Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Program Kebutuhan Khusus

Pengertian Program Kekhususan


Program kebutuhan khusus merupakan suatu layanan intervensi dan/atau
pengembangan yang dilakukan sebagai bentuk kompensasi atau penguatan akibat kelainan
yang dialami anak berkebutuhan khusus dengan tujuan meminimalkan hambatan dan
meningkatan akses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang lebih
optimal. Program kebutuhan khusus bukan mata pelajaran, tetapi wajib diberikan sesuai
kebutuhan peserta didik.

Dalam Permendikbud 157 tahun 2014 pasal 10 disebutkan bahwa Program kebutuhan
khusus pada kurikulum pendidikan regular dan pada kurikulum pendidikan khusus
dikembangkan sebagai penguatan bagi peserta didik berkelainan atau berkebutuhan khusus
untuk meminimalkan hambatan dan meningkatkan capaian kompetensi secara optimal.

Tujuan Program Kebutuhan Khusus


Tujuan umum Program Kebutuhan Khusus adalah untuk meminimalkan hambatan dan
meningkatan akses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal. Tujuan
khusus dari Program Kebutuhan Khusus akan dijelaskan pada sub materi berikutnya.

Tujuan-tujuan khusus dari Program Kebutuhan Khusus


1. Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan Komunikasi.
Tujuannya antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan dan kesiapan bergerak dari satu posisi/tempat ke satu


posisi/tempat lain yang dikehendaki dengan baik, tepat, efektif, dan selamat
b. Melatih peserta didik tunanetra agar mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal
maupun tidak dikenal dengan efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan
orang lain

2. Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama.


Tujuan pengembangan kemampuan komunikasi Persepsi Bunyi, dan Irama yaitu agar peserta
didik tunarungu sebagai berikut:

a. dapat mempergunakan kemampuan dengar yang masih dimiliki serta perasaan vibrasi
yang dimiliki sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan dunia sekelilingnya.
b. memiliki dasar kemampuan ucapan yang benar
c. mampu membentuk bunyi bahasa (vocal dan konsonan) dengan benar, sehingga dapat
dimengerti orang lain.
d. memiliki keyakinan bahwa bunyi/suara yang diproduksi melalui alat biacaranya memiliki
makna.
e. memiliki keterampilan pengucapan fonem
f. memiliki keterampilan pengucapan kata
g. memiliki keterampilan pengucapan kalimat
h. memiliki keterampilan komunikasi timbal balik secara lisan
3. Pengembangan Diri

Tujuan pengembangan diri untuk melatihkan kemampuan merawat diri, mengurus diri,
menolong diri, komunikasi, adaptasi, lingkungan, penggunaan waktu luang, dan keterampilan
sederhana pada peserta didik tunagrahita.

4. Pengembangan Diri dan Gerak.


Tujuan dari Pengembangan Diri dan Gerak bagi peserta didik Tunagrahita adalah untuk:

1. Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan bergerak agar


dapat berfungsi secara optimal
2. Mengembangkan dan melatih peserta didik secara berkesinambungan agar mampu
mengatasi kebutuhan hidupnya
3. Membina peserta didik agar memahami dan menyadari hubungan antara guru/pelatih
dengan pribadinya agar terjalin kontak atau hubungan secara harmonis.
4. Mengembangkan gerak otot serasi, sehat, dan kuat sehingga mampu melakukan
gerakan sesuai dengan fungsinya
5. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu mengatasi kesulitan dalam
kehidupan sehari-hari

5. Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.


Tujuan dari Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku bagi peserta didik Autis
antara lain untuk:

1. Mengembangkan kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis melalui


pembiasaan dan latihan yang terus-menerus tentang pentingnya berkomunikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi peserta didik autis dengan lingkungan
sekitarnya.
3. Mengurangi kecenderungan munculnya tingkah laku antisosial
4. Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, mandiri, jujur, disiplin, bertanggung jawab
dan toleransi.

Anda mungkin juga menyukai