DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
ARISKA (2021050102077)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjuang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.(Q.S. Ash-
Shaff: 4)
1
Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan:
“Allah mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala seseuatu”
(HR. Muslim)
2
produksi. Manusia tidak bisa hanya dilihat dari beberapa banyak ouput
yang dapat dihasilkan maupun sebagian besar aset perusahaan yang
dapat diperoleh kemudian dicampakkan apabila nilai manfaatnya
sudah habis. Hubungan pimpinan dengan bawahan harus dikelola dan
dijaga dengan baik, hubungan dapat berlangsung lama, tidak terikat
dengan perjanjian kerja semata. Manajemen islam tidak menganjarkan
perilaku diskriminasi atau perilaku membeda-bedakan
seorangberdasarkan ras, suku agama, maupun gender. Seperti yang
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Ketika berbisnis dengan seorang
yahudi. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa islam menjunjung
keanekragaman dan mengajarkan bahwa aktivitas bisnis maupun
manajemen dapat dilakukan oleh siapa saja.
3
juga tidak efisien. Sebagai contoh, misalnya kita adalah seorang pembisnis
telepon seluler. Kita mengetahui (mengansumsikan) bahwa di daerah A
masyarakatnya tidak begitu memerlukan telpon seluler. selain karena budaya
masyarakat cenderung menutup diri dari lingkungan luar, juga dikarenakan
prioritas kebutuhan hidup mereka adalh untuk kebutuhan seperti sandang, pangan
dan papan. Informasi yang lain bisa kita peroleh ternyata sinyal didaerah A
kurang bagus, sehingga kiranya kita menggunakan telpon seluler disana, maka
sinyal tidak akan tertangkap jelas. Dari contoh ini, kita akan mengerjakan
pekerjaan yang tidak efektif (tidak tepat) sekiranya kita memaksakan diri menjual
produk telfon seluluer ke mayarakat A.
Mengapa?
Karena kita sudah dapat prediksikan dari awal bahwa masyarakat tidak
begitu tertarik dan membutuhkan telopon seluler di samping prioritas kebutuhan
mereka yang berbeda. Kita semakin tidak efektif sekaligus tidak efisien kita
memaksakan diri utnuk menjual produk telepon seluler ke daerah A dengan alasan
sinyal yang lemah dapat diperkuat dengan mendirikan pemancar di daerah A.
sinyal yang lemah bukan merupakan alasan yang tepat menjaga masyarakat A
cenderung tidak menggunakan telepon seluler (paling tidak untuk jangka pendek).
Sehingga, jika pun didirikan pemancar disana, maka hanya akan memboroskan
biaya dari kegiatan bisnis yang kita lakukan. Biaya semakin besar (tidak efisien)
untuk keputusan bisnis yang (tidak efektif).
4
Suatu kelembagaan seperti institusi pemerintah atau perusahaan bahkan
rumah tangga sekalipun akan berjalan dengan baik jika dikelola dengan
baik (teratur, rapi, benar, tertib, dan sistematis). Sebaliknya apabila
suatu organisasi/lembaga/perusahaan yang tidak diorganisir dengan
baik/tidak dimanah dengan baik akan dapat dikalahkan oleh
kebatilan yang diorganisir dengan baik (ungkapan Ali bin Abi Thalib
r.a). Dominasi kemungkaran sering terjadi bukan karena kuatnya
kemungkaran itu, akan tetapi karena tidak rapinya kekuatan yang hak.
Banyak contoh yang bisa kita lihat dengan kebenaran ungkapan Ali
bin Abi Thalib r.a ini. Misalnya tentang eksploitasi pengelolaan sumber
daya alam (pertambangan). Kita punya Undang-Undang tentang
Pengelolaan Sumber Daya Alam, Undang-Undang tentang Lingkungan
Hidup, namun karena manusia-manusia yang berwenang memberi izin
pengelolaannya dan yang bekewajiban mengawasi pelaksanaannya
lebih mendahulukan keuntungan ekonomi sehingga ketentuan dalam
undang-undang tersebut tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Bekas
galian tambang tersebut dibiarkan menganga puluhan tahun, padahal
ada kewajiban mereklamasi (menutup kembali dengan tanah) supaya
bisa ditanami dengan tanaman-tanaman yang menghasilkan. Menurut
teorinya lubang-lubang bekas galian tambang itu direklamasi setahun
setelah itu kalau belum rata ditambah lagi sampai rata, kemudian
ditanami tanaman- tanaman yang hasilnya laku di pasar internasional
seperti karet, kopi, kemiri, dan lain-lain.Tujuh tahun setelah itu karet bisa
disadap, lima tahun setelah itu kopi sudah bisa dipanen, lima tahun
setelah itu kemiri sudah bisa dipanen. Dana reklamasinya juga tidak
jelas kemana mengalirnya. Ujungnya lingkungan hidup jadi rusak dan
negara dirugikan, karena dilubang-lubang bekas galian itu hanya
digenangi air, tidak bisa lagi mendatangkan hasil. Kalau saja perintah
undang-undang itu dimanaj dengan baik tentu tidak seperti sekarang ini.
