Anda di halaman 1dari 15

ASPEK DAN PROSEDUR KREDIT BANK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Ilmu Perbankan”
Dosen Pengampu:
Erni Zulfa Arini, S. T., M.M

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Silvia Eka Putriana (21403065)


2. Hilwi Novi Nurlaili (21403072)
3. Ahmad Rahid Indra Laksmana (21403188)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (D)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kenikmatan, kemampuan, kekuatan,
serta keberkahan baik waktu, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Aspek Dan Prosedur Kredit Bank” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan. Akan
tetapi semua bisa teratasi dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Erni Zulfa Arini, S. T., M.M. selaku dosen mata kuliah Ilmu
Perbankan atas bimbingan pengarahan dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam
mengerjakan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusanan dan penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun semangat penulis sangat diharapkan
dari pembaca, dan penulis berharap semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya khususnya bagi penulis.

Kediri, 06 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumus Masalah ........................................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
1. Aspek- aspek Penilain Kredit Bank .............................................................................................. 3
2. Proses atau Prosedur Pemberian Kredit Bank ............................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................ 11
PENUTUP............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah bank dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan banknya hanya jika
orang percaya untuk menginvestasikan uangnya pada produk bank. Di bawah kepercayaan
tersebut , bank dapat memobilisasi dana publik. Dana disimpan di bank dan dikembalikan
ke bentuk kredit untuk menyediakan layanan perbankan dan transaksi pinjaman. Transaksi
Departemen Kredit memberikan peran kepada bank sebagai lembaga yang menyediakan
dana kepada peminjam.

Saat ini, kehidupan ekonomi modern adalah pencapaian uang, sehingga dapat
disebut dengan operasi pinjaman sebagai sarana meminjam uang, dan bekerja sama antara
pemberi pinjaman dan peminjam untuk menjalankan fungsi pinjaman yang saling
menguntungkan, akan tetapi juga berisiko berbahaya bagi pihak bank. Dalam hal ini,
nasabah memberikan data yang fiktif dengan mudah , sehingga pinjaman mungkin
sebenarnya tidak bernilai, akan memberi masalah. Jika salah dalam analisisnya, pinjaman
yang sebenarnya tidak layak menjadi layak, membuat lebih sulit untuk mengklaim atau
menjadi buruk untuk ditagih.

Dalam praktek dunia perbankan, pemberian fasilitas kredit oleh bank kepada
nasabahnya akan dimulai dan diajukannya permohonan atau aplikasi oleh nasabah.
Aplikasi yang diajukan nasabah harus dilengkapi dengan data yang dikehendaki bank.
Berdasarkan data tersebut bank akan menganalisis sesuai dengan ketentuan dan prosedur
untuk sampai kepada satu keputusan, disetujui atau tidak permohonan kredit yang diajukan
itu. Dengan tingkat persaingan sekarang, setiap bank berupaya untuk memberikan
pelayanan yang cepat kepada nasabahnya, termasuk dalam menentukan jangka waktu
lamanya suatu permohonan kredit harus dihapus. Berkaitan dengan jangka waktu
pemutusan kredit, ada bank yang menentukan pemutusan dua minggu, satu minggu,
bahkan ada yang beberapa hari. Jika suatu permohonan kredit disetujui oleh manajemen
bank, umumnya bank akan memberitahukan secara formal kepada nasabah. Proses
notifikasi tersebut dikenal dengan Surat Keputusan Kredit (SKK), yang merupakan awal

1
dari hubungan hukum antara bank dengan nasabah sehubungan dengan fasilitas kredit yang
diminta.

B. Rumus Masalah
1. Apa Saja Aspek-aspek Penilaian Kredit Bank?
2. Bagaimana Proses atau Prosedur Pemberian Kredit Bank?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Aspek-aspek Penilaian Kredit Bank.
2. Untuk mengetahui Proses atau Prosedur Pemberian Kredit Bank.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Aspek- aspek Penilain Kredit Bank


Aspek- aspek yang dinilai antara lain meliputi :

a. Aspek Yuridis (Hukum)


Aspek ini menilai masalah legalitas perusahaan dan persetujuan perusahaan
yang mengajukan pinjaman. Penilaian dimulai dengan memeriksa keabsahan dan
kelengkapan anggaran dasar perseroan, sehingga diketahui siapa pemilik dan modal
masing-masing pemilik. Kemudian juga memeriksa keabsahan dokumen atau surat-
surat penting lainnya, seperti :
1) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri.
2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan.
3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
5) Keabsahan surat-surat yang dijaminkan, misalnya sertifikat tanah dan sertifikat
deposito.
6) Serta dokumen-dokumen yang dianggap penting lainnya seperti KTP.1

Aspek analisis kredit ini menempati posisi penting dan tempatnya strategis.
Sebab, aspek hukum belum diperhatikan dan belum sempurna akan melemahkan posisi
aspek-aspek yang lain, meskipun kelayakannya sudah cukup. Misalnya, jika perjanjian
pinjaman ditandatangani antara bank dan pemohon, tetapi aspek hukumnya tidak
lengkap, perjanjian pinjaman dapat batal atau tidak berfungsi, dan bank itu sendiri
dapat menyebabkan kerugian.

b. Aspek Pasar dan Pemasaran


Dalam aspek ini yang dinilai adalah besar kecilnya permintaan terhadap produk
yang dihasilkan pada zaman sekarang ini dan dimasa yang akan datang, sehingga dapat

1
Dr. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), 140.

3
diketahui prospek pemasaran produk tersebut. Yang perlu diteliti dalam aspek ini
diantaranya, yaitu:
1. Hasil penjualan atau produksi minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang
lalu.
2. Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun yang akan
datang.
3. Peta kekuatan daya saing yang ada, seperti market share yang diketahui.
4. Prospek produk secara kesluruhan.

Pemasaran dan pengembangan bisnis harus menjadi pusat pemikiran bisnis,


karena merupakan saah satu varibel yang dominan yang mempengaruhi peran arus kas
dalam memastikan kelangsungan hidup di perusahaan. Oleh karena itu, aspek ini patut
mendapat perhatian penuh dari manajemen perusahaan. Bank harus memperhatikan
variabel-variabel yang dominan yang mempengaruhi target pasarnya, yaitu variabel-
variabel seperti:

a) Produk Life Cycle (Siklus Hidup Produk)


Perkembangan teknologi yang pesat membuat barang dan jasa cepat usang
(ketinggalan mode, daya tahan, ada barang substitusi yang sejenis dengan harga
komoditas yang berbeda, peningkatan produksi yang cepat melebihi kebutuhan
penciptaan persaingan di bidang produksi, dan lain-lain.
b) Potential Market (Pasar Potensial)
Ukuran pasar, manfaat dan resiko, total persyaratan produk atau jasa, keterampilan
manajemen, sistem pengiriman, kuantitas atau kualitas, produk harga, pelanggan,
dan lainnya.
c) Wilayah pemasaran produk calon nasabah dan barang substitusi serta pesaing
pasar.
d) Rencana pembayaran, pola pemasaran dapat langsung atau melalui distributor atau
agen dan syarat pembayaran bisa tunai, kredit, konsinyasi atau pertukaran.
e) Perbandingan jumlah barang atau jasa yang dijual dengan syarat pembayaran tunai,
kredit, dan barter. Demikian pula perbandingan penjualan langsung melalui
perantara atau agen.

4
f) Fasilitas pendukung, seperti kondisi jalan, jembatan, sungai, dan transportasi ke
lokasi perusahaan.
g) Hasil penjualan tiga tahun yang lalu menunjukkan peningkatan, penurunan, atau
stabil.
h) Analisi pasar, terutama mengenai jenis sistem pemasaran yang berkembang saat
ini. 2
c. Aspek Keuangan

Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mendanai
operasi dan bagaimana dana tersebut digunakan. Selain itu, perlu membuat arus kas
keuangan untuk perusahaan. Yang dimana arus kas ini mengungkapkan pendapatan
dan pengeluaran, sehingga dapat menilai apakah bisnis itu layak atau tidak, dan juga
termasuk keungan yang diharapkan.

