NIM : 041161431
Tugas 2
Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
organisasi, kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer. Artinya ada sinergi
yang dibangun antara manajer, individu dan kelompok terhadap suatu pekerjaan di dalam
organisasi. Manajemen yang digunakan dengan tepat tentu kan memberikan manfaat.
Perancangan adalah langkah awal dalam manajemen kinerja. Jika langkah awal sudah salah
maka sudah dapat dipastikan langkah langkah berikutnya kan ikut salah. Karenanya perlu
pengetahuan pula tyerkait dasar dasar perancangan manajemen kinerja. Terkait dengan hal
ini, saudara diminta untuk:
1. Menjelaskan manfaat manajemen kinerja bagi manajer, individu dan karyawan dan
organisasi
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perancangan sistem manajemen kinerja
menggunakan prinsip prinsip efektif, efisien, transparan, objektif dan akuntabel.
3. Menyebutkan dan menjelaskan dasar-dasar perancangan sistem manajemen kinerja
dalam organisasi/perusahaan.
Jawaban
1. Manfaat manajemen kinerja menurut Costelo (1994) adalah untuk mendukung tujuan
menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap karyawan dan
manajer pada misi keseluruhan dari unit kinerjanya.
A. Manfaat manajemen kinerja bagi manajer
-Merasa perlu membuat pengelolaan mikro (pengelolaan terhadap semua hal sekecil
apa pun) dan terlibat dalam semua hal untuk memastikan bahwa semua berjalan baik;
-Tidak pernah merasa cukup waktu dalam sehari kerja
-Para karyawan yang terlalu takut untuk mengambil berbagai keputusan yang
seharusnya dapat mereka ambil sendiri;
-Kurangnya pemahaman para karyawan tentang pekerjaannya, terutama tentang
mengapa pekerjaan itu harus dilakukan;
-Tidak adanya kesatuan pendapat diantara staf tentang siapa yang harus mengerjakan
apa dan siapa yang bertanggung jawab mengenai apa;
-Para karyawan memberikan informasi yang terlalu sedikit kepada manajer pada saat
dibutuhkan;
-Terlambat menemukan masalah untuk dapat mencegahnya berkembang lebih jauh;
-Kualitas kinerja yang rendah; dan
-Karyawan mengulangi kesalahan yang sama
Ditinjau dari sudut pandang manajer, sistem manajemen kinerja bermanfaat atau
membantu manajer untuk:
-Menjadi guru,pembimbing dan teman, lebih dari sekedar menjadi pemimpin ataupun
orang yang menghakimi;
-Mempercayai orang untuk memakai metodenya sendiri untuk mencapai apa yang
diharapkan;
-Mendelegasikan kewenangan berdasarkan kepercayaan (trust); dan
-Menjadi pemimpin ‘post-heroic’ yang memahami bahwa setiap masalah dapat diatasi
dengan cara mengembangkan kapasitas orang lain untuk mengatasinya
B. Manfaat bagi individu Menurut Bacal (2005), kenali manfaat manajemen kinerja
bagi diri kita sendiri. Kalau kita akan melakukan investasi, baik waktu maupun
upaya , untuk menjalankan manajemen kinerja dengan baik dan benar, kita perlu tahu
keuntungan apa yang akan didapat. Meskipun manajemen kinerja tidak dapat
memecahkan semua masalah, manajemen kinerja berpotensi untuk memecahkan
banyak di antara masalah-masalah manajemen umum. Kalau kita pergunakan dengan
benar, kita investasikan waktu, dan kita ciptakan hubungan yang kooperatif maka
manajemen kinerja dapat:
-Mengurangi keterlibatan kita dalam semua hal (manajemen mikro)
-Menghemat waktu dengan membantu para karyawan mengambil keputusan sendiri,
dengan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan serta pemahaman yang
diperlukan untuk mengambil keputusan dengan benar;
-Mengurangi kesalahpahaman yang menghabiskan waktu di antara para staf tentang
siapa yang bertanggung jawab atas apa;
-Mengurangi frekuensi situasi di mana kita tidak memiliki informasi pada saat kita
membutuhkannya;
-Mengurangi berbagai kesalahan (dan terulangnya kesalahan) dengan membantu kita
serta staf kita mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya kesalahan ataupun inefisiensi;
--Kejelasan peran dan sasaran;
-Rangsangan serta dukungan untuk dapat berkinerja yang lebih baik;
-Tersedianya bimbingan serta bantuan untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan
-Suatu landasan yang obyektif dan adil dalam mengevaluasi kinerja; dan
-Kesempatan untuk terlibat dalam proses tersebut dengan informasi yang sudah
tersedia lebih dahulu, serta waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri.
Menurut Bacal (2006), seperti halnya para manajer, para staf perlu memahami apa
gunanya manajemen kinerja dan bagaimana hal itu akan menguntungkan mereka.
Kalau mereka tidak mengerti akan hal itu, kecil kemungkinan mereka akan ikut serta
dalam kemitraan agar program itu berhasil dilaksanakan. Oleh karena itu, berikanlah
penjelasan mengenai proses ini dan bagaimana hal itu akan bermanfaat bagi
karyawan. Mintalah pendapat mereka tentang bagaimana hal tersebut dapat dilakukan
secara lebih baik, agar lebih membantu mereka.
D. Manfaat bagi organisasi Manajemen kinerja memberikan suatu saran yang amat
berguna bagi komunikasi ke atas dan ke samping. Para individu serta tim dapat
dirangsang untuk memformulasikan sasaran mereka sendiri dan mendiskusikan
seberapa konsistennya mereka dengan sasaran yang lebih tinggi tingkatannya dan juga
dengan yang berada pada bidang aktivitas yang berhubungan. Selain memberikan
imbalan, manajemen kinerja lebih diarahkan kepada usaha mengembangkan individu.
Falsafahnya menekankan kepada sifat pengembangan yang berkesinambungan, bukan
hanya umpan balik, penilaian dan pengkajian ulang. Tiap aspek manajemen kinerja
dipandang sebagai suatu cara untuk memberikan kesempatan belajar yang dimulai
dengan sebuah kesepakatan kinerja, dilanjutkan dengan evaluasi berkala, dan diakhiri
dengan suatu evluasi umum terhadap kinerja dan kebutuhan pengembangannya
sebelum dilanjutkan dengan sebuah kesepakatan kinerja yang baru.
Ruky (2006) menyatakan bahwa manfaat manajemen kinerja adalah untuk:
-Penyusunan program pelatihan dan pengembangan karyawan,
-Penyusunan program suksesi dan kaderisasi, dan
-Pembinaan karyawan.
Selain manfaat, manajemen kinerja juga memiliki fungsi dan peranan. Menurut Irham
Fahmi (2010), fungsi dan peranan manajemen kinerja adalah mencoba memberikan
suatu pencerahan dan jawaban dari berbagai masalah yang terjadi di suatu organisasi
baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal sehingga apa yang
dialami sekarang tidak membawa pengaruh bagi aktivitas perusahaan pada saat ini
dan yang akan datang.
Sumber: BMP EKMA4263 Hal 2.12-2.16
3. Menurut Maskell (1981), ada 7 dasar yang harus dipenuhi perusahaan dalam
merancang sistem manajemen kinerja. Ketujuh dasar perancangan tersebut adalah
sebagai berikut.
*Berkaitan langsung dengan strategi perusahaan.
*Variabel-variabel diukur secara nonfinansial.
*Fleksibel dan bervariasi tergantung lokasi perusahaan.
*Dinamis dan selalu diperbaharui seiring perubahan zaman.
*Sederhana dan praktis (mudah dilaksanakan)
*Memungkinkan adanya umpan balik yang cepat bagi operator dan manajer yang
bertanggung jawab melaksanakan proses perbaikan.
*Ditujukan untuk proses perbaikan.