Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan Belajar di SD

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:
Kelompok 4

1. Rizka Yunita : 2020143706


2. Dhea Claudia : 2020143710
3. Wingka Ananda Valentina : 2020143715
4. Veni Veronika : 2020143689
5. Anjeli Wulandari : 2020143701

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan


semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa
menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.
Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang “
Bimbingan belajar di SD ”. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan
dalam makalah ini.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, Oleh karena itu,


kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya
kami ucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..............................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................3

PENUTUP.........................................................................................................8

KESIMPULAN.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

iii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3dinyatakan


bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan
pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warganegara dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan
menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentangPendidikan Dasar).
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut perbedaan kapasitas
intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang
kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderungakan mengakibatkan
adanya perbedaan pula dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya
maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.
Murid datang kesekolah dengan harapan agar dapat mengikuti pendidikan yang baik.
Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah yang mereka hadapi, bersumber
dari ketegangan karena tugas-tugas, ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan
untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan teman, kemampuan
dasar intelegtual yangkurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan orang
tua, guru yang kurang ramah, dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat
diselesaikan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan
secara khusus oleh guru di luar situasai proses belajar.
Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru di Sekolah Dasar, selain mengajar juga
perlu memperhatikan keragaman karakteristik perilaku murid sebagai dasar penentuan
jenis bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara individu maupun
kelompok.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan belajar?

2. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Belajar di


SD?

3. Apa saja jenis-jenis Bimbingan Belajar di SD?

4. Apa saja penyebab terjadinya masalah dalam


belajar?

5. Bagaimana cara mengatasi masalah dalam belajar?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian belajar


2. Mengetahui tapa itu bimbingan belajar di SD

3. Mengetahui jenis-jenis Bimbingan Belajar di


SD

4. Mengetahui apa saja penyebab terjadinya


masalah dalam belajar

5. Mengetahui bagaimana cara mengatasi


masalah dalam belaja

2
PEMBAHASAN

A. Definisi Belajar
Pengertian belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau ( psikhis ) yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-
aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah
sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar
yang telah di peroleh sebelumnya.
Berhubungan dengan Proses Belajar yang terjadi Pada diri Siswa Gagne (1985)
mengemukakan delapan jenis belajar. Jenis-jenis belajar tersebut antara lain :
1. Belajar Isyarat
2. Belajar Stimulus-Respon
3. Belajar Rangkaian
4. Belajar Asosiasi Verbal
Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa untuk
mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap
siswa dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,
dan mencapai perkembangan yang optimal (Ahmadi, 2004: 111)
Untuk lebih jelasnya tujuan bimbingan belajar dirinci sebagai berikut:
mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau
kelompok anak, menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan
buku pelajaran, memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang
memanfaatkan perpustakaan, membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri
dalam ulangan dan ujian, memilih suatu bidang studi (mayor atau minor)sesuai
dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatannya,
menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu,
menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya, memilih
pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun
untuk [pengembangan bakat dan karirnya di masa depan.

3
B. Pengertian Bimbingan Belajar di SD
Mugiarso (2009: 53) menjelaskan bimbingan belajar adalah bantuan dari
pembimbing pada siswa agar dapat mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan
belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bimbingan belajar sangat berguna sekali untuk peserta didik dalam pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam
mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara
sumber lainnya, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar. Selain itu juga untuk pemantapan disiplin belajar dan
berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok

C. Jenis-jenis Bimbingan Belajar di SD


1. Bimbingan studi
Dengan memperhatikan tujuan bimbingan sekolah dasar tampa ragu- ragu,
dapat dikatakan bahwa jenis bimbingan studi mendapat prioritas
pertama,dan utama dan menjadi pusat kegiatan bimbingan pada sekolah
dasar.
2. Bimbingan pribadi dan sosial
Bimbingan pribadi dan sosial ditempatkan sebagai penunjang dan
mengelilingi bimbingan studi. Ini berarti bahwa dalam mengadakan
bimbingan pada anak sekolah dasar, perhatian lebih besar dicurakan pada
hal- ikhwal belajar anak- baik pada bimbingan yang bersifat
pengembangan, pencegahan atau penyembuhan. Dalam pada itu , aspek-
aspek pribadi dan sosial anak ditinjau dan dipertimbangkan kemungkinan
pengaruhnya dalam mendukung atau menghambat proses belajar anak.
3. Bimbingan jabatan
Bimbingan jabatan tak dapat diabaikan, ini merupakan pendampingan
bimbingan studi. Ini selaras dengan tahap perkembangan jabatan anak
yang perlu mendapat pemupukan bagi pertumbuhannya. Relevan
diperhatikan disini bahwa perkembangan jabatan individu berlangsung

4
dalam proses yang panjang. Pada kelas rendah sekolah dasar, anak berada
dalam tahap fantasi,tahap identification, atau tahap pertumbuhan dalam
sub tahap fantasi. Implikasi bimbingan anak kelas rendah sekolah dasar
adalah perlunnya penyaluran- peyaluran perkembangan jabatan tadi,
antara lain, melalaui permainan- permainan kelompok atau bermain peran.
Pada kelas tinggi sekolah dasar, anak telah menginjak tahap tentatip sub-
tahap pemilihan berdayarkan faktor obyektif, mulai mempelajari tanggung
jawab dan penataan pandangan tentang dunia kerja, atau tahap
pertumbuhan minat dan kemampuan kearah dunia kerja. Implikasi
bimbingannya adalah perlunya informasi- informasi realistik dan obyektif
tentang dunia kerja bagi anak- anak kelas tinggi sekolah dasar.
D. Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa tidak selamanya mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik dan
maksimal seperti yang diharapkan orang tua dan guru. Artinya, prestasi belajar
siswa tidak akan selamanya baik, dan juga tidak akan selamanya buruk. Hal ini
disebabkan, pencapaian prestasi belajar pada siswa sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk faktor siswa itu sendiri, lingkungan, sarana dan
prasarana belajar dan pembelajaran, serta interaksi seluruh faktor tersebut dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
tersebut apabila dapat dipenuhi dan diperhatikan dengan baik dapat menunjang
prestasi belajar siswa. Namun sebaliknya, apabila tidak diperhatikan akan menjadi
faktor yang justru menimbulkan masalah dan hambatan bagi proses pembelajaran.
Menurut Dalyono (1997:239) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulkan
kesulitan dalam belajar, yaitu faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa
sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang timbul dari luar siswa.
1. Faktor Internal
a. Sebab yang bersifat fisik: karena sakit, karena kurang sehat
atau sebab cacat tubuh.
b. Sebab yang bersifat karena rohani : intelegensi, bakat, minat, motivasi,
faktor kesehatan mental, tipe-tipe khusus seorang pelajar.

2. Faktor Eksternal
5
a) Keluarga
Yaitu tentang bagaimana cara mendidik anak,
hubungan orang tua dengan anak. Faktor suasana : suasana sangat
gaduh atau ramai. Faktor ekonomi keluarga : keadaan yang kurang
mampu.

b) Faktor Sekolah
Misalnya faktor guru, guru tidak berkualitas, hubungan guru
dengan murid kurang harmonis, metode mengajar yang kurang
disenangi oleh siswa. Faktor alat : alat pelajaran yang kurang
lengkap. Faktor tempat atau gedung. Faktor kurilulum : kurikulum
yang kurang baik, misalnya bahan-bahan terlalu tinggi, pembagian
yang kurang seimbang. Waktu sekolahdan disiplin kurang.
c) Faktor Mass Media dan Lingkungan Sosial,
Meliputi bioskop,TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik.
Lingkungan sosial meliputi teman bergaul, lingkungan tetangga,
aktivitas dalam masyarakat.

Menurut Drs. Oemar Hamalik, (2005:117) faktor-faktor yang


Bisa menimbulkan kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi 4(empat) yaitu
1) Faktor-faktor dari diri sendiri
Yaitu faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri, disebut juga faktor intern.
Faktor intern antara lain tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas, kurangnya
minat,kesehatan yang sering terganggu, kecakapan mengikuti pelajaran,kebiasaan
belajar dan kurangnya penguasaan bahasa.
2) Faktor-faktor dari lingkungan sekolah,
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam sekolah, misal cara memberikan
pelajaran,kurangnya bahan-bahan bacaan, kurangnya alat-alat, bahan pelajaran
tidak sesuai dengan kemampuan dan penyelenggaraan pelajaran yang terlalu
padat.
3) Faktor-faktor dari lingkungan keluarga,
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam keluarga siswa, antara lain
kemampuan ekonomi keluarga, adanya masalah keluarga, rindu kampung (bagi
6
siswa dariluar daerah), bertamu dan menerima tamu dan kurangnya pengawasan
dari keluarga.

Faktor-faktor dari lingkungan masyarakat, meliputi gangguan dari jenis kelamin lain,
bekerja sambil belajar, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu rekreasi dan
waktu senggang dan tidak mempunyai teman belajar bersama.

E. Cara Mengatasi Masalah Belajar

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah dalam
belajar :

1. Memberikannya hadiah

Memberikan hadiah adalah salah satu cara agar anak mau belajar yang
patut dicoba. Hadiah tidak melulu harus berbentuk materi. Pujian,
dukungan, dan kasih sayang pun dapat menjadi hadiah yang berharga dan
bisa memotivasi anak untuk rajin belajar.

2. Jadikan momen belajar menjadi menyenangkan

Membuat momen belajar bersama anak menjadi menyenangkan.


Bersabarlah dalam menghadapi anak yang sedang belajar.Gunakan lagu
atau media lain seperti video atau buku bergambar saat menemani anak
belajar.

3. Ikuti gaya belajar anak dan bantu ia memaksimalkannya

Anak lebih suka belajar dengan langsung mempraktikannya. Atau, ia lebih


suka belajar dengan bantuan gambar, misalnya dengan video.Jika sudah
menemukan gaya belajar anak, bantu ia untuk memaksimalkannya agar
proses pembelajaran menjadi tidak membosankan dan lebih efisien

7
PENUTUP
KESIMPULAN

Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut perbedaan kapasitas
intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang
kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderungakan mengakibatkan
adanya perbedaan pula dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya
maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.

Bimbingan belajar sangat berguna sekali untuk peserta didik dalam pemantapan sikap
dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari
informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar. Selain
itu juga untuk pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok

8
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, Isnaini. 2014. “Jenis dan Bentuk Bimbingan di Sekolah Dasar”.
https://isnainihanifah.wordpress.com/bimbingan-di-sekolah-dasar/j
enis-bimbingan-di-sekolah-dasar/, di akses pada 14 November
2021.
Matra pendidikan. 2013. “Kesulitan Belajar Siswa dan Cara
Mengatasinya”.
https://www.matrapendidikan.com/2015/01/kesulitan-belajar-
siswa-cara_11.html?m=1, diakses pada 14 November 2021.
Presbianti, Rizky, Yolla. 2021. “Pengertian, jenis dan contoh Belajar”.
https://www.kompasiana.com/amp/yolla0909/60c0679bd541df6abb
34eb72/pengertian-jenis-dan-contoh-belajar, diakses pada 14
November 2021

Anda mungkin juga menyukai