Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ANALISIS KADAR VANDIUM DALAM LARUTAN BENFIELD


SEBAGAI ANTI KOROSI DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA

PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEBY PRATIWI

NIM : 1910802002

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

PALEMBANG

2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Magang Di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik yang disusun oleh :

Nama : Deby Pratiwi

NIM : 1910802002

Badge : 0476

Program Studi : Kimia

Fakultas : Sains dan Teknologi

Judul Laporan :

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing kerja praktik.

Mengetahui, Menyetujui,
AVP Pengelolaan Diklat Pembimbing Kerja Praktik

Ibnu Abdullah Ferly Andrian


Badge : 93.0588 Badge :
Palembang, 9 Agustus 2022

2
KATA PENGANTAR
Deangan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik
ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan kerja
praktik merupakan syarat untuk memenuhi mata kuliah pada semester 6 di
Jurusan Kimia UIN Raden Fatah Palembang.
Kerja praktik ini berlangsung selama 1 bulan, mulai tanggal 1 Agustus
sampai dengan 31 Aguatus 2022 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang
berlokasi di Jalan Mayor Zen, Kecamatan Kalidoni,Kota Palembang, Provinsi
Sumatera Selatan. Laporan kerja praktik ini berjudul “ ”
Keberhasilan laporan ini juga tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak yang pasti tidak luput dari ucapan terima kasih karena telah
membantu dalam penyelesaian laporan ini. Maka dari itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepada Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis bisa
mengikuti kerja praktik ini dari awal hingga akhir dengan mudah dan
lancer tanpa adanya kendala.
2. Bapak Tri Wahyudi Saleh selaku Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
3. Bapak Ferly Andrian selaku staf senior LCCRB sekaligus sebagai
Pembimbing selama proses kerja praktik di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
4. Bapak selaku dosen pembimbing kerja praktik.
5. Cici Rahayu dan Dea Febriana teman seperjuangan dalam
melaksanakan kerja praktik di Laboratorium Benfield.
6. Seluruh karyawan dan karyawati di Departemen Laboratorium PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang
Palembang, 9 Agustus 2022

3
Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2

KATA PENGANTAR.............................................................................................3

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6

BAB I.......................................................................................................................7

PENDAHULUAN...................................................................................................7

1.1 Latar Belakang....................................................................................................7


1.2 Tujuan......................................................................................................................9
BAB II....................................................................................................................10

MATERI LAPORAN............................................................................................10

2.1 UMUM....................................................................................................................10
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan............................................................................10
2.1.3 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan...............................................................14
2.1.4. Lokasi dan Tata Letak Pabrik..........................................................................15
2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................16
2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang...............................................................................................................18
2.2 URAIAN TUGAS KHUSUS.........................................................................................21
2.2.1 Laboratorium Benfield.....................................................................................21
2.2.2 Larutan Benfield..............................................................................................21
2.2.3 Prinsip Pemakaian Alat....................................................................................23
BAB III..................................................................................................................26

METODOLOGI.....................................................................................................26

3.1 Analisis Kadar Vanadium........................................................................................26


3.1.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................26
3.1.2 Tujuan Analisa.................................................................................................27

4
3.1.3 Prinsip Analisa.................................................................................................27
3.1.4 Alat dan Bahan................................................................................................27
3.1.5 Prosedur Kerja.................................................................................................27
BAB IV..................................................................................................................29

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................................................29

4.1 Hasil Pengamatan...................................................................................................29


4.1.1 Data.................................................................................................................29
4.2 Pembahasan...........................................................................................................33
BAB V....................................................................................................................35

KESIMPULAN......................................................................................................35

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................35
5.2 Saran......................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36

5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 2.1.2. Logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 2.1.3 Akhlak

Gambar 2.1.4. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT Pupuk Sriwidjaja


Palembang

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data hasil Analisa tanggal 4 Agustus 2022

Tabel 2. Data hasil Analisa tanggal 8Agustus 2022

Tabel 3. Data hasil Analisa tanggal 11 Agustus 2022

Tabel 4. Data hasil Analisa tanggal 17 Agustus 2022

Tabel 5. Data hasil Analisa tanggal 22 Agustus 2022

Tabel 6. Data hasil Analisa tanggal 25Agustus 2022

Tabel 7. Data hasil Analisa tanggal 29 Agustus 2022

6
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan, teknologi dan industri sekarang ini berkembang sangat
pesat. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal
semakin dituntut kemampuannya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas,
berwawasan dan terampil, serta sanggup dan tegar menghadapi berbagai
tantangan dalam kehidupan globalisasi.
Kerja praktik adalah salah satu mata kuliah yang wajib dalam kurikulum
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Raden
Fatah Palembang dengan bobot sebanyak 3 SKS. Kerja Praktik adalah
penempatan seseorang pada lingkungan pekerjaan yang sebenarnya mengingat
etika dalam pekerjaan, disiplin dan tanggung jawab yang merupakan suatu
kesempatan dalam menyalurkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek.
Percepatan pembangunan di sektor agro-industri telah membuka peluang besar
bagi industri pupuk di indonesia. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan
produsen pupuk urea pertama yang didirikan pada 24 Desember 1959. Sejarah
Panjang pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50
tahun telah membuktikan kemampuan dan komitmenta dalam melaksanakan tugas
penting yang diberikan oleh pemerintah. Pada tahun 2010, dilakukan
Pemisahan(spin-off) dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja
disingkat PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah
terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri (Persero) kepada PT Pusri
Palembang sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010
yang berlaku efektiff 1 Januari 2011 dan pada tahun 2012, Pusri melakukan revisi
terhadap Visi, Misi, Nilai dan Budaya Perusahaan. Proses revisi ini merupakan
penyesuaian atas perubahan posisi perusahaan sebagai anak perusahaan dari PT
Pupuk Indonesia (Persero) dan lingkup lingkungan bisnis perusahaan pasca spin-
off. Visinya yaitu “Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional”, dan
misinya “Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara

7
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan”, serta makna “PUSRI untuk
Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang Lebih Baik”.
Selain sebagai produsen pupuk nasional, PUSRI juga mengemban tugas
dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai pelaksanaan
Public Service Obligation ( PSO) untuk mendukung program pangan nasional
dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh indonesia.
Dalam kerja praktek ini, para penulis ditempatkan pada satu Unit Kerja
yaitu Departemen Laboratorium. Departemen Laboratorium Chemical cleaning
adalah Unit Kerja yang berada di bawah laboratorium penunjang sarana. Memiliki
tugas pokok sebagai penyedia jasa chemical cleaning, penyedia bahan pereaksi
(reagent). Selain itu, lab ini juga memiliki tanggung jawab untuk analisis Benfield
serta sebagai penunjang keabsahan data analisis yang menggunakan alat
spektrofotometer dalam melakukan analisisnya dengan melakukan pembuatan
kurva standar secara berkala.

Dari program kerja praktik ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan


kegiatan observasi secara langsung untuk memperoleh data dan informasi
sehingga dapat dilakukan pengkajian lebih dalam dan dapat memberikan
pembelajaran lebih jauh mengenai kegiatan-kegiatan di perusahaan dan dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan mahasiswa kedepannya untuk
menghadapi masa mendatang.

1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan kerja praktik di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
suatu pekerjaan.

8
2. Melatih sikap profesionalitas dan kompeten dalam bekerja serta
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan
dengan kondisi dunia kerja secara langsung.
3. Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat ke bidang industri/
kuliah melalui pengalaman kerja lapangan.
4. Meningkatkan pengetahuan dalam hal penggunaan instrument kimia
analisis yang lebih modern.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan tata cara sistem kerja di lapangan.

9
BAB II

MATERI LAPORAN
2.1 UMUM
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) merupakan
perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di
Indonesia. Secara legal, Pusri resmi didirikan berdasarkan akta
notaris Eliza Pondaag nomor 177 pada tanggal 24 Desember 1959 di
Palembang, Sumatera Selatan dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja
(Persero). Pendiriannya diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. PT. Pupuk
Indonesia (Persero) merupakan pemegang saham utama dan
pengendali Pusri dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.
Sementara entitas pemilik akhir dari PT. Pupuk Indonesia adalah
Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%)
saham PT Pupuk Indonesia (Persero).

Gambar 1. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Tahun 1959

PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959,


merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja
diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah
kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang

10
sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada Abad
Ke Tujuh Masehi.

Tahun 1961

Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah


berdirinya Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik
pupuk pertama kali yang dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun
1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang
sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per tahun.

Tahun 1964

Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh menekan tombol tanda


diresmikan penyelesaian Pabrik Pusri I didampingi Direktur Utama
Pusri Ir. Salmon Mustafa 4 Juli 1964.

Tahun 1972

Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama


Periode 1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan
Pusri IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton
per tahun. Pada tahun 2992 dilakikan proyek optimalisasi urea
pabrik Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar 552.000 ton per
tahin. Pabrik Pusri III dibangun pada tahun 1976 dengan kapasitas
terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Pabrik urea Pusri IV
dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasanf sebesar
570.000 ton per tahun.

Tahun 1979

Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh pemerintah untuk


melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada
petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO)
untuk mendukung program pangan nasional dengan

11
memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh wilayah Indonesia.

Tahun 1993

Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB


berkapasitas 570.000 ton per tahun, sebagai upaya peremajaan dan
peningkatan kapasitas produksi pabrik dan untuk menggantikan
pabrik Pusri I yang dihentikan operasinya karena usia dan tingkat
efisiensi yang menurun.

Tahun 1997

Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang


membawahi empat BUMN bergerak di bidang industri pupuk dan
petrokimia, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang
Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk Iskandar Muda serta
satu BUMN yang bergerak di bidang engineering, Procurement &
construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri. Pada tahun 1998,
anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN yakni PT Mega Eltra
yang bergerak dibidang perdagangan.

