DISUSUN OLEH :
NIM : 1910802002
PALEMBANG
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Magang Di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik yang disusun oleh :
NIM : 1910802002
Badge : 0476
Judul Laporan :
Mengetahui, Menyetujui,
AVP Pengelolaan Diklat Pembimbing Kerja Praktik
2
KATA PENGANTAR
Deangan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik
ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan kerja
praktik merupakan syarat untuk memenuhi mata kuliah pada semester 6 di
Jurusan Kimia UIN Raden Fatah Palembang.
Kerja praktik ini berlangsung selama 1 bulan, mulai tanggal 1 Agustus
sampai dengan 31 Aguatus 2022 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang
berlokasi di Jalan Mayor Zen, Kecamatan Kalidoni,Kota Palembang, Provinsi
Sumatera Selatan. Laporan kerja praktik ini berjudul “ ”
Keberhasilan laporan ini juga tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak yang pasti tidak luput dari ucapan terima kasih karena telah
membantu dalam penyelesaian laporan ini. Maka dari itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepada Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis bisa
mengikuti kerja praktik ini dari awal hingga akhir dengan mudah dan
lancer tanpa adanya kendala.
2. Bapak Tri Wahyudi Saleh selaku Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
3. Bapak Ferly Andrian selaku staf senior LCCRB sekaligus sebagai
Pembimbing selama proses kerja praktik di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
4. Bapak selaku dosen pembimbing kerja praktik.
5. Cici Rahayu dan Dea Febriana teman seperjuangan dalam
melaksanakan kerja praktik di Laboratorium Benfield.
6. Seluruh karyawan dan karyawati di Departemen Laboratorium PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang
Palembang, 9 Agustus 2022
3
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6
BAB I.......................................................................................................................7
PENDAHULUAN...................................................................................................7
MATERI LAPORAN............................................................................................10
2.1 UMUM....................................................................................................................10
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan............................................................................10
2.1.3 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan...............................................................14
2.1.4. Lokasi dan Tata Letak Pabrik..........................................................................15
2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................16
2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang...............................................................................................................18
2.2 URAIAN TUGAS KHUSUS.........................................................................................21
2.2.1 Laboratorium Benfield.....................................................................................21
2.2.2 Larutan Benfield..............................................................................................21
2.2.3 Prinsip Pemakaian Alat....................................................................................23
BAB III..................................................................................................................26
METODOLOGI.....................................................................................................26
4
3.1.3 Prinsip Analisa.................................................................................................27
3.1.4 Alat dan Bahan................................................................................................27
3.1.5 Prosedur Kerja.................................................................................................27
BAB IV..................................................................................................................29
KESIMPULAN......................................................................................................35
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................35
5.2 Saran......................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data hasil Analisa tanggal 4 Agustus 2022
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan, teknologi dan industri sekarang ini berkembang sangat
pesat. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal
semakin dituntut kemampuannya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas,
berwawasan dan terampil, serta sanggup dan tegar menghadapi berbagai
tantangan dalam kehidupan globalisasi.
Kerja praktik adalah salah satu mata kuliah yang wajib dalam kurikulum
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Raden
Fatah Palembang dengan bobot sebanyak 3 SKS. Kerja Praktik adalah
penempatan seseorang pada lingkungan pekerjaan yang sebenarnya mengingat
etika dalam pekerjaan, disiplin dan tanggung jawab yang merupakan suatu
kesempatan dalam menyalurkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek.
Percepatan pembangunan di sektor agro-industri telah membuka peluang besar
bagi industri pupuk di indonesia. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan
produsen pupuk urea pertama yang didirikan pada 24 Desember 1959. Sejarah
Panjang pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50
tahun telah membuktikan kemampuan dan komitmenta dalam melaksanakan tugas
penting yang diberikan oleh pemerintah. Pada tahun 2010, dilakukan
Pemisahan(spin-off) dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja
disingkat PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah
terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri (Persero) kepada PT Pusri
Palembang sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010
yang berlaku efektiff 1 Januari 2011 dan pada tahun 2012, Pusri melakukan revisi
terhadap Visi, Misi, Nilai dan Budaya Perusahaan. Proses revisi ini merupakan
penyesuaian atas perubahan posisi perusahaan sebagai anak perusahaan dari PT
Pupuk Indonesia (Persero) dan lingkup lingkungan bisnis perusahaan pasca spin-
off. Visinya yaitu “Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional”, dan
misinya “Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
7
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan”, serta makna “PUSRI untuk
Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang Lebih Baik”.
Selain sebagai produsen pupuk nasional, PUSRI juga mengemban tugas
dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai pelaksanaan
Public Service Obligation ( PSO) untuk mendukung program pangan nasional
dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh indonesia.
Dalam kerja praktek ini, para penulis ditempatkan pada satu Unit Kerja
yaitu Departemen Laboratorium. Departemen Laboratorium Chemical cleaning
adalah Unit Kerja yang berada di bawah laboratorium penunjang sarana. Memiliki
tugas pokok sebagai penyedia jasa chemical cleaning, penyedia bahan pereaksi
(reagent). Selain itu, lab ini juga memiliki tanggung jawab untuk analisis Benfield
serta sebagai penunjang keabsahan data analisis yang menggunakan alat
spektrofotometer dalam melakukan analisisnya dengan melakukan pembuatan
kurva standar secara berkala.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan kerja praktik di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
suatu pekerjaan.
8
2. Melatih sikap profesionalitas dan kompeten dalam bekerja serta
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan
dengan kondisi dunia kerja secara langsung.
3. Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat ke bidang industri/
kuliah melalui pengalaman kerja lapangan.
4. Meningkatkan pengetahuan dalam hal penggunaan instrument kimia
analisis yang lebih modern.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan tata cara sistem kerja di lapangan.
9
BAB II
MATERI LAPORAN
2.1 UMUM
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) merupakan
perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di
Indonesia. Secara legal, Pusri resmi didirikan berdasarkan akta
notaris Eliza Pondaag nomor 177 pada tanggal 24 Desember 1959 di
Palembang, Sumatera Selatan dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja
(Persero). Pendiriannya diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. PT. Pupuk
Indonesia (Persero) merupakan pemegang saham utama dan
pengendali Pusri dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.
Sementara entitas pemilik akhir dari PT. Pupuk Indonesia adalah
Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%)
saham PT Pupuk Indonesia (Persero).
Tahun 1959
10
sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada Abad
Ke Tujuh Masehi.
Tahun 1961
Tahun 1964
Tahun 1972
Tahun 1979
11
memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh wilayah Indonesia.
Tahun 1993
Tahun 1997
Tahun 2010
Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (Spin off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero)
kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan
kewajiban PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24
Desember 2010 yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011.
Tahun 2012
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan
meresmikan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai
nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT
12
Pusri (Persero). Hingga kini PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tetap
menggunakan brand dan merk dagang Pusri.
13
3. Butiran-butiran urea berwarna
putih sejumlah 12, melambangkan
bulan Desember pendirian PT Pusri.
14
3. Tata Nilai Perusahaan
15
bahan baku maupun hasil produksi baik dalam bentuk pupuk curah (bulk)
maupun dalam bentuk pupuk kantong (in bag) dari/ke lokasi pabrik.
3. Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.
4. Dekat dengan Bukit Asam yang mengolah batubara sehingga dapat
dijadikan cadangan bahan baku yang sangat potensial jika persediaan gas
bumi sudah menipis. Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik
adalah 20,4732 hektar, ditambah untuk lokasi cadangan disiapkan tanah
seluas 41,7965 hektar sebagai persiapan apabila dikemudian hari
diperlukan perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan.
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah pejabat yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada direksi. Dewan komisaris dipercayakan untuk bertindak demi kepentingan
terbaik perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.
Berikut adalah dewan komisaris PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang :
Komisaris Utama : Imam ApriyantoPutro
Komisaris : Bambang Supriyambodo
Komisaris : Ali Jamil
Komisaris : PrahoroYulijantoNurtjahyo
Komisaris : Sally Salamah
Komisaris : Setya Utama
2. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah sekelompok individu yang dipilih oleh pemegang
saham perusahaan untuk mewakili kepentingan perusahaan dan memastikan
16
bahwa manajemen perusahaan bertindak atas nama mereka. Tugas dari dewan
direksi yaitu memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan
tujuan perusahaan, menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan serta
mengatur pola pembagian tugas masing-masing direksi.
Berikut dewan direksi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu :
Direktur Utama : Tri Wahyudi Saleh
Direktur Operasi & Produksi : FiliusYuliandi
Direktur Keuangan & Umum : Saifullah Lasindrang
Struktur Organisasi yang berada di bawah Dewan Direksi meliputi:
17
2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang
18
b.Laboratorium Kalibrasi dan Pemeliharaan
Laboratorium Kalibrasi bertugas untuk melaksanakan proses pengecekan dan
kalibrasi kepada instrument-instrumen yang berada di tiap laboratorium di PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang secara berkala sehingga dapat diketahui instrument
tersebut masih layak untuk digunakan atau tidak instrument yang dikalibrasi
meliputi pH meter,
Conductometer, Neraca Analitik, Spektrofotometer, Wet Test Meter, dan
sebagainya. Sedangkan pemeliharaan bertugas untuk melakukan pemeliharaan
terhadap alat-alat serta transportasi dan gedung laboratorium.
c. Laboratorium Chemical Cleaning, Reagent Preparation and Benfield
Bertugas menyediakan bahan atau pereaksi yang diperlukan lab untuk kegiatan
analisis serta bertugas melakukan pembersihan dengan bahan kimia dan
melakukan analisa larutan Benfield yang berfungsi sebagai larutan penjerap gas
CO2 dalam proses pembuatan Amoniak.
2.Laboratorium Kimia Analis (LKA)
Laboratoroium Kimia Analis terdiri dari 4 seksi, yaitu: a. Laboratorium Pengujian
Produk (LPP) Analisis yang dilakukan di LPP meliputi analisis produk jadi yang
akan dipasarkan, yaitu produk ammonia cair dan urea butiran (Prill), Peralatan
yang digunakan antara lain oven, destilation, automatic titrator, separately funnel
Shaket, Spectrophotometer, sieve shaker, gas chromatograpgy, chromameter, karl
ficsher, nerasa analitik, dan peralatanperalatan lainnya.
b.Laboratorium Pengujian Umum (LPU)
Analisis yang dilakukan di LPU meliputi analisis mutu yang digunakan di pabrik,
bahan kimia penunjang, antara lain: grease, minyak pelumas mesin, resin, katalis,
dan karung plastic cengan menggunakan peralatan spektrofotometer, alat jartest,
autoklaf, colony counter, neraca pH meter, conductometer, turbidimeter,
viscometer, automatic titrator, dan lain-lainnya.
c.Laboratorium Pengujian Gas dan Lube Oil
Analisis yang dilakukan di laboratorium ini antara lain: analisis trace element
(logam), scale, gas alam, gas proses, dan lube oil. Peralatan yang digunakan antara
lain tanur, orsat analyzer, spektrofotometri serapan atom (SSA) dan gas
chromatography (GC).
19
3. Laboratorium Kontrol Produk (LKP)
Analisis yang dilakukan di setiap LKP (Pupuk Sriwidjaja IB, IIB, III, dan IV)
meliputi analisa rutin proses produksi serta hasil akhir dari proses di pabrik
amoniak, utilitas, dan urea selama 24 jam. Adapun Peralatan yang digunakan
antara lain: gas chromatography (GC), Spektrofotometer UV-VIS, pH meter,
conductometer, auto titrator, turbidimeter, karl fischer, dan alat-alat gelas.
4. Laboratorium NPK Fusion dan Laboratorium STG (Steam Turbine
Generator) & Boiler Batu Bara
Analisis yang dilakukan di laboratorium ini meliputi analisis dari produk pupuk
NPK PUS=RI yaitu kadar Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K), alat-alat yang
digunakan antara lain adalah Kjeldahl Master, Spektrofotometer UV-VIS, Karl
Fischer, Neraca Analitik serta Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Analisis yang dilakukan di laboratorium STG meliputi analisis rutin proses water
treatment dan analisis bahan baku batubara. Alat-alat yang digunakan antara lain
adalah pH meter, Spektrofotometer UV-Vis serta Kalorimeter.
20
lapisan anti karat di dalam vessel ( tempat terjadinya pemisahan gas karbon
dioksida) agar tidak terjadi korosi. .
1. Vanadium
2. Diethanolamine ( DEA)
Dea adalah salah satu bahan anorganik yang ditambahkan dalam larutan
benfield yang dapat mengikat CO2 dengan reaksi :
Pada penetapan DEA dapat dipakai metode cupri kompleks, gugus DEA dalam sampel
direaksikan dengan cupri carbonat dalam suasana basa dengan menggunakan larutan
KOH 10,5 N membentuk warna biru. Dalam keadaan normal didalam larutan benfield
kandungan 2%-4%. DEA berguna sebagai katalis pada larutan benfield.
3. Besi
21
menganggu. Besi membentuk warna merah dengan ortho phenonthroline.
Intensitas warna yang timbul sebanding dengan kandungan besi.
22
2.3.3.2 Alat dan Cara Kerja
1. ALAT
Susunan peralatan Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak
diperlihatkan pada Gambar 1 yang meliputi bagianbagian sebagai berikut: sumber
radiasi/cahaya (A), monokromator (B), sel absorpsi (C), detektor (D) dan pencatat
(E).
23
Monokromator dipergunakan untuk memisahkan radiasi ke dalam
komponenkomponen panjang gelombang dan dapat memisahkan bagian spektrum
yang diinginkan dari lainnya.
Sel absorpsi dipakai dari bahan silika, kuvet dan plastik banyak dipakai
untuk daerah Sinar Tampak. Kualitas data absorbans sangat tergantung pada cara
pemakaian dan pemeliharaan sel. Sidik jari, lemak atau pengendapan zat pengotor
pada dinding sel akan mengurangi transmisi. Jadi sel-sel itu harus bersih sekali
sebelum dipakai (GLASSTON 1960; PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST
1971).
24
yang transparan, maka intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal
dan kepekaan media larutan yang digunakan berdasarkan persamaan berikut [3,4]:
25
BAB III
METODOLOGI
3.1 Analisis Kadar Vanadium
3.1.1 Waktu dan Tempat
Kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus – 31 Agustus 2022
bertempat di Laboratorium Benfield Produk PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.
26
Tambahkan 5ml K2CO3 30% kemudian kocok
Tambahkan 10ml CH3COOh pa
Tambahkan 2,5 ml hydroxyl amine 2% kemudian
Dipanaskan sampai mendidih angkat dan dinginkann sampai
temperature kamar
Impitkan dengan demin water sampai tanda batas kocok agar
homogen
Di cek dengan spektrofotometer Uv-Vis pada Panjang gelombang
785 nm.
Perhitungan Vanadium :
27
BAB IV
Data Analisa :
4/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL 6,10 0,145
Vanadium
(V4) 202 E 5,68 0,128
5,92 0,068
1102 E
5,94 0,066
SL
28
8/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
5,70 0,206
Vanadium 202 E
Total (Vt)
5,96 0,193
1102 E
5,81 0,106
SL
Vanadium
(V4) 202 E 5,70 0,127
SL 5,83 0,039
11/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL 5,79 0,092
Vanadium
(V4) 202 E 5,73 0,130
0,36
1102 E 5,98
SL 5,81 0,28
29
Tabel 3. Data hasil Analisa tanggal 11 Agustus 2022
17/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL
Vanadium
(V4) 202 E 5,68 0,130
SL
22/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL 6,37 0,166
Vanadium
(V4) 202 E 6,41 0,447
30
SL
25/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL 6,02 0,217
Vanadium
(V4) 202 E 5,60 0,104
SL 6,02 0,040
29/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
SL 6,00 0,211
Vanadium
(V4) 202 E 5,65 0,134
31
0,046
1102 E 6,14
SL 6,00 0,042
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan berikut ini Larutan Benfield adalah larutan yang
digunakan sebagai penyerapan CO2 pada pabrik amoniak. CO2 harus diserap
dikarenakan akan mengganggu prosses sintesis amoniak yaitu dengan cara dapat
mengoksidasi katalis yang digunakan. Parameter analisis yang dilakukan pada
larutan benfield yaitu kadar DEA, Fe dan vanadium. Pada analisis ini dilakukan
menganalisis vanadium yang berfungsi sebagai zat yang digunakan untuk
pembentukan lapisan anti karat( korosi ) didalam vessel. Perlu dilakukan nya uji
vanadium ini karena untuk menjaga konsentrasi besi pada larutan benfield jika
besi tersebut di bawah ambang batas yang telah ditentukan maka tingkat korosi
pada alat alat tersebut relatif tinggi. Dilakukan analisis pada larutan benfield
bertujuan sebagai control proses. Sehingga dengan dilakukannya proses analisis
dapat diketahui bahwa sistem benfield dalam kondisi yang efektif atau tidak
menurut Batasan yang telah ditentukan oleh pabrik dikarenakan larutan benfield
yang telah digunakan untuk menyerap CO2 yang akan dipakai Kembali atau
diregenerasi.
Pada titik pengambilan sampel ini diambil dari pusri IVB . Titik
pengambilan sampel dilakukan di tiga tempat yaitu 202 E, 1102 E, san SL.
Dimana 202-E adalah Larutan Lean Benfield pada Menara stripper pada unit feed
treating, 1102-E adalah larutan Lean Benfield pada Menara stripper pada unit
purifikasi, sedangkan SL adalah larutan Semi Lean benfield pada pertengahan
Menara stripper pada unit purifikasi. Namun data yang dibutuhkan untuk
32
dibandingkan dengan standar adalah hasil dari sampel 202-E dan 1102-E saja,
sedangkan SL hanya dianalisis untuk pemantauan saja. Pada sampel 202-E dan
1102-E ini nilai absorbansi nya tidak stabil / belum mencapaian kesesuaian yang
diinginkan oleh pihak pabrik maka akan dilakukan nya pengecekan atau analisis
setiap 3 sampai 4 jam pada setiap harinya guna mencapai nilai yang dinginkan.
Untuk sampel SL itu merupakan turunan dari 1102-E yang mana ini hanya
sebagai data turunan saja.
33
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan pada sampel larutan
benfield maka dapat disumpulkan :
5.2 Saran
Saran yang di dapat disampaikan setelah pelaksanaan kerja praktek di PT.
PUSRI sebagai bahan masukan bagi institut tempat kerja praktek sendiri dan bagi
para pembaca adalah sebagai berikut
34
2. setiap selesai analsa, harus selalu membersihkan peralatan yang telah
digunakan dalam rangka perawatan terhadap peralatan yang ada di
laboratorium benfield maupun di laboratorium lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adikharisma, Revi. 2014. Analisis Kinerja Proses CO2 Removal Pada kolom
absorber di pabrik amnoiak unit 1 PT. Petrokimia Gresik. Surabaya :Teknik fisika
fakultas industri institut teknologi sepuluh nopember.
35
LAMPIRAN
36
Ditambahkan CH3COOH pa Vt dan V4 sebanyak 10ml
37
Di diamkan sampai larutan dingin dan hilang CO2 nya di lemari asam
Dimasukan kedalam labu ukur 50ml dan diimpitkan dengan demin water sampai
tanda batas dan homogenkan
38