Anda di halaman 1dari 8
12 BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Saat kita bertanya pendapat seorang siswa tentang pembelajaran matematika, maka akan banyak terdengar keluhan bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik, babkan penuh misteri, sebingga berujung pada hasil belajar matematika Kurang memuaskan. Hal tersebut diantaranya disebabkan masihy kurangnya kreatifitas guru matematika sebagai pengajar dalam menyajikan media pembela jaran yang lebih menyenangkan dan dekat dengan dunia siswa. Sebagaimana Arsyad (2006:15) mengemukakan dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model/strategi dan media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran matematika di sekolah terdapat beberapa permasalahan. Terkait dengan karekteristik matematika, objeknya yang abstrak, Konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya yang banyak memanipulasi hentuk-bentuk membuat siswa seringkali mengalami kesulitan. Objek tersebut tidak semuanya bisa divisualisasikan dalam tiga dimensi yang bisa diindera dengan baik oleh siswa. Hal ini menuntut peraga atau media yang tepat, yang mampu membantu siswa memahami konsep yang diajarkan dan mampu mengatasi keberagaman kecepatan belajar dan gaya belajar siswa, serta mengatasi keterbatasan yang ada pada guru, Rumusan masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan media? 2. Apa saja jenis dan macam media ? 3. Bagaimanakah peran media dalam Pembelajaran matematika? 4. Apakah Tujuan, Fungsi, dan manfaat media pembelajaran? BAB IL PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Media Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada penerima. Ada dua pendapat mengenai media pendidikan yang dapat diutarakan disini : > Pertama, Santoso S$. Hamidjojo, adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu kegiatan belajar mengajar. v Kedua, menurut Briggs, media pendidikan adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan pengajaran, mencakup buku, film, video {ape sajian slide tape dan sebagainya, serta suara guru dan perilaku non verbs Dari kedua batasan media pendidikan tersebut diatas, kita dapat menyimputkan bahwa yang dimaksud media pendidikan adalah perangkat “software” dan “Hardware” yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu belajar. Yang dimaksud dengan “hardware” pada defi diatas adalah peralatan seperti : overhead projektor, radio, recorder, televisi, video tape, slide dan projektor film. Sedangkan yang dimaksud “software” adalah informasi dan cerita yang terdapat pada “hardware” diatas Media pembelajaran metematika yang lebih cenderung disebut alat peraga matematika dapat didefinisikan sebagai suatu alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi GBPP bidang studi matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan-kegiatan belajar mengajar. 2.2. Jenis dan macam media A. Manual Adapun karakteristik media manual yaitu : > penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual sf bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. > dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja. > mengandung pesan yang bersifat interpretative. Contob dari media manual diantaranya: > Model bangun (d-r) Model bangun dimensi ruang yang melalui visualisasi alat peraga berbasis TIK dengan menggunakan Softwere Power Point pada kelas ceksperimen dan OHP pada kelas kontrol we Alat ukur (meter) Dengan media ma ual seperti penggaris dan busur derajat, siswa belajar untuk menggunakan alat ukur tersebut misal dalam menghitung panjang dan besar sudut dalam koordinat polar. > Alat permainan Permainan ini merupakan teknik yang dapat memotivasi para siswa, Khususnya untuk materi yang berulang-ulang dan mebosankan. Permainan mungkin hanya melibatkan satu orang, atau sekelompok siswa. Permainan sering kali mensyarakan siswa untuk menggunakan keterampilan problem solving atau untuk mendemonstrasikan kemampuan Khusus dalam tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi > Skema konsep Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa yang alami (natural) adalah sesuai dengan cara kerja otk berupa pikiran. Yang. produknya berupa peta konsep. Dengan demikian belajar akan efektit dengan cara membuat peta konsep, sehingga setiap konsep utama yang dipelajari semuanya teridentifikasi tidak ada yang terlewat dan kaitan fungsionalnya jelas, kemudian dinarasikan dengan gaya bahasa masing-masing. Sehingga dalam media pembelajaran matematika diperlukan skema konsep untuk memudahkan siswa dalam belajar matematika > Peragaan rumus Alat peraga juga dapat dipakai untuk memeragakan rumus yang ada dalam materi matematika. Sehingga dapat memudahkan siswa dalam menghafal, memahami dan mengaplikasikan rumus tersebut > Gambar dan diagram Penyajian gambar dan diagram pada media pembelajaran diperlukan ketika sesuai dengan materi, Hal ini akan mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran matematika, misalkan diagram pada materi stati gambar pada materi bangun ruang. B. Elektronik Adapun karakteristik dari media elektronik (microsoft power point/macro media flash) diantarany; > Media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai Kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa dioluh sendiri sesuai kreatifitas penggunanya > Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa’unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang wama yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.. Contob dari Media Elektronik yaitu > OHP Media pembelajaran yang digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah melalui media OHP, Overhead Projector (OHP), yang diterjemahkan projektor lintas kepala adalah projektor yang dipergunakan untuk memprojeksikan objek diam yang tembus cahaya (transparan), Projeksi diterima oleh layar atau alternatifnya, sebagai misal dinding. Objek yang dimaksud adalah filem transparansi (misal: polifinil asetat) yang diberi tulisan atau gambar, sehingga bila diprojeksikan, pada layar akan tergambar bayangan tulisan atau gambar yang ada pada filem transparansi. Sesekali objek dapat berupa benda yang tidak tembus cahaya, akan (etapi mempunyai bentuk tertentu yang bila diprojeksikan akan dapat memvisualisasikan suatu gagasan, Penggunaaan media pembelajaran melalui visualisasi _alat peraga berbasis OHP dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. > Komputer Dengan perkembangannya yang semakin canggih, maka sampai saat ini banyak dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan, Salah satu manfaat komputer adalah dalam bidang pendidikan misalnya multimedia. Dimana dengan pemanfaatan multimedia, proses pembelajaran lebih bermakna, Karena mampu menampilkan teks, warna, suara, video, gerak, gambar seta n jampu menampitkan kepintaran yang dapat menyajikan proses interaktif ® Power point PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft. Dengan power point guru atau siswa dapat mempresentasikan materi matematika dengan tampilan yang lebih menarik, hal ini dapat membanta siswa dalam proses pembelajaran. > Internet Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah internet, selain untuk browshing dan chating, intemet juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien Aplikasi dalam intemet yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran salah satu contohnya adalah blog dan e-leaming. 2.3. Peran media dalam pembelajaran matematika Seperti yang telah disebutkan diatas media sangat berperan penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Matematika. ‘Terdapat beberapa alasan pentingnya media dalam pembelajaran matematika, yaitu : © Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sementara menurut Murwani (1999), untuk membelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep-konsep matematika Sifat materi matematika tidak mudah dipahami Materi dari matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri, Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut Hirarki matematika ketat dan kaku. Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah membutubkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyarainya, yang membutulkkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi. Jadi diperlukan media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku, Aplikasi matematika kurang nyata Dapat dirasakan oleh siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan siswa hanya menganggap bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-simbol, Oleh karena itu diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari konsep-konsep dalam matematika, Belajar matematika perlu focus Matematika memang tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga membuat siswa menjadi kesulitan dalam mempelajarimatematika Maka dari itu siswa harus fokus ketika guru sedang menerangkan materi matematil n metode ceramah dalam sedangkan kebanyakan guru menggun: pembelajarannya. Akibatnya siswa menjadi cepat lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh Karena itu guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat membantu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan, Citra pembelajaran matematika kurang baik Pandangan siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru Kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Maka dari itu alat peraga dapat ‘membantu guru untuk mengubah paradigma yang selama ini berkembang pada masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya. Kemampuan kognitif siswa masih konkret Pada dasamya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih dipertukan pengalaman melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1) Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyck konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip. 31 BAB II PENUTUP Kesimpulan Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide, sehingga gagasannya sampai pada penerima. media pembelajaran umumnya terbagi dua yaitu, manual dan elektronik. Media sangat berperan penting dalam proses pembelajaran_khususnya dalam pembelajaran Matematika. Terdapat beberapa alasan pentingnya media dalam pembelajaran matematika, itu: Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan, Sifat materi matematika tidak mudah dipahami, Hirarki matematika ketat dan kaku, Aplikasi matematika kurang nyata, Belajar matematika perlu fokus, Citra pembelajaran matematika kurang baik dan Kemampuan kognitif konkret Kita harus bersungguh-sungguh menciptakan pendidikan yang bermutu serta berkualita. Salah satu usaha yang dapat kita lakukan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas adalah dengan memanfaatkan media disetiap jenjang pendidikan,

Anda mungkin juga menyukai