Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zahnia Nurul Azmi

NIM : 2202416

Prodi :S1 Kesehatan masyarakat

TRADISI MEMBERSIHKAN VAGINA DENGAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH

Daun sirih cukup populer digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Daun ini
utamanya dimanfaatkan untuk penyegar mulut. Namun, tak sedikit pula yang menggunakan daun
sirih sebagai pembersih area kewanitaan. Sebagian orang percaya bahwa memanfaatkan daun sirih
untuk membersihkan area kewanitaan bisa memberikan banyak manfaat. Manfaat tersebut
dipercaya bisa dirasakan dengan membasuhkan air rebusan daun sirih yang telah didinginkan secara
langsung ke vagina. Hal ini diduga dapat membantu meredakan rasa gatal di area kewanitaan.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, manfaat daun sirih untuk kewanitaan sebenarnya masih
menjadi perdebatan di kalangan para ahli kesehatan. “Air daun sirih memang bisa sebagai antiseptik,
namun hanya boleh digunakan sesekali saja. Karena, terlalu sering mengaplikasikan air rebusan daun
sirih ke vagina malah bisa mengubah pH area kewanitaan Anda," ucap dr. Dyah Novita.

Namun, banyak masyarakat yang tidak tahu efek samping yang dapat disebabkan oleh
rebusan air sirih pada vagina. Karena kondisi tersebut, berikut ini beberapa efek samping daun sirih
untuk kewanitaan yang bisa saja terjadi:

1. Gatal di Area Kewanitaan

Air rebusan daun sirih yang di gunakan belum tentu higienis dan terbebas dari segala
mikroorganisme berbahaya. Oleh karena itu, bisa saja air rebusan tersebut malah membuat
organ kewanitaan terasa gatal yang jika terus-menerus digaruk dapat menimbulkan iritasi.

2. Meningkatkan Risiko Infeksi Bakteri dan Jamur

Terdapat banyak bakteri dan jamur yang sedari awal hidup di area kewanitaan guna
membantu menjaga kesehatan organ tersebut. Apabila terus-menerus membasuh vagina
dengan air rebusan daun sirih, kadar pH yang ada di area tersebut bisa berubah. Hal ini turut
mempengaruhi kondisi bakteri dan jamur, sehingga yang tadinya menjaga kesehatan malah
bisa menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat kadar pH vagina
yang terganggu, misalnya vaginosis bakterialis, dan infeksi jamur.

3. Alergi

Alergi juga termasuk efek samping air daun sirih untuk kewanitaan. Kondisi ini umumnya
terjadi pada orang-orang yang sedari awal memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bahan-
bahan yang terkandung di dalam air rebusan daun sirih.

Melihat kemungkinan efek samping air daun sirih untuk vagina, sebaiknya hindari penggunaan
bahan alami tersebut untuk membasuh organ kewanitaan Anda. Pada dasarnya, menurut dr. Dyah
Novita, cara terbaik untuk menjaga kebersihan area kewanitaan adalah dengan membasuhnya
menggunakan air bersih mengalir dari depan ke belakang. Tidak perlu ditambahkan bahan-bahan
khusus, karena organ kewanitaan Anda dapat secara otomatis membersihkan dirinya sendiri.

Tradisi ini juga sering di lakukan oleh ibu yang baru melahirkan (nifas). Hal ini tentunya
sangat berbahaya serta dapat menjadi masalah kematian ibu. Ibu nifas menggunakan rebusan daun
sirih untuk di gunakan untuk membasuh alat kelamin, ada yang meminum jamu tradisional untuk
menghilangkan bau pada cairan yang dikeluarkan alat kelamin. Cairan itu di sebut lochea masa nifas
normal jika berbau amis dan tidak perlu untuk menggunakan ramuan atau obat untuk membasuh
kemaluan. Bau yang di keluarkan bersamaan dengan cairan dari alat reproduksi ibu nifas akan
berangsur-angsur hilang dengan berakhirnya masa nifas, Adapun cara pencegahannya dengan
mengedukasi Ibu nifas untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara
membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap
kali mandi, BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam. masa nifas uterus akan berangsur-angsur
membaik kembali seperti keadaan sebelum hamil, Ibu nifas dianjurkan untuk makan seimbang.

Referensi

https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/perawatan-wanita/efek-samping-air-daun-sirih-untuk-
area-kewanitaan

https://akbid-dharmahusada-kediri.e-journal.id/JKDH/article/view/156

Anda mungkin juga menyukai