Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN

INSTALASI PENERANGAN

I.1.Instalasi Penerangan Dasar

1.1.1 Tujuan percobaan

Untuk mengetahui atau mempelajari cara kerja Instalasi

Penerangan Dasar.

1.1.2 Teori ringkas

Instalasi berasal dari kata Installation yang berarti

pemasangan.

Dalam teknik listrik instalasi mempunyai pengertian :

jaringan perlengkapan yang membangkitkan, mengatur, dan

membagikan tenaga listrik. Dalam jaringan instalasi listrik ini

diperlukan adanya penghantar (kawat/ kabel). Alat control, alat

pengaman dan lain lain.

Instalasi listrik dibagi atas beberapa macam antara lain

dibagi atas penggunaannya misalnya instalasi penerangan atau

cahaya, instalasi tenaga, instalasi komunikasi, instalasi khusus.

Mengenai instalasi penerangan atau cahaya yaitu instalasi yang

umumnya menggunakan sumber arus AC, yaitu sistim satu fasa

dengan tegangan 220 volt. Instalasi ini selain untuk keperluan

penerangan juga untuk keperluan lain dalam rumah tangga

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


misalnya untuk memberi daya listrik pada alat/ pesawat seperti

TV, setrika listrik, ventilator dan lain-lain.

1.1.3. Alat dan bahan yang digunakan.

a. Alat

1. Tang Kombinasi

2. Obeng (+) dan (-)

3. Tespen

b. Bahan

Pipa PVC 5/8” Inbow

Isolasi Kabel Sekrup

Tedos/Embodus Sakelar Seri

Elbow Stop Kontak

Sadel Fitting

Lampu Pijar Sekring/MCB

Box MCB KWh Meter

Kabel NYA 2,5/1,5 mm Sekrup

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


1.1.4. Gambar Rangkaian Percobaan

a. Diagram satu garis sakelar tunggal dengan satu buah lampu pijar

b. Diagram satu garis saklar tunggal dengan dua buah lampu pijar

c. Diagram satu garis saklar tunggal dengan satu buah lampu TL

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


d. Diagram satu garis saklar seri dengan dua buah lampu pijar.

e. Diagram satu garis stop kontak

f. Diagram satu garis sekering 1 fasa atau MCB 1 fasa

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


g. Diagram satu garis Kilo Watt Hour Meter (KWH Meter)

1.1.5 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memperhatikan gambar percobaan

3. Membuat skema atau rangkaian pengawatan instalasi lustrik

4. Membuat hubungan seperti pada gambar percobaan,

pengawatan dimulai dari komponen sampai menuju ke beban.

Dengan tidak memasukkan dahulu tegangan ke

peralatan/bahan.

5. Memperhatikan warna kabel, kabel fasa ditandai dengan kabel

berwarnah merah, kuning dan biru. Kabel netral ditandai dengan

kabel berwarnah hitam, agar memudahkan pelaksanaan dan

tata tertib instalasi.

6. Setelah selesai, memeriksa dengan menggunakan alat ukur

(magger), apakah tidak terjadi hubung singkat ?

7. Memasukkan sumber tegangan satu fasa dengan menaikkan

sekring / MCB untuk menguji rangkaian pengawatan instalasi

listrik.

8. Mengulangi prosedur percobaan dengan rangkaian pengawatan

lain.

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


I.2. INSTALASI PENERANGAN

1.2.1 Tujuan percobaan

Untuk mengetahui atau mempelajari cara kerja instalasi

penerangan rumah tinggal.

1.2.2 Teori Ringkas

PENENTUAN UKURAN SEKERING DAN PENGHANTAR

Ukuran sekering ialah besar arus atau arus nominal dari

setiap sekering, sedangkan yang dimaksudkan penghantar di

sini adalah ukuran luas penampang kawat penghantar

tersebut. Adapun cara menentukan ukuran sekering dan kawat

penghantar yang dipakai untuk pemasangan suatu instalasi

penerangan adalah sebagai berikut:

a. Dihitung jumlah watt seluruh muatan kawat penghantar

tersebut.

b. Arus nominal dari sekering (patron lebur) harus lebih besar

sedikit atau sama dengan arus beban.

c. Faktor-faktor yang menentukan besarnya kawat penghantar

yang digunakan untuk instalasi adalah sebagai berikut :

1) Kuat arus yang dibutuhkan beban yang mengalir pada

kawat tersebut.

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


2) Jenis kawat dan macam isolasi kawat yang dipakai.

Kemampuan mengalirkan arus besarnya tergantung dari

jenis kawat dan macam isolasi kawat dan ukuran kawat.

3) Kerugian tenaga dan kerugian tegangan maksimum

yang diperkenankan makin besar ukuran kawat makin

kecil kerugiannya.

4) Ukuran minimum kawat penghantar yang

diperkenankan dipasang menurut peraturan-peraturan

dalam keselamatan.

d. Ukuran kawat penghantar dapat dicari pada tabel yang

berhubungan antara sekering ukur penghitung.

e. Ukuran penghantar yang telah didapat kemudian dicek lagi :

1) harus lebih besar/sama dari ketentuan batas minimum

ukuran penghantar yang diperkenankan menurut PUIL.

2) Rugi tegangan jangan melebihi batas yang ditentukan,

yaitu 2% untuk lampu dan 5% untuk tenaga.

CARA MENGHITUNG PENERANGAN PADA SUATU

RUANGAN

Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement,

gudang, pabrik, dan lainnya pasti membutuhkan penerangan.

Intensitas penerangan merupakan  aspek penting di tempat-

tempat  tersebut  karena berbagai masalah akan timbul ketika

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


kualitas intensitas penerangan di tempat tersebut tidak

memenuhi standard yang perlu diterapkan

Perencanaan penerangan suatu tempat harus

mempertimbangkan beberapa faktor antara lain intensitas

penerangan saat digunakan untuk bekerja, intensitas

penerangan ruang pada umumnya, biaya instalasi, biaya

pemakaian energi dan biaya pemeliharaannya.

Perlu diperhatikan, perbedaan intensitas penerangan

yang terlalu besar antara bidang kerja dan sekitarnya harus

dihindari karena  mata kita akan memerlukan daya yang besar

untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut yang menyebabkan

mata mudah lelah.

Untukmendapatkan  hasil penerangan / pencahayaan

yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi

(kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak

penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan kegiatan

yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu

pada suatu ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :

dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type

armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Daya Pencahayaan Maksimum Menurut SNI

 Untuk Ruang Kantor/ Industri adalah 15 watt /  m2

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


 Untuk Rumah tak melebihi 10 watt /  m2
 Untuk Toko 20-40 watt /  m2
 Untuk Hotel 10-30 watt /  m2
 Untuk Sekolah 15-30 watt /  m2
 Untuk Rumah sakit 10-30 watt /  m2 
Terdapat dua aspek penting dari perencanaan

penerangan, pertama yaitu menentukan jumlah armature yang

dibutuhkan berdasarkan nilai intensitas yang diberikan,

sedangkan yang kedua adalah rekomendasi pemasangan

berdasarkan bentuk ruangan.

Untuk mendapatkan  JUMLAH LAMPU pada suatu

ruang  dapat dihitung dengan metode factor utilisasi ruangan,

rumusnya  adalah  sebagai berikut:

N = (  1.25 x E x L x W ) / (  kΦ x η LB  x η R )

Dimana :

N       =  Jumlah armature

1.25   = Faktor Perencanaan

E        = Intensitas Penerangan ( Lux )

L        = Panjang Ruang ( meter )

W      = Lebar Ruang ( meter )

Φ        = Flux Cahaya (  Lumen )

η LB   = Efisiensi armature ( % )

η R     = Factor Utilisasi Ruangan ( % )

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


FLUX CAHAYA sendiri bisa diketahui melalui rumus berikut :

Ø = W x L/w

Dimana : 

Ø = Flux Cahaya ( Lumen )

W = daya lampu ( Watt )

L/w= Luminous Efficacy Lamp  ( Lumen / watt )

Beberapa data tersebut di atas dapat dilihat pada catalog

( kardus ) lampu FAKTOR RUANGAN ( k ) dapat diketahui dari

data dimensi ruangan, rumusnya sebagai berikut :

K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))

Dimana :

A = lebar ruangan ( meter )

B = panjang ruangan ( meter )

H = tinggi ruangan ( meter )

h = H – 0.85 ( meter )

TABEL KUAT PENERANGAN (E)

Perkantoran = 200 - 500 Lux

Apartemen / Rumah = 100 - 250 Lux

Hotel =200 - 400 Lux

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


Rumah sakit / Sekolah = 200 - 800 Lux

Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang / Lobby = 100 -

200 Lux

Restaurant / Store / Toko  = 200 - 500 Lux

CONTOH PERHITUNGAN PENERANGAN

Parameter perencanaan untuk perhitungan penerangan

ruang dipengaruhi oleh dimensi ruangan, kualitas cahaya yang

disesuaikan dengan fungsi ruangan, jumlah lampu tiap

armature, jenis lampu dan warna ruangan. Dari data-data

tersebut dapat diketahui jumlah armature dan pemasangannya.

Suatu contoh perencanaan penerangan ruang meeting 

dengan data dimensi ruangan :

A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter

Intensitas yang dikehendaki pada ruangan sebesar 300

Lux Lampu yang dipakai adalah Osram Dulux EL/D 2x24 Watt

dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen dan nilai efisiensi

armature sebesar 0.58.

Tingkat refleksi ruangan diketahui sebagai berikut : langit-

langit = 0.8 ; dinding = 0.5 dan lantai 0.3.

Factor utilitas ruangan diketahui dari table sebesar 0.91

perhitungan dimulai dengan mencari factor ruangan ( k ) :

K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


K = ( 15 x 8 ) / ( 2.5 ( 15 + 8 ))

K = ( 120 ) / ( 57.5 ) = 2 

setelah itu baru dicari jumlah armature-nya  ( n )

N = (  1.25 x E x L x W ) / (  kΦ x η LB  x η R )

N = ( 1.25 x 300 Lux x 15 m x 8 m ) / (  2 x 1800 x 0.58  x 0.91 )

N = 23

Jadi jumlah armature-nya 23, dibulatkan menjadi 24 armature,

disarankan dibagi menjadi 3 baris tiap barisnya terdiri dari 8

armature untuk dimensi ruangan seperti tersebut di atas.

1.2.3. Alat dan Bahan yang digunakan.

a. Alat

1. Tang Kombinasi

2. Obeng (+) dan (-)

3. Tespen

b. Bahan

Pipa PVC 5/8” Inbow

Isolasi Kabel Sekrup

Tedos/Embodus Sakelar Seri

Elbow Stop Kontak

Sadel Fitting

Lampu Pijar Sekring/MCB

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


Box MCB KWh Meter

Kabel NYA 2,5/1,5 mm Sekrup

1.2.4 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memperhatikan gambar percobaan

3. Membuat skema atau rangkaian pengawatan instalasi lustrik

4. Membuat hubungan seperti pada gambar percobaan,

pengawatan dimulai dari komponen sampai menuju ke

beban. Dengan tidak memasukkan dahulu tegangan ke

peralatan/bahan.

5. Memperhatikan warna kabel, kabel fasa ditandai dengan

kabel berwarnah merah, kuning dan biru. Kabel netral

ditandai dengan kabel berwarnah hitam, agar memudahkan

pelaksanaan dan tertib instalasi.

6. Setelah selesai, memeriksa dengan menggunakan alat ukur

(magger), apakah tidak terjadi hubung singkat ?

7. Memasukkan sumber tegangan satu fasadengan menaikkan

sekring/ MCB untuk menguji rangkaian pengawatan instalasi

listrik.

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi


8. Mengulangi prosedur percobaan dengan rangkaian

pengawatan lain.

1.2.5. Gambar Rangkaian Percobaan

Sesuai arahan Asisten

Laboratorium Transmisi Dan Tegangan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai