Nim : 2005277006
Jawaban!
1. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin – dan bukan
semata menjadi sumber daya bisnis.
2. 1. Teori Manajemen Klasik : Manajemen Ilmiah
Tokohnya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang mengacu
pada ide sebelumnya Robert Owen (1771-1858) tentang hubungan alamiah
antara manajemen dengan pekerja, dan karyanya telah dikembangakan oleh
Henry L. Gantt and Frank and Lillian Gilbreth, termasuk ide - ide bonus
terhadap produktivitas dan pendesainan ulang tugas. Studi “Gerak dan
Waktu” adalah contoh penerapan manajemen ilmiah.
Teori ini menganalisa bahwa :
a.Pekerjaan dapat dianalisa secara ilmiah
b. Pekerja dapat dipilih secara ilmiah
c. Pelatihan dapat memastikan pekerjaan dan pekerjanya sesuai
Hubungan manajemen dengan pekerja harus ramah , kooperatif dan
produktif
2.Teori Oganisasi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Henry Fayol (1841-1925) dan Max Weber
(1864-1920). Fayol mengidentifikasi fungsi utama manajemen sebagai
perencanaan , pengorganisasian, komando, koordinasi dan pengendalian.
Teori kemudian menyempit menjadi perencanaan. pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian (POLC). Weber mengklasifikasi
organisasi sebagai struktur wewenang yang karismatik, tradisional, dan legal
rasional.
4.Teori Transisional
Teori ini dikemukakan oleh Mary Parker Follet (1868-1933) Chester I
Barnard (1886-1961) dan Lyndall F Urwirck (1891-1983). Mereka
mengemukakan Teori Sumber Daya Manusia dalam manajemen dan
pendekatan klasik berlaku pada hubungan kerja, faktor - faktor sosial dalam
pekerjaan termasuk kerja tim, gaya kepemimpinan dan sistem informal
dalam organisasi
5. Teori Perilaku (Psikologi Industri)
Dikemukakan oleh Hugo Munsterberg (1863-1916). Ia menerapkan
penelitian kepribadian dalam seleksi pegawai, desain pekerjaan dan program
pelatihan. Walter Dill Scott dan James McKeen Cattel mengembangkan tes
kepribadian untuk rekrutmen staf penjualan dan manajer . Elton Mayo
(1880-1949) mengenalkan hubungan manusia dalam organisasi, studi
terhadap kepuasan pegawai akan kebutuhan dan produktivitasnya.
6. Ilmu Manajemen : Teori Kuantitatif
Fokusnya adalah ukuran outcome dari sistem tugas dan pekerjaan termasuk
di dalamnya jadwal produksi, konsekuensi dan strategi produktivitas,
perencanaan manajemen dan mekanisme kontrol. Tokoh teori ini adalah
Douglas McGregore yang mengemukakan teori X dan Y.
7. Pendekatan Terpadu : Teori Sistem
Dikemukakan oleh Burns and Stalke, Rice, Trist and Fred Emery. Mereka
mengemukakan organisasi sebagai penyatuan sistem dengan input dan
output yang spesifik. Gambaran pentingnya termasuk interaksi antara tugas,
teknologi, lingkungan (internal dan eksternal) dan mekanisme kontrol. Di
dalamnya termasuk komunikasi antara beragam subsistem, koordinasi input
dan output dan interaksi efektif antara pekerja dan sistem teknologi
Pendekatan Kontingensi
Dikembangkan oleh Tom Burns, Henry Mintzberg, Hershey dan Blanchard.
Teori mereka memuat bahwa setiap organisasi dan setiap lingkungan adalah
berbeda. Manajemen ilmiah . teori organisasi, ilmu perilaku atau ilmu
manajemen bisa atau tidak bisa diterapkan, mengacu pada kondisi
lingkungan usaha. Fred Fiedler dan Victor Vroom telah berhasil menerapkan
teori ini pada kepemimpinan dan perilaku manajemen .
8. Studi “Excellence”
Populer pada tahun 80an. Dilakukan oleh Tom Peter dan Bob Waterman
terhadap perusahaan sukses dalam Fortune 500 di Amerika. Produktivitas
dan kemampuan memperoleh keuntungan secara langsung adalah hasil dari
kesuksesan manajemen karyawan, sebagian besar berdasarkan pada
pendekatan yang berpusat pada pegawai.
9. TQM (Total Quality Management)
Dr. Edward Deming , secara efektif menerapkannya di Jepang dan Amerika
setelah Perang Dunia II. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Menetapkan tujuan untuk menghasilkan peningkatan produk pelayanan.
b. Mengadopsi filosofi baru.
c. Secara statistik menetapkan kualitas yang valid.
d. Mengadopsi metode pelatihan modern.
e. Mengadopsi ukuran kualitas yang memiliki arti .
f. Memelihara perkembangan yang sedang berjalan atau mengurang biaya
produksi.
g. Menciptakan kenyamanan kerja.
h. Membuang hambatan organisasonal melalui kerja tim.
i.Mengurangi sejumlah tujuan yang tidak jelas.
j.Megurangi standar kerja dan jumlah kuota.
k. Membuang kendala.
l. Menyusun program pendidikan dan pelatihan.
m. Melembagakan struktur untuk memperkuat point - point di atas
3. Rekrutmen, seleksi, penempatan, promosi SDM
Rekrutmen, seleksi dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
merupakan serangkaian proses yang berkesinambungan dalam usaha memperoleh
SDM yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dimulai dari proses
rekrutmen yang merupakan proses mencari, menemukan, mengajak,
mengumpulkan dan mengadakan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang
potensial dan sesuai karakteristik atau standar yang diharapkan. Kemudian
dilanjutkan dengan proses seleksi untuk menentukan calon yang layak dan
potensial untuk dipilih dan telah melalui berbagai tahapan seleksi diantaranya
seleksi persyaratan administrasi , menguji pengetahuan umum, mengidentifikasi
psikologi, wawancara, seleksi referensi, pemeriksaan kesehatan, microteaching.
Dan proses penempatan pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses
pemberian tugas dan pekerjaan kepada calon pendidik dan tenaga kependidikan
yang lulus seleksi berdasarkan ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu
mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan - kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya.
4. Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
1) Sumber daya manusia (human resources)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang
melekat keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas
potensi fisik dan potensi non-fisik. Potensi fisik adalah kemampuan
fisik yang terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan potensi
non-fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik
dari latar belakang pengetahuan, inteligensia, keterampilan, human
relations