Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE 1

SDOF Bergetar Bebas

Disusun Oleh :
11. Adial A'raaf : 41118120038
12. Nur Fauzan Zein : 41118120041
13. Luthfi Arfareza : 41118120043
14. Dandi : 41118120046
15. Agung Pamungkas : 41118120076

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL


JAKARTA
2021
Bagian I: Kondisi Geologi dan Mitigasi

1. Ceritakan dengan singkat bagaimana terjadinya gempa.


Jawab :
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu
pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu.

2. Sebutkan jenis-jenis gerakan lempeng tektonik


Jawab :
A. Gerakan Divergen

adalah gerakan lempeng-lempeng tetonik yang saling


menjauh. Karena gerakan yang menjauh, timbul retakan-retakan yang menjadi jalan keluar
magma.

B. Gerakan Konvergen

adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang


saling mendekat sehinggga menimbulkan tumbukan. Oleh sebab itu, salah satu lempeng tertekuk
dan masuk ke bawah bagian lempeng lainnya.

C. Gerakan Sesar Mendatar

adalah gerakan lempeng kulit bumi yang saling


bergesekan dalam posisi yang sama datar dan sejajar, dengan berlawanan arah.
3. Sebutkan daerah di Indonesia yang tidak rawan gempa
Jawab :
Beberapa daerah di Indonesia rawan gempa bumi, Namun ada 3 daerah yang tidak termasuk
daerah yang rawan Gempa bumi yaitu Kalimantan,Belitung dan Kepulauan Riau.

4. Apakah yang dimaksud dengan mitigasi


Jawab :
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1
ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).

5. Apakah yang dimaksud dengan bahaya


Jawab :
Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya
kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda. Bahaya ini bisa menimbulkan
bencana maupun tidak. Bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah menimbulkan
korban dan kerugian.

6. Apakah yang dimaksud dengan kerentanan


Jawab :
Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik
bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster)
atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang
mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi, persiapan dan
tindak-tanggap terhadap dampak bahaya.

7. Faktor-faktor apa saja yang dapat memperkecil kerentanan


Jawab :
Dengan melakukan Pengurangan risiko bencana, konsep dan praktek mengurangi risiko bencana
melalui upaya sistematis untuk menganalisa dan mengurangi faktor-faktor penyebab
bencana. Mengurangi paparan terhadap bahaya, mengurangi kerentanan manusia dan properti,
manajemen yang tepat terhadap pengelolaan lahan dan lingkungan, dan meningkatkan kesiapan
terhadap dampak bencana merupakan contoh pengurangan risiko bencana.

8. Bagaimana kaitan antara bahaya dengan kerentanan


Jawab :
Bahaya dan kerentanan berhubungan secara dinamis. Hubungan elemen-elemen ini juga dapat di
ungkapkan sebagai suatu rumus sederhana yang menggambarkan konsep tersebut dimana lebih
besar peristiwa potensial dari suatu bahaya dan lebih mudah rentan suatu populasi, maka lebih
besar resikonya.

9. Apakah yang dimaksud dengan SDOF


Jawab :
SDOF atau derajat kebebasan tunggal adalah posisi massa struktur yang berada hanya pada salah
satu koordinat (x atau y atau z) pada waktu tertentu dalam satu arah saja yaitu arah horizontal.
Pada sistem SDOF, struktur dimodelkan dengan massa tunggal dan koordinat perpindahan
tunggal. Sistem SDOF juga adalah Respon elastis pada struktur struktur dengan satu derajat
kebebasan yang disebabkan dari gerakan tanah akibat gempa bumi.

10. Berdasarkan ada atau tidak adanya redaman, sebutkan dua jenis SDOF
Jawab :
a. Getaran tak teredam ( undamped vibration )
b. Getaran teredam ( damped vibration )

Bagian II: Getaran Bebas SDOF

1. Lihat kembali Contoh Masalah di samping. Jika pada bagian


atap struktur dikenakan beban 10 ton ke arah kanan,
kemudian beban tersebut dilepaskan dan pengamatan
dimulai (t = 0), Hitung besarnya lendutan atap 10 detik setelah beban dilepaskan. Tinggi
portal adalah ( h +a ) meter. a= rata-rata angka terakhir NIM
h = 4 + (11/6) = 4 + 1.83 = 5.83
w = 10 ton
g = 10 m/det2
E = 2 x 106 kg/cm2
y0 = 5 cm dan ý0 = 3 cm
Ic = 1/12 x 30 x 403 = 160.000 cm4 = 0,0016 m4
24 𝑥 2 𝑥 106 𝑥 160.000
k = = 120.000 kg/cm2 = 12 x 106 kg/cm
4003
𝑊 10.000
m = = = 1.000 kg.det2/m
𝑔 10
6
12 𝑥 10
𝑘
ꭣ =√ =√ = 109.54 det
𝑚 1.000

f = = 17.443 getaran/detik
2𝜋
1
T = = 0,0573 det
𝑓
𝑦0
y = yo cos ꭣt + sin ꭣ t

3
y = 5 cos 109,54t + sin 109,54t
109,54
t (detik) y = 5*cos (109,54*t) +(3/109,54)*sin(109,54t)
0 5
1 -4.563021859
2 3.348655812
3 -1.563789641
4 -0.487494529
5 2.455725766
6 -4.005582606
7 4.87302074
8 -4.910257418
9 4.110948741
10 -2.611270456

Chart Title
6

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-2

-4

-6

Series1 Series2 Series3 Series4

2. Hitunglah perioda struktur


Diketahui :
h =3m
kolom = 30/40
w = 30 ton
g = 10 m/s2
E = 2 x104 kg/cm2
A = 244
Z = 2021
Penyelesaian
3
h = . h (1 + A/Z)
2
3
= . 3 (1 + 244/2021)
2
3
= . 3 (1 + 244/2021)
2
3
= . 3 .1,120 = 2,2416
2

L = 2h (1+A/Z)
= 2.3 (1 + 244/2021)
= 6,724
1
Ic = x 30 x 402 = 160.000 = 0.0016 m4
2
24 𝑥 2 𝑥 102 𝑥 160.000
k = = 28,444 kg/cm
3003
𝑊 30.000
m = = = 3.000 kg.det2/m
𝑔 10
𝑘 28.444
ꭣ =√ =√ = 0,0973 det
𝑚 3.000
ꭣ 1
f = = 0,0155 getaran/detik T= = 64.498 det
2𝜋 𝑓

Anda mungkin juga menyukai