KEGIATAN BELAJAR 2
Untuk menghadapi perdagangan bebas antar kawasan Asia ( Asia Free Trade Area)
yang telah berlaku dan AFTA (North Afrika Free Trade Area) yang akan berlaku
sekitar tahun 2020, maka Indonesia harus memiliki strategi untuk menghadapi hal
tersebut.
Sebagai negara yang memiliki berbagai potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia, Indonesia perlu memikirkan berbagai strategi untuk memperkuat berbagai
sektor strategis yang melibatkan kepentingan rakyat banyak untuk meningkatkan daya
saing produk lokal dan menembus batas-batas Negara. Berikut bebrapa sektor yang
dapat membantu Indonesia menjadi semakin maju dan sejahtera.
Indonesia sebagai negara agraris perlu menyiapkan strategi yang dapat memperkuat
sektor pertanian sebagai unsur industri primer (pertanian, kehutanan, dan perikanan),
karena dengan mempertangguh sektor tersebut akan membuat bangsa Indonesia
memiliki modal dasar yang kuat dalam menghadapi berbagai kendala nantinya, hal itu
juga harus diimbangi dengan peningkatan jumlah tenaga kerja pada industri sekunder
(pertambangan, konstruksi, dan manufaktur) dan industri tersier. Jika sektor pertanian
yang menjadi potensi dasar sudah kuat, maka otomatis akan berpengaruh pada
pengembangan sektor lainnya. Dengan melakukan langkah yang sistematis, bersungguh-
sungguh, dan konsisten makan kita akan memiliki peluang untuk berkompetisi dengan
bangsa lain dalam menghadapi era global.
Ada lima dampak yang akan terjadi apabila komoditas ekspor negara belum dapat
mengungguli pesaingnya diantaranya:
Petani menjadi obyek yang disetir oleh kepentingan modal yang ditanamkan dalam
sektor pertanian
Tidak ada proteksi substansial bagi keamanan petani dalam kegiatannya
Penghapusan subsidi yang menyebabkan lemahnya dukungan terhadap petani
Membanjirnya produk impor yang membuat produk petani dari negara sendiri
tereliminasi
Urusan pertanian malah menjadi urusan elite ekonomi, mempercepat urbanisasi
dan proletarisasi
Hingga saat ini nasib petani di Indonesia tidak mengalami perubahan sama sekali,
adanya tarik- menarik kepentingan dalam pasar agrobisnis akhirnya membuat kesejahteraan
petani semakin buruk, untuk itu pemerintah harus mengambil inisiatif dan keputusan
radikal, pemerintah harus melakukan reorientasi dan redesign kebijakan, dengan cara
memberikan stimulus ekonomi bagi para petani.
Dalam masa transisi liberalisasi perdagangan, kredit murah bagi para petani akan
sangat membantu untuk peningkatan kesejahteraan bagi para pelaku agrobisnis.
Kemitraan korporasi dengan usaha kecil menengah adalah kunci utama dalam
meningkatkan daya saing produk di pasar global. Untuk membangun basis industri yang
tangguh, perusahaan besar harus membina UKM (Usaha Kecil Menengah), karena dalam
kondisi krisis UKM lebih mampu bertahan. Stabilitas makro-ekonomi tidak cukup
membebaskan perekonomian Indonesia dari krisis berkepanjanagn, karena itu
peningkatan daya saing ekonomi menjadi masalah serius yang harus diperhatikan dalam
pemulihan ekonomi dimasa mendatang. Liberalisasi perdagangan telah mengubah
lingkngan bisnis diseluruh dunia, sehingga diperlukan pemenuhan standar global dalam
hal kualitas dan biaya.
4. Pengembangan Potensi Lokal
Produk lokal masih lemah dalam menghadapi globalisasi, banyak indusrti yang
berbasis “padat karya” yang gulung tikar karena pasar domestik diserbu produk impor,
hal ini disebabkan karena hilangnya daya tahan dan inovasi produk lokal atau bahkan
masyarakat lokal.
Sebagai respons untuk menolak dampak negative globalisasi, kita harus menanamkan
kesadaran untuk mengukuhkan tradisi dan potensi lokal, akan lebih baik jika kita
mengguanak produk yang kita hasilkan sendiri. Hal ini penting dalam peningkatan kontrol
lokal atas ekonomi. Untuk melindungi lokalisme dari dampak buruk globalisasi, maka ada
beberapa kebijakan, diantaranya :
Mempeerkuat kluster antara satu sektor dengan sektor yang lain, akan mendorong
kemitraan antara UKM dengan perusahaan besar, sehingga membentuk jaringan industri
yang mendukung peningkatan nilai tambah melalui peningkatan produktifitas.
Padat SDA. Pada umumnya menggunakan bahan baku dari SDA secara intensif
sehingga mempunyai potensi yang kuat dari sisi permintaan dalam negeri, dan
penegmbangan produknya didukung litbang dala negeri. Yang berpotensi ekspor
adalh industri karet, sedang yang berpotensi rendah adalah industri kulit dan
pengolahann tanah liat.
Padat Tenaga Kerja. Kelompok ini menggunakan tenaga kerja secara intensif,
diperlukan usaha peningkatan keterampilan dan produktivitas melalui penanaman
modal dan teknologi. Yang berpotensi ekspor adalah industri tekstil dan produksi
tekstil, alas kaki, barang logam yang bukan mesin.
Padat Modal. Industri ini mengguanakn modal secara intensif. Diperlukan
penanaman modal asing dalam pengembangan produk yang bergantung pada sisi
permintaan. Yang berpotensi ekspor dalah hal ini adalah bahan kimia industri,
barang dari plastic, logam dasar bukan besi.
Padat Teknologi. Industri ini menitikberatkan pada penggunaan teknologi secara
intensif. Diperlukan peningkatan penguasaan teknologi, baik melalui transfer
maupun terhadap teknologi yang menyatu pada barang yang diimpor. Peringkat
tertinggi industri ini adalah elektronika.
Industri berdasarkan kebijakan. Industri ini belum terbentuk, industry ini
diperlukan untuk pengembangan industri yang dianggap penting bagi pemerintah,
diantaranya teknologi life sciences yang berbasis pada teknologi.
Indonesia masih berada pada urutan terendah dalam sumber daya manusia,
maka dai itu peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan terutama dalam
penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan IPTEK, termasuk dalam pemanfaatan
teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha. Relatif rendahnya kualitas SDM masih
dipengaruhi sisitem pendidikan formal dan pelatihan kerja ( job training) yang
cenderung bersifat umum dan belum berpengaruh pada kebutuhsn dunia usaha.
Hingga saat ini SDM adalah faktor utama dalam suatu organisasi, yang
merupakan fator strategis dalam semua kegiatan organisasi. Diperlukan Manajamen
SDM sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. MSDM bertugas menjalankan
fungsi-fungsi manajemen dalam proses perencanaan , pengorganisasian, staffing,
memimpin, dan mengendalikan.
Saat ini telah terjadi perubahan demografi tenaga kerja global yang
mengarah kepada workforce diversity, berkurangnya deskriminasi kerja, dan
bertambahnya tenaga usia tua dan wanita.Perubahan-perubahan yang mendasar
dalam lingkungan bisnis telah menyebabkan pergeseran urutan pentingnya
manajemen SDM dan fungsi SDM. Aset SDM dapat menjadi sumber keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan, karena manusia memiliki pengetahuan kompleksitas
sosial yang sulit ditiru pesaing. Yang menjadi sumber keunggulan yang kompetitif
berkelanjutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi,
upah intensif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan
pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan
ketrampilan, pengguanaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji
tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam.
8. Peningkatan Profesionalisme
Dibutuhkan tenaga kerja professional yang mempunyai kepribadian , dedikasi serta
jujur sehingga berdampak pada kualitas suatu usaha.
Dalam berbagai jabatan di berbagai sektor yang harus diisi dengan tenaga lokal, ada
beberapa kemampuan pokok yang harus dipenuhi :
Masyarakat informasi tidak datang pada saat tertentu, tetapi merambat melalui suatu
proses. Dalam masyarakat informasi, kemampuan mengakses dan kepandaian memanfaatkan
informasi sebagai faktor produksi yang strategis .
Salah satu cara menghadapi dan memanfaatkan perdagangan internasional adalah dengan
meningkatkan daya saing melalui peningkatan dan efisiensi dan produktivitas kerja. Langkah
awal adalah dengan perubahan struktural, yaitu perubahan dari ekonomi tradisional menuju
ekonomi modern yang berorientasi pada pasar. Untuk itu diperlukan pengalokasian sumber
daya, penguatan kelembagaan, penguatan teknlogi dan pembangunan sumber daya manusia.
2. Intelijen Pemasaran
3. Riset Bisnis
Riset bisnis memberikan informasi yang akurat kepada pihak pengambil keputusan
berdasarkan riset dilapangan tentang berbagai masalah yang sedang terjadi
diperusahaan saat ini. Untuk menghasilkan keputusan strategis karena dilaksanakan
dengan cara melakukan penyelidikan.
Indonesia dan banyak negara lain menjadikan Jepang sebagai incaran dalam
meningkatkan ekspor. Namun karena karakteristik konsumen yang sangat eksklusif dan
menuntut banyak persyaratan, para eksportir termasuk Indonesia harus mampu
mneyesuaikan produknya dengan selera mereka disamping memenuhi aturan-aturan
pemerintah Jepang yang sangat melindungi kesehatan dan keselamatan warga dan
lingkungannya.
Adapun produk Indonesia yang telah menembus pasar Jepang pada tahun 2002
tercatat sebanyak 110 item dan dari sejumalah produk tersebut, yang dominan
adalah : plywood, tembaga, kertas dan produk kertas, karet alam, ikan termasuk
udang, nikel, kopi, benang sintetik, mebel dan lain-lain.
Untuk membuat kerjasama yang harmonis anatar pengusaha kecil dan besar,
peran pemerintah juga diperlukan oleh karena ituharus ada strategi yang tepat, yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Cara konvensional yang masih tetap mampu membantu pemasar dalam usaha
menembus pasar global adalah melalui pameran. Para pengusaha di bawah masing-
masing bendera asosiasinya melakukan pameran, baik di dalam maupun di luar negeri
dalam rangka mendekatkan diri kepada calon konsumen dan terjadinya transaksi
bisnis dan perdagangan.
Untuk menembus pasar global juga diperlukan usaha diplomasi tingkat tinggi
antar pemerintah dan antar pelaku bisnis. Uasaha dalam bentuk kerja sama
multilateral, kerjasama regional, kerjasama antar regional maupun kerjasama
bilateral. Berikut kerjasama di bidang industri dan perdagangan yang kiranya bisa
dikembangkan oleh semua pihak :
1. Kerjasama Multilateral
2. Kerjasama Regional
3. Kerjasama Antar Regional
4. Kerjasama Bilateral
L. ANALISIS PASAR
Analisis pasar adalah suatu kegiatan utama dalam menciptakan suatu produk,
sekaligus mengembangkan dan memasarkannya. Analisis pasar yang efektif akan
menjawab masalah desain, bahan baku yang digunakan, kisaran harga yang dapat
diterima konsumen, cara pemasaran, jalur distribusi, daftar importer, daftar
pesaing, dan kiat-kiat atau strategi memasuki pasar suatu negara.
Lima hal yang bisa membantu seseorang akan sukses sebagai seorang
pengusaha, yaitu :