Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 8 BANDA ACEH


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/1
Pokok : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 4 JP/Minggu

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 dan KI 2
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif dan
humaniora dengan wawasan kreatif, serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara 3.7.6
Menjelaskan pengertian BMI dan BMR
struktur jaringan penyusun organ 3.7.7
Menghitung BMI dan BMR
pada sistem pencernaan dalam 3.7.8
Mengukur kebutuhan kalori
kaitannya dengan nutrisi, bioproses 3.7.9
Menjelaskan gangguan dan penyakit yang
dan gangguan fungsi yang dapat berhubungan dengan sistem pencernaan
terjadi pada sistem pencernaan pada manusia.
manusia 3.7.10 Menganalisis gangguan dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat 4.7.4 Menyajikan data hasil perhitungan BMI
makanan yang terkandung dalam dan
berbagai jenis bahan makanan BMR berdasarkan berat badan (BB),
dikaitkan dengan kebutuhan energi tinggi
setiap individu serta teknologi badan (TB), dan umur masing-masing
pengolahan pangan dan keamanan peserta didik
pangan 4.7.5 Menyajikan laporan gangguan dan
penyakit yang berhubungan dengan sistem
pencernaan pada manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, metode diskusi
kelompok, tanya jawab, penugasan dan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), peserta didik dapat menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia,
dan menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai
jenis bahan makanan, sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif,
responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.

D. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan pada Manusia
 Menjelaskan pengertian Body Mass Index (BMI) dan Basal Metabolism Rate (BMR)
 Menghitung Body Mass Index (BMI) dan Basal Metabolism Rate (BMR)
 Mengukur kebutuhan kalori
 Menjelaskan gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.
 Menganalisis gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

F. Alat dan Media


1. Alat
LCD, laptop, proyektor, spidol, papan tulis.

2. Media
PowerPoint, video sistem pencernaan pada manusia, LKPD

G. Sumber
 Powerpoint tentang BMI, BMR, dan gangguan system pencernaan.
 Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
 Campbell. 2012. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga
H. Kegiatan Pembelajaran

a) Indikator Pencapaian Kompetensi


No. Deskripsi
3.7.6 Menjelaskan pengertian BMI dan BMR

3.7.7 Menghitung BMI dan BMR

3.7.8 Mengukur kebutuhan kalori

3.7.9 Menjelaskan gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem


pencernaan pada manusia.

3.7.10 Menganalisis gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem


pencernaan pada manusia.

b) Model Pembelajaran
 Problem Based Learning

c) Langkah Pembelajaran dan Alokasi Waktu

1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit)


 Memberikan salam, menyapa, berdoa untuk memulai kegiatan, dan
mengkondisikan kelas.
 Guru memotivasi dan memberi apersepsi dengan memberi pertanyaan dan
mengingatkan kembali mengenai materi sebelumnya yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari yaitu sistem pencernaan manusia.
 Memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas, yaitu
tentang struktur dan fungsi organ penyusun sistem pencernaan manusia.
 Penyampaian tujuan pembelajaran dengan mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (70 menit)

Sintak Model
Pembelajaran Deskripsi
• Guru menjelaskan indikator pembelajaran
kemudian memberikan konsep dasar, petunjuk
atau referensi yang diperlukan dalam
pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
mempelajari cara menghitung BMI dan BMR
Tahap 1 Orientasi
peserta didik kepada
masalah

Tahap 2 • Guru membantu peserta didik mendefinisikan


Mengorganisasikan dan mengorganisasikan tugas belajar mengenai
peserta didik gangguan dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem pencernaan pada manusia.
• Peserta didik dikelompokkan secara heterogen,
menjadi 6 kelompok masing-masing mengkaji
lembar kegiatan/aktivitas non-eksperimen.
• Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus
dikerjakan, konsep-konsep yang harus
didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab untuk memecahkan masalah.
• Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
Tahap 3 mengumpulkan informasi untuk menciptakan
Membimbing dan membangun ide mereka sendiri dalam
penyelidikan individu merumuskan masalah terkait materi dalam
dan kelompok lembar kegiatan/aktivitas belajar.
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif solusi
terkait masalah yang dirumuskan.
• Guru membimbing dan memfasilitasi peserta
didik dalam memecahkan masalah.
• Peserta didik menjawab pertanyaan dalam
Tahap 4 lembar kegiatan/aktivitas belajar dan
Mengembangkan dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
menyajikan hasil karya • Peserta didik mempresentasikan laporan
pembahasan hasil temuan dan penarikan
kesimpulan.
Tahap 5 • Peserta didik dibimbing guru melakukan
Menganalisa dan analisis terhadap pemecahan masalah yang
mengevaluasi proses telah ditemukannya.
pemecahan masalah • Mendiskusikan hasil pengamatan dengan
memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kegiatan.
• Menyimpulkan:
 Laporan perhitungan BMI dan BMR
 Menganalisis gangguan dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.
• Peserta didik membuat dan menyampaikan
laporan dan kesimpulan hasil diskusi.

3) Kegiatan Penutup (10 menit)


 Melakukan umpan balik (feedback) dan refleksi serta me-review mengenai
materi yang telah dikembangkan.
 Memberikan informasi kepada peserta didik untuk pembelajaran
selanjutnya.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian (terlampir)


a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut instrumen penilaian sikap :

Aspek Perilaku yang


Nama Peserta Dinilai Jumlah Skor Kode
No
Didik Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

1 ... ... ... ... ... ... ...

2 ... ... ... ... ... ... ...

3 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya.

Berikut format penilaian diri saat diskusi :

Jumla Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
h Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut


1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap


2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.

Saya ikut serta dalam


250 50
3 membuat kesimpulan hasil 50 C
diskusi kelompok.

Selama diskusi berlangsung,


4 saya menghargai pendapat
kelompok lain

Saya menerima kritik dan


5
saran dari kelompok lain
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 500) x 100 =
50

4. Kode nilai / predikat :


75,00 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,00 – 75,00 = Baik (B)
25,00 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Tida Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya
k Skor Sikap Nilai

Mau menerima pendapat


1 100
teman.

Memberikan solusi terhadap


2 100
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri


3 100 450 90,00 SB
kepada anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik. 100

Memberikan kesempatan
5 untuk berpendapat dengan 50
teman sekelompoknya.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog


Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada PR atau tugas yang
diberikan oleh guru
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut :

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
Kejelasan dalam mengemukakan
4
gagasan
Pelafalan dengan intonasi yang
5
jelas

Cara mencari nilai penilaian (N) =


Jumlah skor
Nilai : x 100
Skor maksimum

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
makalah, presentasi dalam bentuk ppt, dll.

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

 Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian


pengetahuan bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75.
 Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran
remedial, penugasan, tes lisan dan tutor sebaya berdasarkan indikator
pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan.

PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

dst

b. Pengayaan
Guru memberikan beberapa soal pengayaan berupa tes lisan yang langsung dijawab
oleh peserta didik, kemudian dinilai saat itu juga.
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal).
URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

A. Pokok Bahasan

Sistem Pencernaan Manusia

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :


1. Menjelaskan pengertian BMI dan BMR
2. Menghitung BMI dan BMR
3. Mengukur kebutuhan kalori
4. Menjelaskan gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.
5. Menganalisis gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
pada manusia.

C. Materi Pembelajaran

a. BMI (Body Mass Index)


Manusia pada umumnya lebih menyukai badan yang ramping atau langsing,
terlebih lagi perempuan lebih cenderung ingin terlihat lebih seksi. Sebenarnya
apabila kita diberikan pilihan dari dua pertanyaan yaitu pilih tubuh langsing atau
tubuh penuh dengan lemak? Tentunya tidak tepat untuk memilih kedua opsi
pertanyaan diatas, karena yang paling tepat adalah memiliki tubuh dengan berat
badan yang ideal. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa berat badan kita
ideal? Untuk menentukan bahwa tubuh kita ideal, maka kita perlu menghitungnya
dengan mengunakan metode Body Mass Index (BMI).

Metode perhitungan BMI ini ditemukan oleh seorang ahli statistik terkenal,
Lambert Quetelet, pada abad 19 dan telah mengalami penyesuaian seiring
perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan antara berat
badan dan kesehatan. BMI merupakan salah satu cara yang paling umum
digunakan untuk memperkirakan apakah seseorang dalam keadaan kekurangan
berat badan, ideal, atau obesitas. National Obesity Observatory mengatakan bahwa
Body Mass Index (BMI) merupakan ikhtisar pengukuran dari massa dan tinggi
tubuh seseorang. Perhitungannya adalah dengan membagi massa seseorang dalam
satuan kilogram dengan kuadrat dari tinggi tubuh mereka dalam satuan meter.

BMI atau Indeks Massa Tubuh, adalah metode pengukuran yang


membandingkan antara tinggi dan berat badan. Nilai BMI akan digunakan untuk
mengetahui status gizi. BMI atau Indeks Massa Tubuh merupakan cara termudah
untuk melakukan penilaian status gizi. Mass Index (BMI) BMI atau indeks massa
tubuh merupakan angka yang menyatakan perbandingan berat badan (dalam
kilogram) terhadap tinggi badan (dalam meter). BMI bukan suatu besaran,
sehingga tidak memiliki satuan. Kegunaan BMI digunakan untuk menentukan
status berat badan seseorang, apakah seseorang memiliki badan yang terlalu kurus,
ideal, atau terlalu gemuk. BMI membantu menilai status berat badan seseorang
terhadap risiko masalah kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan berat badan.
Cara Menghitung BMI dan status berat badan untuk mengetahui BMI seseorang,
maka harus diketahui terlebih dahulu berat badan dan tinggi orang tersebut. Berat
badan diukur dengan menggunakan timbangan badan, dan tinggi badan diukur
dengan menggunakan meteran. Rumus penentuan berat ideal menurut BMI yang
digunakan merupakan rumus dari Harris Benedict dengan ketentuan sebagai
berikut :

Berat badan ( Kg )
BMI/ IMT =
( Tinggi badan )2

Berikut ini merupakan status berat badan berdasarkan angka BMI :


● Angka BMI kurang dari 18,5 artinya berat badan kurang
● Angka BMI 18,5 – 24,9 artinya berat badan normal atau ideal
● Angka BMI 25 – 29,9 artinya kelebihan berat badan
● Angka BMI 30 lebih, artinya kegemukan atau obesitas

b. BMR (Basal Metabolic Rate)


BMR adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh
pada waktu istirahat. Energi tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi
vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, meliharaan tonus otot, pengaturan
suhu tubuh, metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi hormon, transmisi
elektrik pada otot dan lain-lain. Kebutuhan energi pada keadaan normal untuk laki-
laki dewasa berkisar antara 1900 – 2700 kal/hari, sedangkan pada wanita antara
1700 – 2100 kal/hari.
1) Faktor yang mempengaruhi BMR, diantaranya
 Makanan, makanan yang kaya protein akan lebih meningkatkan
BMR dibandingkan makanan yang kaya karbohidrat.
 Status hormon tiroid, meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis
protein, dan degradasi (aktivitas termogenesis).
 Aktifitas saraf simpatik, dapat meningkatkan BMR.
 Latihan yang membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika
sari makanan lebih banyak mengandung energi, maka berat
badan akan meningkat.
 Umur dan faktor lain. BMR seorang anak umumnya lebih tinggi
dibandingkan dengan orang dewasa, karena anak memerlukan
lebih banyak energi selama masa pertumbuhan. Wanita hamil
dan menyusui juga memiliki BMR yang lebih tinggi. Demam
meningkatkan BMR. Orang yang berotot memiliki BMR lebih
tinggi daripada orang yang gemuk.
2) Metode BMR Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan
energi untuk BMR, antara lain :
a) Harris dan Benedict (1919): untuk anak dan dewasa
Wanita : BMR = 655 + 9,6 B + 1,8 T – 4,7 U
Pria : BMR = 66 + 13,7 B + 5 T – 6,8 U
Ket : U = umur (tahun),
B = berat badan (kg),
T = tinggi badan (cm)
b) Individu dengan berat badan dan tinggi badan normal
Wanita : BB (kg) x 0,95 kkal x T (jam)
Pria : BB (kg) x 1.00 kkal x T (jam)
Ket. BB = berat badan, T = waktu/jam

c) Cara sederhana / cepat


Wanita : BMR = 25 kkal x W (kg) Pria : BMR = 30 kkal x
W (kg)
Ket. W = berat badan

c. Gangguan Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar dan anus. Dimana semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Fungsi utama dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna
nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu, bukan berarti sistem pencernaan pada tubuh
manusia akan selalu aman karena adanya nutrisi yang banyak. Pintu atau jalan
masuknya zat dari luar dengan bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan
atau penyakit pada sistem pencernaan. Dimana penyakit tersebut akan mengganggu
atau mengancam orang yang menderitanya. Penyakit atau gangguan yang
menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit atau
gangguan yang akan mengancam, seperti misalkan memperhatikan kebersihan
makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, kebersihan mulut dan gigi,
konsumsi makanan bergizi dan masih banyak yang lainnya

Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia,


antara lain.
 Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak
dialami. Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas
dan feses penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput
dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang
menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena
penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung
kuman, sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak
terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases
penderita bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala tersebut
menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu
disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar
orang yang menderitanya.

 Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung


mengalami peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida
atau Hcl terlalu tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena
penderita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kuman
penyebab penyakit.

 Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua,
karena penyakit yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag
merupakan penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan
adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan
adanya rasa mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena
tingginya kadar asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena
pola makan penderita tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya.
Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada
manusia.
 Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si
penderita akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi
disebabkan karena usus besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit
disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan
buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

 Hemaroid atau wasir merupakan pembengkakan berisi pembuluh darah yang


membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar
atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya
kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya
gejala.

 Caries Gigi (Gigi berlubang), penyakit ini disebabkan oleh bakteri


Streptococcus. Bakteri ini dapat mengubah karbohidrat menjadi asam laktat.
Asam inilah yang secara perlahan-lahan dapat melarutkan email dan
menimbulkan lubang. Apabila lubang tersebut telah mencapai pulpa, gigi akan
terasa sakit. Untuk mencegah penyakit ini, gosoklah gigi Anda setelah makan.

 Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing


atau usus buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika
ada sisa-sisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing.
Sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta
akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai
cacing tidak segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana
peradangan usus buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila
gangguan atau penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan angka
kematian yang cukup tinggi. iTukak lambung Merupakan keadaan dimana
dinding lambung terluka. Gangguan ini disebabkan karena terkikisnya lapisan
dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga bisa saja muncul pada
dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau kerongkongan

Banda Aceh, 17 November 2022


Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 8 Banda Aceh Guru Mata Pelajaran,
Nurrizayani, S.Pd. Dra. Sari Rezeki
NIP.19810129 200701 2 001 NIP. 19640416 199003 2

Anda mungkin juga menyukai