Anda di halaman 1dari 16

MERANCANG PENELITIAN

Totur : Asep Dudin A.Latip

Disusun Oleh
1. Ahda Sulukin Nisa 857156571
2. Junainah 857155025
3. Nurul Fitriyani 857157376
4. Ema Noviani Sari 857154919
5. Sofiatun 857159545

JURUSAN PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN TAHUN 2022.2
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS (PTK)

A. Langkah-langkah untuk Menemukan dan Merumuskan Masalah

Menemukan masalah merupakan hal yang gampang-gampang


susah. Ada orang yang sangat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya,
namun tidak sedikit yang tidak sadar bahwa ia sedang menghadapi
masalah. Masalah merupakan titik berangkat dalam melaksanakan PTK.
Oleh karena itu, dalam merencanakan PTK, langkah awal yang harus
ditempuh adalah
mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran sehari-hari.
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang dipilih harus benar-benar masalah yang
pembelajaran dapat diatasi melalui PTK. Identifikasi dapat dilakukan
dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses
pembelajaran, melihat catatan harian yang dibuat pada akhir pelajaran,
atau bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat. Jika
perlu, dapat berkolaborasi atau bekerja sama dengan teman sejawat,
baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah berbeda, bahkan
dapat berkolaborasi dengan dosen dari Lembaga Pendidikan
Tenaga
Pendidikan (LPTK).
Dalam mengidentifikasi masalah guru harus memfokuskan
masalah tersebut pada aspek tertentu. Untuk mengidentifikasi masalah,
guru perlu melakukan diagnosis secara umum tentang proses
pembelajaran yang dikelola. &iagnosis dilakukan secara kontinu, dari
proses ke proses. Jika masalah sudah ditemukan, gunakan kriteria
berikut untuk menguji apakah masalah tersebut layak untuk diatasi
melalui PTK (Abimanyu, Tim Pelatih Proyek PG)M, *999).

a. Jangan memilih masalah yang tidak dikuasai.

b. Ambilah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.

c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi guru dan siswa.
d. Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif.

e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan

sekolah.
Contoh masalah:
Ketika guru menjelaskan sifat-sifat benda dalam
pelajaran IPA di kelas III SD, siswa banyak yang mengantuk
dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru. Kemudian,
ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti, tidak
seorang pun siswa menjawab. Keadaan seperti ini jika terjadi
berulang kali, hampir pada setiap pelajaran IPA. Akibatnya,
pada setiap ulangan, skor yang diperoleh siswa selalu rendah.
2. Menganalisis masalah
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran tentu harus segera
diatasi agar tidak berlarut-larut. Namun, sebelum memikirkan cara
mengatasinya, terelebih dulu harus tahu apa yang menjadi penyebab
munculnya masalah tersebut. Tanpa menemukan akar penyebab
yang benar, tidak mungkin dapat diatasi dengan benar.
Untuk melakukan analisis, ada berbagai cara yang dapat
dilakukan. Pertama, merenungkan kembali masalah tersebut, dengan
cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sendiri.
Renungan dengan tujuan untuk instropeksi. Adapun beberapa
pertanyaan
yang dapat diajukan antara lain:
a) Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa
yang cukup jelas?
b) Apakah saya menggunakan istilah-istilah yang sulit di
mengerti siswa?
c) Apakah dalam menjelaskan, saya menggunakan contoh yang
cukup?
d) Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu?

e) Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa?

f) Apakah siswa mendapat kesempatan untuk bertanya?


g) Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang?

h) Apakah saya memeberikan latihan penerapan konsep setelah


penjelasan selesai?
i) Apakah saya selalu memeriksa pekerjaan/latihan siswa dan
memberi balikan/masukan untuk perbaikan
Kedua, guru dapat bertanya kepada siswa, apa yang terjadi
sehingga nilai ulangan/ujian mereka selalu rendah, atau mengapa
mereka tidak tertarik kepada pelajaran tersebut/ Guru dapat bertanya
langsung siswa, baik dengan wawancara maupun dengan
menggunakan kuesioner.
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan adalah seperti berikut.
a) Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus?
b) Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru?
c) Apa yang sukar ditangkap dari penjelasan guru?
d) Apakah guru menjelaskan kurang menarik?
e) Apakah kamu memiliki buku sumber?
f) Apakah kamu mencatat penjelasan guru?
g) Mengapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya?
h) Apakah soalnya sulit?
i) Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan oleh guru?
j) Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan?
Ketiga, guru dapat menelaah berbagai dokumen yang
berkaitan
dengan hasil belajar siswa. 1eberapa pertanyaan yang dapat diajukan
antara lain.
a) Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan
dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa?
b) Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari
konsep yang sedang dikaji, atau bermanfaat untuk
memantapkan pemahaman siswa?
c) Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan?
d) Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa

tentang PR tersebut?
e) Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan?

f) Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan


kemampuan Siswa?
Dengan menggunakan cara-cara di atas mari kita coba untuk
mencari akar penyebab masalah pada masalah contoh di atas. Hasil
refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukkan bahwa
siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena:
1) Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran
menjadi tidak menarik
2) Selama menjelaskan guru tidak pernah bertanya,
3) Penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat,
4) 1ahasa yang digunakan guru terlampau sukar, serta
5) Siswa sukar menangkap penjelasan guru.
Akar atau penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan
perbaikan yang dilakukan oleh guru. Jika penyebab ini tidak
ditemukan secara tepat, maka tindakan perbaikan pun tidak akan
berhasil.
3. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan
penyebab atau akar masalah, langkah selanjutnya adalah merumuskan
masalah pembelajaran yang dihadapi, dalam bentuk masalah
penelitian. Dalam hal ini perlu dicermati bahwa masalah yang akan
dirumuskan tersebut adalah masalah yang akan dicari jawabannya
melalui penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, rumusan masalah
haruslah memandu guru untuk melakukan tindakan perbaikan. &engan
perkataan lain, rumusan masalah sudah menyiratkan apa yang akan
dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut. Sehubungan
dengan itu, rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk kalimat
tanya serta mengandung aspek yang akan
diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
Berdasarkan penyebab atau akar masalah yang ditemukan
pada contoh masalah di atas, maka masalah yang menjadi fokus
perbaikan
adalah:
"Bagaimana cara mengaktifkan siswa, menggunakan
alat peraga, dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa,
agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar
siswa kelas III dalam
pelajaran IPA?
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan

Hipotesis tindakan atau alternatif tindakan adalah suatu


perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan
pembelajaran. Tindakan dilakukan dengan cara menginter7ensi kegiatan
agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Artinya mengubah kegiatan
atau tindakan yang biasa dilakukan dengan tindakan yang diduga
dapat memperbaiki keadaan.
Hipotesis Alternatif tindakan contoh masalah di atas :
Guru menerangkan dengan disertai dengan memberikan
contoh- contoh konkret, menggunakan alat peraga yang sesuai,
tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit dipahami siswa,
serta memberi kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada siswa,
memberikan balikan, maka pemahaman siswa akan meningkat.

Alternatif lain untuk membuat penjelasan mudah dipahami dan


meningkatkan keaktifan siswa adalah :
Mengaitkan topik yang baru dengan pengalaman siswa,
meminta siswa mencari contoh-contoh dan pengalamannya sendiri,
dan meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi
masalah dan mencari alternatif pemecahannya.
Dengan demikian hipotesis tindakan yang dirumuskan bukan
hanya sekedar asal jadi, tetapi lebih melalui berbagai pertimbangan dan
kajian. S elain itu, hipotesis harus terukur (measurable) dan dapat
dilaksanakan (aplicable). Terukur mengandung pengertian bahwa adanya
peningkatan dalam tindakan dan hasil harus dapat dilihat dan dibuktikan,
sedangkan dapat dilaksanakan, artinya tindakan yang ditentukan harus
dapat dilaksanakan oleh guru.
Sebagaimana dikemukakan oleh Soedarsono (Tim Pelatih
Proyek PGSM, 1999), kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji
hipotesis adalah
seperti berikut:
1) Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan
oleh Guru?
2) Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikologis, sosial, budaya
dan etika mendukung?
3) Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung?

4) Apakah iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya


tindakan yang dipilih?
5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah?
RENCANA DAN PROPOSAL PTK
A. Rencana Perbaikan

Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang


siap untuk dilaksanakan menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu
dengan cermat. Ren cana perlu kita tuangkan dalam sebuah format, yang
memungkinkan kita membuat perencanaan secara sistematis. 8ormat
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama dengan
format rencana pembelajaran sehari-hari, dengan tambahan komponen-
komponen yang terkait dengan perbaikan. 1erikut ini dicantumkan format
RP dan format RPP yang sudah diisi dengan lengkap.

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Pokok 1ahasan : Tata surya/ sistem Tata surya

Subpokok Bahasan : Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit


lainnya

Kelas/Semester : VI/II

I. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Siswa mampu memahami tentang sistem tata surya.
1. Tujuan Khusus:
1. Menjelaskan pengertian tata surya.
3. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya.

4. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya.

5. Menjelaskan terjadinya siang dan malam.

II. Materi, Media, dan )umber


Sistem tata surya, matahari dan 9 planet : gambar susunan tata surya
1uku IPA kelas VI
III. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal: (5 menit)
1. Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu.
2. Menyampaikan tujuan dan kegiatan.
B. Kegiatan Inti: (35 menit)
1. Menjelaskan sistem tata surya dengan menggunakan gambar.
2. Menunjukan dengan gambar planet-planet yang mengitari

matahari.
3. Tanya jawab.

C. Kegiatan Penutup: (<10 menit)


1. Merangkum.
2. Memberikan tes tertulis.
IV. Evaluasi
Pada akhir pelajaran, dalam bentuk 5 butir tes objektif.

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Tata Surya/Sistem Tata Surya

Pokok Bahasan : Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan


benda langit lainnya

Kelas/Semester :VI /II


Siswa mampu memahami tentang sistem tata surya.
1. Tujuan Khusus:
a) Menjelaskan pengertian tata surya.
b) Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya.
c) Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya.
d) Menjelaskan terjadinya siang dan malam.
2. Tujuan Perbaikan
a. Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan dengan
menggunakan globe dan lampu senter.
b. Menyebarkn pertanyaan minimal kepada 5 orang siswa.
3. Materi, Media, dan sumber
Sistem tata surya, matahari dan 9 planet
a.Gambar susunan tata surya
b.Globe dan lampu enter
c. Buku IPA kelas VI
d.Gambar-gambar planet yang dibawa oleh anak-anak.
4. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal: (5 menit)
Memberi salam dan menayakan keadaan anak-anak.
Mengajukan pertanyaan berikut:
1. Bagaimana cuaca tadi malam?
2. Kalau cuaca terang, apa yang anak-anak lihat di langit?
3. 1erapa banyak bintang yang ada di langit?
4. Kalau siang hari, apa yang terlihat di langit?
Menyampaikan tujuan, manfaat pelajaran, dan kegiatan, yaitu
anak-anak akan bermain dengan globe dan lampu senter, serta
berdiskusi dalam kelompok.
b. Kegiatan Inti: (35 menit)
1. Guru menempelkan gambar tata surya di papan, meminta siswa
2. Membaca nama-nama planet, kemudian menunjukan apa yang
disebut sebagai tata surya.
3. Nama-nama planet ditutup, kemudian siswa secara acak
diminta menuliskan nama planet yang ditunjuk oleh
temannya.

4. Guru memperagakan globe dan lampu senter. beberapa siswa

diberi kesempatan melakukan peragaan tersebut.


5. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dnegan
perubahan belahan bumi yang mendapat sinar matahari
selama terjadi rotasi bumi.
5. Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab, guru meminta
siswa berdiskusi dengan teman di sebelahnya, mengapa
terjadi siang dan malam.
6. Hasil diskusi dimantapkan.
7. Dengan didahului pertanyaan: apa yang diperlukan agar mahluk
dapat hidup, guru menjelaskan tentang kehidupan yang ada di
bumi karena bumi punya atmosfer.
c. Kegiatan Penutup: (< menit)
1. Membimbing siswa merangkum pelajaran.
2. Memberikan tes tertulis.
5. Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab

lisan, dan pada akhir pelajaran dengan tes tertulis.


2. Alat evaluasi: pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut:

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya.


b. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari dari yang

paling dekat sampai yang paling jauh dengan matahari.


c. Jelaskan mengapa ada siang dan malam
d. Di planet mana terdapat kehidupan

Kunci jawaban.

a. Sistem tata surya adalah susunan matahari dan planet-planetnya.


b. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,

Neptunus, dan Pluto.


c. Karena adanya rotasi bumi, ada belahan bumi yang langsung
menghadap matahari (siang), sedangkan belahan bumi
sebaliknya tidak kena sinar matahari (malam).
d. Di bumi, karena ada atmosfer, udara, dan air.

Pada RP P ada tambahan tujuan perbaikan dan rinciannya lebih


lengkap dengan mencantumkan secara rinci dan lengkap setiap langkah
dan hal-hal yang berkaitan dengan substansi, seperti acuan, pertanyaan,
atau alat peraga, maka ketika akan melaksanakan tindakan perbaikan,
semuanya sudah siap.
Langkah-langkah mengembangkan RPP yang akurat.
1. Skenario Pembelajaran
Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-
langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang
diinginkan. Langkah-langkah tersebut menggambarkan langkah
perbaikan yang akan dilakukan oleh guru, mulai dari membuka
pelajaran sampai dengan menutup pelajaran.
2. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Sarana dan prasarana termasuk alat peraga, yang diperlukan
dalam pembelajaran harus disiapkan dengan hati-hati, lebih-lebih jika
dalam alternatif tindakan secara khusus dimasukkan penggunaan
alat peraga tertentu.
3. Menyusun RPP Lengkap
4. Mensimulasikan Rencana Perbaikan
Agar guru merasa lebih mantap dalam melaksanakan tindakan
perbaikan, guru perlu mencobakan terlebih dahulu rencana yang telah
disusun dalam bentuk simulasi. Guru dapat mengundang beberapa
yang ikut tutorial berperan sebagai siswa.
Hasil simulasi, baik yang berupa masukan dari para guru yang
berperan sebagai siswa maupun yang berasal dari kesimpulan sendiri,
dapat digunakan untuk memperbaiki RPP serta mempersiapkan
sarana dan fasilitas belajar lebih baik.
B. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul

Data
Pengumpul data utama dalam PTK adalah guru, sedangkan data
yang dikumpulkan pada dasarnya adalah data kualitatif. Pada hal-hal
tertentu, jika guru merasa terlalu sibuk untuk mengumpulkan data
sendiri, ia dapat meminta bantuan teman sejawat untuk berperan sebagai
pengamat.
Contoh format instrumen lembar observasi

No Aspek yang diminati Kemuncula Komentar

Guru menggunakan contoh


b. Guru menggunakan alat peraga

dan sederhana
Guru memeriksa pemahaman siswa
dengan mengajukan pertanyaan/
memberi tugas
Guru memberi kesempatan bertanya
6

7
Pertanyaan siswa:
&itanggapi oleh guru
&itanggapi oleh siswa lain
Tidak ditanggapi
8 siswa berdiskusi
C. Proposal PTK

1. Hakikat Proposal PTK

Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan


satu dokumen yang berisi tentang suatu rencana kegiatan yang
dirancang oleh para pengusulnya. &okumen tersebut memaparkan
secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut
dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang dihasilkan
dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan
dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau
biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Terkait dengan Proposal PTK, hakikatnya tidak jauh berbeda
dengan proposal dalam bidang pendidikan lainnya. Proposal ini
diajukan oleh guru untuk memenuhi satu persyaratan yang
dikeluarkan oleh
sponsor.
2. Format Proposal PTK

Proposal PTK mempunyai ciri khas yang membedakannya


dari proposal penelitian biasa. Meskipun demikian substansi proposal
PTK tidak jauh berbeda dari substansi penelitian non PTK,
hanya pengemasannya yang berbeda deskripsi singkat setiap
komponen format proposal PTK.
a. Judul
Judul PTK haruslah singkat dan jelas namun mampu
menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil
yang diharapkan, dan tempat penelitian.
b. Bidang Kajian
Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang
menjadi fokus PTK yang diusulkan.
c. Pendahuluan
Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran,
proses identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya
masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk diatasi.
d. Perumusan dan Pemecahan Masalah
Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang

merupakan masalah penelitian.


e. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliatian harus sesuai dengan rumusan masalah dan
tindakan perbaikan. Tujuan penelitian berbeda dengan tujuan
perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada
mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji
hipotesis. Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka
PTK pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan proses
dan hasil perbaikan.
II. Manfaat Penelitian
Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi

(sekolah/LPTK)
III. Kajian Pustaka
Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain
yang relevan dengan permasalahannya dan tindakan yang dirancang,
sehingga jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian. Kajian
pustaka dapat berasal dari berbagai sumber.
IV. Rencana dan Prosedur Penelitian
Bagian ini memuat:
a. Subjek penelitian, waktu, dan lama tindakan.
b. Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang
terdiri dari perencanaan, (3) pelakasanaan tindakan, (4) observasi,
evaluasi, refleksi, yang semuanya bersifat siklis (berulang sesuai
dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan). Dalam prosedur
juga tergambar peran tim dalam setiap tahap penelitian.
V. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan,
lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam
bentuk tabel khusus yang disebut Grantt Chart .
VI. Biaya Penelitian
Bagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam
penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan
dari sponsor.
VII. Personalis Penelitian
Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.
VIII. Daftar Pustaka
Memuat sumber belajar yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian.
IX. Lampiran
Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya
yang dilampirkan adalah: (1) instrumen penelitian, (3) riwayat hidup
tim peneliti, dan (4) surat keterangan lain yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai