Rumah Sakit adalah suatu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Saat ini, Rumah Sakit belum menerapkan dan memanfaatkan keberadaan teknologi
informasi terintegrasi guna mendukung aktifitas kerja sehari-hari, sehingga sebagian besar aktifitas
operasional pelayanan kesehatan masih dilakukan secara manual, baik aktifitas manajemen
pelayanan kesehatan maupun aktifitas manajemen akuntansi keuangan.
Rumah Sakit mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya kepada masyarakat sekitarnya dengan lebih baik dan lebih profesional. Rumah Sakit
sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang kesehatan dituntut untuk selalu
meningkatkan kinerja dan mutu kerjanya. Hal ini termasuk peningkatan sarana penunjang, salah
satunya yaitu komputerisasi : mencakup peningkatan sumberdaya manusia, penyempurnaan system
pembantu kerja dan kegiatan operasional sehari-hari baik yang berkaitan dengan pelayanan pasien
maupun operasional intern di rumah sakit.
Seiring dengan perjalanan kegiatan operasional rumah sakit, dijumpai banyak sekali kendala yang
menimbulkan permasalahan yang mengganggu aktifitas sehari-hari. Karena sebagian aktifitas masih
dilakukan secara manual, otomatis mempersulit dan memperlambat petugas rumah sakit untuk
melayani pasien, baik yang ingin berobat, rawat inap, rawat jalan, instalasi gawat darurat, instalasi
bedah, rekam medis, dan layanan-layanan lainnya yang diperuntukkan untuk masyarakat. Selain
masalah tersebut, Rumah Sakit juga kesulitan dalam mengatur akuntansi keuangannya (menyiapkan
laporan keuangan).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami sebagai tim pengambang sistem informasi berbasis
web menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang sudah disebutkan di atas. Solusi
tersebut berupa Sistem Informasi Rumah Sakit atau disingkat SIRS. Sistem ini dikembangkan dengan
harapan dapat membantu dalam proses pengadministrasian aktifitas operasional rumah sakit dan
pendokumentasian transaksi keuangannya. Selain itu, SIRS ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan dan dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan administrasi yang lebih baik.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka pembentukan kumpulan data secara terpusat yang
terkoordinasi dengan semua sub bagian rumah sakit guna meningkatkan kemampuan akses
informasi manajemen dan transaksi keuangan.
DASAR HUKUM
• UU No 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 52 adalah Setiap Rumah Sakit wajib
melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah
Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
TUJUAN
Tujuan utama dari SIRS adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kemampuan integrasi dalam
pelayanan kesehatan, mulai dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi
bedah, rekam medis, unit gizi, dan sampai pada manajemen akuntansi keuangan rumah sakit. Sistem
Informasi ini memberi kemudahan kepada Rumah Sakit untuk mengakses seluruh informasi yang
dibutuhkan. Dengan adanya alur proses kegiatan yang otomatis dalam pemrosesan dan
pengendalian akses, maka akan mempermudah organisasi mendapatkan informasi berupa laporan
keuangan dan laporan lain yang terkait. Sistem pelaporan (reporting) juga akan disesuikan dengan
format standart.
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah aplikasi yang dapat membantu Anda mengelola kegiatan
rumah sakit mulai dari front office hingga back office. Aplikasi ini juga memudahkan pembuatan
Laporan Rumah Sakit, karena laporan telah disesuaikan dengan format pelaporan Kementrian
Kesehatan (Kemenkes).
Aplikasi ini dikembangkan dengan arsitektur client-server sehingga mempunyai database yang
terpusat dan real time di seluruh outlet hingga ke back office. Aplikasi ini juga mendukung
penerapan teknologi Mobile (Android) , sehingga dapat diakses pada tablet, ataupun smartphone.
Dengan modul-modul yang lengkap, dan fitur-fitur yang mengikuti perkembangan teknologi saat ini,
software ini sangat baik digunakan bagi rumah sakit yang fokus terhadap pengembangan teknologi
informasi.
Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki 3 (tiga) bagian utama, yaitu Outlet Management, Medical
Data dan Back Office
MODUL-MODUL SIRS
OUTLET MANAGEMENT
Software Rawat Jalan terdiri dari 2 sub modul, yaitu Pendaftaran Rawat Jalan dan Kasir Rawat
Jalan. Sub modul Pendaftaran Rawat Jalan meliputi penanganan pendaftaran pasien, pencatatan
nomor medical record, biodata pasien, data kunjungan pasien, pencetakan bukti pendaftaran,
kartu pasien, kartu status, dan history data kunjungan pasien. Sub modul Kasir Rawat Jalan
menangani pencatatan tindakan medik pasien, rincian biaya, kuitansi, tarif berdasarkan
kelompok pasien (umum, perusahaan, dan asuransi), penanganan berbagai tipe pembayaran
(tunai, atau piutang), history transaksi pasien, dan penyesuaian tagihan rawat jalan ke rawat
inap.
Software Instalasi Gawat Darurat (IGD) digunakan untuk penanganan administrasi pada instalasi
IGD. Fitur-fitur outlet IGD hampir sama dengan fitur pada outlet rawat jalan. Outlet IGD juga
terdiri dari 2 sub modul, yaitu Pendaftaran IGD dan Kasir IGD.
Software Rawat Inap juga terdiri dari 2 sub modul, yaitu Pendaftaran Rawat Inap dan Kasir Rawat
Inap. Proses pendaftaran pada software Rawat Inap ini terintegrasi dengan Rawat Jalan dan IGD.
Pasien yang bisa didaftarkan ke Pendaftaran Rawat Inap hanya pasien-pasien yang berasal dari
Rawat Jalan atau IGD.
Selain fasilitas-fasilitas yang hampir sama dengan outlet lainnya, pada software Rawat Inap ini
juga meliputi fasilitas pencarian data pasien rawat inap, foto ruangan rawat inap, penentuan
dokter penanggungjawab, setup tempat tidur (bed), ruangan, dan kelas rawat inap. Pada Kasir
Rawat Inap dapat dilakukan penanganan proses deposit, autocharge biaya kamar, tarif rawat
inap berdasarkan kelompok pasien (umum, perusahaan, dan asuransi), penata jasa per ruangan
dan integrasi tagihan dalam sistem billing pasien apotek, laboratorium, radiologi, rawat jalan,
dan rawat darurat
Fungsi operasional pada modul apotek adalah sebagai manajemen administrasi billing sistem.
Modul ini juga meliputi penerimaan obat/alkes dari gudang Farmasi, penentuan harga pokok
obat, pencatatan penjualan obat resep dan non resep, penanganan resep untuk obat racikan,
pencetakan rincian biaya dan kuitansi untuk pasien, penanganan resep untuk pasien rawat inap,
rawat jalan, dan IGD, pengolahan tarif untuk berbagai kelompok pasien (umum, perusahaan, dan
asuransi) dan kelas kamar, transfer tagihan apotek pasien ke unit rawat inap, rawat jalan, dan
IGD, penanganan berbagai tipe pembayaran (tunai atau piutang), pencatatan pengembalian
obat dari pasien dan perhitungannya (retur), pencatatan kontrol stok obat, pemantauan buffer
stock obat
Fungsi operasional pada modul Farmasi adalah sebagai manajemen kontrol stok obat/alkes dan
distribusi ke instalasi yang ada di rumah sakit. Proses yang ditangani oleh modul farmasi antara
lain adalah perencanaan pengadaan obat, pembelian obat/alkes ke PBF, penerimaan obat/Alkes
dari PBF, pengeluaran atau distribusi obat/alkes ke instalasi yang ada di rumah sakit, retur obat
ke PBF, setup nama PBF, setup atribut dan pengelompokan obat/alkes, setup nama obat/alkes,
setup harga obat/alkes (harga satuan kecil dan harga satuan besar).
MEDICAL DATA
A. Manajemen Laboratorium
Software Laboratorium dibagi menjadi 2 fungsi operasional yaitu sebagai fungsi
administrasi billing system dan sebagai fungsi pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium.
Fasilitas yang tersedia pada modul laboratorium meliputi penanganan cara masuk pasien,
sebagai pasien non RS, atau pasien RS, pendaftaran pasien laboratorium, pencatatan data
kunjungan pasien, pengolahan tarif untuk berbagai kelompok pasien (perorangan, perusahaan,
dan asuransi) dan kelas kamar, pencetakan rincian biaya dan kuitansi, penanganan kasir
laboratorium dengan fasilitas transfer tagihan laboratorium pasien ke kasir rawat inap, rawat
jalan atau IGD.
Sebagai fungsi pencatatan rekam medik, modul ini meliputi penginputan setup nilai normal test
laboratorium, identitas data umur dan jenis kelamin pasien untuk menentukan nilai standar,
pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium dan pencetakannya, integrasi hasil laboratorium
dalam sistem rekam medis pasien, pelacakan history hasil laboratorium pasien
B. Manajemen Radiologi
Seperti halnya modul manajemen laboratorium, software Radiologi juga dari dua fungsi
operasional yaitu sebagai fungsi administrasi billing system, dan sebagai fungsi pencatatan
rekam medis. Pada dasarnya fasilitas dalam modul ini juga sama dengan modul laboratorium,
hanya saja pada unit radiologi tidak ada nilai-nilai standar pencatatan hasil pemeriksaan
laboratorium.
BACK OFFICE
A. Executive Information System (EIS)
Dengan adanya modul ini diharapkan manajamen Rumah Sakit dapat melihat ringkasan laporan
pada setiap unit rumah sakit secara cepat dan up to date. Dengan memasukkan kriteria laporan
yang diinginkan maka manajemen Rumah Sakit dapat melihat laporan yang terdapat pada
masing-masing unit rumah sakit, mulai dari front office hingga back office.
B. Kepegawaian (HRD)
Software Kepegawaian adalah software yang digunakan pada back office manajemen rumah
sakit. Dengan menggunakan software ini diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat
proses pengolahan data SDM di rumah sakit, mulai dari proses rekrutmen, absensi, penilaian
kinerja, penggajian hingga pensiun. Dapat diintegrasikan dengan Software Akuntansi dan
Medical Record (Informasi Tenagaan – RL 2).
Modul ini terdiri dari 3 Sub Modul, yaitu : Database Pegawai, Absensi, dan Penggajian (Payroll) .
- Inventory
Modul ini berfungsi untuk stock control yang menangani inventory bahan habis selain obat
dan alkes. Modul ini akan meliputi penanganan data vendor, keterangan teknis dan fisik
barang, manajemen stok opname.
D. Keuangan (Akuntansi)
Software Keuangan Rumah Sakit adalah modul untuk menghasilkan serta mendokumentasikan
data dan laporan keuangan yang diintegrasikan dengan modul/unit lain di rumah sakit. Dengan
modul ini diharapkan akan memudahkan proses pembuatan laporan keuangan bulanan ataupun
mengetahui kondisi keuangan rumah sakit secara keseluruhan. Modul Keuangan akan meliputi
sub-sub modul : General Cashier, Accounting dan Fasilitas Lainnya.
METODE KERJASAMA