Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ahmad Rif’an, S.Pd.

3.f. LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab


Akar penyebab masalah
. masalah masalah
1 Motivasi belajar siswa 1. Strategi/teknik/metode Berdasarkan diskusi dan
rendah pembelajaran guru analisis kelompok, bisa
ditentukan bahwa akar
penyebab masalah motivasi
1. Ketertarikan terhadap
belajar siswa rendah adalah
materi
kurangnya
2. Minat siswa strategi.teknik/metode
3. Strategi/teknik/metode pembelajaran guru.
pembelajaran guru Penerapan strategi/teknik/
4. Kurangnya perhatian metode pembelajaran guru
orang tua yang inovatif akan
mempengaruhi motivasi siswa,
5. Sarana dan prasarana
minat siswa, memudahkan
pembelajaran penguasaan materi bagi siswa
6. Suasana pembelajaran serta meningkatkan hubungan
7. Siswa sering jatuh sakit yang baik antara pendidik
8. Siswa tidak dengan peserta didik
mempunyai rasa Strategi/teknik/metode yang
baik dalam proses
percaya diri
pembelajaran dapat
9. Kurangnya penegakan
diwujudkan dengan
disiplin sekolah perencanaan
10. pengaruh sosial media pembelajaranyang tepat den
peleksanann pembelajaran
sesuai dengan perencanaan
yang ditetapkan. Oleh karena
itu, guru harus menyusun
strategi/teknik/metode yang
inovatif dan melaksakannya
dalam pembelajaran.

2 Kurangnya implementasi 1. Rendahnya kompetensi Berdasarkan hasil diskusi dan


rencana pembelajaran guru mengenai RPP analisis yang dilakukan bahwa
(penggunaan strategi, akar penyebab masalah guru
kurang mengimplementasikan
teknik atau metode yang
rencana pembelajaran adalah
digunakan
kompetensi guru yang kurang.
Guru kurang memahami
1. Guru yang kurang dengan benar apa
inovatif, kreatif dalam sesungguhnya hakikat Rencana
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran
2. Fasilitas sekolah kurang (RPP), bagaimana prinsip-
3. Guru merasa terbebani prinsip penyusunan RPP, serta
apa pentingnya RPP. Karena
4. Perubahan kurikulum
kurangnya kompetensi dalam
5. Alokasi waktu tidak
menyusun RPP, maka guru
cukup biasanya akan berpikir akan
6. Kompetensi guru mencari RPP yang sudah ada
kurang yang disusun oleh orang lain
7. Media dan sumber atau mengunduh yang ada di
belajar kurang internet. Padahal RPP yang
sudah jadi itu ada sebagian
8. Daya kemampuan siswa
komponen RPP yang tidak
berbeda dipahami dan belum tentu
sesuai dengan situasi dan
kondisi kompetensi guru itu
sendiri dan lingkungan
pembelajaran yang
dikelolanya.
Keberhasilan pembelajaran
antara lain sangat ditentukan
oleh peran guru dalam
menyusun perencanaan
pembelajaran. Salah satu
proses perencanaan
pembelajaran yang
berhubungan langsung
dengan proses pembelajaran
yang akan dijalankan guru
diwujudkan dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Namun,
kompetensi guru dalam
menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), yang merupakan
perencanaan operasional
pembelajaran, masih rendah.
Rendahnya kompetensi
tersebut diakibatkan oleh
rendahnya pemahaman guru
tentang pengembangan
komponen-komponnen RPP.
Sehingga untuk memenuhi
tuntutan profesi keguruannya,
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
bahwa RPP wajib dimiliki oleh
semua guru sebagai pedoman
dalam mengelola
pembelajaran, maka ada guru
yang mengambil jalan pintas
dengan menduplikasi dari
internet atau membeli RPP
yang telah jadi, untuk
kemudian diadopsi dan
diadaptasi pada pembelajaran
yang diasuhnya.
Kewajiban guru untuk
menyusun RPP mengisyaratkan
pentingnya kemampuan guru
dalam penyusunan RPP yang
benar, karena akan
berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembelajaran
yang benar dan tepat, dalam
rangka pencapaian tujuan
pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang telah
digariskan.
3 Siswa kesulitan dalam 1. Cara mengajar guru Berdasarkan hasil diskusi dan
menyampaikan pendapat 2. Siswa tidak menguasai hasil analisis kelompok dapat
ketika sedang diskusi topik diskusi ditentukan bahwa akar
penyebab masalah kesulitan
kelompok
siswa dalam menyampaikan
1. Faktor bawaan orang
pendapat ketika diakusi
tua kelompok adalah cara
2. Jenis kelamin mengajar guru. Cara mengajar
3. Siswa pemalu guru menjadi point penting
4. Kurang stimulasi dalam keberhasilan siswa
5. Penguasaan kosakata dalam memahami dan
mengaplikasikan pengetahuan
bahasa Indonesia
yang diterimanya. Ketika guru
kurang mengajar dengan masih
6. Cara mengajar guru menggunakan metode
7. Memikirkan akibat ceramah sebagai satu-satunya
8. Siswa tidak terbiasa metode yang diaplikasikan
berbicara di depan maka siswa akan kesulitan
dalam mengeksplorasi
umum
pembelajaran. Hal tersebut
9. Siswa tidak menguasai
akan berakibat kurangnya
topik diskusi kepercayaan diri pada siswa
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
dalam menyampaikan
pendapat. Siswa tidak diberi
ruang untuk mengeksplor
kemampuannya dalam
memahami pembelajaran. Akar
penyebab masalah tersebut
dapat teratasi dengan cara
guru merubah pola pikir yang
semula pembelajaran berpusat
pada guru dirubah menjadi
pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Pembelajaran yang
berpusat pada siswa akan
memberi ruang pada guru
untuk mengeksplor dirinya
dengan metode-metode yang
lebih variatif dan lebih inovatif
sehingga kepercayaan diri
siswa dapat terbangun dan
siswa akan lebih terarah dalam
menyampaikan pendapatnya
diforum diskusi kelompok.
Selain itu, faktor siswa yang
kurang menguasai materi juga
termasuk dalam akar
permasalahan yang penting
untuk diselesaikan. Siswa yang
kurang menguasai materi akan
berakibat siswa tersebut
menjadi pasif. Siswa bingung
apa yang ingin disampaikan
dalam diskusi kelompok
tersebut. Kurangnya
pengetahuan siswa disebabkan
oleh kurang literasi siswa dan
kurangnya minat baca siswa
sehingga siswa kesulitan dalam
berpendapat.
Hal tersebut dapat diatasi
dengan menumbuhkan minat
baca siswa dan guru menjadi
model dalam gerakan literasi
siswa.
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
4 Relasi/hubungan guru 1. Kurangnya komunikasi Berdasarkan hasil diskusi dan
dengan orang tua terkait guru dengan orang analisis kelompok, ditemukan
pembelajaran masih sangat tua siswadalam proses bahwa akar penyebab masalah
adalah kurangnya komunikasi
terbatas. pembelajaran
dan kerja sama antara guru
1. Latar belakang dan orangtua siswa terkait
proses pembelajaran.
pendidikan orangtua
2. Tingkat ekonomi orang
Kurangnya komunikasi dan
tua kerja sama antarguru dan
3. Jenis pekerjaan orang orangtua akan ikut
tua memengaruhi faktor penyebab
4. Waktu yang tersedia lainnya. Misalnya, pandangan
5. Jumlah anggota orang tua tentang guru yang
beranggapan bahwa guru
keluarga
sebagai pihak yang memiliki
6. Tidak ada buku kemampuan untuk
penghubung antara membentuk anak-anak
guru dan orangtua. mereka. Hal tersebut membuat
7. Kurangnya orang tua sering menyerahkan
pemanfaatan grup keberhasilan pendidikan anak
sepenuhnya kepada guru, serta
Whatsapp Wali kelas
membuat mereka tidak begitu
8. Orang tua jarang
mengurusi program yang
menghadiri undangan terjadi di sekolah, status
rapat sekolah ekonomi, status sosial serta
9. Orangtua datang tingkat pendidikan orang tua
hanya saat anaknya juga menjadi faktor penyebab
bermasalah lainnya.
10. Orangtua yang
anaknya tidak
Pembelajaran tidak hanya
bermasalah atau didapatkan dari madrasah
berprestasi tidak namun juga dari bimbingan
diundang ke sekolah. orang tua. Kerja sama harus
11. Kurangnya kerja sama dilakukan oleh kedua belah
antarguru dan orang pihak, yaitu guru dan orangtua.
Hal ini disebabkan karena
tua siswa dalam proses
komunikasi dua arah akan
pembelajaran. menghasilkan tujuan
12. Kurangnya komunikasi pembelajaran yang maksimal.
guru dengan orang tua Apa yang sudah diberikan guru
siswadalam proses di madrasah harus dilanjutkan
pembelajaran orangtua di rumah.
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
Dengan melakukan kerjasama
antar guru dan orangtua
tentunya dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dan akan
berdampak pada hasil
belajarnya.

Sebagai hasil jika tidak terjalin


komunikasi yang baik antara
guru dan orang tua yaitu
tujuan dalam proses
pembelajaran tidak akan
berhasil secara optimal, karena
kolaborasi guru dan orang tua
adalah hal terpenting dalam
lembaga pendidikan

Oleh karena itu, bentuk


komunikasi dan kerja sama
antarguru dan orang tua yang
dapat dilakukan dengan
memberikan pelayanan yang
terbaik kepada orangtua siswa,
menyamakan persepsi dan
nilai-nilai yang ditanamkan
madrasah dengan nilai-nilai
yang diajarkan orangtua
dengan melakukan komunikasi
di awal pertemuan dan
memberikan kesempatan
kepada orangtua siswa untuk
terlibat.

5 Guru belum maksimal Berdasarkan hasil diskusi dan


mengimplementasikan Guru masih memiliki daya analisis bahwa akar penyebab
model-model pembelajaran kreativitas yang rendah masalah guru belum
inovatif. dalam merancang menerapkan model
pembelajaran inovatif
pembelajaran yang inovatif
1. Keterbatasan sarana dan
adalah guru masih memiliki
prasarana
daya kreativitas yang rendah
2. Alokasi waktu
untuk merancang
3. Kompetensi guru kurang
pembelajaran dengan
4. Guru belum mahir
menggunakan model inovatif,
dalam pembuatan video
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
pembelajaran khususnya mengaitkan materi
5. Menganggap metode tertenntu dengan model-
ceramah lebih baik model pembajaran tersebut.
6. Pemahaman guru Sebagian guru masih kurang
mengenai model kreatif melihat hal-hal tersebut
pembelajaran inovatif sehingga beranggapan
yang masih rendah penerapan model-model
7. Guru sulit mengatur pembelajaran inovatif itu sulit.
waktu Hal ini perlu terus dilatih
8. Kurang ada kemauan kepada guru.
dalam meningkatkan
keprofesionalan guru Selanjutnya guru akan mulai
mempelajari model-model
pembelajaran inovatif sesuai
karakter materi dan mengikuti
seminar pelatihan terkait
model pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan
keprofesionalan sebgai guru.

Dengan inovasi
pembelajaran maka guru dapa
t menciptakan
suasana pembelajaran yang
kondusif, aktif, dan kreatif
sehhingga menumbuhkan
motivasi pada diri siswa untuk
ikut terlibat secara aktif di
dalam proses belajar yang
pada akhirnya dapat
meningkatkan
kualitas pembelajaran itu
sendiri.
6 Guru belum memahami Guru belum menerapkan Berdasarkan hasil diskusi dan
dengan baik materi terkait pembelajaran HOTS hasil analisis kelompok dapat
soal Higher Order Thinking secara maksimal dan ditentukan bahwa akar
penyebab masalah tentang
Skill ( HOTS) masih melaksanakan
guru yang belum memahami
pembelajaran berbasis
materi soal Higher Order
LOTS Thingking Skill (HOTS)
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
1. Soal-soal yang disebabkan guru belum
dibuat para guru menerapakan pembelajaran
belum maksimal HOTS secara maksimal dan
memenuhi standar masih melaksanakan
HOTS pembelajaran berbasis LOTS
2. keterbatasan waktu yang masih berpusat pada
untuk menyusun kemampuan mengingat,
soal HOTS Pertanyaan-pertanyaanya lebih
3. Pengetahuan guru mengarah pada definisi teori,
masih minim terkait dan bentuk soalnya juga
soal-soal yang disampaikan secara eksplisit
menganalisis, sehingga sangat mudah bagi
mencipta dan siswa mengetahui jawaban
mengevaluasi benar dan salah.
4. Soal berbasis HOTS Guru masih menganggap soal
dianggap lebih sulit HOTS lebih sulit, serta
5. Penyusunan soal keterbatasan waktu untuk
menyusun soal HOTS menjadi
copy paste
persoalan tersendiri.
6. Kurangnya pelatihan
Tingkatan soal HOTS lebih
tentang HOTS bagi tinggi daripada soal LOTS, soal
guru LOTS berpusat pada
7. Guru belum Pengetahuan, Pemahaman,
menerapkan dan Penerapan. Sedangkan
pembelajaran HOTS dalam HOTS mengarah
padaAnalisis, Sintesis, dan
secara maksimal dan
Evaluasi.
masih melaksanakan Oleh karena itu penerapan dan
pembelajaran berpikir tingkat tinggi HOTS
berbasis LOTS dapat menunjang kemampuan
setiap siswa mampu menjadi
solusi bagi satu sama lain dan
lingkungan sekitarnya. HOTS
berdampak pada sensitivitas
terhadap lingkungan sosial dan
memotivasinya untuk menjadi
pemecah masalah
Berdasarkan hasil diskusi dan
hasil analisis kelompok dapat
ditentukan bahwa akar
penyebab masalah tentang
guru yang kurang percaya diri
dalam mengintegerasiakan TIK
itu disebabkan Banyak guru
takut dan kurang percaya diri,
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
kemauan diri rendah dalam
menggunakan TIK, mereka
menjadi cemas ketika harus
menggunakan pengetahuan
TIK. Jika guru tidak memiliki
pemahaman yang baik tentang
manfaat potensial
menggunakan TIK dalam
mengajar, mereka mungkin
tidak memiliki motivasi untuk
mengintegrasikan TIK dengan
kegiatan pengajaran.
7 Guru belum maksimal Kurang percaya diri dalam Berdasarkan hasil diskusi dan
memanfaatkan mengintegrasikan TIK hasil analisis kelompok dapat
teknologi/TIK dalam ditentukan bahwa akar
penyebab masalah tentang
pembelajaran
guru yang kurang percaya diri
1. Guru Tidak adanya
dalam mengintegerasikan TIK
sarana TIK itu disebabkan banyak guru
2. Guru tidak memiliki takut dan kurang percaya diri,
pengetahuan tentang kemauan diri rendah dalam
TIK. menggunakan TIK, mereka
3. Kurang percaya diri menjadi cemas ketika harus
menggunakan pengetahuan
dalam mengintegrasikan
TIK. Jika guru tidak memiliki
TIK Sekolah tidak pemahaman yang baik tentang
mengharuskan guru manfaat potensial
menggunakan TIK dalam menggunakan TIK dalam
proses pembelajaran mengajar, mereka mungkin
4. Sebagian guru yang tidak memiliki motivasi untuk
mengintegrasikan TIK dengan
berumur tua yang tidak
kegiatan pengajaran.
mampu
mengoperasikan alat
seperti laptop dan LCD
proyektor
5. Jaringan internet
6. Guru belum mengetahui
belum maksimal
memanfaatkan
teknologi/TIK dalam
pembelajaran
7. teknologi yang mau
dimanfaatkan
No Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
Akar penyebab masalah
. masalah masalah
8. Adanya aturan yang
kontradiktif yang
diterapkan di sekolah.
9. Keterbatasan waktu yang
digunakan untuk
mempersiapkan media
TIK di dalam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai