TUJUAN untuk memberikan pengetahuan dasar tentang berbagai aspek yang terkait dalam perpindahan panas di dalam komponen-komponen bangunan/gedung dan dalam pengujian termal; sehingga dapat ditunjukkan parameter kunci yang menarik di sektor bangunan dan turunannya dari pengujian termal. Perpindahan panas pada komponen bangunan buram/gelap merupakan kombinasi dari konveksi, radiasi dan proses konduktif. Aliran panas melalui bahan bangunan homogen adalah
T1 dan T2 adalah suhu di
kedua sisi lapisan (K) d = tebal lapisan (m) λ = konduktivitas termal bahan (W/mK) Pertukaran panas di permukaan dalam dan luar biasanya secara sederhana diungkapkan sebagai ekspresi: TERMINOLOGI Ri dan Re : resistansi permukaan internal dan eksternal (gabungan efek konveksi dan pertukaran radiasi) Trs = suhu resultan kering di bagian dalam (kurang lebih rata-rata udara dan suhu radiasi) Te = suhu udara luar Konduktivitas panas: laju aliran panas melalui satuan luas dari satuan ketebalan material untuk perbedaan satuan temperatur melalui penampang material. Diukur dalam W/mK (watts per kelvin meter). Semakin tinggi nilai k atau λ , semakin baik konduktivitas panas. Insulator bagus mempunyai nilai serendah mungkin. Hal ini yg membuat insulator jarang. Nilai k atau λ pada suatu material menjadi tinggi bila temperatur naik. TERMINOLOGI
Kondutivitas Panas: TERMINOLOGI
Konduktivitas Panas: TERMINOLOGIES
Resistansi Panas – nilai R,
Produk dari konduktivitas panas dan ketebalan. Semakin tebal material semakin besar resistensi panas nya. TERMINOLOGI
Koefisien transmisi panas – nilai U:
Nilai U-ukuran transmisi panas melalui area tertentu dari fabrikasi bangunan –sehingga menjadi 1 m2. Unit adalah W/m2K (watts per square meter kelvin) yang menggambarkan transfer panas dlm watts, melalui meter kuadrat elemen dinding (spt as a dinding beton, lantai atau atap). Didefinsikan sbg rasio antara densitas laju aliran panas q,W/m2, melalui konstruksi dan perbedaan temperatur antara temperatur ambient pada kedua sisi TERMINOLOGI
Koefisien transmisi panas – nilai U:
Untuk konstruksi dengan n lapisan nilai U-
dihitung sebagai kebalikan dari jumlah nilai R (1/jumlah total nilai R): TERMINOLOGI
Koefisien transmisi panas – nilai U:
RT: Resistensi termal dari lingkungan ke lingkungan
Ri dan Re : resistensi permukaan internal dan eksternal Σ(d/λ) = jumlah resistensi lapisan yang berbeda Σ Rj = jumlah resistensi lapisan udara yang berbeda dan lapisan yang tidak homogen TERMINOLOGI Aliran panas keadaan tunak (steady state): Keadaan tunak berarti bahwa suhu sistem tidak berubah terhadap waktu. Proses perpindahan panas dapat dikuantifikasi dalam persamaan laju yang sesuai. Persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah energi yang ditransfer per satuan waktu. Untuk konduksi panas, persamaan laju dikenal sebagai hukum Fourier. TERMINOLOGI Hukum Fourier: HEAT EXCHANGE EQUATION seperti tubuh manusia, bangunan juga dapat dianggap sebagai satu kesatuan. Proses pertukaran panasnya dengan lingkungan luar dapat dikaji. Keseimbangan termal, yaitu kondisi termal yang ada dipertahankan jika: Qi + Qs ± Qc ± Qv ± Qm - Qe = 0 Jika jumlah persamaan ini kurang dari nol (negatif), bangunan akan mendingin dan jika lebih dari nol, suhu di dalam bangunan akan meningkat. HEAT EXCHANGE EQUATION Qi = Perolehan panas internal (meskipun pencahayaan dan perlengkapan mekanis, tubuh manusia dalam volume ruang tertentu), Qs = Perolehan panas matahari, Qc = Pertukaran panas konduktif melalui bahan (dinding, atap, jendela) Qv = Pertukaran panas konvektif dengan ventilasi, Qm = Pemanasan atau pendinginan dengan cara mekanis (Sistem HVAC digunakan.) Qe = Pendinginan karena Penguapan HEAT EXCHANGE EQUATION Qi + Qs ± Qc ± Qv ± Qm ‐ Qe = 0
Qi =Perolehan panas internal (meskipun
pencahayaan dan perlengkapan mekanis dalam volume ruang tertentu), Qs = Perolehan panas matahari, Qc = Pertukaran panas konduktif melalui bahan, Qv = Pertukaran panas konvektif dengan ventilasi, Qm = Pemanasan atau pendinginan dengan cara mekanis (Sistem HVAC digunakan.) Qe = Pendinginan karena Penguapan KONDUKSI (QC) Konduksi Laju aliran panas melalui dinding dengan luas tertentu dapat dijelaskan dengan persamaan:
Atau
Jika kehilangan panas dari sebuah bangunan
dipertimbangkan ketika To <Ti , dan mendapatkan panas jika To >Ti. LATIHAN KONDUKSI (QC) Q1: Dinding rumah dengan lebar 7m dan tinggi 6m terbuat dari bata setebal 0,3m dengan k=0,6W/mK. Suhu permukaan di dalam dinding adalah 16 derajat C dan di luar adalah 6 derajat C. temukan fluks panas melalui dinding dan total kehilangan panas yang melalui nya. Q2: asumsikan dinding dengan Nilai-U 4,5 W/m² K dan luas permukaan 10 m². Jika suhu luar adalah 30°C dan bagian dalam adalah 25°C, hitunglah kenaikan panas total karena konduksi melalui dinding. KONDUKSI (QC) Q3: Suatu dinding rumah mempunyai sifat fisis berikut :
Hitung suhu luar (T2) dinding dalam derajat C ?
KONDUKSI (QC) Q4:Sebuah jendela mempunyai sifat fisis berikut:
Hitung kehilangan panas melalui jendela ?
KONDUKSI (QC) Q5: Diketahui lebar, tinggi, ketebalan dan konduktivitas panas penel jendela tunggal dan panel jendelan ganda terpisah udara dengan sifat-sifat fisis berikut:
Gambaran temperatur musim dingin panel tunggal dan udara
ruangan
Hitung panas yang hilang melalui panel jendela tunggal dan
ganda ? KONDUKSI (QC) Q6: Diketahui dimensi kompartemen pendingin dan suhu di luar dan di dalam permukaannya
Hitung ketebalan insulasi steroform yg diperlukan
untuk mempertahankan beban panas pada saat nilai yang ditentukan sebelumnya ? CONDUCTION (QC) Q7: Dimensi suatu kontainer makanan dan suhu permukaan di dalam dan dil luar seperti dibawah:
Hitung fluks panas melalui dinding kontainer dan
total beban panas (heat load) ? KONDUKSI (QC) Q8: Dinding batu bata dengan kondultivitas panas diketahui mempunyai laju panas 80% dari yang melalui dinding komposit dengan konduktivitas panas dan ketebalan yang disebutkan sebelumnya
Hitung ketebalan batu bata (L1) ?
KONVEKSI (QV) KONVEKSI (QV)
Dalam konveksi, panas ditransfer oleh gerakan
molekul dari media pembawa, biasanya gas atau cairan. Gerakan ini mungkin dihasilkan sendiri, karena gaya termal (perbedaan suhu, kepadatan sehingga berbeda, menyebabkan arus konveksi). Laju perpindahan panas secara konveksi bergantung pada tiga faktor. 1. Perbedaan suhu antara titik media yang lebih hangat dan lebih dingin 2. Laju pergerakan media pembawa dalam satuan kg/s atau m3/s 3. Panas spesifik media pembawa. KONVEKSI (QV)
Jika jumlah pergantian udara per jam diberikan oleh 'N',
maka; RADIASI Radiasi diterima suatu permukaan:Diserap atau direfleksikan atau transmisikan. Proporsi kedua komponen ini dinyatakan dengan koefisien absorbansi (a) dan reflektansi (r). Selalu, a + r = 1 Untuk permukaan reflektif berwarna terang, a = 0, r = 1 Untuk penyerap sempurna, a = 1, r = 0 0 K= -273.15 Deg C
Folding Architecture Merupakan Salah Satu Cara Yang Dapat Digunakan Dalam Menemukan Dan Menyelesaikan Suatu Permasalahan Arsitektural Terutama Pada Segi Bentuk Tampilan Bangunan