Bimbingan Belajar di SD
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................3
PENUTUP.........................................................................................................8
KESIMPULAN.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
iii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
PEMBAHASAN
A. Definisi Belajar
Pengertian belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau ( psikhis ) yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-
aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah
sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar
yang telah di peroleh sebelumnya.
Berhubungan dengan Proses Belajar yang terjadi Pada diri Siswa Gagne (1985)
mengemukakan delapan jenis belajar. Jenis-jenis belajar tersebut antara lain :
1. Belajar Isyarat
2. Belajar Stimulus-Respon
3. Belajar Rangkaian
4. Belajar Asosiasi Verbal
Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa untuk
mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap
siswa dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,
dan mencapai perkembangan yang optimal (Ahmadi, 2004: 111)
Untuk lebih jelasnya tujuan bimbingan belajar dirinci sebagai berikut:
mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau
kelompok anak, menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan
buku pelajaran, memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang
memanfaatkan perpustakaan, membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri
dalam ulangan dan ujian, memilih suatu bidang studi (mayor atau minor)sesuai
dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatannya,
menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu,
menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya, memilih
pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun
untuk [pengembangan bakat dan karirnya di masa depan.
3
B. Pengertian Bimbingan Belajar di SD
Mugiarso (2009: 53) menjelaskan bimbingan belajar adalah bantuan dari
pembimbing pada siswa agar dapat mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan
belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bimbingan belajar sangat berguna sekali untuk peserta didik dalam pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam
mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara
sumber lainnya, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar. Selain itu juga untuk pemantapan disiplin belajar dan
berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok
4
dalam proses yang panjang. Pada kelas rendah sekolah dasar, anak berada
dalam tahap fantasi,tahap identification, atau tahap pertumbuhan dalam
sub tahap fantasi. Implikasi bimbingan anak kelas rendah sekolah dasar
adalah perlunnya penyaluran- peyaluran perkembangan jabatan tadi,
antara lain, melalaui permainan- permainan kelompok atau bermain peran.
Pada kelas tinggi sekolah dasar, anak telah menginjak tahap tentatip sub-
tahap pemilihan berdayarkan faktor obyektif, mulai mempelajari tanggung
jawab dan penataan pandangan tentang dunia kerja, atau tahap
pertumbuhan minat dan kemampuan kearah dunia kerja. Implikasi
bimbingannya adalah perlunya informasi- informasi realistik dan obyektif
tentang dunia kerja bagi anak- anak kelas tinggi sekolah dasar.
D. Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa tidak selamanya mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik dan
maksimal seperti yang diharapkan orang tua dan guru. Artinya, prestasi belajar
siswa tidak akan selamanya baik, dan juga tidak akan selamanya buruk. Hal ini
disebabkan, pencapaian prestasi belajar pada siswa sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk faktor siswa itu sendiri, lingkungan, sarana dan
prasarana belajar dan pembelajaran, serta interaksi seluruh faktor tersebut dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
tersebut apabila dapat dipenuhi dan diperhatikan dengan baik dapat menunjang
prestasi belajar siswa. Namun sebaliknya, apabila tidak diperhatikan akan menjadi
faktor yang justru menimbulkan masalah dan hambatan bagi proses pembelajaran.
Menurut Dalyono (1997:239) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulkan
kesulitan dalam belajar, yaitu faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa
sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang timbul dari luar siswa.
1. Faktor Internal
a. Sebab yang bersifat fisik: karena sakit, karena kurang sehat
atau sebab cacat tubuh.
b. Sebab yang bersifat karena rohani : intelegensi, bakat, minat, motivasi,
faktor kesehatan mental, tipe-tipe khusus seorang pelajar.
2. Faktor Eksternal
5
a) Keluarga
Yaitu tentang bagaimana cara mendidik anak,
hubungan orang tua dengan anak. Faktor suasana : suasana sangat
gaduh atau ramai. Faktor ekonomi keluarga : keadaan yang kurang
mampu.
b) Faktor Sekolah
Misalnya faktor guru, guru tidak berkualitas, hubungan guru
dengan murid kurang harmonis, metode mengajar yang kurang
disenangi oleh siswa. Faktor alat : alat pelajaran yang kurang
lengkap. Faktor tempat atau gedung. Faktor kurilulum : kurikulum
yang kurang baik, misalnya bahan-bahan terlalu tinggi, pembagian
yang kurang seimbang. Waktu sekolahdan disiplin kurang.
c) Faktor Mass Media dan Lingkungan Sosial,
Meliputi bioskop,TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik.
Lingkungan sosial meliputi teman bergaul, lingkungan tetangga,
aktivitas dalam masyarakat.
Faktor-faktor dari lingkungan masyarakat, meliputi gangguan dari jenis kelamin lain,
bekerja sambil belajar, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu rekreasi dan
waktu senggang dan tidak mempunyai teman belajar bersama.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah dalam
belajar :
1. Memberikannya hadiah
Memberikan hadiah adalah salah satu cara agar anak mau belajar yang
patut dicoba. Hadiah tidak melulu harus berbentuk materi. Pujian,
dukungan, dan kasih sayang pun dapat menjadi hadiah yang berharga dan
bisa memotivasi anak untuk rajin belajar.
7
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut perbedaan kapasitas
intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang
kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderungakan mengakibatkan
adanya perbedaan pula dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya
maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.
Bimbingan belajar sangat berguna sekali untuk peserta didik dalam pemantapan sikap
dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari
informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar. Selain
itu juga untuk pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok
8
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, Isnaini. 2014. “Jenis dan Bentuk Bimbingan di Sekolah Dasar”.
https://isnainihanifah.wordpress.com/bimbingan-di-sekolah-dasar/j
enis-bimbingan-di-sekolah-dasar/, di akses pada 14 November
2021.
Matra pendidikan. 2013. “Kesulitan Belajar Siswa dan Cara
Mengatasinya”.
https://www.matrapendidikan.com/2015/01/kesulitan-belajar-
siswa-cara_11.html?m=1, diakses pada 14 November 2021.
Presbianti, Rizky, Yolla. 2021. “Pengertian, jenis dan contoh Belajar”.
https://www.kompasiana.com/amp/yolla0909/60c0679bd541df6abb
34eb72/pengertian-jenis-dan-contoh-belajar, diakses pada 14
November 2021