Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.NM KHUSUSNYA PADA


NY.WS DENGAN DM DI BANJAR PEGULINGAN DESA ADAT KEMONING
KLUNGKUNG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022

OLEH:

NI MADE SRI MEIRA UTAMI


NIM. 219012848

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.NM KHUSUSNYA PADA NY.WS
DENGAN ASAM URAT DI BANJAR PEGULINGAN DESA ADAT KEMONING
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-1
Tanggal 1 Oktober 2022 Pukul 09.00 WITA

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalammeningkatkan
derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yangberinteraksi dan merupakan unit
utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu
dan masyarakat. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah
yang dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena
keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha
kesehatan masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan
peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengumpulkan
data tentang status kesehatan klien. Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses
perawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-
data yang ada pada keluarga. Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Tn. NM,
terlebih dahulu perawat membina hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga
yang tinggal di rumah untuk memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara akurat
baik yang adaptif maupun yang maladaptif sehingga dengan hasil pendataan yang akurat
mampu memudahkan perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota
keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara
pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan
berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati
bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu
selama seminggu.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Dalam kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi
pengakjian data keluarga yaitu selama 3 kali seminggu.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Melakukan perkenalan dengan pertemuan langsung dengan mengunjungi rumah
keluarga Tn.NM
b. Mengklarifikasi tentang adanya anggota keluarga yang sakit
c. Mengkaji tindakan yang dilakukan keluarga untuk mengatasi permasalahan yang
dialami Ny.WS terkait dengan lima tugas keluarga.
d. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan waktu berikutnya.
3. Masalah keperawatan keluarga Tn.NM : -
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan keluarga : -
2. Tujuan umum : Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa dan
keluarga saling mengenal dan berhasil membina hubungan saling percaya.
3. Tujuan khusus : Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan petugas:
a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Tn.NM
b. Mengklarifikasi informasi tentang adanya informasi keluarga yang
memiliki penyakit keturuanan.
c. Melakukan pengkajian terhadap data umum meliputi, identitas KK,
komposisi anggota keluarga, genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama,
status sosial ekonomi dan aktifitas keluarga.
d. Melakukan kontrak pertemuan kedua dengan keluarga Tn.NM
C. Implementasi Dan Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Wawancara
b. Tanya jawab
c. Diskusi
2. Media dan alat
Alat tulis: kertas dan pulpen, tensi meter, dan stetoskop, alat cek asam urat
3. Waktu dan tempat
a. Waktu : Tanggal 1 Oktober 2022 pukul 09.00 wita
b. Tempat: Di rumah keluarga Tn.NM, di Banjar Pegulingan Desa Adat
Kemoning.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapakan
b. Instrumen pengkajian sudah disiapkan
c. Lokasi rumah sudah diketahui
2. Kriteria proses
a. Selama wawancara keluarga aktif menjawab pertanyaan
b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga
3. Kriteria hasil
a. 90% Keluarga mau menerima kunjungan dari petugas
b. 90% Keluarga kooperatif menjawab pertanyaan petugas
c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga

Mahasiswa

(Ni Made Sri Meira Utami)


NIM. 219012848
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-2
Tanggal 2 Oktober 2022 Pukul 09.00 WITA

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa dan keluarga sudah melakukan
pengenalan dan membina hubungan saling percaya. NY. WS mengatakan tinggal
serumah dengan 2 orang adik. Keluarga Tn.NM termasuk keluarga Single Adult yang
terdiri dari 3 orang dewasa dengan tidak adanya keinginan untuk kawin. Selain itu
pada pertemuan sebelumnya ditemukan masalah yaitu keluarga Tn.NM khususnya
Ny.WS menderita asam urat. Ny. WS mengatakan belum tahu pengobatan
komplementer untuk mengatasi asam urat dan Ny. WS jarang melakukan kontrol ke
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data pengkajian dan pemeriksaan fisik, didapatkan Ny. WS
mengeluhkan nyeri pada lututnya dirasa sejak 6 bulan yang lalu, didapatkan hasil
pemeriksaan asam urat 7,4 mg/dL. Ny.WS mengatakan sudah mengetahui tentang
makanan yang boleh dan tidak untuk dikonsumsi tetapi tidak tahu penanganan dengan
teknik komplementer untuk asam urat.
2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
a. Memperkenalkan diri dan membina hubungan saling percaya.
b. Menentukan diagnosa keperawatan keluarga
c. Melakukan pengkajian mengenai skoring/prioritas diagnosis keperawatan
keluarga.
d. Menentukan intervensi keperawatan keluarga
e. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya.
3. Masalah Keperawatan Keluarga : -
B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan : -
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan mahasiswa dapat menentukan
diagnosa, skoring/prioritas diagnosis dan intervensi keperawatan keluarga bersama
dengan keluarga Tn.NM
c. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan petugas :
1) Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Tn.I
2) Menentukan diagnosa keperawatan keluarga
3) Melakukan pengkajian mengenai skoring/prioritas diagnosis keperawatan
keluarga.
4) Menentukan intervensi keperawatan keluarga
5) Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara, Tanya jawab
b. Media dan Alat : Lembar asuhan keperawatan, alat tulis
c. Waktu dan Tempat : Tgl 2 Oktober 2022 jam 09.00 wita di rumah keluarga Tn.I,
di banjar jero desa manduang..
D. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan.
b. Instrument dan alat pengkajian sudah disiapkan.
c. Lokasi rumah klien sudah diketahui.
d. Kontrak waktu sudah disepakati.
2) Kriteria Proses
a. Selama wawancara keluarga aktif menjawab pertanyaan.
b. Keluarga bersedia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya telah diingatkan oleh petugas dan
keluarga.
3) Kriteria Hasil
a. Keluarga mau menerima kunjungan petugas.
b. Keluarga mampu membina hubungan saling percaya dengan petugas.
c. Diagnosa keperawatan keluarga sudah ditentukan
d. Keluarga mampu menentukan skoring/prioritas diagnosis keperawatan keluarga.
e. Intervensi keperawatan keluarga sudah ditentukan
Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada 3 Oktober 2022
pukul 08.00 WITA

Mahasiswa

(Putu Adhelina Iswara Devi)

NIM. 219012779
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-3
Tanggal 3 Oktober 2022 Pukul 08.00 WITA
I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.
Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur
yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang
dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses
keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga
secara akurat. Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa dan keluarga sudah melakukan
pengenalan dan membina hubungan saling percaya. Tn.I mengatakan tinggal serumah
dengan istri, dan 2 orang anak. Keluarga Tn.I termasuk keluarga inti (Nuklear Family).
Selain itu pertemuan sebelumnya ditemukan masalah yaitu keluarga Tn.I khususnya
Ny.S menderita DM.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Dalam kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang
meliputi pengkajian fisik pada anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga,
koping keluarga, dan harapan keluarga
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1. Data Demografi/Komposisi Keluarga
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hub Keluarga

1. Tn. I L 51 Tahun S1 PNS KK


Pegawai
2. Ny. S P 51 Tahun SMA Istri
Swasta
Pegawai
3. An. D L 26 Tahun S1 Anak
Swasta
Belum
4. An. P L 22 Tahun S1 Anak
Bekerja
5 An. M P 17 Tahun SMA Pelajar Anak

2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Tn.I
3. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Ny.S memiliki riwayat DM
c. Masalah Keperawatan
Belum ada
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara
terapeutik
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya.
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa.
3. Menerima jabat tangan mahasiswa.
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga.
5. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non
verbal.
6. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Belum ada
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya pada 5
Oktober 2022 pukul 08.00 WITA

Mahasiswa

(Putu Adhelina Iswara Devi)

NIM. 219012779
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-6 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-4
Tanggal 5 Oktober 2022 Pukul 08.00 WITA

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa dan keluarga sudah melakukan
pengenalan dengan mengkaji struktur dalam keluarga Tn.I. Tn.I mengatakan tinggal
serumah dengan istri, anak. Keluarga Tn.I termasuk keluarga inti (Nuklear Family).
Selain itu pertemuan sebelumnya ditemukan masalah yaitu keluarga Tn.I khususnya
Ny.S menderita DM.
Berdasarkan data pengkajian dan pemeriksaan fisik, didapatkan riwayat hipertensi
pada ibu M sejak 2 tahun yang lalu tepatnya tahun 2019 saat mengikuti kegiatan
donor darah dan tidak minum obat, didapatkan hasil tekanan darah 150/90 mmHg.
Keluarga bapak B mengatakan sudah mengetahui tentang makanan yang boleh dan
tidak untuk dikonsumsi tetapi tidak tahu komplementer hipertensi. Fokus kegiatan
hari ini adalah memeriksa kondisi kesehatan pada keluarga Tn.I .
Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. I Ny. S An. D An. P An.M
TD 130/90 90/50 110/70 120/80 110/60
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
N 88x/mnt 92x/mnt 86x/mnt 90x/mnt 88x/mnt
RR 22x/mnt 20x/mnt 20x/mnt 18x/mnt 20x/mnt
BB 60 kg 54 kg 72 kg 69 kg 47 kg
Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
anemis anemis anemis anemis anemis
Sklera Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
ikterik ikterik ikterik ikterik ikterik
Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
bibir bibir bibir bibir bibir
lembab, lembab, lembab, lembab, lembab,
Leher Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid thyroid thyroid
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan, tambahan, tambahan, tambahan,
detak detak detak detak detak
jantung jantung jantung jantung jantung
regular. regular. regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
varises, tdk varises, tdk varises, tdk varises, tdk varises, tdk
ada udema ada udema ada udema ada udema ada udema
Kulit Sawo Sawo Sawo Sawo Sawo
matang matang matang matang matang
Turgor kulit Baik Baik Baik Baik Baik
Keluhan Diabetes - - -
Miletus

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga terbuka antara suami dan istri. Setiap ada masalah selalu
dibicarakan dan dipecahkan bersama. Jika Tn. I tidak berada dirumah, Ny. S juga
dipercayai sebagai pengambil keputusan namun tetap sepengetahuan Tn. I.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. I, pengambil keputusan yang dominan adalah Tn. I sendiri
sebagai kepala keluarga, namun itu pun sesuai dengan hasil musyawarah semua
anggota keluarganya dan dalam mengatur anggaran keluarga di serahkan sepenuhnya
kepada Ny.S selaku ibu rumah tangga di samping mengatur anggaran pengeluaran
juga menjaga anak - anak mereka.
3. Struktur peran
a. Tn. I
Formal : Tn. I berperan sebagai kepala keluarga. Tn. I bertanggung jawab
dalam menafkahi keluarganya, serta berfungsi sebagai pendidik bagi anak-
anaknya. Namun bila terjadi masalah dalam mendidik anak – anaknya juga
menjadi tanggung jawab Ny,S.
Informal : Tn. I disini berperan sebagai pembimbing keluarganya yaitu
pembimbing bagi istri dan anak – anaknya. Pada posisi ini tidak ada masalah
yang ditemukan oleh Tn. I. Tn. I pun menyadari bahwa semua itu harus
dijalaninya dan Ia pun menjalankan perannya dengan baik.
b. Ny. S
Formal : Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga, menjaga dan merawat
suami serta anak – anaknya. Dalam menjalankan peran ini Ny. S tidak
memiliki masalah dan Ia mampu dengan baik menjalankan peranannya.
Informal : Ny. S selaku ibu rumah tangga juga berperan dalam mendidik anak
– anaknya serta mampu berlaku adil terhadap kedua anaknya. Ny. S juga ikut
membatu suami ke ladang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Semuanya
dapat di jalankan oleh Ny. S dengan baik dan tanpa konflik.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai kebudayaan yang dianut oleh keluarga yaitu budaya minang, Keluarga sangat
mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti saling menghormati dengan satu
sama lain dan berpakaian yang sopan. Keluarga menganut nilai – nilai tersebut secara
sadar dan tidak ada konflik yang menonjol dalam keluarga ini.
Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny. S selalu memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain. Keluarga
saling mendukung dengan hubungan yang akrab. Contohnya saja kekhawatiran yang
di rasakan oleh ketiga anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Ny. S selalu disiplin dan penuh kasih sayang dalam mengasuh anak-anaknya. Tn. I
dan Ny. S sama-sama memiliki tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya
mereka selalu mengajarkan anaknya untuk berinteraksi yang baik sejak dini dan
mereka cukup bijaksana dalam mengatur anak-anak nya yaitu dengan membuat
peraturan dan memberi sanksi bila ada yang melanggar, selain itu anak juga diberi
kesempatan untuk menuntut haknya sesuai dengan fungsinya sebagai anak seperti
mendapatkan perlakuan yang adil dari orang tua.
3. Fungsi perawatan kesehatan termasuk didalamnya riwayat kesehatan keluarga
saat ini dan yll, riwayat imunisasi, tumbang pada anak.
Ny.S mengalami penyakit diabetes miletus sejak ± 6 bulan yang lalu. Tn. I selalu
memperhatikan dan berupaya untuk mencari bantuan pelayanan kesehatan jika ada
anggota keluraga yang mengalami masalah kesehatan.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan :
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I mengatakan mengetahui sebagian penyakit yang di deritanya dan
sebagian lain tidak tahu. Tetapi tidak tahu penyebabnya. Keluarga mengaku
cuma sedikit tahu tentang tanda dan gejala serta penanggulan pertama
dengan minum obat yang didapat dari polindes.
2) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan pada anaknya sering batuk pilek dan mereka
menganggap itu adalah hal yang biasa dan biasanya langsung
memeriksakannya ke pelayanan kesehatan seperti bidan desa atau
puskesmas.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. I mengatakan sedikit mengetahui tentang penyakit
keluarganya, dan jika ada masalah dalam kesehatan keluarga langsung
membawa ke pelayanan kesehatan seperti bidan desa atau puskesmas.
4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga mengatakan untuk pembuangan sampah di tumpuk pada
satu tempat kemudian ditimbun atau dibakar. Pembuangan air limbah
dibuang langsung ke belakang rumah.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. I mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit, maka Ny.S langsung memeriksakan kesehatannya ke pelayanan
kesehatan seperti bidan desa atau puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
Ny. S mengikuti program KB sejak lahirnya anaknya yang pertama.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi dari penghasilan Tn. I.
Stres dan koping keluarga
1. Stresor
a. Stresor jangka pendek
Tn. I dan Ny. S merasa khawatir jika sakit tidak sembuh–sembuh, atau bertambah
parah bila tidak di obati.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. I mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dalam jangka
panjang (> 6 bulan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor
Keluarga sangat khawatir dalam mengahadapi masalah kesehatan yang cukup serius
jika dia alami oleh salah satu anggota keluarga, akan tetapi untuk mencari jalan
keluarnya keluarga datang ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
kesehatannya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. I bila menemukan masalah maka mereka akan memecahkan nya
bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik
dengan masyarakat sekitar. Keluarga Tn. I juga selalu berdoa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap anggota Keluarga selalu membicarakan masalah yang mereka hadapi kepada
anggota keluarga yang lain.
Harapan keluarga
Keluarga Tn. I mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal
kesehatan semaksimal mungkin.

4. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Tn. I
5. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Ny.S dengan diabetes millitus.
c. Masalah Keperawatan
Belum ada
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 45 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
dengan cara:
Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami
gangguan pada kesehatannya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
c. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
d. Media dan Alat
Alat tulis
Stetoskop
Tensimeter
Format pengkajian keluarga
IV. Kriteria Evaluasi
c. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
d. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Pengkajian dapat terselesaikan sekitar 85%
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada didalam keluarga
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya pada 6
Oktober 2022 pukul 08.00 WITA

Mahasiswa

(Putu Adhelina Iswara Devi)

NIM. 219012779
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-5
Tanggal 6 Oktober 2022 Pukul 08.00 WITA

1.  Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan pada tanggal 5 Oktober, telah didapatkan data pengkajian
keluarga Tn. I  yaitu : Ny.S mengatakan jika memiliki penyakit diabetes mellitus sejak 6
bulan yang lalu, Tn. I juga mengatakan jika keluarganya terdahulu tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit yang sama. Ny.S mengatakan jika tidak mengetahui apa penyebab dari
penyakitnya tersebut, tetapi Ny.S menduga jika penyakitnya tersebut disebabkan karena pola
hidupnya selama ini. Pada saat ditanya tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala,
komplikasi, pencegahan, diet pada diabetes mellitus, tujuan pemberian diet pada DM,
makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi pada DM, dan tindakan
komplementer untuk mengatasi DM, Ny.S beserta keluarga kurang mengetahui.
Pada kesempatan pertemuan ini mahasiswa akan mengenalkan dan menjelaskan masalah
diabetes mellitus dan memberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus sehingga
menambah pengetahuan Tn. I dan keluarga.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
 Pemahaman keluarga tentang diabetes millitus dan perawatan dengan tindakan
komplementer
 Kesadaran keluarga tentang penting pengetahuan tentang diabetes mellitus perawatan
dengan tindakan komplementer
c. Masalah Keperawatan keluarga
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
- Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
II.  Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
- Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
b. Tujuan Umum
 Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu
mengetahui tentang pentingnya pengetahuan diabetes mellitus dan perawatan dengan
tindakan komplementer
c. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah tentang:
 Keluarga mampu menyebutkan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi,
pencegahan, diet pada diabetes mellitus, tujuan pemberian diet pada DM, makanan
yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi pada DM, perawatan dengan
tindakan komplementer DM.
III.  Implementasi Tindakan Keperawatan
a.  Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b. Media
Leafleat dan Flip Chart (Lembar Balik)
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Tn. I dan Keluarga menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari
mahasiswa serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Ny.S mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
- Ny.S mampu meningkatkan pemahaman tentang diabetes millitus
Mahasiswa

(Putu Adhelina Iswara Devi)


NIM. 219012779
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022
Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-6
Tanggal 7 Oktober 2022 Pukul 07.00 WITA

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit DM dengan keluarga Tn.I serta mendiskusikan tentang cara
pencegahan dan perawatan komplementer untuk Ny.S. Setelah dilakukan penyuluhan
keluarga Tn.I mengerti dan memahami cara perawatan penyakit DM. Fokus kegiatan
kali ini adalah melakukan demonstrasi mengenai pengobatan komplementer DM.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Tn.I mengenai tujuan dilakukannya
demonstrasi pengobatan komplementer DM.
b. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Tn.I mengenai manfaat demonstrasi
pengobatan komplementer DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
- Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada
Ny.S
b. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.I khususnya pada Ny.S
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan pengetahuan keluarga Tn.I meningkat
dalam merawat keluarga dengan DM dirumah.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga Tn.I dapat mengerti dan memahami tujuan pengobatan komplementer DM.
b. Keluarga Tn.I dapat mengerti dan memahami manfaat pengobatan komplementer
DM.
c. Keluarga Tn.I dapat mengerti cara pembuatan obat komplementer untuk penyakit
DM.
d. Keluarga Tn.I bersedia untuk menerapkan pengobatan komplementer DM yang di
demonstrasikan.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Demonstrasi
2. Media, alat dan bahan
a. Blender
b. Gelas
c. Buah Naga
d. Buah Pare
e. Air
3. Waktu dan tempat
a. Waktu : 7 Oktober 2022 jam 07.00 wita
b.Tempat : di rumah keluarga Tn.I, di banjar jero desa manduang..
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan telah disiapkan
b. Alat dan bahan demonstrasi telah disiapkan
2. Kriteria proses
a. Selama kegiatan keluarga aktif dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah.
b. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria hasil
Dari 100% anggota keluarga yang hadir, sekitar 80% anggota keluarga mampu
memahami pengobatan komplementer untuk penyakit DM.

Mahasiswa
(Putu Adhelina Iswara Devi)

NIM. 219012779
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA NY.S
DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022

OLEH:

PUTU ADHELINA ISWARA DEVI


NIM. 219012779

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kecak no. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali 80239

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.I KHUSUSNYA PADA


NY.S DENGAN DM DI BANJAR JERO DESA MANDUANG
TANGGAL 1-7 OKTOBER 2022

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn.I Pendidikan : S1
Umur : 51 tahun Pekerjaan : PNS
Agama : Hindu Alamat : Ds. Manduang
Suku : Bali
2. Komposisi keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hub Keluarga

1. Ny. S P 51 Tahun SMA Pegawai Swasta Istri

2. An. D L 26 Tahun S1 Pegawai Swasta Anak

3. An. P L 22 Tahun S1 Belum Bekerja Anak

4. An. M P 17 Tahun SMA Pelajar Anak

3. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah
: : Perempuan : Menikah
X : Meninggal : Klien

4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga : Tipe keluarga Tn. I adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari 1
orang suami, 1 orang istri, 3 orang anak yang terdiri dari 2 orang anak laki-laki dan 1
orang anak perempuan.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada masalah yang terjadi dalam
keluarga Tn.I yang keluarganya termasuk dalam jenis tipe keluarga inti. Keluarga Tn.I
tetap bertanggung jawab dalam perawatan keluarganya.
5. Suku bangsa
a. Asal suku bangsa : Tn.I berasal dan Ny.S berasal dari bali.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga mengatakan tidak memiliki
budaya yang mengkhusus dan berhubungan dengan kesehatan
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Tn. I dan keluarga beragama Hindu. Bagi keluarga agama merupakan dasar
keyakinan yang berpengaruh dalam kehidupan keluarga.
7. Status sosial ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn.I dan Ny.S
b. Penghasilan : kurang lebih penghasilan yang didapat jika digabungkan sekitar 6-7
juta/bulan menurut keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Upaya lain : Keluarga rutin mengeluarkan uang untuk pembelanjaan kebutuhan
keluarga selama satu bulan, biaya sekolah dan kuliah anak, pembayaran listrik dll.
d. Harta benda yang dimiliki (rumah, perabot, transportasi, dll)
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan bulanan keluarga, biaya sekolah
dan kuliah anak, pembayaran listrik
f. Tabungan khusus kesehatan: keluarga mengatakan sudah memiliki jaminan
kesehatan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi, sarana hiburan yang ada di keluarga hanya
televisi.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
a. Tahap perkembangan keluarga Tn.I saat ini termasuk keluarga pada tahap V
(keluarga dengan anak remaja).
b. Keluarga Tn.I sering melakukan interaksi bersama
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Tahap keluarga yang belum terlampaui tidak ada
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :
a. Riwayat terbentuknya keluarga inti :
- Ny.S dan Tn.I menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain. Mereka
menikah dengan usia yang tidak jauh berbeda, dan direstui oleh keluarga dari
kedua belah pihak. Dan memiliki 3 orang anak.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Seluruh anggota keluarga Tn.I sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang
serius. Biasanya mereka hanya menderita batuk, pilek ataupun demam yang
biasanya berobat ke Puskesmas.
c. Riwayat Kesehatan Masing-masing Keluarga :
No. Nama Umur BB/TB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yg
kesehatan kesehatan telah
dilakukan
1 Tn.I 60kg/165cm Sehat Lengkap Tidak ada -
51th

2 Ny.S 54kg/153cm Sakit Lengkap Menderita Tidak ada


51th
DM
3 An. D 72kg/168cm Sehat Lengkap Tidak ada -
26th

4 An. P 22th 69kg/170cm Sehat Lengkap Tidak ada -

5 An. M 17th 47kg/160 Sehat Lengkap Tidak ada -

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Tn.I memiliki jaminan kesehatan BPJS. Ny.S mengatakan jika merasa
sakit kebas ditangan atau kaki dibiarkan saja.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Keluarga Tn.I tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Penyakit DM Ny.S baru
diketahui sejak 6bulan yang lalu dan sering mengalami kesemutan serta sakit di tangan
dan lutut, jika beliau terlalu lelah bekerja dan dalam keadaan stress, Ny.S akan merasakan
gejala seperti tersebut.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karateristik Rumah :
a. Luas rumah : Luas rumah yang dihuni Tn.I seluas ± 2 are
b. Tipe rumah : tipe rumah Bapak B rumah bali.
c. Kepemilikan : rumah yang ditempati keluarga Tn.I milik sendiri.
d. Jumlah dan rasio kamar/ruangan : dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, 4 kamar
mandi, 2 dapur, 1 bale dauh, 1 bale dangin, 1 merajan
e. Ventilasi/ jendela : sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan dan jendela depan dan
samping rumah
f. Septic tank : letak septic tank dibawah wc, keluarga tidak memiliki sumur
g. Sumber air minum : sumber air minum untuk keperluan sehari-hari dalam rumah
tangga menggunakan air kemasan.
h. Kamar mandi/ WC : kondisi kamar mandi cukup bersih, keluarga memiliki 4 buah
kamar mandi yang didalamnya juga berisi closet.
i. Sampah : tempat sampah ada di depan rumah kemudian sampahnya akan diangkut
oleh petugas kebersihan.
j. Kebersihan lingkungan keluarga cukup bersih,rumah juga cukup bersih.
2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW (kepedulian tetangga dengan keluarga):
Keluarga Tn.I tinggal dilingkungan yang cukup padat, mayoritas penduduk bersuku
bali. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada yang
mengalami kesulitan.
3. Mobilitas Geografis Keluarga (lama tinggal, jalur transportasi) :
Keluarga Tn.I sudah lama tinggal dirumah ini sekitar 50 tahun, rumah Tn.I berjarak
±30 meter dari jalan raya. Jenis kendaraan yang dipakai biasanya sepeda motor.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat (keakrifan keluarga
dalam masyarakat : arisan PKK, dll)
Tn.I dan istrinya selalu berpartisipasi apabila ada kegiatan di masyarakat.
5. Sistem Pendukung Keluarga (terutama masalah keuangan)
Bila keluarga Tn.I ada masalah, biasanya keluarga selalu mendiskusikannya secara
musyawarah bersama.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga : interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan
malam hari, pola komunikasi keluarga terbuka antara keluarga apabila terdapat masalah
keluarga biasanya mendiskusikannya bersama-sama
2. Struktur Kekuatan Keluarga : keluarga saling mendukung satu sama lain, respon
keluarga bila ada anggota keluarganya yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya
bersama-sama
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
a. Tn.I sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari nafkah selain itu juga berperan
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih pekarangan rumah.
b. Ny.S sebagai istri berperan sebagai ibu rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak dan menyapu, mencuci pakaian dan menyetrika dan juga
bekerja dikantor.
c. Tn.I dan Ny.S mempunyai 3 orang anak yaitu An. D, An. P dan An. M
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga. Bila akan keluar
rumah dan terlambat datang harus memberi tahu dulu kepada anggota keluarga.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a. Cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan saling
memperhatikan satu sama lain.
b. Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada anggota
keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota keluarga ada yang
sakit/ meninggal
c. Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung apapun
kegiatan positif yang dilakukan anggota keluarga
d. Kehangatan : keluarga cukup perhatian dalam membina rumah tangga dan menjaga
kondisi kesehatannya
e. Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama lainnya
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama anggota lainnya
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan dan
menanamkan perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan baik berinteraksi
dalam keluarga maupun masyarakat
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : pengambil
keputusan biasanya dilakukan oleh Tn.I dengan didukung oleh semua anggota
keluarganya
d. Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasnaya mengobrol dan menonton
TV
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn.I khususnya Ny.S mengatakan menderita penyakit DM sudah sejak 6
bulan yang lalu. Ny.S diketahui menderita penyakit DM saat mengikuti kegiatan
Vaksinasi Covid-19. Sampai sekarang Ny.S belum memeriksakan keluhannya ke
pelayanan kesehatan. Ny.S mengatakan jika muncul keluhan seperti kesemutan, sakit
pada lutut maupun tangannya ia hanya memakai minyak urut untuk mengurangi
sakitnya. Ny.S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan atau penurunan pada guladarahnya, ia juga kadang lupa terhadap makanan
apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang memiliki penyakit
DM. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarga :
a. Kemampuan keluarga mengambil keputusan :
Keluarga mengatakan Ny.S saat merasa nyeri atau kesemutan hanya menggunakan
minyak urut. Bila anggota keluarganya menderita penyakit seperti batuk, pilek,
ataupun demam keluarga biasanya berobat ke Puskesmas.
b. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mengatakan kurang paham cara merawat anggota keluarganya yang menderita
DM mengenai makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Selama Ny.S
menderita DM keluarga jarang mengajak Ny.S berobat ke pelayanan kesehatan. Keluarga
mengatakan belum pernah melakukan pengobatan komplementer untuk DM yang diderita
oleh Ny.S.
c. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga mengatakan menyapu rumahnya setiap hari dan mengepel lantai seminggu
sekali
d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Selama ini keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan hanya pada saat ada keluhan.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : stresor jangka pendek bersumber dari kebutuhan
perekonomian keluarga yang semakin meningkat
b. Stresor jangka panjang :Ny.S cemas akan komplikasi yang dapat terjadi karena
DM
c. Respon keluarga terhadap stresor : upaya Ny.S mengatasi stress biasanya mengajak
anaknya mengobrol.
d. Strategi koping : dalam menghadapi masalah biasnaya keluarga berdiskusi dengan
sauara-saudaranya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi
dengan anggota keluarganya yang lain.
e. Strategi adaptasi fungsional : dari hasil pengkajian, tidak didapatkan cara-cara
maladaptive dalam mengatasi masalah.
VII.PEMERIKSAAN FISIK
Hari/tanggal : Rabu, 5 Oktober 2022 Jam : 08.00 wita
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. I Ny. S An. D An. P An.M
TD 130/90 90/50 Tidak terkaji 120/80 110/60
mmHg mmHg mmHg mmHg
N 88x/mnt 92x/mnt Tidak terkaji 90x/mnt 88x/mnt

RR 22x/mnt 20x/mnt Tidak terkaji 18x/mnt 20x/mnt

BB 60 kg 54 kg Tidak terkaji 69 kg 47 kg

Kepala Mesocepal Mesocepal Tidak terkaji Mesocepal Mesocepal

Rambut Bersih Bersih Tidak terkaji Bersih Bersih

Konjungtiva Tidak Tidak Tidak terkaji Tidak Tidak


anemis anemis anemis anemis
Sklera Tidak Tidak Tidak terkaji Tidak Tidak
ikterik ikterik ikterik ikterik
Hidung Bersih Bersih Tidak terkaji Bersih Bersih

Telinga Bersih Bersih Tidak terkaji Bersih Bersih


Mulut Mukosa Mukosa Tidak terkaji Mukosa Mukosa
bibir bibir bibir bibir
lembab, lembab, lembab, lembab,
Leher Tdk ada Tdk ada Tidak terkaji Tdk ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid thyroid
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak terkaji Tidak ada Tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan, tambahan, tambahan,
detak detak detak detak
jantung jantung jantung jantung
regular. regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, Simetris, Tidak terkaji Simetris, Simetris,
tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tdk ada Tdk ada Tidak terkaji Tdk ada Tdk ada
varises, tdk varises, tdk varises, tdk varises, tdk
ada udema ada udema ada udema ada udema
Kulit Sawo Sawo Tidak terkaji Sawo Sawo
matang matang matang matang
Turgor kulit Baik Baik Tidak terkaji Baik Baik

Keluhan Diabetes Tidak terkaji - -


Miletus

VIII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit DM Ny.S bisa dikontrol
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap petugas pelayanan
kesehatan dapat menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi pada Ny.S dan
membimbing keluarga dalam meningkatkan kesehatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data
Data (sign - symptom) Diagnosa Keperawatan

Data Subyektif Manajemen


1. Ny.S mengatakan sudah pernah diberitahu kesehatan keluarga tidak
tentang makanan yang boleh dan tidak efektif
dikonsumsi tetapi Ny.S terkadang tidak
menjalankannya karena lupa
2. Keluarga Tn.I tidak membedakan makanannya
dengan anggota keluarga lain, sehingga tidak ada
pengurangan karbohidrat pada makanan Ny.S
3. Ny.S mengatakan jarang diajak kontrol ke
pelayanan kesehatan
Data Obyektif
1. Saat pengkajian keluarga Tn.I tampak kooperatif
dalam menjawab menjawab pertanyaan. Hasil
pemeriksaan GDS Ny.S 288mg/dL
Data Subjektif Pemeliharaan Kesehatan tidak
1. Ny.S mengatakan menggunakan minyak urut efektif
untuk meredakan kesemutan ataupun nyeri
dilututnya dan jarang pergi ke pelayanan
kesehatan untuk memeriksakannnya.
Data Objektif
GDS Ny.S 288mg/dL

SKORING/ PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.I dengan diabetes
Diagnosa 1

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


Sifat masalah Keluarga Tn.I mengatakan belum tau apa

a. Aktual 3 1 3 penyebab dan penanganan DM


x 1=1
b. Resiko 3
c. Potensial 2

Kemungkinan masalah Keluarga Tn.I mengatakan belum tau

untuk diubah 1 penanganan untuk DM dan menurut Ny.S


x 2=1
2
a. Mudah 2 2 menggunakan minyak urut sudah cukup bila
b. Sebagian
c. Tidak dapat 1 merasakan sakit pada lututnya

Potensial masalah Keluarga Tn.I mengatakan potensial DM untuk

untuk dicegah 3 2 2 di cegah itu cukup karena keluarga Tn.I tidak


x 1=
3 3
a. Tinggi 2 1 tahu cara mengatasi DM.
b. Cukup
c. Rendah 1

Menonjolnya masalah Keluarga menganggap masalah ketidaktahuan

a. Segera diatasi 2 2 tentang DM dan cara mengontrolnya


x 1=1
b. Tidak segera 2
diatasi 1 1 merupakan masalah yang harus segera diatasi,
c. Tidak dirasakan
0 agar keluarga tahu tata cara merawat dan bisa
adanya masalah
merawat anggota keluarga yang menderita DM

TOTAL 2
3
3
Diagnosa 2

Diagnosa Keperawatan
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif.
Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah Ny.S mengatakan tidak tahu tanda-tanda

a. Aktual 3 1 3 terjadinya DM dan mengatakan mengetahui


x 1=1
b. Resiko 3
c. Potensial 2 mengalami DM saat akan melakukan vaksinasi

1 covid-19.

Kemungkinan masalah Ny.S mengatakan mengatakan belum tau

untuk diubah 1 penanganan untuk DM.


x 2=1
2
a. Mudah 2 2
b. Sebagian
c. Tidak dapat 1

Potensial masalah Ny.S mengatakan belum tau cara untuk mencegah

untuk dicegah 3 1 1 DM dan penanganannya, jadi kalau di berikan


x 1=
3 3
a. Tinggi 2 1 informasi mengenai pencegahan dan penanganan
b. Cukup
c. Rendah 1 DM mungkin DM dapat dicegah

Menonjolnya masalah Menurut Ny.S ketidak tahuannya terhadap

a. Masalah berat, 2 masalah kesehatan yang dideritanya, tanda gejala,


harus segera
ditangani 1 1 2 dan penanganan DM merupakan suatu masalah
x 1=1
b. Ada masalah, 2
0 yang harus di tangani, agar Ny.S tahu bagaimana
tetapi tidak perlu
segera diatangani ciri-ciri dan tanda gejala jika sudah mengalami
c. Masalah tidak
dirasakan
gula darah tinggi

TOTAL 1
3
3
C. PERENCANAAN

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.I khususnya Ibu M dengan DM

Data Diagnonis NOC NIC


Keperawatan
Diagnosis Hasil Intervensi
Data Subyektif
1. Ny.S mengatakan sudah Manajemen 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu Mengenal masalah:
pernah diberitahu kesehatan keluarga masalah Beri pendidikan kesehatan
tentang makanan yang tidak efektif Perilaku patuh: Pengobatan yang - Bina hubungan baik saling percaya
boleh dan tidak disarankan - Tentukan pengetahuan kesehatan
dikonsumsi tetapi Ny.S - Memperoleh obat yang di dan gaya hidup perilaku saat ini
terkadang tidak butuhkan - Berikan informasi tentang perawatan
menjalankannya karena - Minum obat sesuai dosis penyakit dan perilaku yang
lupa - Mengkonsumsi semua obat mendukung kesehatan
2. Keluarga Tn.I tidak sesuai interval yang ditentukan Pengajaran proses penyakit
membedakan - Kaji tingkat pengetahuan pasien
makanannya dengan terkait dengan proses penyakit
anggota keluarga lain, spesifik
sehingga tidak ada - Review pengetahuan pasien
pengurangan mengenai kondisinya
karbohidrat pada - Jelaskan proses penyakit, sesuai
makanan Ny.S 2. Mengambil Keputusan : kebutuhan
3. Ny.S mengatakan Partisipasi dalam keputusan 2. Mengambil keputusan
jarang diajak kontrol keperawatan kesehatan Dukungan pengambilan keputusan
ke pelayanan - Menggunakan teknik - Bantu pasien untuk mengklarifikasi
kesehatan penyelesaian masalah untuk nilai dan harapan yg membantu
Data Obyektif mencapai outcome yang membuat pilihan
Saat pengkajian keluarga diinginkan (1-3) - Bantu pasien mengidentifikasi
Tn.I tampak kooperatif keuntungan dan kerugiannya
dalam menjawab menjawab 3. Memodifikasi lingkungan
pertanyaan. Hasil a. Pengendalian factor risiko 3. Memodifikasi lingkungan
pemeriksaan GDS Ny.S b. Lingkungan rumah yang aman Identifikasi factor risiko
288mg/dL - Identifikasi sumber agensi untuk
menurunkan risiko
- Identifikasi strategi koping yg
digunakan
4. Memanfaatkan fasilitas kesehatan - Diskusikan dan rencanakan aktifitas
Perilaku mencari pelayanan pegurangan risiko untuk merokok
kesehatan : Mendapat bantuan dari kembali
professional kesehatan
- Mencari bantuan bila 4. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
diperlukan - Konseling
- Melakukan perilaku - Bangun hubungan terapiutik
kesehatan atas inisiatif - Tetapkan tujuan konseling
sendiri - Bantu pasien untuk mengidentifikasi
masalah

Data Subjektif Pemeliharaan 1 Keluarga dapat menyebutkan - Kaji pengetahuan keluarga tentang
1. Ny.S mengatakan Kesehatan tidak pengertian hipertensi dengan hipertensi
menggunakan efektif menggunakan bahasa sendiri: - Diskusi dengan keluarga tentang
minyak urut untuk suatu keadaan dimana tekanan pengertian hipertensi
meredakan darah meningkat diatas normal - Tanyakan kembali apa yang telah
kesemutan ataupun dijelaskan dan beri kesempatan pada
nyeri dilututnya dan keluarga untuk bertanya jika ada
jarang pergi ke yang belum jelas
pelayanan kesehatan - Berikan pujian atas kemampuan
untuk 2 Keluarga dapat menyebutkan 3 keluarga menjelaskan
memeriksakannnya. dari 7 penyebab dari hipertensi - Diskusikan bersama keluarga
Data Objektif yaitu : keturunan, usia, setres, tentang penyebab hipertensi
GDS Ny.S 288mg/dL Suhu merokok, alkohol, obesitas, - Tanya kembali apa yang telah
: 36,60C konsumsi garam dan lemak dijelaskan dan berikan kesempatan
yang berlebihan pada keluarga untuk bertanya jika
ada yang belum jelas
- Kaji pengetahuan keluarga mengenal
tanda dan gejala hipertensi
3 Keluarga dapat menyebutkan 4
dari tanda dan gejala penyakit
- Diskusi bersama keluarga tentang
hipertensi yaitu: sakit kepala,
dan tanda gejala penyakit hipertensi
leher terasa tegang,pusing, susah
- Tanyakan kembali apa yang
tidur, gelisah,mual, lemah,dan
dijelaskan dan diberi kesempatan
lelah, penglihatan akabur dan
pada keluarga untuk bertanya jika
hilang keseimbngan
belum ada yang jelas
- Berika pujian atas kemampuan
4 Keluarga mampu mengambil
keluarga menjelaskan dengan benar
keputusan untuk merawat
- Anjurkan kepada keluarga untuk
keluarga dalam mengatasi
dapat mengambil keputusan dengan
masalah penyakit hipertensi
segera membawa keluarga berobat
dengan membawa keluarga
dengan fasiltas pelayanan kesehtan
berobat ke fasilitas pelayan
terdekat
kesehatan terdekat
- Bimbing dan motivasi keluarga
untuk mengambil keputusan yang
tepat
5 Keluarga dapat menyebutkan 2
- Kaji pengetahuan keluarga mengenai
dari 4 akibat dari penyakit
akibat hipertensi
hipertensi yaitu : stroke, gagal
- Diskusikan bersama keluarga
ginjal, gagal jantung, gangguang
penglihatan tentang akibat hipertensi

6 Keluar dapat menyebutkan 3


- Kaji pengetahuan keluar mengenai
dari 5 cara merawat anggota
cara merawat anggota keluarga yang
keluarga yang menderira
mendeita hipertensi
penyakit hipertensi yaitu:
- Diskusikan bersama keluar tentang
minum obat teratur,jaga
cara merawat anggota keluarga yang
lingkungan agar tenang , kontrol
menderita hipertensi
tekan darah secara teratur,
kurangi makan makanan yang
yang asin dan berlemak

D. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Hari/Tgl No Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Sabtu, 1 1,2 1. Memperkenalkan diri S:
Oktober 2022 2. Membina hubungan saling 1. Tn.I memperkenalkan dirinya sebagai Tn.I
(kunjung percaya 2. Ny.S memperkenalkan dirinya sebagai Ny.S
an ke-1) 3. Menyampaikan tujuan 3. Tn.I juga memperkenalkan kedua anaknya An. P dan An.
kunjungan kepada keluarga
4. Mengkaji masalah kesehatan M
keluarga 4. Ny.S mengatakan dirinya sering mengeluhkan sakit
5. Melakukan pemeriksaan fisik dibagian lutut dan sering kebas pada tanganya. Ny.S
terhadap anggota keluarga mengatakan mengetahui memiliki guladarah tinggi saat
khususnya keluarga yang sakit mengikuti kegiatan vaksinasi 6 bulan yang lalu.
O:
1. Keluarga tampak berespon dengan baik saat menerima
kehadiran mahasiswa
2. Keluarga tampak kooperatif menjawab pertanyaan yang
diberikan.
3. Keluarga Tn.I tampak mengerti apa yang telah dijelaskan
4. GDS Ny.S : 288mg/dL
A:
- Masalah kesehatan belum diketahui
P:
1. Menentukan diagnose keperawatan keluarga
2. Menentukan skoring diagnose keperawatan keluarga
3. Menentukan intervensi keperawatan keluarga
4. Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak
selanjutnya (pertemuan 2)
Minggu, 2 1 1. Mengidentifikasi respon emosional S :
Oktober 2022 1. Ny.S mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan
(Kunjungan terhadap kondisi saat ini dari puskesmas, namun tidak pernah memeriksakan kadar
ke-2) 2. Memfasilitasi pengungkapan gula darahnya.
perasaan antara pasien dan keluarga 2. Ny.S mengatakan mengetahui beberapa jenis makanan
atau atar anggota keluarga yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang
3. Memfasilitasi pengambilan dan
memiliki penyakit DM, namun pasien terkadang
keputusan dalam merencanakan
mengabaikannya.
keperawatan jangka panjang
3. Keluarga Tn.I menagatakan kurang paham akibat dari
4. Mengkaji pengetahuan pasien
penyakit DM dan penanganannya.
terkait DM
4. Tn.I mengatakan jarang mengajak Ny.S kontrol ke
pelayanan kesehatan
O:
a. Keluarga tampak kooperatif menjawab pertanyaan
yang diberikan
b. Keluarga Tn.I tampak mengerti tentang apa yang telah
dijelaskan
A:
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
P:
1. Melakukan penyuluhan tentang hipertensi
2. Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak
selanjutnya (pertemuan 3)
Senin, 3 1 1. Mengidentifikasi respon emosional S :
Oktober 2022 terhadap kondisi saat ini 1. Ny.S mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan dari
(Kunjungan 2. Memfasilitasi pengungkapan puskesmas, namun tidak pernah memeriksakan kadar gula
ke-3) perasaan antara pasien dan keluarga darahnya.
atau atar anggota keluarga
2. Ny.S mengatakan mengetahui beberapa jenis makanan
3. Memfasilitasi pengambilan dan
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang
keputusan dalam merencanakan
memiliki penyakit DM, namun pasien terkadang
keperawatan jangka panjang
mengabaikannya.
4. Mengkaji pengetahuan pasien
3. Keluarga Tn.I menagatakan kurang paham akibat dari
terkait DM
penyakit DM dan penanganannya.
4. Tn.I mengatakan jarang mengajak Ny.S kontrol ke
pelayanan kesehatan
O:
c. Keluarga tampak kooperatif menjawab pertanyaan
yang diberikan
d. Keluarga Tn.I tampak mengerti tentang apa yang telah
dijelaskan
A:
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
P:
1. Melakukan penyuluhan tentang hipertensi
2. Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak
selanjutnya (pertemuan 4)
Rabu, 5 2 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
Oktober kemampuan menerima informasi 1. Keluarga Tn.I mengatakan mulai mengerti tentang proses
(Kunjungan 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penyakit secara spesifik
dapat meningkatkan dan menurunkan
ke-4) O:
motivasi hidup bersih dan sehat
1. Keluarga Tn.I tampak mengerti tentang apa yang telah
3. Menyediakan materi dan media
dijelaskan
pendidikan kesehatan
2. Keluarga Tn.I bisa menyebutkan tanda-tanda DM
4. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi terjadinya DM
3. Keluarga Tn.I tampak mengerti dengan pendidikan

5. Memberikan kesempatan untuk kesehatan yang diberikan


bertanya 4. Saat dilakukan pemeriksaan hanya Ny.S yang menderita
6. memberikan pendidikan kesehatan penyakit yaitu DM
pada keluarga tentang pemanfaatan A:
fasilitas kesehatan seperti konsultasi, 1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
rujukan dan bantuan system kesehatan 2. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
7. Memeriksa kondisi kesehatan
P:
keluarga
1. Pertahankan pengetahuan keluarga tentang DM dan
kebiasaan hidup sehat
2. Mengajarkan keluarga salah satu terapi komplementer
untuk DM.
3. Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak
selanjutnya (pertemuan 5)
Kamis, 6 2 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
Oktober 2022 kemampuan menerima informasi 1. Keluarga Tn.I mengatakan mulai mengerti tentang proses
(Kunjungan 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penyakit secara spesifik
dapat meningkatkan dan menurunkan
ke-5) O:
motivasi hidup bersih dan sehat
1. Keluarga Tn.I tampak mengerti tentang apa yang telah
3. Menyediakan materi dan media
dijelaskan
pendidikan kesehatan
2. Keluarga Tn.I bisa menyebutkan tanda-tanda DM
4. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi terjadinya DM
3. Keluarga Tn.I tampak mengerti dengan pendidikan

5. Memberikan kesempatan untuk kesehatan yang diberikan


bertanya A:
6. memberikan pendidikan kesehatan 1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
pada keluarga tentang pemanfaatan 2. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
fasilitas kesehatan seperti konsultasi, P:
rujukan dan bantuan system kesehatan 4. Pertahankan pengetahuan keluarga tentang DM dan
kebiasaan hidup sehat
5. Mengajarkan keluarga salah satu terapi komplementer
untuk DM.
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak selanjutnya
(pertemuan 6)
Selasa, 7  Mengajarkan prosedur/ S:
Oktober 2022 demonstrasi pengobatan - Keluarga mengatakan akan melakukan pengobatan
(pertemuan 6) komplementer DM (Jus Buah komplementer yang sudah didemonstrasikan.
naga dan pare) - Untuk pengobatan akan segera dilakukan setelah
1. Mengkaji pengalaman pasien minggu ini
sebelumnya dan tingkat O:
pengetahuan pasien terkait - Keluarga tampak kooperatif saat membuat jus buah
tindakan wortel
2. Menjelaskan tujuan tindakan A:
3. Menjelaskan prosedur/ - Masalah teratasi
demonstrasi pengobatan P:
komplementer DM (Jus Buah 1. Lanjutkan intervensi
naga dan pare) 2. Libatkan keluarga secara aktif
3. Berikan reinforcement positif atas keinginan Ny.S untuk
4. Mendiskusikan pilihan- menangani DM
pilihan tindakan pengobatan 4. Mengajarkan senam DM pada Ny.S
komplementer DM yang
memungkinkan melibatkan
keluarga atau orang terdekat
pada saat
prosedur/demonstrasi
pengobatan komplementer
DM
SOP Edukasi Diet

Standart Operasional Prosedur Edukasi Diet


Pengertian Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan
bagi penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis
dan jadwal pemberian makanan.
Tujuan 1. Mengendalikan kadar gula darah sampai batas normal.
2. Menurunkan gula dalam air seni menjadi negative.
3. Mencapai BB normal.
4. Dapat melakukan pekerjaan sehari – hari seperti orang
normal.
Peralatan / media 1. Leaflet Diet DM
2. Timbangan
3. Alat ukur tinggi badan
4. Alat tulis
Prosedur / langkah 1. Mempelajari surat rujukan permintaan Dokter dan rekam /
- langkah catatan medik pengunjung. Jika ada melihat diagnosa dan
hasil laboratoriumnya.
2. Anamnesa
a. Menanyakan apakah sering keringat dingin
b. Menanyakan apakah kadang sering gemetar
c. Menanyakan apakah sering pusing – pusing dan
mata berkunang – kunang.
d. Menanyakan apakah ulu hati terasa perih.
e. Menanyakan kebiasaan makan sehari – hari.
f. Membiarkan penderita bercerita
g. Mencatat dalam buku register.
3. Pemeriksaan
Klinis
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Umur
4. Therapi
1. Menanyakan cara diet 3x makanan pokok dan 3x
makanan selingan.
a. Bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
boleh.
b. Membatasi penggunaan karbohidrat.
c. Menghindari gula pasir dan gula merah.
d. Jenis sayuran yang diperbolehkan.
2. Menerangkan pengelolahan penyakit Diabetes Mellitus.
a. Diet
b. Obat anti diabetik.
c. Olah raga
3. Perlu diperhatikan
a. Penderita dianjurkan membawa permen untuk
mengatasi hipoglikemia.
b. Dianjurkan olahraga secara teratur, dilakukan 3 – 4
x seminggu.
Referensi a. Sunita Almatser. 2013. Buku Panutan Diet. Jakarta
b. Munif. 2012. Diet Pada Diabetes Mellitus. Yogyakarta
c. Dinkes. 2015. Leaflet Diet Diabetes Mellitus. Provinsi Riau
Sumber https://id.scribd.com/documrnt/313809707/Sop-Diet-
Penderitaa-Dm-Baru
MATERI PENYULUHAN DIABETES

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun yang
disebabkan oleh pankreas yang tidak bisa memproduksi insulin dengan cukup dan tidak
dapat menggunakannya dengan efektif. Insulin merupakan hormon yang mengatur
keseimangan kadar gulaa dalam darah. Akibatnya akan terjadi peningkatan konsentrasi
glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Diabetes Mellitus bisa dikategorikan menjadi dua yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.
DM tipe 1 disebabkan dengan kurangnya produksi insulin sedangkan DM tipe 2
disebabkan ketidakefektifan dalam penggunaan insulin.
B. Patogenesis Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus ialah penyakit yang di sebabkan karena adanya kekurangan insulin
secara relative maupun absolut. Defisiensi insulin bisa terjadi melalui tiga jalan, yaitu
1. Rusaknya sel – sel pankreas, yang disebabkan oleh pengaruh luar (seperti : virus, zat
kimia, dll).
2. Penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas
3. Kerusakan pada reseptor insulin di jaringan kapiler.
C. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
Faktor resiko Diabetes Mellitus dapat dikelompokkan menjadi beberapa resiko yaitu yang
tidak bisa dimodifikasi dan yang bisa dimodifikasi. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi
seperti suku, ras, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga DM, bayi lahir dengan berat badan
lebih dari 4000 gram dan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Faktor
yang bisa dimodifikasi seperti obesitas, abdominal, kurang aktifitas fisik, hipertensi, diet
tidak sehat,merokok, dan riwayat toleransi glukosa terganggu.
D. Gejala Diabetes Mellitus
1. Diabetes kronis
a. Pandangan kabur
b. Gigi mudah goyah
c. Pada laki – laki terjadi penurunan kemampuan seksual dan bisa terjadi impotensi.
d. pada ibu hamil bisa terjadi keguguran atau bayi lahir dengan berat badan lebih dari 4
kg.
e. Kram
f. Rasa kebas dikulit
g. Hasil pemeriksaan darah sewaktu >200mg/dl, glukosa darah puasa >126 mg/dl.
h. Kesemutan
i. Mudah lelah
2. Diabetes Akut
a. Poliphagia (banyak makan)
b. Poliuria (banyak buang air kecial saat malam hari).
c. Polidipsi (bayak minum)
d. Nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat
E. Komplikasi Diabetes Mllitus
1. Salah satu penyebab utama gagal ginjal
2. Neuropati dikaki yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit infeksi, ulkus kaki, dan
bahkaan bisa mengakibatkan untuk amputasi kaki. Renopati diabetikum
3. Meningkatnya resiko stroke.
4. Resiko kematian
F. Diet Diabetes Mellitus
Diet pada penderita DM merupakan pengaturan makanan panda penderita DM. Diabetes
Mellitus bisa dikendalikan dengan cara cek kondisi kesehatan secara berkala, rajin latihan
fisik, diet sehat, istirahat yang cukup, hindari rokok dan alkohol dan bisa mengendalikan
strees. Bagi pasien yang menderita DM diet sangat penting, karena dapat membantu
mengendalikan kadar glukosa darah. Dalam menjalankan diet harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu :
1. Tujuan Diet
a. Mengontrol gula darah agar tetap dalam keadaan normal
b. Mencegah terjadinya komplikasi
c. Memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
d. Mencapi berat badan yang normal
2. Syarat Diet
a. Kebutuhan energi ditentukan dengangan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme
basal sebsar 25 – 30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi dan adanya komplikasi.
b. Kebutuhan Protein 10 – 15% dari kebutuhan energi total.
c. Kebutuhan lemak 20 – 25% dari kebutuhan energi total (<10% dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tinggal). Kolesterol makanan
dibatasi maksimal 3000 mg/hari.
d. Kebutuhan karbohidrat 60 – 70% dari kebutuhan energy total.
e. Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
f. Serat dianjurkan 25 gram/hari.
Kenali Gejalanya dan Periksakan secepatnya !

TANDA DAN GEJALA


Pencegahan
DIABETES
MELLITUS
DM

1. Cek kadar gula darah


secara teratur
Lakukanlah pengecekan gula darah

1. Sering kencing terutama pada malam secara teratur. Hal ini penting untuk
hari.
2. Mudah lapar dan haus Cepat lelah dan mendeteksi Diabetes secara dini
3. mengantuk Luka sulit sembuh
4. Penglihatan kabur sehingga dapat segera ditangani dan
5.
6. Gatal-gatal terutama sekitar meminimalisir kemungkinan terjadi
Pengertian
Diabetes Mellitus atau kencing manis kemaluan 2. Konsumsi makanan yang
Melahirkan bayi 4 kg komplikasi

adalah penyakit dimana kadar gula impoten


sehat dan jaga pola makan
didalam darah tinggi karena tubuh tidak
FAKTOR RESIKO KOMPLIKASI yang baik

3. Latihan jasmani secara teratur


1. Kerusakan jantung
1. Faktor keturunan 2. Kerusakan saraf Berolahraga selama 150 menit perminggu dengan
2. Usia lebih dari 40 tahun 3. Katarak dan kebutaan
latihan aerobic sedang atau selama 90 menit
3. Gaya hidup yang kurang sehat 4. Disfungsi seksual
5. Kerusakan pembuluh darah kaki perminggu dengan latihan aerobic yang berat.
4. Kegemukan
5. Kurang aktivitas dan olahraga 6. Kerusakan dan kematian Latihan tersebut bisa dilakukan 3 – 4 x/minggu.
6. Dislipidemia jaringan
4. Menjaga berat badan Kriteria DM
Bahan Makanan
ideal Seseorang dikatakan memiliki
Berat Badan Ideal dapat
diketahui dengan menghitung
Dianjurkan :
Diabetes Mellitus, apabila : 1. Daging ayam, ikan, telur,
IMT . daging sapi tanpa lemak.
Rumus : Menunjukkan gejala Diabetes Mellitus 2. Tempe, tahu, kacang hijau.
3. Sayur tinggi serat, sawi,
IMT : Berat Badan (Kg)
+ kangkung, brokoli.
Tinggi Badan (m) 4. Jeruk, apel, papaya, jambu air
Keterangan : Dibatasi :
Kadar gula darah random/sewaktu (GDR) lebih dari
1. Nasi, roti, singkong, ubi, jagung
BB kurus : kurang dari 18,5
200 mg/dl. 2. Sosis, sarden, kornet, jeroan
BB ideal : 18,5 – 22,9 3. Bayan, buncis, daun singkong,
Atau daun papaya
4. Nanas, anggur, manga, pisang,
semangka.
Menunjukkan gejala Diabetes Mellitus 5. Makanan yang digoreng,
bersantan kental, kue –
kue.
+

Kadar gula darah puasa (GDP) lebih dari 126 mg/dl.

Ayo cegah Diabetes sejak dini !


Pengertian Diet
Diet pada penderita DM merupakan CONTOH MENU SEHARI
pengaturan makanan pada penderita DM
Malam 18.00-19.00
Pagi Siang Nasi Pepes ikan Cah
TUJUAN DIET 06.00-08.00 tahu
12.00-13.00
Tumis kangkung Apel
Nasi Jam 21.00
Mengontrol gula darah agar tetap dalam Roti putih dengan
(Selingan) Crackers
selai kacang. Semur daging tawar atau buah
keadaan normal
Mencegah terjadinya komplikasi Telur rebus Tempe goreng

Lalapan daun Pecel


Jeruk
Memberikan makanan yang sesuai dengan
selada/tomat
Jam 16.00
kebutuhan Jam 10.00
(Selingan)
Mencapi berat badan yang normal. (Selingan) Apel
Puding pepaya

SYARAT DIET
Jumlah energy ditentukan menurut aktivitas, umur, jenis
kelamin, berat badan, tinggi badan
Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan
tubuh untuk menggunakannya
Serat dianjurkan 25 gram/hari
MATERI DEMONSTRASI PENGOBATAN TRADISIONAL DIABETES
MILITUS
Hari/ Tanggal:
Pukul :
Tempat: Rumah Keluarga Tn.I
 1/2 buah naga dimakan pagi dan sore, diblender diminum pagi dan sore.
 2 Dua buah pare dicampurkan dengan ½ buah naga dijus dan diambil airnya
diminum pagi dan sore.

MANFAAT BUAH PARE


Penelitian yang pernah dilakukan terhadap ekstrak buah pare (M. charantia) mulai
dari kandungan kimia yang ada di dalamnya sampai manfaat atau khasiat yang dapat
diperoleh dari buah pare. Kandungan kimia buah pare yang berkhasiat dalam pengobatan
adalah saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida
cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat.
Flavonoid berfungsi sebagai antimikroba dan triterpenoid sebagai insektisida dan
mempengaruhi sistem saraf (Subahar, 2004). Hal ini disebabkan ekstrak etanol buah pare
sudah mampu menekan peningkatan kadar glukosa darah, dengan mencegah usus menyerap
glukosa yang dimakan dan menstimulasi sel β kelenjar pankreas tubuh memproduksi insulin
lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan glukosa glikogen di hati. Sehingga pada
hari berikutnya mampu mempercepat penurunan kadar glukosa darah. Penurunan kadar
glukosa darah pada tikus yang diberikan ekstak etanol buah pare disebabkan oleh kandungan
saponin, polifenol, dan flavonoid yang teridentifikasi dalam skrining fitokimia yang
terkandung dalam ekstrak etanol buah pare (Purwanto, 2003). Ekstrak etanol buah pare atau
glibenklamid menstimulasi sel-sel β dari pulau langerhans pankreas, sehingga sekresi insulin
ditingkatkan (Tjay & Rahardja, 2002).

MANFAAT BUAH NAGA


Buah naga juga mengandung serat yang tinggi selain itu buah naga juga mengandung
senyawa likopen yaitu pigmen pemberi warna merah. Likopen dapat
mempengaruhi resistensi hormon insulin sehingga toleransi tubuh terhadap glukosa
meningkat (Setyani et al, 2019). Serat yang terkandung dalam buah naga dapat
mengikat air sehingga glukosa memiliki kemungkinan yang lebihkecil akan bersentuhan
dengan dinding usus dan masuk ke dalam darah. Kemudian pankreas akan
menghasilkan sedikit insulin karena kadar glukosa yang masuk ke dalam darah sedikit
sehingga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah (Widyastuti et al, 2015).Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Poolsup et al, 2017) bahwa efek buah naga
dengan dosis yang lebih tinggi memiliki kecenderungan penurunan glukosa darah lebih
besar terhadap penderita diabetes melitus tipe 2.Efek lain yang terkandung dalam buah
naga merah berpotensi sebagai penghambat
senyawa radikal bebas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh
Mahattanatawee, 2006 (Dalam Sinaga et al, 2015). Buah naga merah ialah buah yang
mengandung banyak senyawa bioaktif yang memiiki potensi sebagai anti radikal bebas
misal betasianin (Nisa et al, 2020). Selain itu, buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus)
mengandung vitamin C dan kadar air yang tinggi yaitu sekitar 9,4 mg dan 90,20% menurut
Kristanto, 2013 (Dalam Agustina et al, 2016). Buah naga mengandung senyawa kimia
flavonois, fenolik dan polifenol. Menurut Asih, 2012 (Dalam Nuari et al, 2017) kandungan
buah flavonoid dalam buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai