Anda di halaman 1dari 5

17

BAHAN SERAHAN: 2.1

KEPRAMUKAAN SEBAGAI PENDIDIKAN


PROGRESIF SEPANJANG HAYAT

I.PENDAHULUAN

1. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan melalui


Kepramukaan yaitu proses pendidikan yang merupakan
suplemen dan komplemen pendidikan di lingkungan
sekolah dan pendidikan dilingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
yang sasaran akhirnya pembentukan watak.

2. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka diartikan secara luas


sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang
berkesinambungan bagi anggotanya baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran
menjadikan mereka manusia mandiri, peduli, bertanggung
jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma
masyarakat.

II. MATERI POKOK

1. Pendidikan Kepramukaan
a. Pendidikan Kepramukaan bagi Pramuka Siaga merupakan
proses kegiatan belajar sendiri yang progresif (maju dan
meningkat) untuk mengembangkan diri pribadi
seutuhnya, yaitu pengembangan spiritual, emosional,
social, entelektual dan fisik yang akan sangat bermanfaat
bagi diri mereka baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat.
Pendidikan Kepramukaan mengembangkan pengetahuan
yang telah dimiliki Pramuka Siaga sesuai minatnya dengan
menggunakan metode kepramukaan. Salah satu metode
18

kepramukaan adalah Tanda Kecakapan (SKU dan SKK).


Poin-poin di SKU dan SKK disusun secara meningkat dan
berkesinambungan sehingga Pramuka Siaga dalam proses
bergiat merasakan tidak monoton tapi maju dan
meningkat (progresif). Program kegiatan Pramuka Siaga
diperindukan harus disusun dengan mengacu SKU dan
SKK Pramuka Siaga.
b. Sasaran pembinaan dan pengembangan sumber daya
(potensi) Pramuka Siaga adalah menjadi warga negara
yang berkualitas dan dapat menjadi anak kebanggaan
orangtua/keluarganya serta dapat menjadi contoh teman
sebaya dilingkungannya.
Melalui Pendidikan Kepramukaan, Siaga menemukan dunia
pendidikan yang melengkapi pendidikan disekolah dan
dikeluarga. Dikelompoknya (Barung, Perindukan) mereka
saling bertukar pendapat, pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan secara terus menerus dan
berkesinambungan, mereka terlibat dalam proses
pendidikan. Proses yang terakhir inilah yang disebut
pendidikan sepanjang hayat.

2. Pertemuan
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan, Gerakan
Pramuka menggunakan “wadah” interaktif dan
komunikatif yang bersifat edukatif, disebut pertemuan.
Pertemuan merupakan alat yang sangat efektif bagi
Pramuka Siaga untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan teman sebaya. Melalui pertemuan proses
pendidikan yang progresif dan sepanjang hayat akan
dengan mudah diserap.
Pertemuam untuk Pramuka Siaga terdiri atas:
 Pertemuan rutin (mingguan, diikuti anggota di
Perindukan).
 Pertemuan Besar Siaga (diikuti oleh Pramuka Siaga dari
beberapa Perindukan).
19

Pembina hendaknya mengusahakan para Pramuka Siaga


memperoleh kesempatan untuk dapat mengikuti kedua
pertemuam tersebut agar melalui komunikasi dan interaksi
dengan teman sebaya pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan teknologi meningkat.
Keberhasilan kepramukaan ditentukan juga oleh efektif dan
efisiennya pertemuan interaktif dan komunikatif peserta
didik.

3. Kepramukaan merupakan suatu sistem pendidikan yang


unsur-unsurnya saling berperan aktif dan terkait satu
dengan yang lain.

Unsur-unsur tersebut terdiri atas :


a. Pramuka Siaga sebagai subyek pendidikan
b. Pembina Pramuka
c. Program kegiatan, yang menarik dan menyenangkan,
disusun oleh peserta didik dengan bimbingan dan
bantuan Pembina Pramuka
c. Prinsip Dasar Kepramukaan
d. Metode Kepramukaan

Dalam kegiatan Pendidikan Kepramukaan unsur-unsur


tersebut di atas, saling menunjang, saling mendukung dan
mengait sehingga akan terjadi suasana kegiatan yang
kreatif-rekreatif dan edukatif.

4. Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui kepramukaan


dengan harapan pada Pramuka Siaga akan timbul
kesadaran bahwa :
a. hasil proses pendidikan adalah adanya peningkatan diri
pribadi dalam pengembangan spiritual, emosional,
social, intelektual dan fisik
b. Proses pendidikan tidak sama dengan proses
pengajaran.
20

c. hakekatnya kepramukaan dilakukan oleh peserta didik


sendiri, karena peserta didik difungsikan oleh
pembinanya sebagai subyek pendidikan.
Khusus untuk siaga dengan pertimbangan bahwa usia
Siaga masih belum dapat diserahi tanggung jawab yang
penuh, maka dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatannya Siaga dibantu oleh pembinanya. Pembina
berfungsi sebagai motivator dan memberikan contoh.

III. PENUTUP
1. Pendidikan Kepramukaan adalah, suatu proses pendidikan
yang praktis, dinamis dan selalu bergerak maju.

2. Pendidikan Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam


bentuk kegiatan selalu berubah sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat,
memberikan darma dan bakti sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat.

3. Para anggota dewasa (Pembina Pramuka) tidak hanya


mendapat kesempatan untuk beribadah dalam membantu
kaum muda, tetapi juga menghadapi tantangan dalam
membina interaksi dan saling pengertian dengan kaum
muda.

IV. WAKTU
2 Jam Pelajaran

KEPUSTAKAAN/REFERENSI
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. "Scouting An Educational System", WOSM
3. "Scouting", HS. Mutahar, Mabinas 1993.
4. Terminology/Istilah-Istilah dalam Kepramukaan, Drs. H. Annas Effendi.
5. Pramuka Sebagai Pelopor/Penggerak Perubahan Dalam Masyarakat, Drs.
H. Endy R. Atmasulistya.
21

Anda mungkin juga menyukai