Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEGIATAN EKONOMI : PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI


DALAM KONTEKS PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :
NAMA : NABILA ATIKA
KELAS : X MIPA 2
NISN : 0066116308

SMA NEGERI 4 MAROS


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang kegiatan ekonomi

”Produksi,Konsumsi,dan Distribusi” dalam konteks peran pelaku kegiatan ekonomi .

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun

pedoman bagi pembaca . harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang . Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini .


MAROS, September 2018

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….....1
Daftar Isi…………………………………………………………………………..2
BAB PENDAHULUAN.........................................................................................3
A.    Latar Belakang Masalah……………………………………………….3
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………..3
C.     Tujuan…………………………………………………………………3
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………….4
A.    Pengertian Produksi...............................................................................4
B.     Faktor-faktor Produksi…………….......................................................4
C.     Berbagai bidang produksi.........................................………...………..6
D.    Pengertian dan fungsi Distribusi……………………………………..7
E.     Saluran ddan Lembaga Distribusi……………………………………8
F.      Alat-Alat Distribusi…………………………………………………..9
G.    Pengertian Konsumsi………………………………………………...10
H.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Melakukan Konsumsi…..11
I.       Nilai Suatu barang……………………………………………………13
J.       Perekonomian Indonenesia dan Kebijakan Pemerintah dalam Pembinaan Usaha
Kecil……………………………………………...13
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................15
A.    Kesimpulan…………………………………..………………………15
B.     Saran………………………………………...………………………..15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………..……………………….16
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Membahas tentang Produksi, konsumsi, dan distribusi berarti membahas tentang kegiatan
yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dinamakan kegiatan
ekonomi. Bagaimanakah pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi? Untuk
mengetahui pola perilaku konsumen dan produsen kita perlu memerhatikan semua kegiatan
ekonomi masyarakat. Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian produksi, faktor-faktor produksi, berbagai bidang produksi ?
2.      Apa pengertian dan fungsi distribusi, saluran dan lembaga distribusi , alat-alat distribusi ?
3.      Apa pengertian konsumsi, Faktor-faktor, nilai suatu brang dan perekonomian di Indonesia ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui dan memahamai tentang produksi,distribusi,dn konsumsi
2.      Mengetahui faktor-faktor dan fungsinya
3.      Memahami bidang, lembaga, dan perekonomian di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Produksi
Produsi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya di
namakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah
yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut
produsen. Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat
dimafaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada
pemodal.

B.     Faktor-faktor produksi


Faktor produsi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang
dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja,
modal, sumber daya informasi, dan kewirausahaan.
1.Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor
produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta
kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu tenaga kerja dapat dikelompokkan
berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
2. Modal
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses
produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,berdasarkan pemilikan,
serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua yaitu
modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal
yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya tukang las, pengayuh becah, dan sopir.
Berdasarkan, bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal
konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin,
gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal
yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya modal
yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal
individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan dari bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oleh pemerinta dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Berdasarkan sifatnya, modal dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah jenis modal yang dapat digunakan secara brulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik. Sementara itu,modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu
kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
3. Kewirausahaan
Faktor kewir usahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produk.
4. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan
bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan,
dan data-data ekonomi lainnya.
C. Berbagai bidang produksi
a. Bidang ekstraktif
Bidang ekstraktif yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa
melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti : pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-lain.
Bidang produksi ekstraktif bisa dilakukan secara langsung, bahkan oleh masyarakat local karena
cara melakukan proses produksi ekstraktif sanagtat sederhan.
b. Bidang agraris
Bidang agrari, yaitu produksi yang mengelolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan
seperti : pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain. Sama hal nya dengan bidang ekstratif,
kegiatan produksi dibidang agraris juga dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sehingga
bisa mendapatkan hasil barang dan jasa yang cepat dan dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Bidang industri
Kegiatan produk dibidang industri mengandalkan hasil produksi agraris dan ektaktif, bidang
industi, yaitu produksi yang mengelolah :
1. Bahan mentah menjadi barang
2. Bahan menta menjadi barang setengah jadi
3. Bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi
4. Bahan setengah menjadi barang jadi
d. Bidang perdagangan
Bidang perdagangan , yaitu produsi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi
kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan . Seperti : tokoh, supermarket, kios,
dan lain-lain.
e. Bidang jasa
Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut
membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menhasilkan barang melainkan
hanya menghasilkan jasa. Contoh :perbankan, angkutan,dan lain-lain.
D.    Pengertian dan Fungsi Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen
dan para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam berbagai
aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Antara pihak produsen dan konsumen
terdapat perantara pemasaran .
Keputusan perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk yang
dibuatnya dapat dijangkau oleh konsumen. Perusahaan mengembangkan strategi untuk
memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada pelanggan berada pada tempat yang
tepat.
Untuk itu perlu halnya pemahaman tentang saluran distribusi yang tepat dalam sebuah usaha.
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan
agar produk sampai ketangan konsumen. Fungsi-fungsi distribusi antara lain :
1.      Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen
Pendistribusian memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari
produsen ke konsumen.

2.      Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi


Proses pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan
produksi. Kegiatan pendistribusi yang dilakukan oleh distributor memberikan produsen
kesempatan untuk mengembangkan kualitas produksinya.

3.      Menjaga stabilitas perusahaan


Selain membuat fokus produsen atau perusahaan. Aktivitas pendistribusian juga mampu
mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang. Sehingga perusahaan akan
lebih banyak yang menopang dan lebih stabil.

4.      Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap wilayah


Semakin banyak distirbutor dari berbagai daerah maka akan semakin banyak pula konsumen
yang memperoleh produk. Produk yang diperoleh juga dapat lebih mudah untuk tersebar di
berbagai wilayah.
5.      Peningkatan nilai barang dan jasa
Melalui kegiatan distibusi maka akan ada peningkatan nilai suatu produk. Sebagai contoh
yang dilakukan pada komoditas cabai. Cabai yang dijual oleh petani di Kulonprogo Yogyakarta
akan meningkat harganya saat dibawa pedagang ke Jakarta.
E.     Saluran dan Lembaga Distribusi
Pengertian saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen dalam rangka
mendistribusikan produk ke konsumen.Setelah suatu produk dihasilkan kemudian hal yang perlu
dipikirkan adalah bagaimana memilih saluran yang tepat supaya lebih efisien. Maka dari itu
strategi distibusi diperlukan untuk memilih saluran mana yang paling memberikan keuntungan
yang tinggi. Lembaga-lembaga distribusi antara lain :

1.  Pedagang
Pemain distributor yang membeli produk dari produsen atas kemauan sendiri. Produk tersebut
kemudian dijual kembali ke pedagang lain atau konsumen akhir. Terdapat dua macam pedagang
yaitu pedagang besar dan kecil. Pedagang besar biasa disebut pengepul. Pedagang kecil disebut
pengecer.
2.    Agen
Lembaga pemasaran yang diakui oleh produsen atau perusahaan untuk mendistribusikan produk
ke konsumen. Lembaga ini biasanya memiliki izin atas nama perusahaan produsen. Secara resmi
agen adalah lembaga distibutor resmi dari suatu perusahaan produsen.
3.    Makelar
Suatu lembaga pemasaran yang menjual produk menggunakan nama pihak lain.
4.     Eksportir
Orang, sekelompok orang atau lembaga yang membeli produk dari dalam negeri kemudian
melakukan penjualan ke luar negeri.
5.     Komisioner
Distributor yang bertugas seperti makelar namun melaksanakan transaksi jual beli menggunakan
nama sendiri. Dalam hal ini komisioner bertanggung jawab pula dalam aktivitasnya. Adapun
komisi merupakan imbalan dari hasil kinerja komisioner.
F.     Alat-alat Distribusi
Untuk mengirimkan barang Produsen ke tangan konsumen alat-alat yang digunakan
seperti misalnya alat pengaman celah, alat pengaman tabung pelindung, alat pengaman fuse cut
out . hal itu dikarenakan supaya melindungi sistem terhadap kondisi beban lebih , melindungi
sistem terhadap gangguan fisik dari luar terutama untuk saluran udara ,dll.

G.    Pengertian konsumsi


Istilah konsumsi berasal dari bahasa Latin, yaitu consumer yang artinya menghabiskan
atau menggerogoti. Kemudian, diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi consumption
yang berarti menghabiskan atau mengurangi. Dalam ilmu ekonomi, para ahli mendefinisikan
konsumsi dengan berbagai sudut pandang. Namun pada prinsipnya sama, konsumsi adalah
kegiatan yang ditujukan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa
yang dilakukan sekaligus atau bertahap untuk memenuhi kebutuhan.
Konsumsi merupakan kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi
kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa. Contoh kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan
menghabiskan makanan dan kegiatan menggunakan kendaraan. Barang dan jasa merupakan alat
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga setelah digunakan
barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Sebagai contoh : makanan, minuman, buah-buahan,
dan sebagainya.
2. Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan akhirnya akan rusak
atau habis kegunaannya. Misalnya meja-kursi, pakaian, sepatu, almari, radio, televise, hand
phone, dan sebagainya.

Ciri-ciri kegiatan konsumsi sebagai berikut :


a. Barang yang dikonsumsi adalah barang ekonomi
b. Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan.
c. Barang yang dipergunakan akan habbis atau berkurang
H.    Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi berbagai factor. Factor-
faktor tesebut secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu factor ekonomi dan nonekonomi.
a. Factor ekonomi
1) Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diterima seseorang akan mempengaruhi tingkat
konsumsi. Misalnya, konsumsi orang yang berpendapat tinggi akan berbeda dengan orang yang
berpendapatan rendah. Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap konsumsi. Artinya,
semakin besar pendapatan seseorang, semakin tinggi kecenderungan orang melakukan konsumsi.
Demikian sebaliknya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin kecil kecenderungan
orang melakukan konsumsi.
2) Perkiraan harga
Perkiraan terjadinya perubahan pada harga barang atau jasa turut mempengaruhi
konsumsi seseorang. Misalnya, ketika terjadi perkiraan, harga bahan bakar minyak (BBM) di
luar negeri lebih mahal daripada di dalam negeri. Masyarakat beramai-ramai membeli (BBM)
karena khawatir kehabisan persediaan dan harganya akan semakin mahal.
3) Iklan
Iklan di media cetak maupun elektronik turut mempengaruhi besar kecilnya konsumsi
seseorang. Iklan merupakan alat yang ampuh bagi produsen untuk mempengaruhi konsumen
agar menggunakan dam membeli barang atau jasa yang dihasilkan.
4) Harga barang yang bersangkutan
Ketika harga suatu barang mengalami kenaikkan, orang akan cenderung konsumsi
terhadap barang tersebut. Misalnya, harga daging sapi di pasar X mengalami kenaikkan harga,
akibatnya orang-orang akan mengurangi membeli daging sapi karena harganya yang semakin
mahal. Akibatnya, konsumsi terhadap daging sapi menurun.
5) Harga barang lain
Pada barang subtitusi (pengganti), konsumsi memiliki pengaruh negative. Misalnya
ketika harga daging sapi tinggi, orang akan mengurangi konsumsi terhadap daging sapi. Mereka
akan beralih pada barang pengganti daging sapi misalnya, daging ayam atau daging kambing.
Namun pada barang yang bersifatb melengkapi (komplementer), konsumsi memiliki pengaruh
yang positif. Misalnya jika konsumsi terhadap pembelian sepeda motor tinggi, menyebabkan
konsumsi terhadap bahan bakar (premium) juga tinggi.
b. Factor nonekonomi
1) Selera
Selera seseorang dalam melakukan konsumsi barang atau jasa berbeda-beda. Misalnya,
ada orang yang memiliki selera membeli mobil tipe mini bus. Alasannya, dapat menampung
lebih banyak anggota keluarga. Namun, ada pula yang memiliki selera membeli mobil tipe
sedang dengan alasan kemewahan.
2) Adat istiadat
Adat istiadat di suatu daerah dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi. Misalnya, di
masyarakat Bali memiliki kebiasaan pada acara-acara tenrtentu, konsumsi akan janur untuk
keperluan keagamaan akan meningkat.
3) Gaya hidup
Gaya hidup akan mempengaruhi konsumsi seseorang. Misalnya, model celana yang
digemari oleh remaja putra sekarang ini adalah celana yang ketat. Oleh karena itu, konsumsi
remaja putra untuk membeli celana dengan model ketat akan meningkat.
4) Jumlah keluarga
Jumlah keluarga akan mempengaruhi besar kecilnya konsumsi. Semakin banyak jumlah
anggota keluarga, semakin meningkat konsumsi terhadap suatu barang. Demikian sebaliknya,
jika jumlah anggota dalam suatu keluarga sedikit, konsumsinya pun akan relative lebih kecil.

I.       Nilai suatu barang


Nilai atau kegunaan adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan sebagai
alat pemuas kebutuhan. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai apabila barang tersebut
mempunyai kemampuan untuk dipakai atau dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain. Nilai
barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Nilai pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen.
Nilai pakai terbagi atas nilai pakai subjektif, yaitu nilai barang atau jasa yang ditinjau dari
penggunaan barang atau jasa dan nilai pakai objektif adalah nilai barang atau jasa yang ditinjau
dari barang atau jasa tersebut.
b. Nilai tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan benda lain. Nilai tukar
terbagi atas nilai tukar objektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan barangnya dan nilai tukar
subjektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarnya.
J.      Perekonoian Indonesia dan Kebijakan pemerintah dalam Pembinaan Usaha Kecil
Pemerintah daerah dapat memanfaatkan usaha kecil untuk pengentasan kemiskinan.
Untuk itu pemerintah daerah malalui kewenangan pembuatan peraturan bisa memberdayakan
usaha kecil. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan usaha kecil sebagai usaha yang
tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses pemberdayaan melibatkan
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah harus menciptakan iklim
yang usaha yang kondusif dan melakukan pembinaan dan pengembangan berupa bimbingan dan
bantuan lainnya.

Dalam hal ini pemerintah dapat mendorong agar dalam menilai usaha kecil bisa dilihat dari
kelayakan usaha dan bukan hanya atas dasar agunan. Pemerintah dapat mendorong agar usaha
kecil membangun kemitraan dengan usaha besar dalam semangat saling menguntungkan. Pemda
harus mampu membuat sosialisasi dan penyadaran kepada berbagai unsur yang terlibat dalam
dunia usaha di daerah mereka masing masing. Tentu pemerintah harus mempersiapkan forum
dialog antara pengusaha kecil dan pengusaha besar. Kualitas sumber daya manusia usaha kecil
rata rata rendah dan pemerintah dalam hal ini dapat melakukan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan para pengusaha usaha kecil . Dengan demikian, pendekatan pembangunan SDM
akan diprioritaskan dalam upaya memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan
khususnya dalam rangka pembinaan usaha kecil .
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Produksi, Konsumsi, dan Distribusi itu saling berhubungan satu sama lain yaitu
berkecimpung di bagian ekonomi baik makro maupun mikro ekonomi. Produksi adalah awal dari
melakukan kedua hal selanjutnya karena produksi artinya menghasilkan dan konsumsi yaitu
memakai, dan distribusi yaitu pemasaran.

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para membaca dapat memahami
inti dari pembahasan kegiatan ekonomi ini secara sederhana yang kemudian dapat diperdalam
lagi pemikiran pembaca masing-masing. Jika terdapat kekurangan, dengan senang hati penulis
akan menerima kritik dan saran yang membangun agar pada kesempatan selanjutnya penulis
dapat menuliskan makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sapriya . 2009 . Pendidikan IPS . PT Remaja rosdakarya


Hasnira . 2017 . Pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap pola konsumsi masyarakat .
Makassar : Universitas Islam Negeri Alaudin
www.journal.islamiconomic.or.id/index.php/ijei/article/view/24/25
http://repository.uin-suska.ac.id/6749/4/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai