Anda di halaman 1dari 7

P a g e | 124

Jurnal Kesehatan Primer


Vol 3, No.2, November 2018, pp. 124-130
P-ISSN 2549-4880, E-ISSN 2614-1310
Journal DOI: https://doi.org/10.31965/jkp
Website: http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jkp

Criteria for Patients using Crystalloid and Colloid Fluids in Sectio Caesaria

Kriteria Pasien yang Menggunakan Cairan Kristaloid dan Koloid pada Sectio
Caesaria

Emanuel Ileatan Lewar, Dwi Arymbhi Sanjaya, I Gede Agus Shuarsedana Putra

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali

Email: arymbhi.stikesbali@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTARCT/ABSTRAK


Artikel Histori: Background: In Indonesia, the study about effectivity and side
effect of colloid and crystalloid fluid have been completed, but
Received date: June 25th, 2018
the sample on the study was varied. The aim of this research
Revised date: July 29th, 2018
was to describe the criteria of patient which used of crystalloid
Accepted date: August 20th, 2018
and colloid fluids on blood pressure in sectio caesarea by using
Keywords: spinal anesthesia techniques. Method: The research employed
Hypotension a descriptive quantitative method by using a questionnaire.
The basic features of crystalloid and colloid fluid selection
Sectio Caesarea were analyzed by multiple response tests. This research was
Crystalloid conducted in type A hospitals in the Denpasar area by
involving 30 anesthesiologist as a respondent. Result: The
Colloid
results indicated that 100% of respondents stated that they
Spinal Anesthesia used crystalloid for patient with allergic and they used coloid
for patient with high risk edema. The result has been reviewed
with The National Guideline of Medical Services for
Anesthesiology and Incentive Therapy have been followed in
determining the use of crystalloid and colloid fluids at section
Caesarea. However, the guideline did not explain the basis for
selecting crystalloid and colloid fluids to prevent maternal
hypotension in sectio caesarea by using spinal anesthesia
techniques, therefore the factors of effectiveness and risk of
side effects are the main consideration.
P a g e | 125

Kata Kunci: Latar Belakang: Penelitian mengenai efektivitas dan efek samping
cairan kristaloid dan koloid dalam mencegah hipotensi maternal
Hipotensi Maternal
telah banyak dilakukan di Indonesia, namun sampel penelitian
Sectio Caesarea yang digunakan bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Koloid kriteria pasien yang menggunakan cairan kristaloid dan koloid
untuk mengatasi hipotensi meternal pada pasien sectio caesarea
Kristaloid
yang menggunakan teknik anestesi spinal. Metode: Metode
Anestesi Spinal penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh dokter spesialis di rumah sakit tipe A di wilayah
Denpasar sejumlah 30 orang. Teknik sampling yang digunakan
adalah total sampling dengan melibatkan 30 dokter spesialis
anestesi sebagai responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan kristaloid diperuntukkan untuk pasien
dengan resiko alergi (100%), sedangkan penggunaan koloid
diberikan pada pasien yang memiliki resiko edema (90%). Hasil
penelitian tersebut telah dikaji kesesuiannya dengan mengikuti
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteraan Anestesiologi dan
Terapi Insentif. Namun dalam pedoman tersebut tidak dijelaskan
dasar pemelihan cairan kristaloid dan koloid untuk mencegah
hipotensi maternal pada sectio caesarea yang menggunakan
teknik anestesi spinal secara lebih terperinci, sehingga faktor
efektivitas dan risiko efek samping menjadi faktor pertimbangan
yang utama.

Copyright©2018 Jurnal Kesehatan Primer


All rights reserved
Corresponding Author:
Dwi Arymbhi Sanjaya
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali
Email: arymbhi.stikesbali@gmail.com
P a g e | 126

PENDAHULUAN Sebuah penelitian observasional analitik


Dalam pelaksanaan sectio caesarea mengkaji tentang efektivitas cairan kristaloid
memerlukan tindakan anestesi untuk dan koloid menyatakan bahwa cairan kristaloid
menghilangkan rasa sakit pada pasien yang secara signifikan lebih efektif dibandingkan
akan menjalani prosedur operasi. Teknik cairan koloid dalam mengurangi risiko hipotensi
anestesi dan obat-obatan yang digunakan pada sectio caesarea yang menggunakan
dalam sectio caesarea harus meminimalkan anestesi spinal, namun pemberian cairan
transfer obat anestesi ke janin melalui plasenta kristaloid harus tetap diperhatikan karena
dan tidak mempengaruhi kontraksi rahim. dapat menimbulkan edema yang berat serta
Dalam kondisi ibu dan janin yang normal, teknik dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit
spinal merupakan pilihan yang terbaik tubuh yang berakibat pada gangguan
(Apfelbaum et al., 2016; Javed, Hamid, Amin, & keseimbangan asam-basa (Azizah, Sikumbang,
Mahmood, 2011). & Asnawati, 2016; Novara, 2009).
Teknik anestesi spinal pada sectio Penelitian mengenai perbandingan
caesarea memiliki banyak keuntungan, antara efektivitas dan efek samping cairan kristaloid
lain mula kerja obat yang cepat, blokade dan koloid dalam mencegah hipotensi maternal
sensorik dan motorik yang lebih dalam, telah banyak dilakukan di Indonesia, namun
pengaruh terhadap bayi sangat minimal, dan belum pernah dilakukan kajian lebih mendalam
risiko toksisitas obat anetesi yang kecil. Namun, mengenai kriteria pasien yang menggunakan
teknik anestesi spinal memiliki kekurangan cairan kristaloid dan koloid dalam mencegah
yakni potensi hipotensi pada ibu bersalin yang hipotensi maternal pada sectio caesarea yang
dikenal dengan istilah hipotensi maternal menggunakan teknik anestesi spinal. Oleh
(Apfelbaum et al., 2016). karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
Hipotensi maternal beresiko penelitian guna kajian terhadap kriteria pasien
menyebabkan penurunan perfusi utero- yang menggunakan cairan kristaloid dan koloid
plasenta sehingga mengakibatkan terjadinya dalam mencegah hipotensi maternal pada
hipoksia, penurunan APGAR score, dan sectio caesarea yang menggunakan teknik
abnormalitas asam-basa pada bayi. Salah satu anestesi spinal. Penelitian ini dapat
metode untuk mencegah hipotensi maternal berkontribusi memberikan rekomendasi bagi
yaitu dengan pemberian cairan intravena baik rumah sakit dalam menyusun standar
cairan kristaloid maupun koloid dengan jumlah operasional prosedur (SOP) penggunaan cairan
tertentu (Fikran, Tavianto, & Maskoen, 2016). kristaloid dan koloid dalam sectio caesarea
Suatu systematic review tahun 2015 guna mencegah kejadian hipotensi maternal.
menyatakan bahwa cairan koloid secara
signifikan lebih efektif dibandingkan cairan METODE PENELITIAN
kristaloid dalam mengurangi risiko hipotensi Desain Penelitian
pada sectio caesarea yang menggunakan Penelitian ini merupakan deskriptif
anestesi spinal, namun cairan koloid memiliki kuantitatif dengan melakukan pengumpulan
efek samping alergi dan mempengaruhi data melalui kuisioner untuk mengkaji kriteria
hemostasis di dalam tubuh, serta harga cairan pasien yang menggunakan cairan kristaloid dan
koloid lebih mahal dibandingkan cairan koloid untuk mencegah hipotensi maternal
kristaloid (Melchor et al., 2015). pada sectio caesarea yang menggunakan teknik
P a g e | 127

anestesi spinal. Selanjutnya, data diinventarisasi Uji reliabilitas pada penelitian ini
dan diidentifikasi serta diolah dan dianalisis dilakukan untuk mengukur ketetapan atau
berdasarkan metode kuantitatif. Penelitian ini keajegan kuesioner sebagai instrumen
dilakukan pada Maret 2018-April 2018. pengumpul data yang digunakan sehingga hasil
kuesioner tersebut dapat dipercaya. Tabel 1
Populasi dan Sampel menggambarkan hasil uji reliabilitas kuesioner
Populasi dalam penelitian ialah 30 dokter dengan melihat nilai Cronbach-Alpha.
spesialis anestesiologi di rumah sakit tipe A di
Kota Denpasar. Teknik sampling yang digunakan Tabel 1 Uji Reabilitas Kuesioner
adalah total sampling. Sampel pada penelitian
ini adalah 30 dokter spesialis anestesi sebagai N Cronbach-
responden. Sampel pada penelitian ini Alpha
selanjutnya disebut sebagai responden. 10 0,829

Metode Pengumpulan Data Nilai Cronbach-Alpha yang diperoleh dari


Pengumpulan data dilakukan dengan hasil analisis dengan menggunakan SPSS adalah
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan 0,829 yang berarti bahwa kuesioner tersebut
terkait dengan kriteria pasien yang memiliki ketetapan sebagai alat pengumpul
menggunakan cairan kristaloid dan koloid untuk data sehingga hasil kuesioner tersebut dapat
mencegah hipotensi maternal pada sectio dipercaya.
caesarea yang menggunakan teknik anestesi
spinal di rumah sakit. Kuesioner yang Gambaran Kriteria Kriteria Pasien yang
digunakan pada penelitian ini akan diuji terlebih Menggunakan Cairan Kristaloid dan Koloid
dahulu ketepatannya sebagai alat ukur dengan Pada Sectio Caesarea yang Menggunakan
cara uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan Teknik Anestesi Spinal
dengan statistical product and service solution Tabel 2 menunjukkan data persentase
(SPSS). kriteria pasien yang dapat menggunakan cairan
kristaloid dan koloid untuk mencegah hipotensi
Analisa Data maternal pada sectio caesarea yang
Hasil kuesioner akan diinventarisasi dan menggunakan teknik anestesi spinal.
diidentifikasi dengan menggunakan skala
nominal untuk kriteria pasien yang Tabel 2. Gambaran Kriteria Pasien yang
menggunakan cairan kristaloid dan koloid untuk Menggunakan Cairan Kristaloid
mencegah hipotensi maternal pada sectio dan Koloid Pada Sectio Caesarea
caesarea yang menggunakan teknik anestesi yang Menggunakan Teknik
spinal. Semua data yang diperoleh dianalisis Anestesi Spinal (N = 30)
dengan uji deskriptif kunatitatif dan ditampilkan
dalam bentuk tabel. Semua uji tersebut Kriteria Pasien Kristaloid Koloid
menggunakan program SPSS. (Persen) (Persen)
Berusia 20-40 76,7 23,3
HASIL DAN PEMBAHASAN tahun, usia
Reliabilitas Kuesioner kehamilan aterm,
P a g e | 128

dan pasien berisiko memiliki


berstatus ASA I-II reaksi alergi
Berusia 20-40 83,3 16,7 Kondisi pasien yang 100
tahun, usia berisiko memiliki
kehamilan aterm, reaksi anafilaksis
dan pasien Kondisi 66,7 33,3
berstatus ASA I-II farmakoekonomi
dengan berat
badan < 75 Kg dan Berdasarkan hasil analisa data, dapat
Tinggi Badan < 165 dijelaskan gambaran kriteria pasien yang
cm menggunakan cairan kristaloid dan koloid pada
berusia 20-40 10 90 sectio caesarea yang menggunakan teknik
tahun, usia anestesi spinal. Kriteria pasien yang
kehamilan aterm, menggunakan cairan kristaloid yaitu pasien
dan pasien yang berusia 20-40 tahun, usia kehamilan
berstatus ASA I-II aterm, dan pasien berstatus ASA I-II dengan
dengan berat BMI (body mass index) normal, pasien yang
badan > 75 Kg dan berisiko memiliki reaksi alergi dan reaksi
Tinggi Badan > 165 anafilaksis. Kriteria pasein yang menggunakan
cm cairan koloid yaitu pasien yang berusia 20-40
Berusia lebih dari 66,7 33,3 tahun, usia kehamilan aterm, dan pasien
40 tahun, usia berstatus ASA I-II dengan BMI (body mass
kehamilan aterm, index) di atas normal dan pasien yang berisiko
dan pasien memiliki komplikasi edema.
berstatus ASA I-II Pada tahun 2016, sebuah penelitian
observasional analitik mengkaji tentang
efektivitas cairan kristaloid dan koloid yang
Berusia 40 tahun, 73,3 26,7 dilakukan pada salah satu rumah sakit di
usia kehamilan Indonesia menyatakan bahwa penggunaan
aterm, dan pasien cairan kristaloid pada pasien yang berusia 20-40
berstatus ASA I-II tahun, usia kehamilan aterm, dan pasien
dengan berat berstatus ASA I-II dengan BMI (body mass
badan < 75 Kg dan index) normal secara signifikan lebih efektif
Tinggi Badan < 165 dibandingkan cairan koloid dalam mengurangi
cm risiko hipotensi pada sectio caesarea yang
Kondisi tekanan 10 90 menggunakan anestesi spinal. Dalam penelitian
darah sistol <90 tersebut juga dijelaskan bahwa pemberian
mmHg cairan kristaloid harus tetap diperhatikan
Kondisi pasien yang 10 90 karena dapat menimbulkan edema yang berat
berisiko memiliki serta dapat mempengaruhi keseimbangan
komplikasi edema elektrolit tubuh yang berakibat pada gangguan
Kondisi pasien yang 100 0 keseimbangan asam-basa (Azizah et al., 2016;
P a g e | 129

Novara, 2009). Suatu systematic review Updated Report by the American Society
menyimpulkan bahwa cairan koloid secara of Anesthesiologists Task Force on
signifikan lebih efektif dibandingkan cairan Obstetric Anesthesia and the Society for
kristaloid dalam mengurangi risiko hipotensi Obstetric Anesthesia and Perinatology∗.
pada sectio caesarea yang menggunakan Anesthesiology, 124(2), 270-300.
anestesi spinal, namun cairan koloid memiliki
Azizah, R. N., Sikumbang, K. M., & Asnawati, A.
efek samping alergi dan mempengaruhi
(2016). Efek Pemberian Cairan Koloid dan
hemostasis di dalam tubuh, serta harga cairan
Kristaloid terhadap Tekanan Darah.
koloid lebih mahal dibandingkan cairan
Berkala Kedokteran, 12(1), 19-25.
kristaloid (Melchor et al., 2015). Penelitian yang
dilakukan oleh Sarkar dkk. (2014) menekankan Fikran, Z., Tavianto, D., & Maskoen, T. T. (2016).
bahwa hingga saat ini, cairan kristaloid masih Perbandingan Efek Pemberian Cairan
digunakan karena harga cairan kristaloid lebih Kristaloid Sebelum Tindakan Anestesi
murah dibandingkan cairan koloid. Dalam Spinal (Preload) dan Sesaat Setelah
modul penggunaan obat rasional, pemilihan Anestesi Spinal (Coload) terhadap
suatu sediaan obat yang akan digunakan oleh Kejadian Hipotensi Maternal pada Seksio
pasien harus mempertimbangkan risk and Sesarea. Jurnal Anestesi Perioperatif,
benefit yang disesuaikan dengan kondisi pasien 4(2), 124-130.
dan kemampuan ekonomi pasien (Kementerian Javed, S., Hamid, S., Amin, F., & Mahmood, K. T.
Kesehatan, 2011). (2011). SPINAL ANESTHESIA INDUCED
Penelitian ini merupakan penelitian COMPLICATIONS IN CAESAREAN
deskriptif awal guna menginventarisasi dan SECTION-A REVIEW. Journal of
mengidentifikasi suatu variabel tanpa membuat Pharmaceutical Sciences and Research,
perbandingan sehingga memiliki beberapa 3(10), 1530.
kelemahan. Kelamahan dari metode ini yaitu
Kementerian Kesehatan, R. (2011). Modul
tidak dapat melihat kekuatan hubungan yang
penggunaan obat rasional. Jakarta:
mempengaruhi suatu variabel (Nursalam,
Kementerian Kesehatan RI.
2013).
Melchor, J. R., Espinosa, Á., Hurtado, E. M.,
KESIMPULAN Francés, R. C., Pérez, R. N., Gurumeta, A.
Kriteria pasien yang menggunakan cairan A., & VECINO, J. C. (2015). Colloids versus
kristaloid dan koloid untuk mencegah hipotensi crystalloids in the prevention of
maternal pada sectio caesarea yang hypotension induced by spinal anesthesia
menggunakan teknik anestesi spinal dilakukan in elective cesarean section. A systematic
dengan mempertimbangkan kondisi pasien, review and meta-analysis. Minerva
efektivitas dan risiko efek samping obat. anestesiologica, 81(9), 1019-1030.
Novara, T. (2009). PERBANDINGAN ANTARA
DAFTAR PUSTAKA LAKTAT HIPERTONIK DAN NaCl 0, 9%
Apfelbaum, J. L., Hawkins, J. L., Agarkar, M., SEBAGAI CAIRAN PENGGANTI
Bucklin, B. A., Connis, R. T., Gambling, D. PERDARAHAN PADA BEDAH CAESAR:
R., . . . Tsen, L. C. (2016). Practice KAJIAN TERHADAP HEMODINAMIK, DAN
Guidelines for Obstetric Anesthesia: An
P a g e | 130

STRONG IONS DIFFERENCE. UNIVERSITAS


DIPONEGORO.
Nursalam, S. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pendekatan Praktis:
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai