Anda di halaman 1dari 16

POKJA

PKPO
PED.001.01.04.2021

PANDUAN
HIGH ALERT MEDICATIONS
(Obat-obatan dengan Pengawasan)
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
Penyusun :
Tim Akreditasi RS. Medika BSD
POKJA PKPO
INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT MEDIKA BSD


Jl. LetnanSoetopoKav.Kom III A No 7, BSD, Tangerang Selatan 15330, Banten
Telp. (021) 5372296, Fax (021) 5382296, Emergency (021) 5378609
Website : www.rs-medikabsd.co.id
BAB I
DEFINISI

1.1 DEFINISI OPERASIONAL

1. Obat high Alert/ High Alert Medication adalah obat-obat yang memiliki resiko lebih
tinggi untuk menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi/ membahayakan pasien
secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan
pemilihannya)
2. Elektrolit konsentrat adalah larutan / cairan yang memiliki konsentrasi tinggi / pekat
yang berpotensi menyebabkan KTD apabila terjadi kesalahan

1.2 TUJUAN PANDUAN OBAT HIGH ALERT

1. Tujuan Umum:

Sebagai Panduan bagi manajemen RS MEDIKA BSD untuk dapat melaksanakan tata
laksana pemberian obat yang aman untuk pasien.

2. Tujuan Khusus:
a. Menyediakan panduan untuk rumah sakit /fasilitas kesehatan lainnya mengenai
kebijakan manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori
high alert medications (obat-obatan dengan pengawasan).
b. Untuk menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaian obat-obat
yang diwaspadai
c. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat-obat yang
diwaspadai
d. Sebagai monitor dan penigkatan yang berkelanjutan dalam proses distribusi
terstandar dari obat-obat yang diwaspadai

1.3 KEBIJAKAN

a. High alert medication memiliki resiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan
komplikasi, efek samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikerenakan adanya rentang
dosis terapeutik dan keamanan yang sempit atau karena insiden yang tinggi akan
terjadinya kesalahan.
b. Metode untuk meminimalisir kesalahan ini meliputi beberapa strategi seperti :
• Menyediakan akses informasi mengenai high alert medications.
• Membatasi akses terhadap high alert medications.
• Menggunakan label dan tanda “ peringatan “ untuk high alert medications.
• Menstandarisasi prosedur instruksi/peresepan, penyimpanan, persiapan, dan
pemberian high alert medications.
• Melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat tertentu.
c. Vial yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KCl ) tidak boleh
disimpan di lingkup atau area perawatan pasien.

1.4 PRINSIP
a. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan :
• Mengurangi jumlah high alert medications yang di simpan di suatu unit.
• Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia.
• Hindarkan penggunaan high alert medications sebisa mungkin
b. Lakukan pengecekan ganda
c. Minimalisasi konsekuensi kesalahan.
• Pisahkan obat-obat dengan nama atau rupa yang mirip.
• Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan.
• Batasi akses terhadap high alert medications.

1.5 MANFAAT :
a. Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas dan citra baik bagi RS
MEDIKA BSD.
b. Agar seluruh personil rumah sakit memahami tentang tanggung jawab dan rasa
nilai kemanusiaan terhadap keselamatan pasien di RS MEDIKA BSD.
c. Dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup panduan High alert ini meliputi, kategori obat High Alert , Peresepan,
penyimpanan, penyiapan sampai kepada pemberian serta double cek yang di lakukan sebelum
pemberian obat High Alert kepada pasien

A. KATEGORI OBAT HIGH ALERT DI RS MEDIKA BSD

Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high alert di RS Medika
BSD :

Kelas Nama Generik Bentuk Nama dagang Kekuatan dosis


Terapi sediaan
Kalium klorida Otsu KCL Inj 2 Meq /ml
Natrium Klorida Otsu Nacl 3% 3%
Natrium
Meylon 8.4% 8.4%
Elektrolit bikarbonas
konsentrat Dextrose 40% Injeksi Otsu D40 % 40%
pekat Ca Gluconas Ca Gluconas 10 %
Magnesium
MgSO4 40 % 25 ml
Sulfate
Manitol Manitol 20% infus 250 ml
Epinefrin Epinefrin 1mg/ml
Norepinefrin Vascon
Agonis Injeksi
Dopamine
adrenergik Dopamin
Guilini
Dobutamin Dobutamin 250 mg/20 ml
50mg/1ml
Pethidin Pethidin KF
Injeksi
Fentanyl Fentanyl 50mcg/ml
Morphin Morphin 10mg/ml
Narkotika
Codein Tablet Codein 10 mg, 20 mg
Codein,
Phenyltoloxamine, Syrup Codipront
Guaiphenasine
Agen
Sedaccum inj
sedasi Midazolam Injeksi 5 ml
Miloz inj
moderat
Propil Tio
Anti Tiroid Propil Tio Urasil Tablet
Urasil
Anti
Carbamazepine Tablet Carbamazepine 100 mg, 200 mg
Konvulsi
Kategori X Misoprostol Noprostol
Tablet
Pada
Medroxy
kehamilan Microgest 10 mg
Progesterone
Acarbose Acarbose 50 mg dan 100 mg

Glibenclamide Glibenclamid 5 mg
Hipoglike Tablet
Glimepiride Glimepiride 1,2,3,4 mg
mik Oral
Metformin Metformin 500 mg, 850 mg

Gliquidon Gliquidon 30 mg
Ionotropik
Digoksin Injeksi Fargoksin 0,5 mg/ 2 ml
IV
Injeksi Marcain,
Buvipacain HCl 0,5%
indevus, regivel
Anastetika
Proanes
umum Propofol 1%
Recofol
Ketamine HCL Ketamin 500 mg/10 ml
Anti
Amiodaron cordarone 150 mg/3 ml
Aritmia Injeksi
Inviclot
Heparin Na 5000IU/ml
Anti Hepagusan
Koagulan Enoxaparin Na Lovenox 40mg/0,4ml ,
Injeksi
Fondaparinux Arixtra 60mg/0,6ml
Novorapid,
Insulin Aspart Novomix, 100 IU / ml
Insulin Pen Ryzodeg
Intermediate 100 IU / ml
Sansulin
Acting Insulin
BAB III

TATA LAKSANA

3.1 PRINSIP TATA LAKSANA HIGH ALERT MEDICATION


1. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan
a. Mengurangi jumlah obat high alert yang disimpan di suatu unit
b. Hindarkan penggunaan obat high alert sebisa mungkin
2. Lakukan pengecekan ganda
3. Minimalisasi konsekuensi kesalahan
a. Pisahkan obat-obat dengan nama atau kemasan yang mirip
b. Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
c. Batasi akses terhadap obat high alert
d. Gunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan
berdasarkan berat badan/fungsi ginjal, dimana rentan terjadi kesalahan).

3.2 PENGELOLAAN HIGH ALERT MEDICATION


Lakukan prosedur dengan aman dan hati-hati selama memberikan instruksi
mempersiapkan, memberikan obat, dan menyimpan obat high alert.
1. Peresepan
a. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai obat high alert.
b. Instruksi ini mencakup minimal:
1) Nama Pasien , Nomor. Rekam Medis, dan Tanggal Lahir
2) Tanggal dan waktu instruksi dibuat
3) Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap
obat.
4) Kecepatan dan atau durasi pemberian obat.
c. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi dan indikasi penggunaan setiap
obat high alert secara tertulis
2. Persiapan dan Penyimpanan
a. Obat high alert disimpan di ruang perawat didalam troli atau cabinet yang
memiliki kunci.
b. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan
dengan obat-obat rutin lainnya.jika high alert medications harus disimpan di
area perawatan pasien,kuncilah tempat penyimpanan dengan diberikan label
peringatan “ high alert medications “ pada tutup luar tempat penyimpanan.
c. Untuk Memenuhi kebutuhan High Alert Medication di ruang perawatan
disiapkan oleh bagian farmasi melalui prosedur peresepan
d. Larutan Elektrolit pekat Tidak disediakan di ruang perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis dapat di stok dalam jumlah terbatas di ruang perawatan
khusus seperti ICU, UGD, VK dan kamar bedah penyimpanan dan
pemberian harus sesuai dengan persyaratan
e. Proses pencampuran/pengenceran elektrolit pekat dilakukan oleh Bagian
keperawatan dan selanjutnya diberikan ke pasien oleh perawat.
f. Setiap kotak/tempat yang berisi obat high alert diberikan label agar
pasien/perawat waspada dan berhati-hati.
g. Infus intravena obat high alert harus diberikan label yang jelas dengan
menggunakan huruf/tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.

3. Pemberian Obat
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double - check) terhadap
semua obat high alert sebelum diberikan kepada pasien.
b. Pengecekan Ganda Terhadap Obat High Alert
Tujuan: Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan
ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum
memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi
1) Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan obat high alert
tertentu/spesifik dan disaat pelaporan penggantian jaga atau saat melakukan
transfer pasien.
2) Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis atau pada catatan
pemberian medikasi pasien
3) Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien nama obat yang diberikan, dosis dan
tujuannya ( pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika
memungkinkan ).
4) Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat kontinu
harus diberikan melalui pompa infus IV.
5) Pada situasi emergensi,dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda
dapat menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi
dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda
dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan
lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada
pasien.

6) Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk


menginstruksikan, meresepkan atau memberikan obat-obatan antara lain:
perawat, ahli farmasi, dokter
7) Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang, teknisi
atau perawat lainnya (petugas tidak boleh sama dengan pengecek pertama)
8) Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi oleh
orang kedua dilakukan dalam kondisi-kondisi seperti berikut:
i. Setiap akan memberikan injeksi obat
ii. Untuk infus:
• Saat terapi inisial
• Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
• Saat pemberian bolus
• Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
• Setiap terjadi perubahan dosis obat
iii. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter
iv. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi /apotek, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah
terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.

c. Untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru


1) Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk
mengalami pengecekan ganda oleh petugas kedua:
• Obat-obatan pasien dengan label yang masih baik
• Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau
resep/instruksi tertulis dokter
• Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya

2) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:


• Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
• Perawat pasien harus menverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan
telah sesuai dengan instruksi dokter
• Obat memenuhi 5 persyaratan.
• Membaca label dengan lantang kepada perawat untuk menverifikasi
kelima persyaratan ini:
➢ Obat tepat
➢ Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai
perhitunagn dan verifikasi pompa infuse
➢ Rute pemberian tepat
➢ Frekuensi/interval tepat
➢ Diberikan kepada pasien yang tepat
3) Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan/vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar misalnya
dosis insulin
4) Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua
petugas puas bahwa obat telah selesai, lakukanlah pencatatan pada rekam
medis/catatan pemberian medikasi pasien
5) Petugas kedua harus menulis “dicek oleh” dan diisi oleh nama pengecek
6) Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien.
7) Pastikan infus obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan/cairan infuse, pompa, hingga
tempat infeksi selang.
8) Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketepatan data berat badan pasien

d. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:


1) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
• Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan
• Perawatan berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada
perawat sebelumnya untuk menverifikasi kelima persyaratan (seperti
yang telah disebutkan diatas)
2) Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah
sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian pengecekan oleh perawat di
rekam medis pasien.
3) Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis,
dan tujuan (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika
kemungkinan)
4) Semua pemberian obat high alert intravena dan bersifat kontinu diusahakan
diberikan melalu pompa infuse iv atau menggunakan syringe injektor.
Pengecualian dapat diberikan pada pasien resiko tinggi mengalami
kelebihan cairan (volume over-load). Setiap selang infuse harus diberikan
label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada
pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan
kesalahan)

Pada suatu emergency, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat
menghambat atau menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif pada pasien, perawat
atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien
benar-benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga
pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan
lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.

3.3 HIGH ALERT MEDICATIONS


1. Pemberian obat melalui intratekal
a. Lakukan pengecekan ganda setelah persiapan dosis obat intratekal untuk
memastikan obat dan pelabelan benar.
b. Pelabelan meliputi peringatan: “hanya untuk penggunaan intratekal” dan “
perlu pengecekan ganda “
c. Lakukan pengecekan ganda
2. Antagonis adrenergik (propanolol, esmolol,metoprolol,labetalol)
a. Konsentrasi standar esmolol:
• Vial 100 mg/10 ml
• Ampul 2,5 g/10 ml
3. Dopamine dan dobutamine
a. Sering terjadi kesalahan berupa obat tertukar karena namanya yang mirip,
konsentrasi yang mirip, dan indikasinya yang serupa. Gunakan label lasa.
b. Gunakan konsentrasi standar.
c. Beri label pada pompa dan botol infus berupa nama obat dan dosisnya.
4. Insulin IV
a. Singkatan ‘u’ untuk unit tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan singkatan
b. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kedaluwarsa dalam 30 hari
setelah dibuka
c. Vial insulin disimpan pada tempat terpisah dalam kulkas dan diberi label
d. Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar)
e. Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U100 dalam spuit 1 cc, selalu
gunakan spuit insulin (khusus)
f. Lakukan pengecekan ganda
g. Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan diberikan
suntikan insulin
h. Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
• Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang tepat
• Semua vial insulin harus dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka
(injeksi jarum suntik). Tanggal dibuka atau digunakan pertama kali insulin
harus dicatat pada vial.
5. Konsentrat elektrolit injeksi NaCl >0.9% dan injeksi kalium (klorida, asetat,
dan fosfat) > 0,4 Eq/ml10
a. Jika KCL di injeksi terlalu cepat (misal pada kecepata melebihi 10 mEq/jam)
atau dengan dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan henti jantung
b. KCL tidak boleh diberikan sebagai IV push/bolus
c. Hanya disimpan di instalasi farmasi, ICU dan kamar operasi
d. Standar konsentrasi pemberian infuse NaCl: maksimal 3% dalam 500 ml
e. Berikan label pada botol infuse ‘larutan natrium hipertonik 3 %’ (tulisan
berwarna merah)
f. Protokol untuk KCL:
1) Indikasi infus KCL
2) Kecepatan maksimal infus
3) Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
4) Panduan mengenai kapan diperlukan monitor kardiovaskular
5) Penentuan bahwa semua infuse KCL harus diberikan via pompa
6) Larangan untuk memberikan larutan KCL multipel secara berbarengan
(misalnya: tidak boleh memberikan KCL IV sementara pasien sedang
mendapatkan infuse KCL pada jalur IV lainnya)
7) Diperbolehkan untuk melakukan subtitusi dari KCL oral menjadi KCL IV
jika diperlukan
6. Agen sedasi IV (Hipnoz, Miloz, Midazolam )
a. Lakukan monitor selama pemberian obat (oksimetri denyut, tanda vital )
7. Garam fosfat (natrium dan kalium)
a. Sebisa mungkin, berikan terapi pengganti fosfat melalui jalur oral
b. Berikan dalam bentuk natrium fosfat, kapanpun memungkinkan
c. Pemberian kalium fosfat berdasarkan level/kadar fosfat inorgan pasien dan
faktor klinis lainnya.
d. Dosis normal kalium fosfat tidak melebihi 0.3mg/KgBB dalam 12 jam. Dosis
dapat diulang hingga serum fosfat > 2 mg/dl
e. Selalu berikan via pompa infus
BAB IV

DOKUMENTASI

4.1 DOKUMENTASI
1. Pengecekan ganda
a. Dicatat pada catatan pemberian obat pasien
b. Dokumentasi tambahan meliputi inisial pengecek kedua
1) Menulis inisial di lembar catatan pemberian obat di kolom dan baris yang
sesuai dengan tanggal dan jam pengecekan (= menulis inisal petugas yang
melakukan injeksi)
2) Jika petugas pengecek kedua berbeda dengan petugas injeksi High Alert
Medication maka ditulis : (inisial pengecek kedua) / Inisial petugas
injeksi contoh: AR / IN

4.2 PELABELAN
N Kategori Bentuk dan isi Yang diberi Petugas / unit
o label label
Obat Oral pasien
ranap (kemasan
luar / plastik
etiket)
Petugas pelayan
1 HIGH ALERT Terlampir Obat Injeksi
farmasi
(badan ampul /
vial)
Kotak
penyimpanan
High Alert
Penyerahan obat ke pasien Menggunakan Petugas
pada saat pemberian resep Terlampir plastik berstiker pelayanan
high alert farmasi
Elektrolit konsentrat (Kcl, Obat elektrolit Petugas
2
Dextrose 40%, Meylon, Terlampir konsentrat pelayanan
Mgso4 40%) farmasi
Nacl 3% Botol Infus Nacl Petugas
Terlampir 3% pelayanan
farmasi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Obat High Alert

DAFTAR OBAT HIGH ALERT RS MEDIKA BSD

Kelas Nama Generik Bentuk Nama dagang Kekuatan dosis


Terapi sediaan
Kalium klorida Otsu KCL Inj 2 Meq /ml
Natrium Klorida Otsu Nacl 3% 3%
Natrium
Meylon 8.4% 8.4%
Elektrolit bikarbonas
konsentrat Dextrose 40% Injeksi Otsu D40 % 40%
pekat Ca Gluconas Ca Gluconas 10 %
Magnesium
MgSO4 40 % 25 ml
Sulfate
Manitol Manitol 20% infus 250 ml
Epinefrin Epinefrin 1mg/ml
Norepinefrin Vascon
Agonis Injeksi
Dopamine
adrenergik Dopamin
Guilini
Dobutamin Dobutamin 250 mg/20 ml
50mg/1ml
Pethidin Pethidin KF
Injeksi
Fentanyl Fentanyl 50mcg/ml
Morphin Morphin 10mg/ml
Narkotika
Codein Tablet Codein 10 mg, 20 mg
Codein,
Phenyltoloxamine, Syrup Codipront
Guaiphenasine
Agen
Sedaccum inj
sedasi Midazolam Injeksi 5 ml
Miloz inj
moderat
Propil Tio
Anti Tiroid Propil Tio Urasil Tablet
Urasil
Anti
Carbamazepine Tablet Carbamazepine 100 mg, 200 mg
Konvulsi
Kategori X Misoprostol Noprostol
Tablet
Pada
Medroxy
kehamilan Microgest 100 mg
Progesterone
Acarbose Tablet Acarbose 50, 100 mg

Glibenclamide Glibenclamid 5 mg
Hipoglike
mik Oral
Glimepiride Tablet Glimepiride 1,2,3,4 mg

Metformin Metformin 500 mg, 850 mg


Ionotropik
Digoksin Injeksi Fargoksin 0,5 mg/ 2 ml
IV
Injeksi
Buvipacain HCl Regivel 0,5%
Anastetika
Pro anes
umum Propofol 1%
Recofol
Ketamine HCL Ketamin 500 mg/10 ml
Anti
Amiodaron cordarone 150 mg/3 ml
Aritmia Injeksi
Inviclot
Heparin Na 5000IU/ml
Anti Hepagusan
Koagulan Enoxaparin Na Lovenox 40mg/0,4ml ,
Injeksi
Fondaparinux Arixtra 60mg/0,6ml
Novorapid,
Insulin Aspart Novomix, 100 IU / ml
Insulin Pen Ryzodeg
Intermediate 100 IU / ml
Sansulin, Ezelin
Acting Insulin
Lampiran 3. (Stiker Obat High Alert )

Untuk Obat elektrolit konsentrat

ELEKTROLIT PEKAT,
HARUS DIENCERKAN
SEBELUM DIBERIKAN

Untuk ruang penyimpanan Obatl high alert

HATI-HATI, OBAT HIGH ALERT


PENGECEKAN GANDA

Untuk di Ampul dan Vial Obat

HIGH ALERT
Double cek

Untuk Pompa infus obat high alert

High Alert

Nama Obat :................................

Dosis / Kecepatan :.......................

Tanggal Pasang :......... Jam :.......

Petugas :.................................

Anda mungkin juga menyukai