Anda di halaman 1dari 33

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB

KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH


BAGI SISWA

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
Jenjang Akreditasi A (Amat Baik)
Jl. Budi Utomo Nomor 7 Sukajati  ( 0234) 7155132 Haurgeulis Indramayu
SMAN 1 45264
Haurgeulis | e-mail : sman1haurgeulis2012@gmail.com
Kode Etik
TATAKRAMA DAN TATA TERTIB
KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH
6
BAGI SISWA

BAB I
KETENTUAN UMUM

1.Tatakrama dan tata tertib sekolah ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu


bagi siswa dalam bersikap, berucap, bertindak dan melaksanakan
kegiatan sehari-hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur
sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.

2.Tatakrama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang
dianut sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi : nilai kateqwaan,
sopan santun pergaulan, kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan,
kesehatan, kerapihan, keamanan, dan nilai-nilai yang mendukung kegiatan
belajar yang efektif dan efisien.

3.Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam


tatakrama dan tata tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.

Pasal 1
PAKAIAN SEKOLAH

1. Pakaian Seragam.
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sbb
a. Umum
1.Sopan dan rapih sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2.Baju warna putih, bawahan sesuai dengan ketentuan Senin-selasa :
Putih Abu-abu & Rompi sekolah, Rabu : Batik, Kamis: Seragam
Identitas (Model Baju dikeluarkan), & Jumat: Busana Muslim.
3.Memakai badge OSIS dan identitas sekolah
4.Topi sekolah sesuai ketentuan, ikat pinggang warna hitam
5.Kaos kaki warna putih, sepatu warna hitam
6.Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang, tidak
ketat dan tidak membentuk tubuh
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
7.Tidak mengenakan perhiasan berlebihan kecuali jam tangan.
8.Menggunakan dasi abu-abu.

b. Khusus laki-laki
1.Baju dimasukkan kedalam celana
2.Model celana panjang sesuai ketentuan sekolah
3.Celana dan lengan baju tidak digulung
4.Celana tidak disobek atau dijahit cutbrai 7
c. Khusus perempuan
1.Baju dimasukkan ke dalam rok
2.Panjang rok sampai mata kaki dan jilbab warna putih
3.Tidak memakai perhiasan atau aksesoris berlebihan.
4.Lengan baju panjang dan tidak digulung
5.Pakaian Olahraga
Untuk pelajaran olahraga siswa wajib memakai
seragam olahraga yang telah ditetapkan sekolah.

Pasal 2
RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE UP

1. Umum
Siswa dilarang :
1. Berkuku panjang
2. Mengecat rambut dan kuku
3. Bertato
2. Khusus siswa laki-laki
1. Tidak berambut panjang
2. Tidak bercukur gundul
3. Rambut tidak berkuncir
4. Tidak berkumis dan atau berjenggot
5. Tidak memakai kalung, anting, dan gelang
6. Dilarang merokok (baik di sekolah maupun di luar sekolah).
3. Khusus siswa perempuan
1. Tidak memakai make-up atau sejenisnya kecuali bedak tipis.
2. Tidak boleh memakai perhiasan berlebihan.

Pasal 3
MASUK DAN PULANG SEKOLAH

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
1.Siswa wajib hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
1.1. Hari Senin
07.00 - 08.00 : Upacara Bendera
08.00 - 08.45 : Program Kewalikelasan
08.40 : KBM Jam pertama di mulai
15.40 : KBM berakhir
1.2. Hari Selasa s.d Jumat :
07.00 – 07.15 : Program Wajib Tadarus Al-qur’an,
Dhuha, Asmaul Husna dan Literasi
07.15 : KBM Jam pertama di mulai
15.40 : KBM berakhir
14.30 : KBM berakhir khusus Jumat 8
Ket : Siswa dinyatakan terlambat jika tiba di sekolah setelah
pukul 07.15
2.Siswa terlambat datang kurang dari 15 menit harus melapor kepada guru
piket dan diijinkan masuk kelas.
3.Siswa terlambat 3 hari berturut-turut perlu mendapat penanganan khusus
dan panggilan orang tua.
4.Siswa terlambat datang ke sekolah lebih dari 15 menit harus lapor kepada
guru piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pada pelajaran pertama,
sebelum melaksanakan kebersihan.
5.Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa
dilarang berada di luar kelas
6.Pada waktu istirahat siswa dilarang berada di dalam kelas dan keluar
halaman tanpa izin guru piket
7.Pada waktu pulang siswa diwajibkan langsung pulang ke rumah.
8.Pada waktu pulang siswa dilarang duduk-duduk (nongkrong) di tepi-tepi
jalan atau di tempat-tempat tertentu.

Pasal 4
KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN DAN KETERTIBAN

1.Setiap kelas dibentuk beberapa tim piket kelas, yang secara bergiliran
bertugas menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan kelas.
2.Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan
memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari :
1. Penghapusan papan tulis, penggaris dan kapur tulis
2. Taplak meja dan bunga
3. Sapu ijuk dan tempat sampah
4. Lap tangan, alat pel dan ember cuci tangan
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
5. Ketua kelas/pimpinan kelas bertanggung jawab terhadap kebersihan di
kelas dan sekitar kelas.
6. Masing-masing kelas membuat jadwal kebersihan di kelas.

3.Tim piket kelas mempunyai tugas :


1). Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan bangku-bangku
dan meja sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
2). Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, misalnya;
mengambil kapur tulis, membersihkan papan tulis, dll.
3). Melengkapi dan merapikan hiasan dinding kelas, seperti bagan
struktur organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi dan hiasan
lainnya.
4). Melengkapi meja guru dengan taplak dan hiasan bunga
5). Menulis papan absensi kelas
6). Melaporkan kepada guru piket tentang tindakan-tindakan
pelanggaran di kelas yang menyangkut kebersihan dan ketertiban 9
kelas, misalnya : coret-coret, membuat gaduh (ramai) atau merusak
benda-benda yang ada di kelas.
4.Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan kamar kecil/toilet,
halaman sekolah, taman sekolah, dan lingkungan sekolah (Hidup Sehat
Ramah Lingkungan).
5.Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah
ditentukan
6.Setiap siswa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai
kegiatan sekolah dan luar sekolah yang berlangsung bersama-sama.
7.Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas,
perpustakaan, laboratorium, mapun di tempat lain di lingkungan sekolah
8.Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan
pinjaman buku di perpustakaan, penggunaan laboratorium dan sumber
belajar lainnya.
9.Setiap siswa menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
10.Siswa boleh membawa HP tetapi tidak berkamera dan apabila terjadi
kehilangan maka sekolah tidak bertanggung jawab serta HP tersebut
tidak diaktifkan saat proses belajar mengajar.

Pasal 5
SOPAN SANTUN PERGAULAN

Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya :


SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
1.Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah dan
guru, serta dengan karyawan sekolah apabila baru bertemu pada
pagi/siang hari atau mau berpisah pada siang/sore hari.
2.Saling menghormati antar sesama siswa, menghargai perbedaan dalam
memilih teman belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah
maupun di luar sekolah, menghargai perbedaan agama dan latar
belakang sosial budaya.
3.Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain, dan hak
milik teman dan warga sekolah.
4.Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan
sesuatu yang benar adalah benar
5.Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan
orang lain.
6.Membiasakan diri mengucapkan terima kasih kalau memperoleh bantuan
atau jasa dari orang lain.
7.Berani mengakui kesalahan yang terlanjur telah dilakukan dan meminta
maaf apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah
kepada orang lain.
8.Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab yang membedakan 10
hubungan dengan orang lebih tua dan teman sejawat, dan tidak
menggunakan kata-kata kotor dan kasar, cacian, dan pornografi.

Pasal 6
UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI-HARI BESAR

1). Upacara bendera setiap hari Senin


Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam
yang telah ditentukan sekolah
2). Peringatan hari-hari besar
1. Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar nasional
seperti Hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasional, dll, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Setiap siswa wajib mengikuti peringatan hari-hari besar keagamaan
seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Idul Adha, Natal, Paskah, Nyepi, Galungan,
Waisak sesuai dengan agama yang dianut.

Pasal 7
KEGIATAN KEAGAMAAN

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
1.Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan
kepercayaan yang dianut.
2.Setiap siswa wajib menghormati sesama umat beragama dan menjaga
kerukunan antar sesama umat beragama

Pasal 8
LARANGAN-LARANGAN

Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, setiap siswa dilarang melakukan hal-hal


berikut :
1.Merokok, meminum minuman keras, mengedarkan dan mengkonsumsi
narkotika, obat psikotropika, obat terlarang lainnya dan berpacaran di
lingkungan sekolah.
2.Berkelahi baik perorangan maupun kelompok, di dalam sekolah atau di
luar sekolah.
3.Membuang sampah tidak pada tempatnya, dan meludah di sembarang
tempat.
4.Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan
sekolah lainnya.
5.Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina, atau menyapa antar
sesama siswa atau warga sekolah dengan kata, sapaan, atau panggilan11
yang tidak senonoh.
6.Membawa barang yang tidak ada hubungan dengan kepentingan sekolah,
seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan
keselamatan orang lain.
7.Dilarang memeras/memalak kepada orang lain (sesama teman)
8.Membawa, membaca, atau mengedarkan bacaan, gambar, sketsa, audio,
atau video pornografi.
9.Membawa kartu dan bermain judi di lingkungan sekolah.
10.Melompat pagar masuk/keluar halaman sekolah.
11.Memiliki rambut panjang bagi siswa laki-laki
12.Mencat atau membuat rambut pirang baik laki-laki maupun perempuan
13.Memakai Anting-anting di telinga bagi siswa laki-laki

Pasal 9
PENJELASAN TAMBAHAN

1.Rambut siswa laki-laki dinyatakan panjang apabila rambut belakang


melewati kerah baju untuk laki-laki, dan jika disisir ke arah depan
menutupi alis mata.
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
2.Yang dimaksud dengan kartu adalah semua jenis permainan kartu
3.Sepatu berwarna hitam.
4.Pemanggilan orang tua siswa tidak dapat diwakilkan.
5.Sekolah menyiapkan buku penghubung dengan orang tua siswa.

BAB II
Pasal 10
PELANGGARAN DAN SANGSI

Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum dalam


tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah dikenakan sanksi sebagai
berikut :
1. Teguran dengan peringatan lisan
2. Penugasan untuk kebersihan dan membaca buku tertentu di
perpustakaan
3. Pemanggilan orang tua harus lisan dan tertulis
4. Skorsing sampai batas yang tidak ditentukan
5. Dikeluarkan dari sekolah

Tabel : PELANGGARAN DAN SANKSI


12
Jenis Pelanggaran Sanksi
PELANGGARAN RINGAN
a.Dicatat oleh piket dan masuk
1.Terlambat datang ke sekolah kelas
a. < 15 menit b.Tugas dari piket selama jam
b. > 15 menit pelajaran pertama
c. > 15 menit lebih dari 2 kali berlangsung.
c.Panggilan orang tua
Belajar pelajaran yang
2.Tidak membawa buku
bersangkutan di
pelajaran pada jam pelajaran
perpustakaan, kecuali ada
yang bersangkutan
ulangan
3.Siswa berada di kelas waktu
Ditegur dan diingatkan
istirahat
4.Keluar kelas pada waktu Ditegur oleh guru yang sedang

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
pergantian jam pelajaran atau
mengajar pada saat itu.
setelah istirahat
5.Tidak memakai atribut sekolah Ditegur dan harus
a.Badge atau lokasi sekolah menggunakan atribut tersebut
b.Topi sekolah (saat upacara) pada saat itu juga
6.Tidak memakai seragam
sekolah:
Point a s/d e :
a.Ikat pinggang tidak hitam
- Ditegur dan diperingatkan
b.Kaos kaki tidak putih
c.Sepatu tidak hitam
d.Pakaian seragam dicoret-coret
e.Pakaian seragam
dirobek/dijahit tidak sesuai
dengan ketentuan
- Dipanggil orang tua/wali
f. Pakaian bawah (rok) putri di
atas lutut
7.Memakai aksesoris lainnya.
a.Gelang / kalung/ anting rantai
dan perhiasan (siswa putra - Point a s/d e :
putri) - Barang-barang tersebut
b.Kaos oblong/ baju luar non diambil sementara dan
jaket belum dikembalikan pada
c.Sepatu sandal orang tua
d.Tas dengan coret-coret
e.Topi (bukan topi sekolah)

PELANGGARAN SEDANG
8. Membawa barang-barang
tanpa rekomendasi dari guru
a. Diambil dikembalikan
terkait.
melalui orang tua
a. Kaset atau LD atau VCD
b. Diambil dikembalikan
b. Gitar atau radio/ walkman
melalui orang tua
c. Radio panggil/telpon selular
c. Diperingatkan dan orang tua
d. Kendaraan roda 2 atau 4
dipanggil
tanpa ada permohonan ijin
d.Diperingatkan dan orang tua
dari orang tua dengan
dipanggil
kelengkapan persyaratan
kendaraan
9. Berkelahi baik di dalam - Kedua pihak dihukum,
maupun di luar lingkungan yang memukul lebih
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
dahulu mendapat
sekolah hukuman lebih berat
- Pemanggilan orang tua
10. Berbuat keonaran atau
melakukan perbuatan yang
dapat menimbulkan citra
Pemanggilan orang tua
jelek pada sekolah (baik di
dalam maupun di luar
lingkungan sekolah)
Jenis Pelanggaran Sanksi
- Orangtua dipanggil
11. Membolos - Diskorsing
- Dikeluarkan
- Orangtua dipanggil
12. Melompat pagar - Diskorsing
- Dikeluarkan
13. Mengaktifkan HP di saat jam
pelajaran berlangsung atau HP ditahan dan nanti dijemput
menggunakan HP selama orangtua.
evaluasi
- Orangtua dipanggil
14. Merusak barang orang lain - Diskorsing
- Dikeluarkan
PELANGGARAN BERAT
15. Membawa atau menyimpan Point a s/d f :
atau mempergunakan - Barang-barang tersebut
a. Rokok disita dan tidak
b. Minuman beralkohol dikembalikan
c. Obat-obatan ter-larang - Pemanggilan orang tua
d. Membawa, menyimpan, - Skorsing 14
memperlihatkan benda, film, - Dikeluarkan dari seko-lah.
tulisan atau bacaan yang - Pada kondisi tertentu
mengandung nilai pornografi dapat diserahkan kepada
e. Alat-alat lain yang tidak pihak yang berwajib
berkaitan dengan KBM,
seperti mainan, pemukul,
senjata tajam.
f. melakukan tindakan yang
melanggar norma susila,

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
norma agama dan norma
hukum yang berlaku baik di
lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah
Pemanggilan orang tua dan
16. Judi dan main kartu dikenakan sanksi khusus yang
ditentukan oleh dewan guru
- Mengembalikan atau
mengganti barang yang
17. Mencuri
dicuri
- Pemanggilan orang tua
- Mengganti barang yang
18. Merusak fasilitas sekolah rusak
- Pemanggilan orangtua

Pasal 11
KRITERIA PENILAIAN SIKAP DAN BUDI PEKERTI
1. Nilai Point
Dalam peningkatan disiplin dan tata tertib sekolah, maka siswa yang
melanggar akan diberikan sanksi (dalam bobot point). Apabila pelanggaran
siswa sudah mencapai bobot point 100, maka siswa yang bersangkutan
akan dikembalikan kepada orang tua atau dikeluarkan dari sekolah.
Pedoman penilaian sikap ini berlaku selama siswa belajar di SMA Negeri 1
Haurgeulis.
Adapun klasifikasi bobot point pelanggaran adalah sebagai berikut :

Aspek Indikator Skor


A. Kelakuan
1. Membuang sampah sembarangan 10 15
2. Mengganggu ketenangan belajar 10
3. Kurang rasa setia kawan (help full) 5
4. Bertindak tidak senonoh kepada kawan / 10
makian / kata2 kotor
5. Mencoret dinding, meja, kursi dan pagar 25
6. Mengancam / mengintimidasi (memalak) 50
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Aspek Indikator Skor
7. Membawa ./ merokok di sekolah 30
8. Bertindak tidak sopan kepada Kepala 40
Sekolah /guru/pegawai
9. Merusak sarana /pra sarana sekolah. 50
10. Mengambil hak orang lain (mencuri) 40
11. Memalsukan tanda tangan 50
12. Membawa/mengedarkan miras,vcd porno, 75
gambar porno
13. Berkelahi di lingkungan sekolah 30
14. Berperilaku jorok / pelecehan / penyimpangan 75
seksual
15. Masuk / keluar halaman Sekolah tidak melalui 30
pintu (dengan cara loncat pagar)
B. Kerajinan
1. Datang terlambat < 15 menit 5
2. Datang terlambat antara 15 ? 45 menit 10
3. Datang terlambat > 45 menit 15
4. Tidak mengikuti pelajaran tanpa izin (bolos) 30
5. Tidak mengikuti kegiatan Ekstrakuri kuler tanpa 10
alasan yang jelas
6. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan / Alpa 10
7. Tidak mengikuti Upacara Bendera 25

C. Kerapihan

1. Tidak memasukkan kemeja 5


2. Tidak memakai kaus kaki /warna tidak sesuai 5
ketentuan sekolah
3. Tidak memakai ikat pinggang 5
4. Seragam / atribut tidak lengkap (Dasi, 5
lambang)
5. Seragam tidak sesuai dgn ketentuan (termasuk 5
Pakaian OR)
6. Tidak memakai sepatu hitam 5
7. Berambut gondrong (bagi siswa putra) 5
16
8. Memakai giwang / gelang /kalung (bagi siswa 10
putra)
9. Bertato dan sejenisnya 25

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Aspek Indikator Skor
10. Menggunkan pewarna rambut (Cat Pirang,
10
Biru, dll)
11. Bersolek berlebihan
5
12. Pakaian transparan (bagi siswa putri)
10
13. Rok diatas lutut / pendek
10
14. Bertindik pada bagian tubuh yang tidak sesuai
25
(Putra, Putri)
D. Khusus
1. Berkelahi secara kelompok (tawuran) 100
2. Melakukan tindakan pidana berdasarkan 100
keterangan yang berwajib
3. Membawa dan menggunakan senjata tajam 100
dan senjata api
4. Membawa dan menggunakan serta 100
memperjual belikan narkoba atau zat adiktif
5. Menghasut dan mengkoordinir perkelahian 100
pelajar
6. Melawan Kepala Sekolah, guru dan pegawai 50
disertai kekerasan
7. Berjudi di lingkungan sekolah 100
8. Hamil / menghamili 100
9. Membentuk organisasi selain OSIS yang 100
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45

2. Catatan Tambahan
2.1 Apabila terdapat pelanggaran yang pointnya belum tercantum dalam
klasifikasi di atas, bentuk sanksi akan ditentukan menurut kebijakan
sekolah.
2.2 Jika jumlah point pada ?semua aspek? mencapai 75 point, maka
disarankan untuk mengundurkan diri / pindah sekolah.
2.3 Apabila siswa dapat membawa nama baik sekolah melalui prestasi
akademis maupun non akademis akan mendapat pengurangan point 17
sbb:
a. Prestasi tingkat kecamatan = 10 point
b. Prestasi tingkat kota = 20 point
c. Prestasi tingkat propinsi = 30 point
d. Prestasi tingkat nasional = 40 point
2.4. Jumlah point maksimal pelanggaran berlaku selama 1 (satu)
semester.
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
2.5. Untuk Aspek Khusus langsung dikembalikan kepada orang tua / wali.

KRITERIA PENILAIAN / POINT


0 - 10 =A
11 - 35 =B
36 - 75 =C
76 - 100 =D

BAB III
Pasal 12
LAIN-LAIN

1. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini mengikat siswa sejak
berangkat dari rumah ke sekolah sampai tiba di rumah kembali.
2. Tatakrama dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
3. Hal-hal yang tidak tercantum dalam tatakrama dan tata tertib ini akan
diputuskan lebih lanjut melalui rapat dewan guru.

Tembusan : disampaikan dengan hormat kepada;


1. Bupati Indramayu
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu

18
KODE ETIK SEKOLAH / PESERTA DIDIK

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
Jenjang Akreditasi A (Amat Baik)
Jl. Budi Utomo Nomor 7 Sukajati  ( 0234) 7155132 Haurgeulis Indramayu 45264
e-mail : sman1haurgeulis2012@gmail.com

19
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
Jenjang Akreditasi A (Amat Baik)
Jl. Budi Utomo Nomor 7 Sukajati  ( 0234) 7155132 Haurgeulis Indramayu 45264
e-mail : sman1haurgeulis2012@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
NOMOR : 421.3/ /SMA.10/2019

TENTANG
KODE ETIK SEKOLAH / PESERTA DIDIK

Kepala SMA Negeri 1 Haurgeulis


Menimbang : Bahwa dalam rangka pemantapan Kultur Sekolah
yang menunjang pelaksanaan proses pembelajaran
yang bertatakrama dan berbupekerti luhur di SMA
Negeri 1 Haurgeulis maka perlu ditetapkan Kode Etik
Sekolah dalam Keputusan Kepala SMA Negeri 1
Haurgeulis.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 Thn 2003


2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
3. Permendiknas Nomor 22 Thn 2006
4. Permendiknas Nomor 23 Thn 2006
5. Permendiknas Nomor 24 Thn 2006
6. Permendiknas Nomor 06 Tahun 2006
7. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
8. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
9. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
10. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

Memperhatikan : 1. Visi, Misi, Sasaran Dan Rencana Strategi,


Program Kerja
2. Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan
dasar dan menegah

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
3. Panduan Implementasi Rintisan Sekolah Kategori
Mandiri Acuan Patokan bagi Sekolah Bertaraf
Internasional

MEMUTUSKAN 20
Menetapkan : Kode Etik Sekolah / Peserta didik

Pasal 1
Menjalankan ibadah sesuai keyakinan agama yang dianut

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis adalah Insan taat menjalankan ajaran
agama sesuai dengan keyakinan yang dianutnya, dan merupakan manusia
yang Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pasal 2
Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis harus:


a. Taat dan patuh serta menghormati Pendidik di sekolah maupun diluar
sekolah / di lingkungan masyrakat.
b. Menghomati Tenaga kependidkan lainnya, Seperti Pustakawan, Laboran,
Tatausaha, petugas kebersihan, Satpam
c. Patuh pada Pelatih / Instruktur yang diperyakan membimbing Peserta didik
dalam kegiatan Ekstra.

Pasal 3
Mengikuti proses pembelajaran dengan menjujung tinggi ketentuan
pembelajaran
dan mematuhi semua Peraturan Akademik

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis harus:


a. Mengikuti Proses Pembelajaran di sekolah sesuai jadwal yang berlaku,
(tidak berada diluar kelas selama proses pembelajaran kecuali dalam
proses pembinaan / sangsi dari pendidik).
b. Menjujung tinggi ketentuan pembelajaran yang telah disepakati bersama
pendidik sebelum mulai proses pembelajaran
c. Mematuhi semua Peraturan akademik yang sudah ditetapkan dan disetujui
bersama

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Pasal 4
Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis harus;


a. Mencintai Keluarga, adalah anak yang patuh pada orang tua dan mencintai
saudara dalam rumah tangga
b. Menjadi warga masyarakat yang berprilaku terdidik, dapat mengarahkan
rekan sebayanya dalam kehidupan pergaulan yang baik
21
c. Menyayangi sesama dan menghormati yang lebih tua dapat menjadi contoh
tauladan yang baik
d. Memberikan pengayoman bagi yang lemah serta menghargai kesetaraan
Jender.

Pasal 5
Mencintai lingkungan, Bangsa dan Negera

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis harus:


a. Menjadi Pelopor Lingkungan Hidup dan mencintai linkungannya, Kelurahan,
kota dan menunjang program pemerintah kota Haurgeulis ? Hidup Sehat
Ramah Lingkungan?
b. Menjadi Warga Negera yang baik, yang dapat hidup berbangsa dan
bernegara menjauhi rasa fanatisme yang sempit dapat menimbulkan
pertentangan dan permusuhan diantara kehidupan anak bangsa
(menghindari terjadinya tawaran, Kerusuhan, Pertentangan Antar
Kelompok, Agama, Suku)

Pasal 6
Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,
keamanan, keindahan, dan kenyamanan

Peserta didik SMA Negeri 1 Haurgeulis harus :


a. Menjaga dan memelihara sarana dan prasara yang menjadi fasilitas masyarakat pada
umumnya (memelihara fasilitas umum), dan fasilitas yang ada di Sekolah.
b. Menjaga dan memelihara kebersihan umum dan lingkungan sekolah dengan tidak
melakukan coret-mencoret tempat umum/fasilitas umum dan lingkungan sekolah,
kegiatan coret-mencoret disiapkan Dinding Grafiti.
c. Menjaga ketertiban Masyarakat dan lingkungan sekolah dan tidak menjadi sumber
ketidaktertiban
d. Turut serta menjaga keamanan lingkungan masyarakat dan sekolah
e. Memelihara keindahan yang ada dilingkungan masyarakat maupun disekolah
f. Menjaga Kenyamanan diri sendiri dan orang lain di lingkungan masyarakat dan di
sekolah

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Pasal 7
Lain-lain

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam keputusan ini akan disampaikan dalam
pertemuan/rapat.

Pasal 8
Keputusan ini berlaku Mulai tahun Pelajaran 2018-2023.

PERATURAN AKADEMIK 22
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
Jenjang Akreditasi A (Amat Baik)
Jl. Budi Utomo Nomor 7 Sukajati  ( 0234) 7155132 Haurgeulis Indramayu 45264
e-mail : sman1haurgeulis2012@gmail.com

23

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
Jenjang Akreditasi A (Amat Baik)
Jl. Budi Utomo Nomor 7 Sukajati  ( 0234) 7155132 Haurgeulis Indramayu 45264
e-mail : sman1haurgeulis2012@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 1 HAURGEULIS
NOMOR : 421.3/270/SMA.08/2018

TENTANG
PERATURAN AKADEMIK

Kepala SMA Negeri 1 Haurgeulis


Menimbang : Bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan proses pembelajaran serta pengelolaan
pendidikan yang lebih berkualitas di SMA Negeri 1
Haurgeulis maka perlu ditetapkan Peraturan
Akademik dalam Keputusan Kepala SMA Negeri 1
Haurgeulis.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003


2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
6. Permendiknas Nomor 06 Tahun 2006
7. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
8. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
9. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
10. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

Memperhatikan : 1. Visi, Misi, Sasaran Dan Rencana Strategi,


Program Kerja
2. Panduan Penyusunan KTSP jenjang
Pendidikan Dasar dan Menegah

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
3. Panduan Implementasi Rintisan Sekolah
Kategori Mandiri Acuan Patokan bagi Sekolah
Bartaraf Internasional

MEMUTUSKAN
24
Menetapkan : Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Haurgeulis
Rintisan Sekolah Kategori Mandiri/ Sekolah Standar
Nasional

BAB I
Persyaratan Minimal Kehadiran Peserta didik untuk mengikuti pelajaran
dan tugas dari Pendidik

Pasal 1
Peserta didik di SMA Negeri 1 Haurgeulis Wajib mengikuti kegiatan
pembelajaran Tatap Muka minimal sebanyak sembilan puluh persen (90 %) dari
jumlah yang wajib diikutinya.

Pasal 2

Tugas-tugas terstuktur harus diikuti dan diselesai-kan oleh peserta didik dengan
baik dan dimasukan pada pendidk sampai batas waktu yang sudah ditentukan

Pasal 3

Peserta didik wajib menyelesaikan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur dengan baik
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dan dapat dilaporkan pada Pendidik sampai batas waktu
yang ditentukan

BAB II
Ketentuan mengikuti Ulangan, Remedial, Ujian,
Kenaikan Kelas, dan Kelulusan.

Pasal 4
Ulangan-ulangan

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Ulangan yang Wajib diikuti oleh Peserta didik adalah:
1. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi Peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Peserta didik dapat mengikuti Ulangan harian yang telah ditetapkan oleh
Pendidik, Peserta didik wajib menanyakan kepada pendidik hasil Ulangan
Harian sebelum mengikuti palaksanaan Ulangan harian berikutnya. 25
(Peserta didik dapat mengikuti Ulangan harian berikutnya setelah menerima
hasil Ulangan harian dari Pendidik).
2. Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 7?8 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merpresentasi kan seluruh KD pada periode
tersebut.
Peserta didik dapat mengikuti Ulangan Tengah Semester setelah
memenuhi persyaratan kehadiran minimal sembilan pulah persen (90 %)
dari jumlah tatap muka guru dengan siswa sampai pelaksanaan Ulangan
Tengah Semester.
Peserta didik yang belum memenuhi pesyaratan minimal kehadiran dapat
berkonsultasi dengan pendidik untuk menerima tugas mandiri tidak
terstruktur yang dapat diperhitungkan Ekuivalen dengan ketidakhadiran
Peserta didik.
3. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.

Pasal 5

1. Peserta didik dapat mengikuti Ulangan Akhir Semester setelah memenuhi


persyaratan kehadiran sesuai pasal 1 dan telah menyelesai kan semua SK
dan KD sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan.
2. Jika dalam Pelaksanaan Ujian Tengah semester dan Ujian Semester
pesarta belum dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan dapat mengikuti
Ujian Perbaikan Nilai yang dilaksanakan oleh Pendidik sesuai jadwal yang
ditetapkan atau tidak sesuai jadwal.
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
Pasal 6
Pembelajaran Remedial

1) Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada


peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu,
menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk
mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.
Pelaksanaan Remedial dilaksanakan melalui;
a. Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
b. Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus,
c. Pemberian tugas/latihan,
d. Belajar kelompok dengan bimbingan tutor sebaya, atau alumni dan lain-
lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan. 26
2) Peserta didik dapat mengikuti Remedial yang telah ditatapkan oleh pendidik
setelah mengikuti kegiatan Ulangan Harian yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang tetapkan.
3) Remedial yang dilaksanakan oleh Pendidik dapat diikuti oleh Peserta didik
sepanjang tahun pelajaran berlangsung sebelum Rapat Penetapan
Penaikan Kelas, jika sampai batas waktu sebelum Rapat Penetapan
Kenaikan Kelas peserta didik belum dapat mencapai KKM yang sudah
ditentukan maka pendidik dapat mengunakan nilai tertinggi yang dicapai
peserta didik dalam mengikuti Remedial.
4) Peserta didik yang mengikuti Pembelajaran Remedial Wajib mengunakan
Kartu Remedial dan diisi oleh Pendidikan sebagai tanda keikutsertaan
dalam Pembelajaran Remedial.
5) Peserta Mengalami Kesulitas Belajar dalam mencapai Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar dapat Mengunakan Layanan Klinik Konsultasi
Kesulitan Belajar.

Pasal 7

Pendidik dapat melakukan kebijakan dalam pelaksanaan pada pasal 4 harus


terlebih dahulu berkordinasi / melaporkan kepada Penanggung Jawab Wakil I
Bidang Kurikulum / Akademik.

Pasal 8
Ujian-ujian

1. Ujian kenaikan Kelas


SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
a) Ujian kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di
akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket.
Cakupan Ujian kenaikan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester tersebut.
b) Peserta didik dapat mengikuti Ujian Kenaikan kelas setelah memenuhi
persyaratan kehadiran sesuai pasal 1 dan telah menyelesaikan semua
SK dan KD sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan pada Ulangan
harian, Ulangan tengah semester dan Ulangan akhir semester.
2. Ujian Kelulusan
a) Ujian Sekolah
- Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri
1 Haurgeulis berhak mengikuti Ujian Sekolah;
- Untuk mengikuti Ujian Sekolah/ Madrasah, peserta didik harus
memenuhi persyaratan:
27
a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan
SMP memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas sekurang-
kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti Ujian Sekolah, atau
sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta program percepatan
belajar (Akselerasi)
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan mulai semester I kelas X sampai dengan semester I
kelas XII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
c. memiliki nilai kelompok mata pelajaran pendidikan Agama dan
Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan Kepribadian, Estetika,
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sekurang-kurangnya baik
berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pendidik di SMA
Negeri 1 Haurgeulis.
- Pelaksanaan Ujian Sekolah tertulis dan praktek wajib diikuti oleh
peserta didik yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan pada point a.
b) Ujian Nasional
1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 1
Haurgeulis berhak mengikuti Ujian Nasional (UN);
2. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
pada Satuan Pendidikan mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII
semester I tahun terakhir.

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
3. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang
setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan
pendidikan yang setingkat lebih rendah, atau memiliki bukti
kenaikan kelas dari kelas X ke kelas XI dan Kelas XI ke kelas XII.
Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun
sebelum mengikuti ujian Sekolah, atau sekurang-kurangnya 2 tahun
untuk peserta program percepatan belajar (Akselerasi)
4. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikan yang bersangkutan,
dapat mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan
jenis yang sama.
5. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.
6. Peserta UN yang tidak lulus UN pada tahun sebelumnya dapat
mengikuti UN tahun pelajaran boleh menempuh seluruh mata
pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang nilainya belum
memenuhi syarat kelulusan, sesuai dengan Permen 34 tahun 2007.
Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

Pasal 9 28
Penjurusan

a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan


memperhatikan keadaan sarana dan prasaran yang tersedia di sekolah,
maka sekolah menetapkan hanya ada 3 (tiga) jurusan yang diprogramkan,
yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Bahasa.
b. Waktu penjurusan
1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Sosial dan Bahasa dilakukan akhir semester 2 kelas X.
2) Pelaksanaan penjurusan di semester 1 kelas XI.
c. Kriteria penjurusan :
1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI.
2) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam,
apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai
matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam (matematika,
fisika, kimia dan biologi) mencapai katagori diatas ketuntas (75 %), nilai
murni tidak melalaui Remedial.
3) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Sosial dan nilai
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Sosial (ekonomi,
geografi, sejarah dan sosiologi) mencapai katagori ketuntasan (75 %).
4) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Bahasa, apabila yang
bersangkutan berminat ke jurusan Bahasa dan nilai mata pelajaran
yang menjadi ciri khas jurusan Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Sastra, Antropologi) mencapai katagori ketuntasan (75%).

Pasal 10
Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dan Kelulusan diatur oleh Sekolah dengan mengacu kepada
ketentuan-ketentuan sesuai Keputusan Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menegah Departemen Pendidikan Nasional Nomor :
12/C/KEP/TU/2010 Tanggal 12 Pebruari 2010 tentang Bentuk dan Tatacara
Penyususnan Laporan Hasil Belajar Perserta Didik Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, serta Panduan Penyusunan Laporan Hasill Belajar Peserta
Didik yaitu;
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada
akhir semester 2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan
pada semester 2, dengan memperhatikan nilai semester 1.
c. Tidak memiliki nilai kurang dari 50 (lima puluh)
d. Agama dan akhlak mulia;kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian tidak boleh ada nilai kurang dari 50 (lima puluh) 29
e. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XI, apabila yang bersangkutan
memiliki :
- mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maximum 3 (tiga) mata pelajaran kehadiran minimal 90 %.
f. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XII, apabila yang bersangkutan
memiliki:
- mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maximum 3 (tiga) mata pelajaran.
- untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (matematika, fisika,
kimia, dan biologi) mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal KKM
75 %
- untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang
menjadi cirri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah,
dan sosiologi) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
- untuk jurusan Bahasa, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas
Jurusan Bahasa (Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, Sastra,Antropologi)
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
- kehadirannya minimal 90% Peserta didik dinyatakan lulus Sekolah,
apabila yang bersangkutan memenuhi ketentuan yang ditentukan
sebagai berikut:
- memiliki rapor kelas X, XI, dan XII
- mengikuti ujian praktek dan teori
- Nilai minimal dan nilai rata-rata Ujian Nasional disesuaikan dengan
POS yang akan ditetapkan BSNP kelulusan peserta didik ditetapkan
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia;kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3) lulus ujian sekolah/madrasah.
4) lulus UN.

BAB III
30
Ketentuan Hak Peserta Didik Mengunakan fasilitas belajar, Laboratorium,
Perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi
dan buku perpustakaan

Pasal 11
Hak Peserta didik mengunakan Fasilitas Belajar

Semua Peserta didik di SMA Negeri 1 Haurgeulis berhak mengunakan Semua


fasilitas belajar sesuai dengan jadwad yang ditentukan, mulai tahun pelajaran
2010-2011 SMA Negeri 1 Haurgeulis mengunakan sistem belajar Moving Class
yaitu Peserta didik pindah kelas sesuai Jadwal Pelajaran.
Selama kegaiatan Pembalajaran pendidik harus;
a. Menjaga ketertiban ruangan kelas
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
b. Memelihara fasilitas Pembelajaran agar tidak rusak
c. Jika terjadi kerusakan dengan sengaja maka peserta didik yang merusak
wajib mengantikanya dengan yang baru.
d. Khusus mengunakan Lapangan Olahraga sore hari harus terjadwalkan dan
dan didampingi Pendidik/Pelatih, jika melakukan kigiatan secara pribadi
tidak diperkenankan membawa orang lain/luar yang bukan siswa SMA
Negeri 1 Haurgeulis, kecuali atas izin pihak sekolah.
e. Peserta didik yang akan mengunakan fasilitas baik secara individu maupun
kelompok harus mengunakan nota pinjaman pada pengelola yaitu Wakil
Sarana Prasarana dan mengembalikan dalam keadaan yang baik, jika
mengalami kerusakan harus membuat Laporan Kerusakan pihak sekolah.

Pasal 12
Penggunaan Laboratorium

Peserta didik berhak mengunakan Laboratorium dengan ketentuan sebagai


berikut;
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran di Laboratorium jika Moving Class boleh
berpakai seragam Osis, Batik, Pramuka.
b. Jika dalam kegiatan praktek Laboratorium wajib mengunakan Pakaian Kerja
dilaboratorium
c. Pengunaan Laboratorium dapat dimanfaatkan secara kelompok dan
individu atas persetujuan pengelola Laboratorium.
d. Jika terjadi kerusakan tanpa disengaja peserta didik harus membuat
laporan kerusakan kepeda pihak sekolah
e. Kerusakan sengaja dibuat oleh peserta didik, sangsinya peserta didik harus
mengantikannya dengan yang baru dan yang sama.

Pasal 13 31
Pengunaan Perpustakaan, buku pelajaran, buku
referensi dan buku perpustakaan

Setiap Peserta didik adalah anggota perpustakaan dan wajib memiliki kartu
perpustakaan. Sebagai anggota perpustakaan peserta didik wajib;
a. Membayar Iuran perpustakaan sesuai keputusan rapat orang tua peserta
didik
b. Memelihara menjaga fasilitas / buku yang ada di perpustakaan agar tetap
rapih dan apik

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
c. Mengembalikan pinjaman buku sesuai batas waktu yang ditentukan, Jika
terjadi keterlambatan harus membayar denda sesuai dengan kesepakatan.
Sebagai anggota perpustakaan berhak;
a. Meminjam buku pelajaran / buku paket yang ada di perpustakaan
berdasarkan penugasan guru atau kebutuhan peserta didik.
b. Meminjam buku Referensi yang ada di perpustakaan dengan memngikuti
persyaratan yang telah sepakati sebagai anggota perpustakaan.
c. Meminjam buku perpustakaan lainnya apakah Fiksi maupun non Fiksi sesuai
dengan ketentuan yang sudah disepakati

Pasal 14

Peserta didik yang melakukan peminjaman di perpustakaan sekolah jika terjadi


keterlambatan dalam pengembaliannnya harus membayar denda sesuai
dengan ketentuan yang sudah disepakati, dan jika terjadi kehilangan buku
harus mengatikan dengan yang baru

BAB IV
Ketentuan Layanan Konsultasi kepada pendidik
mata pelajaran, Penasehat Akademik, dan Konseler

Pasal 15
Ketentuan Layanan Konsultasi kepada pendidik mata pelajaran
a. Peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan pendidik mata
pelajaran dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
b. Layanan Konsultasi dimaksud dapat dilakukan terjadwal oleh sekolah atau
tidak terjadwal sesuai waktu luang dari pendidik mata pelajaran.
c. Peserta didik dapat melakukan konsultasi akademik dengan Pendidik di
sekolah atau di tempat kediaman Pendidik atau tempat yang sudah
disepakati bersama antara peserta didik dan pendidik atau dapat
mendaftarkan diri melalui Klinik Konsultasi Kesulitan Belajar
d. Layanan Konsultasi Akademik untuk mencapai Ketuntasan Minimal yang
sudah sepakati dapat diberikan dalam bentuk Menggulangi SK / KD yang
belum tuntas, diakhiri dengan Ujian Ulang, cukup dengan Penugasan bagi
32
mereka yang sudah hampir mencapai KKM, dan (bagi mereka yang capai
KKM masih jauh dari dari Standar wajib diberikan Pembelajaran Ulang
sesuai SK / KD yang belum tuntas).

Pasal 16
Klinik Konsultasi Kesulitan Belajar
SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
a. Dalam pelaksanaan Sistem Paket terlebih Sistem Kredit Semester sekolah
menyiapkan Ruangan Khusus yang dinamakan Klinik Konsultasi Kesulitan
Belajar.
b. Klinik Konsultasi Kesulitan Belajar merupakan tempat konsultasi darp
Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang
sudah ditetapkan.
c. Layanan Konsultasi kesulitan belajar ditangani oleh seorang guru
bimbingan konseling yang mengatur / mengarahkan pe-serta didik
melakukan konsultasi sesuai dengan KD/SK yang akan dilayani oleh
Pendidik mata pelajaran.
d. Peserta didik yang akan mengunakan Layanan Klinik Konsultasi terlebih
dahulu mengisi Kartu Konsultasi sebelum pelak sanaan sesuai Jadwal yang
sudah ditetapkan.
e. Peserta didik yang mengalami Kesulitan Belajar untuk SK/KD yang sama
dapat dilayani secara kelompok yang diatur oleh Kordinator Layanan
Konsultasi.
f. Pendidik akan dihitung Point berdasarkan jumlah Peserta didik yang
dilayani berdasar kan Kartu Konsultasi

Pasal 17
Layanan Penasehat Akademik (Menthor)

a. Peserta didik mendapat layanan dari Penasehat Akademik (Menthor) mulai


masuk sampai menyelesaikan pendidkan di SMA Negeri 1 Haurgeulis
(Tamat)
b. Penasehat (Menthor) yang memberikan layanan pada peserta didik hanya
satu (1) orang mulai masuk sampai Tamat (tidak boleh peserta didik pindah
Penasehat Akade mik (Menthor) khusus jika sudah melaksana-kan SKS
c. Layanan Peserta didik kepada Pendidik meliputi Semua permasalahan baik
Akademik maupun Non akdemik dan Penasehat Akade-mik bertindak
selaku pengampuh pendidik di sekolah.
Saran : setiap akhir semester para Menthor mengadakan
percakapan/evaluasi.

Pasal 18
Layanan Konseler 33

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
a. Peserta didik yang mendapat masalah akademik maupun non akademik
berhak mendapat layanan dari Koseler setelah dita-ngani oleh Penasehat
Akademik (Menthor) maupun pendidik matapelajaran atau guru piket.
b. Konselor memberikan layanan pada peserta didik dalam menentuan pilihan
program atau penelusuran minat, bakat dan potensi peserta didik.
c. Semua permasalahan peserta didik dijamin kerahasiaan oleh Konselor dan
tidak ada bias ketempat lain yang tidak bertanggung jawab
d. Peserta didik dapat melakukan keberatan lisan/tertulis jika terdapat hal-hal
yang sesuai dengan apa yang menjadi keluhan/permasalahan pribadi yang
diketahui oleh orang lain.

Pasal 19
Keputusan Akademik berdasarkan Rapat Dewan Pendidik dan
ditetapkan oleh Kepala sekolah

a. Hal-hal yang berhubungan dengan Keputusan Akademik Peserta didik


harus dibahas dalam Rapat Dewan Pendidik dan dicacat dalam Notulen
Sekolah.
b. Hasil Rapat Dewan Pendidik ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
Sekolah

Pasal 20
Mekanisme Penyusunan Peraturan Akademik

a. Peraturan Akademik Draft disusun sekolah dan dibahas bersama


Stakeholder dalam satu kegiatan Workshop Sekolah pada Awal tahun
pelajaran
b. Hasil Pembahasan Workshop ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
c. Perubahan Peraturan Akademik hanya dapat dilakukan melalui Workshop
d. Setiap akhir semester para Menthor perlu mengadakan evaluas dalam
bentuk kegiatan workshop/IHT

Pasal 21

a. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam keputusan ini akan disampaikan
dalam pertemuan/rapat.
b. Keputusan ini berlaku Mulai awal Tahun Pelajaran 2018-2023.

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik
34

SMAN 1
Haurgeulis |
Kode Etik

Anda mungkin juga menyukai