Inilah juga yang menjadi bukti bagi UNDP mengatakan Indonesia itu
5
negara perusak lingkungan nomor wahid.
Contoh sederhana yang lebih kecil dari pengelolaan sumber daya alam
adalah rumah tangga kita masing-masing. Misalnya seorang PNS
golongannya III/a dengan satu istri dan 2 anak. Bila dia/istrinya tidak bisa
mengelola keuangan yang didapat dari gajinya dapat dipastikan uang gaji
tidak cukup untuk sebulan. Misalnya lebih sering makan di restoran, lebih
sering berbelanja di mall. Dapat dipastikan gajinya hanya cukup untuk 10
hari saja, terus yang 20 harinya dari mana
6
pula”. (Q.S. Az Zarrah: 7-8).
7
Perbuatan yang dilakukan dengan asal-asalan tidak
termasuk amal saleh. Sudah menjadi anggapan umum bila
suatu pekerjaan dilakukan dengan ikhlas maka itu berarti lillahi
ta’ala. Bukti kesungguhan itu adalah bila seseorang
melakukannya dengan ikhlas. Dengan demikian terbentuknya
amal saleh itu dapat digambar seperti berikut:
Gambar: 2. 1.
8
Muhammad SAW saat memperoleh kepercayaan khadijah untuk
membawa barangan dagangan dan menjaga dengan baik selama
dalam perjalanan.
9
Dalam bisnia moderen, istilah manajer dan manajemen seringkali
diucapkan. Tidak dapat kita bayangkan perusahaan-perusahaan
modern, tampa adanya manajer dan aktivitas manajemen. Apakah
yang kiranya dimaksud manajer (manager)?. Manajer dalam
penafsirannya paling fundamental, yaitu berarti seorang yang
menduduki posisi formal tertentu didalam sebuah organisasi formal,
yaang bertanggung jawab terhadap sedikitnya pekerjaan satu orang
(bawahannya) dan mempunyai wewenang atau otoritas formal atas
orang tersebut. Merupakaan kebiasaan pada perusahaan-perusahaan
tertentu,untuk menetapkan jumlah minumum orang-orang atau
bawahan, didalam suatu kelompok tertentu sebagai faktor yang
menentukan, atau sebagai salah satu faktor yang turut menentukan
dalam hal menerapkan nama jabatan (J Winardi, 2015)
Sistem manajemen yang baik itu antara lain dapat dilihat dari
bagaimana mengatur mekanisme dan hubungan kerja antara unit-unit
yang ada dalam organisasi itu berjalan secara teratur, dan terkordinir, ada
dalam kontrol (pengawasan) pimpinan, saling bersinergi membentuk
kekuatan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Mekanisme sistem itu
dapat dilihat dari:
10
a) Perencanaan (planning)
b) Pengorganisasian (organizing)
c) Penggerakan (actuating)
d) Pengawasan (controlling)
Gambar 2.1
11
3. Setelah semua aktivitas organisasi ini bergerak menuju tujuan
organisasi (kantor pemerintah itu tujuannya memberikan
pelayanan kepada masyarakat, sedangkan perusahaan tujuan
mendapatkan keuntungan), maka pemimpin mulai melaksanakan
pengawasan dengan menegaskan para pengawas, yang dalam
organisasi modern sekarang ini lebih akrab disebut dengan
monitoring dan evaluasi.
12
Bekerjanya sistem dalam organisasi juga dapat dilihat dari
fungsi unit-unit kerja yang ada dalam organisasi itu. Unit-unit
kerja yang ada dalam suatu organisasi biasanya dibuat sesuai
keperluan dan bidang pekerjaannya masing-masing. Sebagai contoh
misalnya unit kerja di suatu perusahaan (yang memproduksi suatu
barang). Fungsi unit kerja itu antara lain:
a) Bagian Keuangan
b) Bagian Perlengkapan
c) Bagian Produks
d) Bagian Pemasaran
e) Bagian Administrasi
Gambar: 2.2
13
Bagian Perlengkapan sampai jadwalnya untuk berbelanja
membeli bahan baku untuk diproduksi.
14
Sejarah pemerintahan Islam telah mencatat keberhasilan
pelaksanaan sistem manajemen khususnya manajemen
pemerintahan yang diterapkan, diantaranya pada zaman
khalifah Umar bin Abdul Aziz. Sistem yang berlaku pada
zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz ini dapat dijadikan
contoh sistem yang baik, seperti misalnya: (1) sistem
penggajian yang rapi sesuai dengan tingkatan wewenang dan
tanggung jawab. (2) Sistem pengawasan, sehingga di zaman
khalifah Umar bin Abdul Aziz ini sudah terwujud apa yang
disebut clean government. (3) Sistem yang berorentasi kepada
kepentingan masyarakat, bukan sistem yang hanya
menggemukkan pejabat-pejabatnya.
15
kerjakan” (QS. An-Nahl; 97)
16
DAFTAR PUSTAKA
17