Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI SEBAGAI BAGIAN DARI PROSES PERENCANAAN

Benahi 5:
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah.

Kegiatan refleksi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar. Dalam
hal ini, refleksi tidak terbatas pada kegiatan belajar mengajar dengan siswa di dalam
kelas, namun juga dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pendidikan.

Dalam proses perencanaan, kegiatan refleksi juga memegang peranan yang


penting. Refleksi memberikan kesempatan bagi berbagai pemangku kepentingan
untuk membagikan pengetahuan, menyampaikan ketidakpahaman, serta
mengidentifikasi ruang untuk perbaikan, yang juga dapat menjadi umpan balik
untuk satu sama lain.

Dalam perencanaan berbasis data (PBD), proses Identifikasi – Refleksi – Benahi


merupakan suatu kesatuan. Guru dan kepala sekolah dapat melibatkan berbagai
pemangku kepentingan – di antaranya murid, orang tua, komite sekolah, pengawas
sekolah, dan dinas pendidikan setempat – untuk mendapatkan masukan yang
bermakna dan dapat menjadi acuan untuk membenahi masalah yang terjadi di
satuan pendidikan.

Berikut adalah dua contoh metode refleksi yang dapat dipraktikkan oleh satuan
pendidikan.

1. Metode 6 Topi Berpikir

Pengertian

Metode 6 Topi Berpikir merupakan konsep pemikiran dan pemecahan masalah yang
menggunakan strategi pemikiran paralel. Pada metode ini kita membagi fokus
pemikiran menjadi jalur paralel yang berbeda melalui topi imajinasi.

Konsep Topi Berpikir dirancang oleh psikolog Edward de Bono pada tahun 1985 dan
dinamakan "Six Thinking Hat". Konsep ini memungkinkan kita untuk melihat ide dari
berbagai sudut dengan fokus yang berbeda setiap kalinya. Dengan hanya membagi
proses pengambilan keputusan menjadi enam titik fokus yang tepat, kita dapat
menganalisis masalah secara menyeluruh dan efisien.

Keterangan penggunaan

Gunakan metode ini dalam proses diskusi dan refleksi untuk mencapai suatu
kesimpulan serta rencana tindak lanjut. Topi atau 6 fokus pemikiran bukanlah
pilihan. Semua perlu digunakan untuk menghasilkan analisis yang menyeluruh dan
efisien. Manfaatkan papan tulis, kertas flipchart, sticky notes, dan alat bantu lainnya
dalam menggunakan metode ini untuk grup besar. Metode ini juga dapat dipakai
dalam kegiatan pembelajaran bersama murid di kelas.

Contoh Kasus

Rapor Pendidikan SD ABC menunjukkan bahwa kemampuan literasi satuan


Pendidikan tersebut berada di bawah kompetensi minimum. Akar masalah yang
memengaruhi capaian tersebut adalah karena sebagian besar siswa dalam
kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal membaca teks
informasi, membaca teks sastra, mengakses dan menemukan isi teks,
menginterpretasi dan memahami isi teks, dan kompetensi mengevaluasi dan
merefleksikan isi teks.

Bagaimana langkah-langkah refleksi yang dapat diambil dengan Metode 6 Topi


Berpikir? Berikut contoh penerapannya dengan menggunakan sudut pandang guru.

6 Topi Berpikir Contoh penerapan

Topi Putih
Berisi data, fakta, angka- angka, dan ● Fakta: kemampuan literasi masih
informasi. berada di bawah kompetensi
● Informasi apa yang kita punya? minimum.
● Informasi apa yang masih perlu ● Apa penyebabnya dan bagaimana
kita cari? mengatasinya.
Topi Merah
Berisi emosi, perasaan, dan intuisi. ● Kecewa
● Bagaimana perasaan saya ● Heran dan ingin tahu penyebabnya
terhadap hal ini? ● Ingin memperbaiki kondisi menjadi
lebih baik

Topi Hitam
Berisi pertimbangan hal negatif yang ● Mungkin hal ini disebabkan siswa
muncul, rasa pesimis, atau prasangka. yang sulit fokus saat belajar
● Hal negatif apa yang timbul? ● Siswa tidak suka membaca
● Kerugian apa yang terjadi? ● Hal ini sulit diperbaiki
● Masalah apa yang mungkin ● Sulit mendapat dukungan kepala
muncul setelahnya? sekolah untuk perubahan di satuan
pendidikan

Topi Kuning
Berisi pertimbangan hal positif yang ● Keadaan ini dapat diperbaiki
muncul. ● Saya dapat bekerja sama dengan
● Hal positif apa yang timbul? pemangku kepentingan lain
● Keuntungan apa yang terjadi? ● Ini menjadi kesempatan yang baik
● Masalah apa yang mungkin selesai untuk berdialog dan mencari solusi
setelahnya? bersama

Topi Hijau
Berisi pertimbangan hal kreatif yang ● Belajar lagi terkait cara meningkatkan
bisa muncul. kemampuan literasi siswa.
● Solusi apa yang bisa saya ● Melakukan asesmen sebelum memulai
lakukan? pembelajaran untuk mengetahui
● Inovasi apa yang bisa saya kondisi siswa dan menyesuaikan
kerjakan? penyampaian materi
● Melibatkan sesama guru, kepala
sekolah, dan orang tua
● Mengoptimalkan koleksi buku di
perpustakaan sekolah
Topi Biru ● Memelajari materi pelatihan mandiri
Berisi kesimpulan dari semua terkait perencanaan pembelajaran
pertimbangan. dan asesmen awal pembelajaran
● Langkah apa yang akan saya (diagnostik) literasi di Platform
ambil? Merdeka Mengajar (PMM)
● Mempraktikkan hasil belajar dari PMM
di kelas
● Menginisiasi komunitas belajar bagi
guru di sekolah
● Rutin berkonsultasi dengan kepala
sekolah terkait berbagai tantangan
dan kemajuan dalam kegiatan belajar
mengajar
● Mengadakan pertemuan rutin dengan
orang tua siswa terkait perkembangan
siswa dan sinergi sekolah & orang tua
● Menginisiasi klub membaca di sekolah

2. Metode TAG

Sampaikan- Tanyakan- Berikan


(Tell - Ask - Give)
Sumber: Mari Venturio (@MsVenturio, mariventurio.com)

Keterangan Penggunaan

TAG (Tell-Ask-Give) adalah salah satu metode memberikan umpan balik yang bisa
digunakan dalam memberikan dan menggali umpan balik, baik dari murid, orang tua,
atau sasaran lainnya. Setiap orang perlu memberikan umpan balik yang memuat
tiga hal yaitu, ‘Sampaikan’ (Tell), ‘Tanyakan’ (Ask), dan ‘Berikan’ (Give). Jumlah
pertanyaan pada setiap aspek yang disarankan adalah satu sampai tiga pertanyaan,
namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran. Anda juga bisa melakukan
modifikasi atau parafrase pertanyaan agar sesuai dengan konteks kebutuhan.

Dengan menggunakan contoh kasus yang sama dengan metode sebelumnya, mari
kita praktikkan refleksi dengan Metode TAG sebagai berikut. Sudut pandang dalam
refleksi ini adalah antar guru di dalam satuan pendidikan yang sama.
Langkah Metode TAG Contoh Penerapan

Tell
Sampaikan hal yang disukai

● Saya suka bagaimana Anda .... ● Saya suka bagaimana Anda


● Menurut saya, contoh yang Anda memasukkan permainan dalam
berikan .... kegiatan belajar literasi.
● Kekuatan dari hal ini adalah .... ● Kekuatan dari hal ini adalah siswa
● Saya dapat memahami mengenai menjadi tertarik untuk mengikuti
..... pembelajaran.

Ask
Tanyakan pertanyaan bermakna
● Apakah Anda sudah melakukan
● Apakah Anda sudah asesmen literasi sebelum memulai
mempertimbangan untuk .... kegiatan belajar mengajar?
● Apa yang Anda maksud ketika ● Kesulitan apa yang biasanya dialami
kamu mengatakan bahwa .... siswa dalam proses belajar?
● Bagaimana Anda akan …. ● Bagaimana Anda akan menerapkan
● Mengapa .... hasil asesmen terhadap kegiatan
belajar mengajar?

Give
Berikan masukan yang membangun
● Kamu mungkin mau mencoba ● Anda dapat mendalami materi terkait
untuk mengubah/menambahkan .... asesmen literasi melalui PMM.
● Saran yang bisa saya sampaikan ● Anda dapat menggunakan contoh
adalah .... pertanyaan/kumpulan soal untuk
● Bagaimana kamu bisa .... asesmen literasi dari PMM di kelas
● Kamu dapat menambahkan .... Anda.
● Satu-satunya kesalahan kecil yang ● Anda mungkin mau melakukan
terjadi adalah… refleksi terkait asesmen secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai