. Dalam percobaan pada
tabung satu ini jika ditambahkan 1-2 tetes asam sulfolisat 20% maka akan
menghasilkan endapan pada larutan protein dengan warna larutan putih yang
mengikuti warna pada larutan sulfolisat 20%. Sedangkan pada saat ditambahkan
larutan sulfolisat 20% pada larutan protein dalam tabung reaksi maka endapan
yang dihasilkan akan hilang. Dengan demikian melalui percobaan pada tabung
reaksi 1 dapat disimpulkan bahwa dalam protein terdapat albumin yang
menyebabkan hasil yang diperoleh adalah positif.

b) Percobaan pada tabung 2


Pada percobaan dengan reagen alkaloid kedua adalah menggunakan tabung
reaksi sebagai wadah yang selanjutnya menambahkan 1 mL larutan protein.
Setelah larutan protein telah berada pada tabung reaksi maka selanjutnya
menambahkan 2 mL reagen esbach yang merupakan campuran dari asam pikrat
dan asam sulfur. Setelah dicampur kan protein dan reagen esbach maka di
tunggu beberapa saat hingga reaksi dihasilkan. Sehingga dalam hasil
pengamatan kami mengenai reaksi yang terjadi pada percobaan adalah
dihasilkannya endapan pada larutan protein berwarna kuning, hal tersebut
dikarenakan warna endapan mengikuti warna dari reagen esbach yang juga
berwarna kuning keruh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil
percobaan menunjukkan adanya albumin dalam protein yang dilihat dari adanya
endapan berwarna kuning pada larutan protein.

c) Percobaan pada tabung 3


Pada percobaan dengan-dengan menggunakan reagen alkaloid pada tabung
yang ketiga adalah dengan cara memasukkan 10 tetes potassium ferosianida 5%
dan 5 tetes asam asetat glasial, setelah itu kocok larutan secara perlahan .
setelah melakukan prosedur tersebut siapkan 2 mL larutan protein yang
kemudian dimasukkan 1 tetes campuran potassium ferosianida dan asam asetat
glasial ke dalam larutan protein, kemudian catat apa yang terjadi. Selanjutnya
panaskanlarutan dengan bunsen hingga terjadi reaksi, lalu catat apa yang
terjadi.
Dalam hasil pengamatan yang kam lakukan, kelompok kami mmendapatkan
hasil berupa terjadinya pengendapan warna hijau sebelum larutan dipanaskan
sedangkan setelah larutan dipanaskan endapan yang semula di bagian bawah
tabung reaksi, naik ke atas dalam bentuk seperti kembang gula berwarna hijau
yang menandakan adanya albumin dalam protein yang ketika dipanaskan
terjadi gumpalan yang menandakan ketika albumin dipanaskan maka akan
terjadi gumpalan pada albumin dalam protein.

Anda mungkin juga menyukai