Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ZAMAN PRAAKSARA DI ASIA TENGGARA


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asia Tenggara
Dosen pengampu: Dra.Hafnita sari Dewi Lubis M.si

Disusun Oleh:

Anggi anggraini (3221121025)


Jeremi Hutapea (3193321034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “jaman
peraaksara di asia Tenggara” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita, baik untuk penulis maupun pembaca.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Sebelumnya kami, sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Sejarah sejarah Asia tenggara ibu Dra.Hafnita sari Dewi Lubis M.si
kepada teman-teman yang sudah terlibat, serta kepada kedua orang tua kami yang sudah banyak
memberi saran dan dukungannya sehingga makalah kami dapat terselesaikan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
Pengertian Masa Pra Aksara 6
Jenis-Jenis Manusia Indonesia yang Hidup pada Masa PraAksara 6
Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia 10
Permasalahan dan solusinya ada jaman praaksara di Asia tenggara 11
BAB III PENUTUP 13
DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Masa pra-aksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Makamasa pra-
aksara sering dikaitkan sebagai masa prasejarah. Kehidupan manusia pada masapra-aksara
disebut sebagai kehidupa manusia purba. Manusia muncul dipermukaan bumikira-kira 3 juta
tahun yang lalu
Bersama dengan terjadinya berkali-kali pengesan atauglasiasi dalam zaman yang
disebut kala plestosen.Manusia pra aksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan
dikenal.Karena belum ditemukan peninggalan tertulis, maka gambaran mengenai
kehidupanmanusia purba dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berupa
fosil,artefak, abris saus roche, Kejokken Moddinger dan lainnya.Kehidupan awal
masyarakat pra aksara Indonesia tidak dapat dipisahkan dariperkembangan geografis
wilayah Indonesia. Sebelum zaman es atau glasial,wilayah Indonesia bagian barat menjadi
satu dengan daratan Asia dan wilayahIndonesia bagian timur menjadi satu dengan daratan
Australia. Pendapat inididasarkan pada persamaan kehidupan flora dan fauna di Asia dan
Australia denganwilayah Indonesia. Binatang yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat
memilikikesamaan dengan binatang yang hidup di daratan Asia. Misalnya, gajah,
harimau,banteng, burung, dan sebagainya. Sedangkan binatang yang hidup di wilayahbagian
timur memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan Australia,seperti burung
Cendrawasih.Mencairnya es di kutub utara menyebabkan air laut mengalami
kenaikan.Peristiwa ini mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi terpisah dengan daratan
Asia maupun Australia. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagianbarat dengan
Asia disebut Paparan Sunda. Sedangkan bekas daratan yangmenghubungkan Indonesia
bagian timur dengan Australia disebut Paparan Sahul.Ternyata, perubahan-perubahan itu
sangat besar pengaruhnya terhadapperkembangan kehidupan masyarakat pra aksara
Indonesia.Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan.Daerah
Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah Myanmarsekarang. Seorang
ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali.Pendapat Moh. Ali ini
didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsaIndonesia berasal dari hulu – hulu
sungai besar di Asia dan kedatangannya keIndonesia dilakukan secara bergelombang.
Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM.
1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua
berlangsung antara tahun 1500 SM, 500 SM denganmenggunakan perahu bercadik dua.
Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangatdipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia berasaldari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa –
bangsa yang lebih kuat.bagian timur dan daerah – daerah Australia.

1.2 Perumusan Masalah


Sejalan dengan latar belakang diatas , saya akan merumuskan masalah berikut.
*Apakah manusia purba memiliki jenis ?
*Apakah manusia purba memiliki kebudayaan dan peralatan untukdigunakan ?
*Bagaimana sistem kepercayaan manusia purba ?
*Bagaimana persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia?
1.3 Tujuan
Sejalan dengan perumusan diatas , makalah ini disusundengan tujuan untuk mengetahui:
*Definisi zaman praaksara
*Ciri- ciri manusia purba
*Kebudayaan manusia purba
*Sistem kepercayaan manusia purba

Bab ll
PEMBAHASAN

• PENGERTIAN JAMAN PRAAKSARA


Persebaran yang terjadi di Indonesia
Kehidupan manusia berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara (pra-sejarah)
sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah). Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu
pra dan aksara. “Pra” artinya sebelum dan “Aksara” berarti tulisan. Jadi, masa pra-aksara
adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Ilustrasi manusia purba pada zaman
praaksara – Kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara
(pra-sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah).
Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan masa
praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan),
yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu
suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Adapun masa sesudah manusia
mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah. Kehidupan manusia
pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh
manusia yang hidup pada waktu itu
Wilayah Asia Tenggara dianggap sebagai tempat yang mungkin untuk bukti sisa-sisa
manusia purba yang dapat ditemukan karena jalur antara Australia dan daratan Asia
Tenggara , di mana migrasi beberapa manusia purba telah terjadi keluar dari Afrika . Salah
satu dari banyak bukti adalah manusia purba yang ditemukan di Jawa Tengah Indonesia pada
akhir 1800-an oleh Eugene Dubois , dan kemudian pada tahun 1937 di situs Sangiran oleh
GHR van Koenigswald . Tengkorak dan bahan fosil ini adalah Homo erectus, dinamai
Pithecanthropus erectus oleh Dubois dan Meganthropus palaeojavanicus oleh van
Koenigswald. Mereka bertanggal kembali ke c. 1,88 dan 1,66 Ma disarankan oleh Swisher et
al . dengan analisis batuan vulkanik.

• jenis- manusia purba Asia tenggara


Fosil manusia purba beberapa diantaranya ditemukan di Indonesia. Sebaran manusia purba
di Indonesia juga dilengkapi dengan penemuan hasil kebudayaan dan alat-alat, seperti kapak
perimbas, beliung persegi, hingga menhir di tempat yang sama. Dikutip dari buku ‘Sejarah’
terbitan Grasindo, manusia purba diketahui ada di bumi sejak zaman Pleistosen. Kemudian,
mengalami evolusi sesuai dengan keadaan alam dan kebutuhan manusia.
• Meganthropus Paleojavanicus
Manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di
Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam fosil bertubuh besar ini, ditemukan gigi, rahang,
dan tengkorak.
Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Paleojavanicus:
-Rahang yang tegap dengan geraham yang besar
-Tulang pipi tebal
-Kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam
-Kelummemiliki tulang dagu
-Otot otot tengkuk kuat

• Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil manusia selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus
Mojokertensis. Dari semua fosil yang ditemukan, para ahli beranggapan jenis
Pithecanthropus Mojokertensis merupakan yang paling tua.
Fosil ini di Indonesia, tepatnya di Perning, Mojokerto, Jawa Timur oleh
Weidenreich dan G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936. Diketahui, Pithecanthropus
hidup di masa Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Fosil mereka banyak ditemukan di
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:
-Berbadan tegap, tinggi badan 165-180 cm
-Alat pengunyah yang kuat
-Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis
-Isi tengkorak diperkirakan antara 750-1300 cc
-Belum memiliki tulang dagu
-Terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala

• Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan
Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti ‘Manusia
kera dari Solo’.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis
-Tengkorak lonjong, tebal, dan padat
-Memiliki rongga mata yang sangat panjang

• Homo Wajakensis
Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van
Rietschoten pada tahun 1889. Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis
-Memiliki volume otak sekitar 1630 cc
-Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang
kening
-Mukanya datar dan lebar
-Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar
-Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm
• Homo Floresiensis
Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat menjadi
perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek
moyang bangsa Indonesia.
Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:
-Tinggi badan bisa mencapai satu meter
-Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol
-Tengkorak kepala kecil
-Tulang rahang yang menonjol

• Homo Soloensis
Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph
von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Manusia ini diketahui
hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu.
Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:
-Volume otak mulai 1.000 cc hingga 1.300 cc
-Tinggi badan bisa mencapai 210 cc
-Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera

• Homo Sapiens
Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba
ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu.
Adapun, ciri manusia Homo Sapiens adalah:
-Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus,
yakni sekitar 1350-1450 cc
-Tinggi badan antara 130-210 cm
-Berat badan antara 30-150 kg

• PERSEBARAN NENEK MOYANG


Asal-usul manusia Asia menunjukkan bahwa Asia Tenggara merupakan sumber geografis
utama dari populasi di Asia yang kemudian menyebar ke utara.
“Nenek-moyang bangsa-bangsa Asia yang keluar dari Afrika sekitar 100.000 tahun lalu itu
menyusuri sepanjang pesisir selatan ke arah timur dan lebih dulu berpusat di Asia Tenggara
sekitar 60.000 tahun lalu, baru kemudian menyebar ke berbagai kawasan di utaranya di Asia,”
kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Sangkot Marzuki kepada pers di
Jakarta, Jumat (11/12/2009).
Menurut Sangkot Marzuki, kesimpulan terbaru ini membantah teori sebelumnya yang
menyebut bahwa ada jalur majemuk migrasi nenek moyang bangsa Asia, yakni melalui jalur
utara dan jalur selatan, serta membantah bahwa bangsa Asia Tenggara (yang berbahasa
Austronesia) berasal dari Taiwan.
Hal itu terlihat pula dari keanekaragaman genetik yang makin ke selatan semakin tinggi,
sedangkan etnik-etnik di kawasan Asia lebih utara lebih homogen. Demikian dikatakan
Sangkot yang merupakan salah satu pemrakarsa riset tersebut.
Riset ini dilakukan oleh lebih dari 90 ilmuwan dari konsorsium Pan-Asian SNP (Single-
Nucleotide Polymorphisms) dinaungi Human Genome Organization (Hugo) yang meneliti 73
populasi etnik Asia di 10 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India,
China, Korea, Jepang, dan Taiwan) dengan total sekitar 2.000 sampel.
Menurut Sangkot, kesimpulan dari riset yang memakan waktu tiga tahun dan telah dirilis di
jurnal Science pada 10 Desember 2009 berjudul “Mapping Human Genetic Diversity in Asia”
itu jauh lebih akurat dibanding riset-riset sebelumnya yang hanya menggunakan DNA
mitokondria atau kromosom Y karena menganalisis seluruh kromosom

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PADA JAMAN PRAAKSARA


Masalah yang dihadapi dalam masa praaksara adalah tentang tempat tinggal dan alat
tukar barang. Cara mengatasi tempat tinggal biasanya mereka akan tinggal berpindah pindah
tempatnya atau disebut dengan nomaden. Sedangkan untuk alat tukar, jaman dahulu mereka
menggunakan sistem barter.
Ada 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia sebelum masuknya budaya India dan
berpengaruh terhadap masyarakat sampai sekarang, yaitu:
1. Mengenal astronomi untuk berbagai keperluan
Ilmu astronomi yang masih dipakai sampai saat ini dalam kehidupan yaitu untuk
memberikan petunjuk berlayar di malam hari. Dalam bercocok tanam, masyarakat juga
menggunakan informasi mengenai musim untuk menentukan masa tanam yang tepat.
2. Mengatur masyarakat
Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih mengenal musyawarah dan mufakat
untuk mencari solusi atas masalah. Ini adalah budaya turun menurun yang bermula dari
desa-desa kuno di Indonesia.
3. Sistem macapat
Sistem macapat adalah tatacara untuk menata kota yang didasarkan pada jumlah
empat, dengan pusat pemerintahan diletakkan pada tengah-tengah wilayah yang dikuasai.
4. kesenian wayang
Wayang yang merupakan pertunjukan bayangan yang sekarang difungsikan sebagai media
pembelajaran atau media pengembangan kreativitas maupun menjaga kebudayaan supaya
tidak luntur
Namun berbeda dengan pertunjukan wayang pada masa praaksara yang ditujukan sebagai
penghormatan maupun pemanggilan roh nenek moyang
Tetapi setelah kedatangan ajaran hindu-budha maupun ajaran islam wayang ini
dipergunakan sebagai alat menyebarkan agama hindu-budha maupun islam di nusantara dan
mengganti paham animisme menjadi ajaran agama.

5. seni batik
Seni batik yang kini menjadi bagian dari Warisan Budaya TakBenda menurut UNESCO,
berasal dari zaman praaksara yang kini makin disukai sebagai bagian dari berbusana. Ragam
coraknya tidak lagi monoton dan telah mendapatkan sentuhan kekinian.

6. menanam padi di sawah


Budaya menanam padi sudah ada sejak Zaman Logam yang waktu itu ditandai dengan
penggunaan kapak corong sebagai alat cangkul. Kapak corong adalah prototipe cangkul
yang ada di zaman sekarang. Aktivitas menanam padi dari zaman lampau membuat
Indonesia sampai sekarang menjadi negara agraris.

7. Alat tukar dalam perdagangan


Manusia zaman praaksara sudah mengenal barter untuk mencukupi berbagai kebutuhan
hidupnya. Tukar menukar barang (barter) telah ada semenjak zaman Neolithikum. Barter
masih terjadi sampai sekarang.

8. kemampuan berlayar
Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki catatan hebat dalam pelayaran. Mereka
mengarungi lautan berbekal ilmu astronomi sederhana. Hal itu tampak dari perpindahan
masyarakat Yunan di Cina menuju Nusantara pada zaman Logam.

9. seni logam
Kemampuan membuat barang dari logam diturunkan sejak zaman dulu menggunakan teknik
a Cire Perdue. Teknik ini diterapkan dengan membuat lebih dulu cetakannya, lalu logam cair
dimasukkan ke dalamnya. Cetakan dibuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya.
10.Seni gamelan

Gamelan juga diyakini merupakan peninggalan zaman praaksara di Indonesia. Kesenian ini
warisan dari zaman logam yang biasa dipakai mengiringi pertunjukan wayang maupun
pelaksanaan suatu acara.

Casemetode:Praaksara berasal dari gabungan dua kata, yakni pra dan aksara.
Pra artinya sebelum, sedangkan aksara memiliki arti tulisan. Sehingga zaman praaksara
merupakan zaman ketika manusia belum mengenal tulisan.
Zaman praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, sedangkan leka
artinya tulisan). Sehingga Nirleka merupakan masa tidak ada tulisan.dan masalah yang di
hadapi dalam mata peraaksara adalah tentang tempat tinggal dan alat tukar barang.cara
mengatasi tempat tinggal biasanya mereka akan tinggal berpindah-pindah tempat yaa atau
disebut dengan nomaden. Sedang kan untuk alat tukar, jaman dahulu mereka menggunakan
sistem barter.

BAB III
Penutup

Kesimpulan
Kemampuan berpikir manusia untuk mempertahankan kehidupannyamulai berkembang.
Mereka tidak lagi berpindah-pindah tempat untuk mencarihewan-hewan buruan, tetapi
sebaliknya mereka mulai menetap dan mengolahtanah disekitarnya untuk ditanami dengan
berbagai jenis tanaman yang dapatmereka makan. Selain itu, mereka mulai menjinakan hewan-
hewan yang dapatmembantu kebutuhan hidupnya seperti kuda, kerbau, babi, sapi, anjing
dansebagiannya. Dari pola bercocok tanam ini manusia sudah dapat menguasaialam lingkunagn
serta isinya.Terlepas dari mana asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dankapan mereka
mulai tinggal di wilayah Indonesia, kita harus percaya bahwanenek moyang bangsa Indonesia
telah ribuan tahun sebelum masehi telah hidupdi wilayah Indonesia. Kehidupan mereka
mengalami perkembangan yangteratur seperti bangsa – bangsa di belahan dunia lain.Kehidupan
sosial, masyarakat semi nomaden setingkat lebih baik dari pada masyarakat nomaden. Jumlah
anggota kelompok semakin bertambah besardan tidak hanya terbatas pada keluarga tertentu.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara mereka mulai dikembangkan.
Rasakebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan kehidupan yangharmonis, tenang,
aman, tentram, dan damai. Nilai – nilai kehidupan, sepertigotong royong, saling membantu,
saling mencintai sesama manusia, salingmenghargai dan menghormati telah berkembang pada
masyarakat pra aksara.

DAFTAR PUSTAKA
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/8-jenis-manusia-purba-yang-ditemukan-di-
indonesia-lengkap-ciri-cirinya/
http://repositori.kemdikbud.go.id/21619/1/X_Sejarah-Indonesia_KD-3.4_Final.pdf
https://cdngbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sejarah/PER%20Pembelajaran/PEMBELAJARAN
%201.%20IPS-SEJARAH%202021.pdf

Anda mungkin juga menyukai