Penilaian bank yang terkait dengan aspek keuangan biasanya mencakup:


1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
3. Rasio Remabilitas
4. Payback Period
5. Net Present Value (NPV)
6. Profitability Index (PI)
7. Internal Rate of Return (IRR)
8. Break Even Point (BEP)
d. Aspek Teknis atau Operasi

Yaitu aspek yang membahas masalah yang terkait dengan produksi, lokasi, dan
tata letak (layout), seperti kapasitas mesin yang digunakan. Masalah lokasi usaha,
seperti kantor pusat, cabang, gudang, dan lain-lain. Demikian pula, dengan masalah
penempatan mesin, termasuk jenis mesin dan teknologi yang digunakan. 3

Umumnya, aspek ini ditangani oleh (multidisiplin) profesional atau tim,


terutama mengenai tata letak yang disesuaikan dengan jenis barang dan jasa yang akan

2
H. Moh. Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), 116-117.
3
Dr. Kasmir, Op.Cit, hal. 141.

5
di produksi, mesin-mesin in set dan proses produksi mulai dari urutan, operasi normal,
dan desain pelaksanaan serta pengawasan desain.

e. Aspek Manajemen

Aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya
manusia yang dimiliki, serta latar belakang pendidikan dan pengalaman sumber daya
manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada juga
menjadi pertimbangan lain.

Oleh karena itu, para analisis kredit perlu mengetahui sejauh mana
keterampilan manajemen dari planning skill, organizing skill, controlling skill, staffing
skill, dan communication skill dapat dicapai dengan menggabungkan sumber daya
market, man, money, material, machine, dan method yang ada untuk mencapai tujuan
perusahaan. 4

f. Aspek Sosial Ekonomi

Aspek sosial ekonomi menganalisis dampak proyek terhadap ekonomi dan


sosial masyarakat secara umum, seperti:

1) Meningkatkan ekspor barang atau sebaliknya mengurangi ketergantungan terhadap


impor.
2) Mengurangi pengangguran
3) Peningkatan pendapatan masyarakat
4) Tersedianya sarana dan prasarana
5) Membuka isolasi (Unkarantina) pada area tertentu.

Dalam kehidupan pribadi, tidak dapat lepas dipisahkan dari kehidupan sosial
maupun ekonomi masyarakat. Sehingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat juga
akan mempengaruhi kehidupan dalam perusahaan.

4
Claudio Y. T, “Aspek-Aspek Penilaian dalam Pemberian Kredit Bank”, Jurnal Lex Privatum, Vol. III, No. 3, (Juli-
September, 2015), 4.

6
g. Aspek Amdal (Dampak Lingkungan)

Amdal atau analisis dampak lingkungan merupakan analisi terhadap


lingkungan baik darat, air, udara, serta termasuk kesehatan manusia apabila proyek
tersebut dijalankan. Penilaian ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit tersebut
disalurkan, sehingga proyek yang dibiayai tidak akan mengalami pencemaran
lingkungan disekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi antara lain terhadap:

1. Kesehatan manusia terganggu.


2. Tanah atau darat menjadi gersang, erosi.
3. Air menjadi limbah busuk, berubah warna, dan hilang rasa, serta menyebabkan
banjir.
4. Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising, dan panas
5. Merubah tatanan adat istiadat setempat.5

Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan masalah yang sulit dihadapi


masyarakat, karena bahan yang terserap oleh udara dan terlarut dalam air laut/sungai
telah memperburuk kualitas udara dan air. Limbah polusi sangat berbahaya, telah
meracuni daratan, udara, dan lautan atau sungai.

2. Proses atau Prosedur Pemberian Kredit Bank


Proses pemberian kredit berarti tahapan yang harus dilalui sebelum memutuskan
untuk mencairkan pinjaman. Tujuannya adalah untuk membantu bank menilai kelayakan
dari suatu permohonan kredit. Penilaian dari tujuan kredit dan penilaian dampak pinjaman
terhadap perkembangan perekonomian lebih bersifat kualitatif. Bentuk penilaian ini dapat
dilakukan dengan memeriksa riwayat hidup nasabah, ketergantungan perusahaan pada jasa
konsultan, keterbukaan atau kejujuran, dan adanya keinginan dari debitur untuk
mempercepat proses kredit, serta pemberian/permohonan kredit yang tidak sesuai dengan
kebutuhan yang sesungguhnya dan juga masalah administrasi yang tidak terpenuhi. 6

5
Dr. Kasmir, Op.Cit, hal. 142
6
Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), 46.

7
Proses pemberian kredit oleh bank secara umum akan dijelaskan berikut ini:

1. Pengajuan Permohonan Kredit


Bahwa untuk memperoleh kredit dari bank, maka tahap pertama yang dilakukan
adalah mengajukan permohonan kredit pada bank yang bersangkutan. Permohonan
kredit tersebut harus dilampirkan dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. 7
a) Dalam pengajuan permohonan kredit oleh perusahaan sekurang-kurangnya
memuat hal-hal sebagai berikut:
1.) Profil perusahaan beserta pengurusnya
2.) Maksud dan tujuan
3.) Besarnya kredit dan jangka waktu
4.) Cara pemohon mengembalian kredit
5.) Jaminan kredit
b) Melampirkan dokumen-dokumen pendukung yang dipersyaratkan yaitu:
1.) Akte Notaris
2.) Tanda daftar perusahaan (TDP).
3.) Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
4.) Neraca dan laporan rugi laba tiga tahun terakhir.
5.) Fotokopi sertifikat yang dijadikan jaminan.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang sudah lengkap sesuai
dengan persyaratan dan sudah benar, termasuk menyelidiki keabsahan berkas. Jika
menurut pihak perbankan belum lengkap atau belum cukup, maka nasabah diminta
untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas ketentuan nasabah tidak sanggup
melengkapi kekurangan tersebur, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.
3. Wawancara Awal
Wawancara awal merupakan penyidikan kepada calon nasabah dengan
langsung berhadapan dengan calon peminjam. Tujuannya adalah untuk meyakinkan
bank apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank

7
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia (Jakarta: Kencana ,2005), 68.

8
inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah
yang sebenarnya. 8
4. On the Spot
On the spot merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil On the spot
dicocokkan dengan wawancara hasil 1. Pada saat melakukan on the spot hendaknya
jangan diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat dilapangan sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya.
5. Wawancara II
Wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Catatan
yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara awal dicocokkan dengan saat on
the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah untuk menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya
keputusan kredit yang akan diumumkan mencakup:
a) Jumlah uang yang diterima
b) Jangka waktu kredit
c) Biaya-biaya yang harus dibayar
d) Waktu pencairan kredit
Keputusan kredit biasanya merupakan keputusan tim. Begitu pula bagi kredit
yang ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasan masing-
masing.
7. Penandatanganan Akad Kredit / Perjanjian Lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum
kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat
jaminan dengan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.

8
Kasmir, Op.Cit,hal 126

9
8. Realisasi Kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan akad kredit dan surat-surat
yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan.
9. Penyaluran /Penarikan Dana
Penyaluran / penarikan dana adalah pencairan atau pengambilan uang dari
rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan
dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap. 9

9
Dr. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), 146-147.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek- aspek kredit bank yang dinilai antara lain ialah aspek yuridis (hukum),
aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis atau operasi, aspek manajemen,
aspek sosial ekonomi, aspek amdal (dampak lingkungan).
Adapun proses pemberian kredit bank berarti tahapan yang harus dilalui sebelum
memutuskan untuk mencairkan pinjaman. Tujuannya adalah untuk membantu bank
menilai kelayakan dari suatu permohonan kredit. Penilaian dari tujuan kredit dan penilaian
dampak pinjaman terhadap perkembangan perekonomian lebih bersifat kualitatif.

B. Saran
Dari penulis makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami
materi yang telah kami sampaikan diatas. Dengan berbagai keterbatasan sumber dan bahan
yang kami kumpulkan tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan. Sebagai
pertimbangan penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari berbagai sumber lain
demi melengkapi materi terkait yang belum sempurna dalam pembahasan makalah kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tjoekam, H. Moh. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
1999.
Kasmir. Dr. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Latumaerissa, Julius R. Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
T. Claudio Y., “Aspek-Aspek Penilaian dalam Pemberian Kredit Bank”, Jurnal Lex Privatum,
Vol. III, No. 3 (2015)
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.

12

Anda mungkin juga menyukai