Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH

OLEH
KELOMPOK IV

1. Zeilyn Maria Magdalena (2008511001)


2. Ni Wayan Ratih Mahayati (2008511002)
3. Naufal Nasik Rabani (2008511009)
4. Sumik Pujirahayu (2008511023)
5. Puspita Maharani (2008511028)
6. Sang Ayu Made Risma Maharani (2008511039)
7. Elma Tiana Siallagan (2008511040)
8. I Komang Gede Satria Wibawa (2008511045)
9. Vic Reynaldi Lie (2008511052)
10. I Gusti Agung Tri Dharma Padni Kepakisan (2008511054)
11. Mayi Emelya Somanta E Simangunsong (2008511057)
12. Maria Octaviani Kurniati (2008511063)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
I. Tujuan
1. Memahami dan menjelaskan sifat-sifat unsur alkali tanah.
2. Mampu menjelaskan reaksi yang terjadi pada logam magnesium dengan air.
3. Dapat menjelaskan sifat keasaman larutan magnesium oksida dan kalsium
oksida.
4. Dapat menjelaskan sifat kebasaan larutan magnesium oksida dan kalsium
oksida.
5. Mampu menjelaskan hubungan sifat asam basa dengan jari – jari atom.

II. Dasar Teori

Unsur–unsur blok s dalam sistem berkala adalah unsur–unsur yang paling


reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur–unsur alkali kurang reaktif
apabila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur–unsur alkali
menunjukan kecenderungan perubahan yang jelas (Tim Laboratorium Kimia
Anorganik, 2021).

Unsur-unsur dalam sistem periodik yang dipertimbangkan bersifat logam


adalah unsur-unsur golongan s. Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang
keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya,
sifat logam-logam alkali berlawanan dengan sifat tersebut ialah rapatan massa
rendah dan sangat reaktif , sama halnya dengan golongan alkali tanah dimana
akan semakin reaktif dengan naiknya nomor atom (Sugiyarto Kristian, 2010).

Densitas logam-logam alkali jauh lebih kecil dibandingkan dengan


densitas logam-logam lain pada umumnya. Sebagian besar logam mempunyai
densitas antara 5-15 gr/cm3 sedangkan densitas logam alkali jauh lebih rendah
yaitu antara 0,52- 1,87 gr/cm3 . Biasanya logam alkali disimpan didalam minyak
untuk menghindari terjadinya kontak langsung dengan udara, kontak langsung
dengan udara segera mengakibatkan terbentuknya satu lapisan oksida yang tebal
pada permukaan logam tersebut (Sugiyarto Kristian, 2010).

Semua unsur yang terdapat dalam golongan s sangat reaktif dan


merupakan logam–logam ringan dengan densitas rendah, kecuali hidrogen
kebanyakan logam golongan I meleleh dibawah suhu 100˚C. sedangkan logam
golongan II meleleh pada suhu 900˚C. Senyawa–senyawa pada unsur blok s ini
biasanya dipakai sebagai pewarna dan bahan peledak. Garam natrium dan
kalium diperlukan sistem saraf agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan senyawa magnesium sangat berguna untuk membuat klorofil pada
tumbuhan (Evilina, 2019).

Ciri khas yang paling menyolok dari logam alkali dan alkali tanah adalah
keaktifannya yang luar biasa besar. Karena logam-logam ini begitu aktif
sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur, bila bersentuhan dengan udara atau
air. Tak satupun dari unsur- unsur IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan
unsurnya.Semua unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion
unipositif (positif - satu),semua unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif
(positif - dua) .(Keenan, 1984).

Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat,
karena begitu mudah kehilangan elektron. Mereka mudah bergabung dengan
kebanyakan unsur nonlogam, membentuk senyawaan ion seperti halida, hidrida,
oksida dan sulfida. Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam
hidrat. Halida magnesium dan kalsium mudah menyerap air. Kemampuan untuk
membentuk hidrat seperti juga kelarutannya dalam air menurun dengan naiknya
ukuran dan halida – halida Sr, Ba dan Ra. Hal ini melengkapi kenyataan bahwa
energi menurun secara lebih cepat daripada energi kisi dengan bertambahnya
ukuran Mg2+ (Cotton, 1989).

Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan


massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataan, sifat-sifat logam - logam
alkali berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah
dan sangat reaktif. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali
dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini.
Perubahan entalpi atomisasi logam-logam umumnya berharga antara 400-600 kJ
mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan rendahnya titik leleh
dengan rendah perubahan entalpi atomisasi. (Shevla G, 1985)
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas beker
3. Penjepit tabung
4. Pipa penyalur gas
5. Bunsen
6. Pipet tetes
7. Penyumbat karet
8. Neraca teknis

3.2 Bahan
1. Kertas Indikator
2. Larutan Indikator (Phenol ptalin)
3. Logam Magnesium (Mg)
4. Padatan CaO
5. Padatan MgO
6. Padatan Ba𝐶l2
7. Padatan CaCl2
8. Kertas Lakmus Merah

IV. Prosedur Kerja


1. Reaksi dengan air
Logam Magnesium dimasukkan kedalam gelas kimia yang sudah berisi air.
Diamati perubahan yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya. Ditentukan
zat yang direduksi oleh logam alkali tanah.
2. Sifat asam-basa
Menimbang MgO dan CaO sebanyak 0,01 gram. Dimasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi yang berbeda. Ditambahkan aquades pada tabung
reaksi. Ditambahkan 2 tetes larutan indikator PP dan dikocok sebentar.
Masing-masing larutan diukur dengan kertas lakmus merah. Diamati
perubahan yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya.
3. Hidrolisis Klorida
Ditimbang BaCl2 dan CaCl2 dengan massa secukupnya. BaCl2 dan CaCl2
dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi. Dipanaskan dan dicatat
pada saat BaCl2 dan CaCl2 mulai meleleh.

V. Data Pengamatan

Perlakuan Hasil Pengamatan


Percobaan 1
10 ml aquades + 2 keping Terdapat gelembung gas
logam Mg
Percobaan 2
beberapa tetes aquades + MgO Larutan berubah menjadi warna putih
susu dan terdapat endapan putih
+ indikator PP Berubah warna menjadi ungu cerah
+ diuji kertas lakmus merah Kertas berubah menjadi biru muda
beberapa tetes aquades + CaO Larutan berubah menjadi warna putih
susu dan terdapat endapan putih
+ indikator PP Berubah warna menjadi ungu cerah
+ diuji kertas lakmus merah Berubah warna menjadi biru tua
Percobaan 3
0,51 g CaCl2 + dipanaskan Ada uap air dan meleleh pada 11,48
0,52 g BaCl2 + dipanaskan detik
Ada uap air sedikit, setelah 30 menit
tidak meleleh dan tidak terjadi
perubahan pada zat yang diuji

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai unsur-unsur alkali tanah yang
meliputi reaksi dengan air, sifat asam basa, dan hidrolisis klorida. Berikut
pembahasan dari masing–masing percobaan:
1. Reaksi dengan Air
Pada percobaan ini, yang dilakukan pengujian untuk melihat reaksi
antara logam alkali tanah dengan air hanya digunakan 2 keping logam
magnesium. Logam magnesium direaksikan dengan air dalam tabung reaksi.
Hasil pengamatan yang diperoleh yaitu pada logam magnesium terdapat
gelembung–gelembung gas yang menempel. Logam alkali tanah bereaksi
dengan air membentuk Magnesium Oksida. Dan Hidrogen. Berikut reaksi
yang terjadi:
Mg (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Logam magnesium merupaka unsur elektron positif dan reduktor kuat
serta kurang reaktif. Mg dengan menggunakan air reaksinya akan terbentuk
gelembung gas berupa hidogen.

2. Sifat Asam–Basa
Pada percobaan ini, mereaksikan MgO dan CaO dengan air dan
ditambahkan beberapa tetes indicator Fenolpthalein untuk menguji tingkat
keasaman ataupun kebasaan dari keduanya. Hasil yang diperoleh dari reaksi
antara MgO dan air yaitu pada larutan terdapat endapan putih, dimana
endapan ini terbentuk karena MgO sukar larut dalam air atau kelarutannya
kecil dengan digunakan kertas lakmus untuk mengukur tingkat keasaman.
Kertas lakmus berubah warna menjadi biru muda. Ini menunjukan bahwa
larutan bersifat basa. Berikut reaksi yang terjadi:
MgO (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s)

Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 (s)

Dengan cara yang sama, diperoleh hasil pengamatan antara CaO


dengan air yaitu terbentuk endapan putih yang berasal dari Ca(OH)2 yang
tidak larut semuanya, dan digunakan kertas lakmus untuk mengukur tingkat
keasaman. . Kertas lakmus berubah warna menjadi biru tua. Ini menunjukan
bahwa larutan bersifat basa. Berikut reaksi yang terjadi:
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH

Ca2+ (aq) + 2H2O (aq) → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)


Reaksi antara MgO dan CaO dengan air menghasilkan endapan putih
Mg(OH)2 dan Ca(OH)2 karena memiliki kelarutan didalam air yang kecil atau
larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larutan lebih kecil dari pada hasil kali
ion–ionnya sehingga sukar larut dalam air.

Hidroksida logam alkali tanah lebih cenderung bersifat basa, bila jari-
jari atom itu kecil, akan kuat menarik elektron. Jika elektron tertarik ke arah
atom logamnya maka ikatan antara atom O dengan H pada O-H akan
melemah.

3. Hidrolisis Klorida
Pada percobaan ketiga yakni hidrolisis klorida logam alkali tanah.
Garam-garam klorida alkali tanah dibagi ke dalam 2 tabung reaksi kemudian
dilakukan pemanasan dengan pemanas Bunsen. Tabung reaksi pertama berisi
CaCl2 dan tabung reaksi kedua berisi BaCl2. Saat tabung reaksi pertama yang
berisi CaCl2 dipanaskan, CaCl2 meleleh pada 11,48 detik dan menghasilkan
uap dari larutan. Sedangkan pada tabung reaksi kedua yang berisi BaCl2, saat
dipanaskan justru hanya menghasilkan sedikit uap dan setelah 30 menit
berlangsung, BaCl2 tidak meleleh serta tidak mengalami perubahan.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa, walaupun beberapa logam
alkali tanah mengalami reaksi yang cenderung lambat, namun logam alkali
tanah dapat bereaksi dengan halogen membentuk garam halida, kecuali unsur
Berilium. Hal ini ditunjukan oleh dihasilkannya uap HCl ketika garam alkali
tanah tersebut dipanaskan. Selain itu, perbedaan waktu melelehnya garam
CaCl2 dan BaCl2 yang signifikan disebabkan oleh kecenderungan hidrolisis
klorida pada garam CaCl2 yang lebih besar dari pada garam BaCl2, sehingga
saat dilakukannya proses pemanasan, garam CaCl2 dapat lebih cepat meleleh
dan menghasilkan uap daripada garam BaCl2. Berikut persamaan reaksi yang
terjadi:
Pemanasan CaCl2: CaCl2 + 2H2O → Ca(OH)2 + 2HCl
Pemanasan BaCl2: BaCl2 + 2H2O → Ba(OH)2 + 2HCl
VII. Kesimpulan
1. Logam alkali tanah adalah kelompok unsur golongan IIA pada tabel
periodikyang terdiri atas unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra. Adapun sifat unsur
dari alkali tanah yaitu cenderung melepaselektron valensinya sehingga
bermuatan +2, logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan
harga ionisasi yang kecil, logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang
besar dan harga ionisasi yang kecil, semua logam alkali tanah merupakan
logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan
unsur alkali, Be tidak bereaksi dengan air, Mg bereaksi dengan air panas, Ca,
Sr, dan Ba bereaksi dengan air dingin, mudah mementuk ion positif.
2. Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk Magnesium Oksida. Dan
Hidrogen. Berikut reaksi yang terjadi :
Mg (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Logam magnesium merupaka unsur elektron positif dan reduktor kuat serta
kurang reaktif. Mg dengan menggunakan air reaksinya akan terbentuk
gelembung gas berupa hidrogen.
3. Sifat keasaaman larutan magnesium oksida dan kalsium oksida dapat dilihat
dari percobaan yang dilakukan dimana pada saat mengukur keasaman
menggunakan kertas lakmus, larutan magnesium oksida berubah warna
menjadi merah dan kalsium oksida berubah warna menjadi biru tua ini berarti
tidak ada tingkat keasaman pada kedua sampel tersebut.
4. Sifat kebasaan larutan magnesium oksida dan kalsium oksida dapat dilihat
dari hasil percobaan diatas dimana saat reaksi antara MgO dan air yaitu pada
larutan terdapat endapan putih, dimana endapan ini terbentuk karena MgO
sukar larut dalam air atau kelarutannya kecil, dan pada saat reaksi CaO
dengan air yaitu terbentuk endapan putih yang berasal dari Ca(OH)2 yang
tidak larut semuanya, dan pada saat menggunakan kertas lakmus untuk
mengukur keasamaan ,pada kedua sampel kertas lakmus berubah warna
menjadi biru sehingga dapat disimpulkan MgO dan CaO bersifat basa.
5. Sifat asam basa berhubungan dengan jari jari atom. Suatu seyawa bersifat
asam memiliki jari jari atom besar , ini akan lemah menarik elektron
sedangkan suatu senyawa yang bersifat basa memiliki jari jari atom kecil, ini
akan kuat menarik elektron. Jika elektron tertarik ke arah atom logamnya
maka ikatan antara atom O dengan H pada O-H akan melemah.Hidroksida
logam alkali tanah lebih cenderung bersifat basa, sehingga kan kuat menarik
elektron.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, A. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Erlangga

Evilina, Deni. 2019. Ensiklopedia Materi dan Kimia Unsur. Semarang : Alprin

Keenan, D. (1984). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Shevla G. (1985). Analisis Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: Kalman


Media Pustaka

Sugiyarto Kristian. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim Laboratorium Kimia Anorganik. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik.


Bukit Jimbaran : Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Alat Gambar 1.2 Bahan

2. Percobaan 1:

Gambar 2.1 Diukur 10 mL Aquades 10 mL & dituangkan ke dalam tabung reaksi

Gambar 2.3 Dimasukkan logam Mg ke dalam tabung reaksi tadi lalu diamati

3. Percobaan 2:

Gambar 3.1 Ditimbang MgO dan CaO


Gambar 3.2 MgO & CaO dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda lalu
ditambahkan aquades.

Gambar 3.3 Endapan CaO dan MgO

Gambar 3.4 Perubahan warna larutan CaO dan MgO setelah ditambahkan 2 tetes
larutan indikator PP

Gambar 3.5 Asam-basa larutan CaO dan MgO dicek menggunakan kertas lakmus
4. Percobaan 3:

Gambar 4.1 Ditimbang CaCl2 dan dimasukkan dalam tabung reaksi

Gambar 4.2 Dipanaskan CaCl2

Gambar 4.3 Ditimbang BaCl2 dan dimasukkan dalam tabung reaksi

Gambar 4.4 Dipanaskan BaCl2


5. Data Pengamatan :

Gambar 5.1 Data pengamatan percobaan 1 dan percobaan 2

Gambar 5.2 Data pengamatan percobaan 3

Anda mungkin juga menyukai