Anda di halaman 1dari 2

Nama : Harry Suciadhi

NIM : 2202422

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Budaya yang sampai saat ini masih ada dan menjadi sebuah tradisi di tempat tinggal yang memiliki
pengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat

1. Budaya atau kebiasaan wanita hamil harus membawa gunting atau nyantolin gunting di
bajunya selama hamil yang dipercaya dapat menghindari dari gangguan mahluk halus,
namun secara logika ibu hamil membawa gunting sangat berbahaya bagi diri sendiri karena
mungkin dapat melukai diri sendiri.
2. Budaya atau kepercayaan wanita masa nifas hanya boleh makan-makanan yang direbus,
atau rebus2an seperti tempe dan tahu dilarang makan-makanan yang gurih, asin atau pedas,
namun pada kenyataanya seharusnya pada masa nifas asupan gizi dan nutrisi yang adekuat
sangat diperlukan guna proses pemulihan pasca melahirkan. Gizi dan nutrisi yang bagus juga
sangat diperlukan untuk memperlancar produksi ASI sehingga dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayinya.
3. Budaya atau kebiasaan memberikan makanan lunak pada bayi usia dibawah 6 bulan, misal
pisang atau bubur. Secara teori bayi usia dibawah 6 bulan cukup diberi ASI kemudian
setelah usia diatas 6 bulan baru bisa diberi makanan pendamping ASI (MPASI) seperti bubur
atau nasi tim. Sebenernya MPASI dini tidak berbahaya selama masih mengikuti anjuran dari
dokter anak, pada beberapa kondisi dokter anak menganjurkan memberikan MPASI dini dan
bisa sangat bermanfaat bagi anak ketika anak dinilai perlu asupan gizi tambahan selain ASI
atau saat ASI yang diproduksi ibu kurang memadai, namun ada juga resiko memberikan bayi
MPASI dini seperti bayi bisa tersedak karena bayi masih berada dalam tahap mengenali
proses memasukan makanan dan menenlannya, luka pada usus lendir dalam usus
bayidibawah usia 6 bulan masih belum berfungsi optimal, pemberian MPASI dini yang
kurang diperhatikan kandungan nutrisinya seperti tambahan pemanis buatan yang
berlebihan dapat meningkatkan resiko obesitas. Menurunya kekebalan tubuh ketika bayi
hanya mengkonsumsi ASI secara eksklusif ada kekebalan pasif yang melindungi bayi dari
serangan penyakit.saluran cerna bayi belum siap karena belum saatnya menerima dan
mengolah makanan padat dapat menyebabkan diare.
4. Budaya atau kebiasaan berobat atau menyembuhkan luka patah tulang, kesleo atau dislokasi
tulang dan persendian ke dukun tali, dimana tulang atau sendi yang mengalami gangguan
diikat dengan tali dengan harapan tujuan untuk diistirahatkan dan tidak digunakan
sementara waktu untuk aktivitas berat dan sipercaya dapat sembuh tanpa tindakan medis
dan pembedahan, namun sering terjadi pula tulang atau sendi yang mengalami gangguan
malah semakin parah, secara medis jika ada tulang atau sendi yang retak atau patah perlu
dilakukan tindakan medis seperti gips dan pemberian terapi obat serta fisioterapi hingga
tindakan pembedahan untuk menyambungkan tulang yang patah.
Kondisi status sosial ekonomi disekitar tempat tinggal yang dapat berpengaruh terhadap
perilaku kesehatan
1. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) erat kaitanya dengan status sosil ekonomi
masyarakat, semakin tinggi derajat atau status sosial ekonomi masyarakat perilaku
hidup bisa dikatakan mengikuti sehat pula, ini disebabkan karena dengan status
ekonomi yang kuat mampu dengan mudah membeli makan-makanan yang sehat, ketika
sakit mampu mendapatakan akses layanan kesehatan yang memadai mampu membeli
obat2an serta multivitamin yang dibutuhkan tubuh. Masyarakat dengan status sosial
yang baik akan selalu berusaha menjaga kesehatan dan penampilannya. Masyarakat
dengan status sosial ekonomi bawah mungkin akan sulit untuk memenuhi kebutuhan
makanan yang bergizi, kebutuhan pendidikan yang memadai, sehingga ketika sakit akan
sulit untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik, ketika sakit karena kurang
pengetahuannya akan lebih percaya ke hal2 yang dipandang lebih murah dan mudah
seperti mempercayai yang masih dianggap sebagai mitos kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai