Pengertian Coaching
sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan
sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman
hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)
kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih
kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)
Saya mencoba mengajaknya berdiskusi secara empat mata dan mencoba menuntunnya sehingga dapat
membuatnya nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan tugas
yang belum dikerjakan. Dan dengan setia saya berusaha untuk mendengarkan keluh kesahnya.
Dalam diskusi singkat tersebut ternyata anak tersebut mengalami permasalahan terkait
waktu belajar dirumah dan tugas yang terlalu banyak. anak tersebut adalah anak yatim
yang ayahnya meninggal saat bekerja sebagai ABK dan kapalnya tenggelam. dan ibunya
sakit diabetes dan glukoma, ibunya bekerja dengan menjual sosis dan makanan ringan,
oleh karena itu sepulang dari sekolah anak itu membantu ibunya berdagang, karena
merasa kasihan kepada ibunya yang sakit, tetapi harus bekerja keras untuk mencukupi
kebutuhannya.
Karena kecapaian maka anak tersebut tidak sempat mengerjakan beberapa tugas yang telah diberikan
oleh beberapa guru mata pelajaran. Setelah diajak mengobrol dan diberikan pemahaman dan
membangkitkan kesadaran dari dalam dirinya dengan membuat jadwal bekarja dan belajar serta
memberinya semangat dengan melihat potensi atau kekuatan dalam dirinya.
Sedikit demi sedikit anak tersebut berubah dengan membuat jadwal untuk membantu orangtua dan
belajar. Walaupun tidak seutuhnya berubah karena butuh proses dan penyesuaian.
Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International
Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:
“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan
profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan
proses kreatif.”
Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:
4. Keterampilan manakah yang perlu Anda asah agar dapat menjalankan coaching dengan baik?
Keterampilan yang perlu saya asah adalah semua keterampilan yaitu keterampilan membangun dasar
proses coaching, keterampilan membangun hubungan baik, keterampilan berkomunikasi, dan
keterampilan memfasilitasi pembelajaran. Semua keterampilan tersebut perlu diasah agar kita dapat
melakukan proses coaching dengan benar sehingga dapat memperoleh hasil secara maksimal sesuai
dengan yang diharapkan. Yang terjadi selama ini ini adalah proses coaching yang dilakukan hanya
sekedar karena rasa empati dan kepedulian serta belum menyeluruh dalam artian belum menyetuh
semua siswa yang bermasalah. Untuk mencapai kesempurnaan terkait proses coaching kita perlu belajar
dan terus belajar secara mandiri dan berkolaborasi terutama ketika mengalami kendala.
5. Bagaimana cara burung hantu membantu sang kancil menyeberang sungai?
Mengajaknya berkomunikasi dengan mengajukan pertanyaan reflektif yang membangkitkan kesadaran
akan jati diri dan potensi apa yang dimilikinya. Langkah awal Dengan menanyakan permasalahan apa
yang sedang terjadi pada sang serigala untuk menemukan kata kunci atau akar permasalahnya. Terus
apa saja yang telah dilakukan atau usaha-usaha apa yang pernah dicoba untuk menyelesaikan masalah
(menyebrangi sungai).
Dari jawaban sang serigala, burung hantu mengajak serigala tersebut untuk merefleksi apakah-apakah
usaha-usahanya tersebut sudah sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Mengajak refleksi yang
dilakukan burung hantu terhadap serigala tersebut menyadarkan diri sang serigala untuk
memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya tidak perlu mencontoh dan mengikuti cara makhluk yang
lain.
6. Bagaimana cara burung hantu menanggapi pernyataan sang kancil tentang ketidak
mampuannya?
Meyakinkan dulu apakah benar sang serigala ingin melewati sungai yang kecil itu. Menanyakan usaha-
usaha apa saja yang telah dilakukan dan Menemukan pesan atau kata-kata kunci yang akan dijadikan
pertanyaan lanjutan untuk menggali informasi dan menyadarkan sang serigala terhadap usahanya yang
telah dilakukan dan apakah usahanya itu cocok dengan dirinya ataukah tidak.
Menyadarkan akan siapa dirinya dan kemampuan apa yang dimiliki serigala terakhir mencoba
kemampuan yang dimilki serigala untuk menyelesaikan masalahnya yaitu menyeberangi sungai.
7. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang diajukan oleh burung hantu untuk membantu sang
kancil?
Dengan mengajukan pertanyaan reflektif atau pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan kesadaran
terhadap terhadap sang serigala. pertanyaan yang muncul dari medengarkan curahan permasalahan
sang serigala. pertanyaan terbuka yang membantu sang serigala untuk memperhatikan siapa diriya., dan
pertanyaan yang menstimulus serigala untuk menemukan ide menyelesaikan masalahnya yaitu
menyebrangi sungai kecil tersebut. berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Burung Hantu kepada
Serigala:
Bagaimana aku bisa membantumu?
Pertanyaan penguatan apakah kamu ingin menyebrangi sungai yang kecil ini?
Usaha apa yang pernah kamu dilakukan?
Menggali terus usaha lain yang pernah dilakukan
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan apakah usaha yang telah dilakukan tersebut sudah
benar atau belum.
Dilanjutkan pertanyaan yang menyadarkan akan jati dirinya sebagai serigala
pertanyaan yang menyadarkan akan potensi apa yang dimiliki serigala untuk menyebrangi sungai.
pertanyaan yang mendorong serigala untuk mencoba menyebrangi sungai dengan potensi atau cara
yang sesuai dengan jati dirinya.
8. Jika Anda menjadi sang kancil, apa yang Anda rasakan ketika dibantu dengan cara demikian?
Sangat senang, bahagia dan berterima kasih karena bantuan yang diberikan tidak secara
langsung tetapi menjadikan saya sadar dan cerdas menghadapi masalah. Bantuan tersebut
membuat saya berpikir untuk menggali segala kemampuan yang dimiliki sendiri untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
9. Jika Anda adalah sang burung hantu dan kancil adalah murid Anda, apakah Anda cukup
sabar? Mengapa?
Ya saya cukup sabar, belajar sabar itu penting di video tersebut hanya dihadapkan dengan satu
permasalahan dan satu murid. Mengikuti alur pikir murid untuk menggali segala potensi yang dimiliki
murid sangat diperlukan oleh seorang guru. Jika satu murid menjadi sadar maka perubahan tidak
memerlukan lagi paksaan tetapi perubahan dilakukan secara sadar sebagai buah dari proses kesabaran
guru untuk menjadi coach.
10. Apa yang seorang konselor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam
mengemudi mobil?
Secara langsung mengajarkan cara-cara menyelesaikan masalah klien/konseli dalam hal mengemudi.
11. Apa yang seorang mentor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?
Berbagi pengalaman dan memberikan tips-tips kepada mentee serta bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan terkait mengemudi.
12. Apa yang seorang coach lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam
mengemudi mobil?
Mengarahkan coachee untuk menggali kemampuan apa saja yang dimiliki dan memaksimalkan
kemampuannya tersebut untuk menyelesaikan sendiri permasalahan yang dihadapinya dalam
mengemudi. Agar semakin memahami perbedaan antara mentoring, konseling, dan coaching,
mari kita pelajari pengertian mentoring dan konseling berikut ini:
Agar semakin memahami perbedaan antara mentoring, konseling, dan coaching, mari kita pelajari pengertian
mentoring dan konseling berikut ini: 1. Definisi mentoring Stone (2002) mendefinisikan mentoring sebagai suatu
proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan
pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya. Sedangkan
Zachary (2002) menjelaskan bahwa mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal, memfasilitasi
perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan. 2. Definisi
konseling Gibson dan Mitchell (2003) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor
dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Sementara itu, Rogers (1942) dalam Hendrarno, dkk (2003:24), menyatakan bahwa
konseling merupakan rangkaianrangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang
tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya. Jika Anda memperhatikan definisi-
definisi mengenai mentoring dan konseling, kemudian membandingkannya dengan coaching, maka Anda dapat
melihat perbedaan-perbedaan di antara ketiga metode pengembangan diri tersebut. Untuk lebih mudahnya,
mari kita lihat tabel perbedaan antara coaching, mentoring, dan konseling berikut ini: Table 1. Perbedaan antara
Coaching, Mentoring, dan Konseling No Aspek Coaching Mentoring Konseling 1. Tujuan menuntun coachee
untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang
dikehendaki membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya membantu
konseli memecahkan masalahnya 2. Hubungan membangun kemitraan yang setara dan coachee sendiri yang
mengambil keputusan. hubungan antara seseorang yang berpengalaman dan hubungan antara seorang ahli dan
seseorang yang Coach hanya mengarahkan saja, coachee lah yang membuat keputusan sendiri yang kurang
berpengalaman. Mentor langsung memberikan tips bagaimana menyelesaikan suatu masalah atau mencapai
sesuatu membutuhkan bantuannya. Konselor bisa saja langsung memberi solusi. Dari Tabel 1, kita dapat melihat
perbedaan-perbedaan antara coaching, mentoring dan konseling.