Tahun 2010
Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (Spin off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero)
kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan
kewajiban PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24
Desember 2010 yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011.

Tahun 2012
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan
meresmikan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai
nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT

12
Pusri (Persero). Hingga kini PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tetap
menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

2.1.2 Makna logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 2.1.2. Logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang dan mengangkat
kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang termasyhur di
seluruh penjuru dunia. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang pernah
membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik pupuk
dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah warisan yang sekaligus
menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan
wawasan nusantara.
No Gambar Keterangan
1. Lambang Pusri yang berbentuk
huruf "U" melambangkan singkatan
"Urea". Lambang ini telah terdaftar
di Ditjen Haki Dep. Kehakiman &
HAM No. 021391
2. Setangkai padi dengan jumlah
butiran 24 melambangkan tanggal
akte pendirian PT Pusri.

13
3. Butiran-butiran urea berwarna
putih sejumlah 12, melambangkan
bulan Desember pendirian PT Pusri.

4. Setangkai kapas yang mekar dari


kelopaknya. Butir kapas yang mekar
berjumlah 5 buah Kelopak yang
pecah berbentuk 9 retakan ini,
melambangkan angka 59 sebagai
tahun pendirian PT Pusri (1959).
5. Perahu Kajang, merupakan legenda
rakyat dan ciri khas kota Palembang
yang terletak di tepian Sungai Musi.
Perahu Kajang juga diangkat
sebagai merk dagang PT Pupuk
Sriwidjaja.
6. Kuncup teratai yang akan mekar,
merupakan imajinasi pencipta akan
prospek perusahaan dimasa datang.
7. Komposisi warna lambang kuning
dan biru benhur dengan dibatasi
garis-garis hitam tipis (untuk lebih
menjelaskan gambar) yang
melambangkan keagungan,
kebebasan cita-cita, serta kesuburan,
ketenangan, dan ketabahan dalam
mengejar dan mewujudkan cita-cita
itu.

2.1.3 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan


1. Visi PT. Pupuk Sriwidjaja

PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) memiliki visi yaitu “Menjadi Perusahaan


Agroindustri Unggul di Asia”.
2. Misi PT. Pupuk Sriwidjaja

PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) memiliki misi yaitu (1) Menyediakan


produk dan solusi agrobisnis yang terintegrasi; (2) Memberikan nilai tambah
kepada stakeholders secara berkelanjutan; (3) Mendukung pencapaian
kemandirian pangan dan kemakmuran negeri.

14
3. Tata Nilai Perusahaan

Gambar 2.1.3 Akhlak


PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai bagian dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) memiliki tata nilai perusahaan yang disingkat yaitu “AKHLAK”
yang memiliki arti sebagai berikut :
1. AMANAH, Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
2. KOMPETEN, Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas,
3. Harmonis, Saling peduli dan menghargai perbedaan.
4. LOYAL, Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.
5. ADAPTIF, Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan.
6. KOLABORATIF, Membangun kerja sama yang sinergis.

2.1.4. Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja terletak di tepian Sungai Musi, di wilayah
perkambungan Sei Selayur, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang. Lokasi ini
berada kira-kira 7 km dari pusat Kota Palembang. Pemilihan lokasi ini
berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh Gass Bell and Associates dari
Amerika Serikat yang memberikan rekomendasi untuk membangun pabrik pupuk
urea di Sumatera Selatan. Kelayakan tersebut ditunjang oleh beberapa faktor
geografis sebagai berikut:
1. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam yaitu Prabumulih dan Pendopo
yang terletak sekitar 100 – 150 km dari pabrik.
2. Dekat dengan sumber bahan baku air yaitu Sungai Musi. Air merupakan
salah satu kebutuhan utama sebagai bahan baku pembuatan steam,
pemenuhan kebutuhan proses produksi lainnya, sebagai air minum dan
tempat pembuangan limbah yang telah mengalami pengolahan. Selain itu,
Sungai Musi mempunyai peranan penting sebagai sarana transportasi

15
bahan baku maupun hasil produksi baik dalam bentuk pupuk curah (bulk)
maupun dalam bentuk pupuk kantong (in bag) dari/ke lokasi pabrik.
3. Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.
4. Dekat dengan Bukit Asam yang mengolah batubara sehingga dapat
dijadikan cadangan bahan baku yang sangat potensial jika persediaan gas
bumi sudah menipis. Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik
adalah 20,4732 hektar, ditambah untuk lokasi cadangan disiapkan tanah
seluas 41,7965 hektar sebagai persiapan apabila dikemudian hari
diperlukan perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan.

2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan


Bentuk badan usaha PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah perseroan
terbatas (PT) maka struktur Organisasi dipimpin oleh Direksi dan diawasi oleh
Dewan Komisaris. Struktur organisasi pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
terbagi dalam 3 (tiga) direksi yaitu, Direktur Utama, Direktur Operasi & Produksi
dan Direktur Keuangan & Umum.

1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah pejabat yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada direksi. Dewan komisaris dipercayakan untuk bertindak demi kepentingan
terbaik perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.
Berikut adalah dewan komisaris PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang :
Komisaris Utama : Imam ApriyantoPutro
Komisaris : Bambang Supriyambodo
Komisaris : Ali Jamil
Komisaris : PrahoroYulijantoNurtjahyo
Komisaris : Sally Salamah
Komisaris : Setya Utama
2. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah sekelompok individu yang dipilih oleh pemegang
saham perusahaan untuk mewakili kepentingan perusahaan dan memastikan

16
bahwa manajemen perusahaan bertindak atas nama mereka. Tugas dari dewan
direksi yaitu memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan
tujuan perusahaan, menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan serta
mengatur pola pembagian tugas masing-masing direksi.
Berikut dewan direksi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu :
Direktur Utama : Tri Wahyudi Saleh
Direktur Operasi & Produksi : FiliusYuliandi
Direktur Keuangan & Umum : Saifullah Lasindrang
Struktur Organisasi yang berada di bawah Dewan Direksi meliputi:

1. Senior Vice President (SVP) 4. Staf Senior


2. Vice President (VP) 5. Staf
3. Superintendent 6. Analis

Gambar 2.1.4. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

17
2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang

Gambar 2.1.6 Struktur Organisasi Departemen Laboratorium PT Pupuk


Sriwidjaja Palembang
Departemen Laboratorium merupakan salah satu departemen yang berada di
divisi teknologi PT Pupuk Sriwidjaja. Departemen Laboratorium PT Pupuk
Sriwidjaja dibagi menjadi 4 bagian, dimana tiap bagiannya memiliki
superintendent-nya masing-masing yaitu
- Laboratorium Penunjang Sarana (LPS)
- Laboratorium Kimia Analis (LKA)
- Laboratorium Kontrol Produksi (LKP)
- Laboratorium NPK dan STGBB
Tiap bagian laboratorium dibagi lagi menjadi beberapa seksi.
1. Laboratorium Penunjang Sarana
Laboratorium Penunjang Sarana dibagi menjadi beberapa laboratorium dan
mempunyai kegiatan sebagai berikut:
a.Laboratorium Inventory dan Sistem Mutu
Laboratorium Inventory dan system mutu berfungsi sebagai pengelola,
penyediaan barang keperluan perusahaan seperti peralatan gelas untuk analisis,
suku cadang instrument, dan sebagainya. Selain itu, bagian ini juga mengurus
administrasi system mutu Internasional ISO 17025:2005, ISO 14000, ISO 9001.

18
b.Laboratorium Kalibrasi dan Pemeliharaan
Laboratorium Kalibrasi bertugas untuk melaksanakan proses pengecekan dan
kalibrasi kepada instrument-instrumen yang berada di tiap laboratorium di PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang secara berkala sehingga dapat diketahui instrument
tersebut masih layak untuk digunakan atau tidak instrument yang dikalibrasi
meliputi pH meter,
Conductometer, Neraca Analitik, Spektrofotometer, Wet Test Meter, dan
sebagainya. Sedangkan pemeliharaan bertugas untuk melakukan pemeliharaan
terhadap alat-alat serta transportasi dan gedung laboratorium.
c. Laboratorium Chemical Cleaning, Reagent Preparation and Benfield
Bertugas menyediakan bahan atau pereaksi yang diperlukan lab untuk kegiatan
analisis serta bertugas melakukan pembersihan dengan bahan kimia dan
melakukan analisa larutan Benfield yang berfungsi sebagai larutan penjerap gas
CO2 dalam proses pembuatan Amoniak.
2.Laboratorium Kimia Analis (LKA)
Laboratoroium Kimia Analis terdiri dari 4 seksi, yaitu: a. Laboratorium Pengujian
Produk (LPP) Analisis yang dilakukan di LPP meliputi analisis produk jadi yang
akan dipasarkan, yaitu produk ammonia cair dan urea butiran (Prill), Peralatan
yang digunakan antara lain oven, destilation, automatic titrator, separately funnel
Shaket, Spectrophotometer, sieve shaker, gas chromatograpgy, chromameter, karl
ficsher, nerasa analitik, dan peralatanperalatan lainnya.
b.Laboratorium Pengujian Umum (LPU)
Analisis yang dilakukan di LPU meliputi analisis mutu yang digunakan di pabrik,
bahan kimia penunjang, antara lain: grease, minyak pelumas mesin, resin, katalis,
dan karung plastic cengan menggunakan peralatan spektrofotometer, alat jartest,
autoklaf, colony counter, neraca pH meter, conductometer, turbidimeter,
viscometer, automatic titrator, dan lain-lainnya.
c.Laboratorium Pengujian Gas dan Lube Oil
Analisis yang dilakukan di laboratorium ini antara lain: analisis trace element
(logam), scale, gas alam, gas proses, dan lube oil. Peralatan yang digunakan antara
lain tanur, orsat analyzer, spektrofotometri serapan atom (SSA) dan gas
chromatography (GC).

19
3. Laboratorium Kontrol Produk (LKP)
Analisis yang dilakukan di setiap LKP (Pupuk Sriwidjaja IB, IIB, III, dan IV)
meliputi analisa rutin proses produksi serta hasil akhir dari proses di pabrik
amoniak, utilitas, dan urea selama 24 jam. Adapun Peralatan yang digunakan
antara lain: gas chromatography (GC), Spektrofotometer UV-VIS, pH meter,
conductometer, auto titrator, turbidimeter, karl fischer, dan alat-alat gelas.
4. Laboratorium NPK Fusion dan Laboratorium STG (Steam Turbine
Generator) & Boiler Batu Bara
Analisis yang dilakukan di laboratorium ini meliputi analisis dari produk pupuk
NPK PUS=RI yaitu kadar Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K), alat-alat yang
digunakan antara lain adalah Kjeldahl Master, Spektrofotometer UV-VIS, Karl
Fischer, Neraca Analitik serta Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Analisis yang dilakukan di laboratorium STG meliputi analisis rutin proses water
treatment dan analisis bahan baku batubara. Alat-alat yang digunakan antara lain
adalah pH meter, Spektrofotometer UV-Vis serta Kalorimeter.

2.2 URAIAN TUGAS KHUSUS


2.2.1 Laboratorium Benfield
Laboratoium Benfield PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan bagian
dari laboratorium penunjang sarana yang berfungsi untuk menganalisis larutan
benfield dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis yang dilakukan di
laboratorium ini adalah Analisa larutan benfield.

2.2.2 Larutan Benfield


Larutan Benfield merupakan bentuk system berupa larutan yang
digunakan untuk menyerap dan memisahkan gas impurities seperti CO2. Larutan
benfield mengandung K2CO3 (30%), Dietanolamin/ DEA (2%), V2O5 (0,5-1%),
anti foaing agent ( 0,1%) dan sisa nya berupa air. Dimana setiap komponen
larutan benfield ini memiliki fungsi masing masing dalam penunjang penyerapan
karbon dioksida. Seperti kalium karbonat ( K2CO3) yang berfungsi sebagai
penyerapan CO2, DEA ( Diethanol Amine) berfungsi sebagai activator yang
bekerja seperti katalis yaitu mempercepat reaksi penyerapan CO2, dan Vanadium
Pentakoksida (V2O5) befungsi sebagai zat yang digunakan untuk pembentukan

20
lapisan anti karat di dalam vessel ( tempat terjadinya pemisahan gas karbon
dioksida) agar tidak terjadi korosi. .

Parameter Parameter dalam Analisa Benfield :

1. Vanadium

Vanadium merupakan bahan anorganik yang ditambahkan ke dalam


larutan penyerap CO2. KVO3 ( kalium methvanadat) berupa serbuk kuning
kehijauan dimana penambahannnya dalam larutan benfield dalam bentuk V2O5
sebanyak 0,5-1%. Vanadium berguna sebagai lapisan pelindung ( protektif)
dipermukaan logam sehingga terlindungi dari korosi. Metode yang digunakan
untuk penetapan ini adalah spektrofotometri.

2. Diethanolamine ( DEA)

Dea adalah salah satu bahan anorganik yang ditambahkan dalam larutan
benfield yang dapat mengikat CO2 dengan reaksi :

(HOCH2CH3)2NH + H2 + CO2 → (HOCH2CH3)2NH.H2CO3

Pada penetapan DEA dapat dipakai metode cupri kompleks, gugus DEA dalam sampel
direaksikan dengan cupri carbonat dalam suasana basa dengan menggunakan larutan
KOH 10,5 N membentuk warna biru. Dalam keadaan normal didalam larutan benfield
kandungan 2%-4%. DEA berguna sebagai katalis pada larutan benfield.

3. Besi

Penetapan ini erat hubungannya dengan Analisa vanadium , dimana Ketika


fliming V+5 pada dinding vessel mulai terkikis. Sedangkan V+4 yang siap
menggantikan sudah tidak terdapat lagi dalam larutan, maka disaat itu terjadi
pengikisan atau korosi oleh larutan. Sehingga kandungan besi (Fe) akan kian
meningkat jumblahnya.

Didalam penetapan ini, jika timbul warna biru ( sebelumnya penambahan


prtho phenonthroline) maka berarti didalam larutan tidak terdapat unsur yang

21
menganggu. Besi membentuk warna merah dengan ortho phenonthroline.
Intensitas warna yang timbul sebanding dengan kandungan besi.

2.2.3 Prinsip Pemakaian Alat


2.2.3.1 Spektrofotometer UV-Visible
Spektrofotometri sinar tampak ( Uv-vis) adalah pengukuran energi cahaya
oleh suatu system kimia pada Panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV)
mempunyai Panjang gelombang antara 200-400nm. Dan sinar tampak ( visible)
mempunyai Panjang gelombang 400-800 nm. Pengukuran spektrofotometri
menggunakan alat spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang
cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer uv-vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrum Uv-
vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Kosentrasi dari analit di
dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada Panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-beer.

Gambar 2.2.3.1 . Spektrofotometer Uv-Vis

22
2.3.3.2 Alat dan Cara Kerja

1. ALAT
Susunan peralatan Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak
diperlihatkan pada Gambar 1 yang meliputi bagianbagian sebagai berikut: sumber
radiasi/cahaya (A), monokromator (B), sel absorpsi (C), detektor (D) dan pencatat
(E).

Sumber cahaya dipergunakan untuk pengukuran absorpsi. Sumber cahaya


ini harus memancarkan sinar dengan kekuatan yang cukup untuk penentuan dan
pengukuran, juga harus memancarkan cahaya berkesinambungan yang berarti
harus mengandung semua panjang gelombang dari daerah yang dipakai. Kekuatan
sinar radiasi harus konstan selama waktu yang diperlukan. Sumber Cahaya
Tampak yang paling umum dipakai adalah lampu Wolfram. Sedangkan sumber
radiasi Ultra-violet biasa dipergunakan lampu Hidrogen atau Deuterium yang
terdiri dari tabung kaca dengan jendela dari kwartz yang mengandung Hidrogen
dengan tekanan tinggi. Oleh karena kaca menyerap radiasi Ultra-violet, maka
sistim optik Spektrofotometer Ultra-Violet dan sel harus dibuat dari bahan kwartz.

23
Monokromator dipergunakan untuk memisahkan radiasi ke dalam
komponenkomponen panjang gelombang dan dapat memisahkan bagian spektrum
yang diinginkan dari lainnya.

Sel absorpsi dipakai dari bahan silika, kuvet dan plastik banyak dipakai
untuk daerah Sinar Tampak. Kualitas data absorbans sangat tergantung pada cara
pemakaian dan pemeliharaan sel. Sidik jari, lemak atau pengendapan zat pengotor
pada dinding sel akan mengurangi transmisi. Jadi sel-sel itu harus bersih sekali
sebelum dipakai (GLASSTON 1960; PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST
1971).

Detektor dipergunakan untuk menghasilkan signal elektrik. Dimana signal


elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap. Signal elektrik ini kemudian
dialirkan ke alat pengukur (GLASSTON 1960; PECSOK et al. 1976; SKOOG &
WEST 1971). Rekorder dipergunakan untuk mencatat data hasil pengukuran dari
detektor, yang dinyatakan dengan angka.

2. PRINSIP KERJA ALAT


Seperti terlihat pada bagan alat susunan Spektrofometer Ultra-violet dan Sinar
Tampak, suatu sumber cahaya; dipancarkan melalui monokromator (B). Monokromator
menguraikan sinar yang masuk dari sumber cahaya tersebut menjadi pita-pita panjang
gelombang yang diinginkan untuk pengukuran suatu zat tertentu seperti yang tertera pada
Tabel 3, yang menunjukkan bahwa setiap gugus kromofor mempunyai panjang
gelombang maksimum yang berbeda. Dari monokromator tadi cahaya/energi radiasi
diteruskan dan diserap oleh suatu larutan yang akan diperiksa di dalam kuvet. Kemudian
jumlah cahaya yang diserap oleh larutan akan menghasilkan signal elektrik pada detektor,
yang mana signal elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap oleh larutan
tersebut. Besarnya signal elektrik yang dialirkan ke pencatat dapat dilihat sebagai angka.

Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak berdasarkan pada


hukum LAMBERT-BEER. Hukum tersebut menyatakan bahwa jumlah radiasi cahaya
Tampak, Ultra-violet dan cahaya-cahaya lain yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu
larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan. Adapun
yang melandasi pengukuran spektrofotometer ini dalam penggunaannya adalah hukum
Lambert-Beer yaitu bila suatu cahaya monokromatis dilewatkan melalui suatu media

24
yang transparan, maka intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal
dan kepekaan media larutan yang digunakan berdasarkan persamaan berikut [3,4]:

A = log I/Io atau A = a.b.c (l) .................................................................................... (1)


Dimana A = absorbansi
a = koefisien serapan molar
b = tebal media cuplikan yang dilewati sinar
c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan
Io = intensitas sinar mula-mula
I = intensitas sinar yang diteruskan
Y = ax ± b ................................................................................................................ (2)
Dimana Y = absorbansi
a = konstanta
x = konsentrasi
b = kemiringan/slope

25
BAB III

METODOLOGI
3.1 Analisis Kadar Vanadium
3.1.1 Waktu dan Tempat
Kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus – 31 Agustus 2022
bertempat di Laboratorium Benfield Produk PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

3.1.2 Tujuan Analisa


Untuk menentukan senyawa vanadium dalam larutan benfield dalam
memonitor dan menjaga efektivitas vanadium dalam melapisi permukaan vessel
sebagai anti korosi pada peralatan yang dialiri larutan benfield.

3.1.3 Prinsip Analisa


Ion vanadium dalam bentuk V4+ yang terdapat didalam benfield dengan
glacial acetic acid akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru.
Sedangkan untuk menentukan total vanadium V+5 yang terkandung akan direduksi
terlebih dahulu dengan pereaksi hydroxylamine baru kemudian ditentukan dengan
V+4. Senyawa biru yang terbentuk di ukur absorbennya dengan spektrofotometer.

3.1.4 Alat dan Bahan


1. Alat
- Neraca analitik - Beker glass 100ml
- Pipet gondok 5ml - Hot Plate
- Pipet serologi 10ml - Buret Schelbach 50ml
- Rubber bulb - Labu ukur 50ml
- Botol semprot
- Spektrofotometer
2. Bahan Pereaksi
- Larutan Benfield - Demin Water - Hydroxil A HCL 2%
- CH3COOH Pa - K2CO3 30%
3.1.5 Prosedur Kerja
1. Analisa Vanadium Total

 Pipet sampel benfield 5 ml, timbang ke dalam beker glass 100ml

26
 Tambahkan 5ml K2CO3 30% kemudian kocok
 Tambahkan 10ml CH3COOh pa
 Tambahkan 2,5 ml hydroxyl amine 2% kemudian
 Dipanaskan sampai mendidih angkat dan dinginkann sampai
temperature kamar
 Impitkan dengan demin water sampai tanda batas kocok agar
homogen
 Di cek dengan spektrofotometer Uv-Vis pada Panjang gelombang
785 nm.

2. Analisa V4 ( Vanadium Tetra Valance)

 Prosedur sama dengan Vt Tanpa Menambahkan Hydrocil amine


HCL 2%

Perhitungan Vanadium :

% Vanadium = Abs x factor kalibrasi


Berat sampel

% V2O5 = % Vanadium x 1,785


% Vt as KVO3 = % V2O5 x 1,5179

27
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Data
Analisa di laboratorium benfield dilakukan 2 kali dalam 1 minggu dengan
lokasi Feed Treatring ( 202E) Main Benfield ( 1102 E) dan Semi Lean (SL),
berikut data analisanya.

Data Analisa :
4/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 5,67 0,209


Total (Vt)

1102 E 6,10 0,168

SL 6,10 0,145

Vanadium
(V4) 202 E 5,68 0,128

5,92 0,068
1102 E
5,94 0,066
SL

Tabel 1. Data hasil Analisa tanggal 4 Agustus 2022

28
8/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi
5,70 0,206
Vanadium 202 E
Total (Vt)
5,96 0,193
1102 E
5,81 0,106
SL

Vanadium
(V4) 202 E 5,70 0,127

1102 E 5,96 0,048

SL 5,83 0,039

Tabel 2. Data hasil Analisa tanggal 8Agustus 2022

11/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 5,73 0,217


Total (Vt)

1102 E 5,98 0,117

SL 5,79 0,092

Vanadium
(V4) 202 E 5,73 0,130

0,36
1102 E 5,98

SL 5,81 0,28

29
Tabel 3. Data hasil Analisa tanggal 11 Agustus 2022

17/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 5,67 0,238


Total (Vt)

1102 E 5,62 0,120

SL

Vanadium
(V4) 202 E 5,68 0,130

1102 E 5,63 0,013

SL

Tabel 4. Data hasil Analisa tanggal 17 Agustus 2022

22/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 6,42 0,229


Total (Vt)

1102 E 6,43 0,235

SL 6,37 0,166

Vanadium
(V4) 202 E 6,41 0,447

1102 E 6,43 0,445

30
SL

Tabel 5. Data hasil Analisa tanggal 22 Agustus 2022

25/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 5,60 0,197


Total (Vt)

1102 E 6,16 0,255

SL 6,02 0,217

Vanadium
(V4) 202 E 5,60 0,104

1102 E 6,16 0,044

SL 6,02 0,040

Tabel 6. Data hasil Analisa tanggal 25Agustus 2022

29/8/2022
Parameter uji Lokasi Berat sampel Abs Faktor
sampel (Gram) Kalibrasi

Vanadium 202 E 5,65 0,203


Total (Vt)

1102 E 6,16 0,232

SL 6,00 0,211

Vanadium
(V4) 202 E 5,65 0,134

31
0,046
1102 E 6,14

SL 6,00 0,042

Tabel 7. Data hasil Analisa tanggal 29 Agustus 2022

4.2 Pembahasan
Pada pembahasan berikut ini Larutan Benfield adalah larutan yang
digunakan sebagai penyerapan CO2 pada pabrik amoniak. CO2 harus diserap
dikarenakan akan mengganggu prosses sintesis amoniak yaitu dengan cara dapat
mengoksidasi katalis yang digunakan. Parameter analisis yang dilakukan pada
larutan benfield yaitu kadar DEA, Fe dan vanadium. Pada analisis ini dilakukan
menganalisis vanadium yang berfungsi sebagai zat yang digunakan untuk
pembentukan lapisan anti karat( korosi ) didalam vessel. Perlu dilakukan nya uji
vanadium ini karena untuk menjaga konsentrasi besi pada larutan benfield jika
besi tersebut di bawah ambang batas yang telah ditentukan maka tingkat korosi
pada alat alat tersebut relatif tinggi. Dilakukan analisis pada larutan benfield
bertujuan sebagai control proses. Sehingga dengan dilakukannya proses analisis
dapat diketahui bahwa sistem benfield dalam kondisi yang efektif atau tidak
menurut Batasan yang telah ditentukan oleh pabrik dikarenakan larutan benfield
yang telah digunakan untuk menyerap CO2 yang akan dipakai Kembali atau
diregenerasi.

Pada titik pengambilan sampel ini diambil dari pusri IVB . Titik
pengambilan sampel dilakukan di tiga tempat yaitu 202 E, 1102 E, san SL.
Dimana 202-E adalah Larutan Lean Benfield pada Menara stripper pada unit feed
treating, 1102-E adalah larutan Lean Benfield pada Menara stripper pada unit
purifikasi, sedangkan SL adalah larutan Semi Lean benfield pada pertengahan
Menara stripper pada unit purifikasi. Namun data yang dibutuhkan untuk

32
dibandingkan dengan standar adalah hasil dari sampel 202-E dan 1102-E saja,
sedangkan SL hanya dianalisis untuk pemantauan saja. Pada sampel 202-E dan
1102-E ini nilai absorbansi nya tidak stabil / belum mencapaian kesesuaian yang
diinginkan oleh pihak pabrik maka akan dilakukan nya pengecekan atau analisis
setiap 3 sampai 4 jam pada setiap harinya guna mencapai nilai yang dinginkan.
Untuk sampel SL itu merupakan turunan dari 1102-E yang mana ini hanya
sebagai data turunan saja.

Pada analisis vanadium ini menggunakan instrument spektrofotometer Uv-


Vis yaitu pengukuran energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada Panjang
gelombang tertentu. Sinar ultraviolet mempunyai Panjang gelombang 200-400nm,
dan sinar tampak ( Visible) mempunyai panjang gelombang 400-800nm. Pada
analisis vanadium ini itu menggunakan Panjang gelombang 785nm. Yang mana
konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur
absorban pada Panjang gelombang tertentu menggunakan hukum lambert-beer.

33
BAB V

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan pada sampel larutan
benfield maka dapat disumpulkan :

1. Larutan benfield merupakan larutan yang berfungsi untuk menyerap gas


CO2, didalam larutan benfield terdapat DEA, Vanadium, dan Fe.

2. Vanadium sebagai pelapis anti korosi pada veseel peratalatan yang di


aliri larutan benfield

3. Parameter aalisa yang dilakukan di laboratorium benfield yaitu DEA,


Fe, dan Vanadium dan dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan
sangat baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

5.2 Saran
Saran yang di dapat disampaikan setelah pelaksanaan kerja praktek di PT.
PUSRI sebagai bahan masukan bagi institut tempat kerja praktek sendiri dan bagi
para pembaca adalah sebagai berikut

1. Diminta kerja sama yang solid dalam menyelesaikan masalah pekerjaan


dan mengurangi rasa keegoisan untuk menuju hasil yang memuaskan.

34
2. setiap selesai analsa, harus selalu membersihkan peralatan yang telah
digunakan dalam rangka perawatan terhadap peralatan yang ada di
laboratorium benfield maupun di laboratorium lainnya.

3. dalam segala kegiatan faktor keselamatan kerja harus sangat


diperhatikan agar tidaak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA
Adikharisma, Revi. 2014. Analisis Kinerja Proses CO2 Removal Pada kolom
absorber di pabrik amnoiak unit 1 PT. Petrokimia Gresik. Surabaya :Teknik fisika
fakultas industri institut teknologi sepuluh nopember.

Anonim 2017. Filosofil proses pabrik amonia. Dinas teknik produksi.


Palembang : PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Ferly. Staf senior Lccrb. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Fadjri, Laboratorium Benfield Palembang. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Hendra, Laboratorium Reagen Palembang. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

35
LAMPIRAN

Ditimbang Vt dan V4 sebanyak 5 ml menggunakan pipet gondok

Ditambahkan K2CO3 Vt dan V4 sebanyak 5ml

36
Ditambahkan CH3COOH pa Vt dan V4 sebanyak 10ml

Dipanasakan dengan hotplate sampai mendidih dan didiamkakn 3-4 menit

Ditambahkan Hydroxil amine pada Vt sebagai pereduksi

37
Di diamkan sampai larutan dingin dan hilang CO2 nya di lemari asam

Dimasukan kedalam labu ukur 50ml dan diimpitkan dengan demin water sampai
tanda batas dan homogenkan

Kemudian di cek menggunakan spektrofotometer Uv-Vis

38

Anda mungkin juga menyukai