Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, SOLVABILITAS,

AUDITOR SWITCHING, DAN OPINI AUDIT TERHADAP


AUDIT DELAY

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

VICKY ANGGEL PUTRA


2013310856

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, SOLVABILITAS,
AUDITOR SWITCHING, DAN OPINI AUDIT TERHADAP
AUDIT DELAY

Vicky Anggel Putra


STIE Perbanas Surabaya
Email: liqunevicky@gmail.com
Jl. Wonorejo Permai Utara III No. 16 Surabaya

ABSTRACT

This research aimed to examine the influence of the characteristics of the company, which consists
of company size, solvency, on audit delay in the property and real estate companies listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) by adding three variable that is thought to have an influence
onaudit delay, i.e. the size of Public Accountant Firms, auditor switching and audit opinion. The
entire property and real estate companies listed on IDX in 2011 to 2015 are population in this
study. Samples were taken by using purposive sampling technique. the final sample as many as 40
companies of property and real estate listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the year
2011-2015 Regression logistics analysis is used to test hypotheses to explain the relationship
between the variables in this research. The results of this study showed that variable company
size, size of public accounting firms, solvency, and audit opinion does not affected on audit delay.
While variable auditor switching has a significant influence on audit delay

Keywords : audit delay, company size, size of public accountant firms, solvency,
audtior switching, audit opinion

PENDAHULUAN akandikenakan denda sesuai dengan peraturan


perundang-undangan. Hal ini menunjukkan
Laporan keuangan sering dianggap sebagai bahwa penyampaian laporan keuangan yang
bahasa bisnis karena menghasilkan laporan tepat waktu penting untuk dilakukan.
peristiwa dari suatu entitas. Salah satu cara Tercatat sejak 2 Januari 2013 sampai 13
investor untuk memantau kinerja perusahaan sampai 13 Agustus 2013, Otoritas Jasa Keu-
yang go public melalui laporan keuangan yang angan (OJK) menangani 30 kasus yang men-
dipublikasikan. Surat Keputusan Ketua Badan impa perusahaan publik atau emiten di Bursa
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Efek Indonesia. Kasus keterlambatan pelaporan
Keuangan yang terbaru No. 431/BL/2012, keuangan dan publikasi laporan audit pada
menuliskan bahwa laporan keungan audit harus tahun 2012 terjadi sebanyak 74 kasus. Se-
dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar dangkan sepanjang tahun 2011 total kasus
Modal dan Lembaga Keuangan secara berkala terkait keterlambatan tercatat sebanyak 54 ka-
paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku sus.Pada penelitian sebelumnya faktor-faktor
berakhir. yang mempengaruhi audit delay sudah dil-
Pentingnya audit delay suatu laporan akukan, namun menunjukkan hasil yang ber-
keuangan menuntut auditor agar menyelesaikan beda dari setiap penelitian yang menunjukkan
pekerjaan lapangannya secara tepat waktu. adanya ketidakselarasan. Penelitian yang dil-
Bagi perusahaan yang terlambat mempub- akukan oleh Haryani (2014), Arizal dan Indah
likasikan laporan keuangan auditannya (2015), menyatakan bahwa ukuran perusahaan

1
berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan akanmenunda laporan keuangan yang berisi
penelitian yang dilakukan oleh Greta Juanita informasi buruk, sehingga akan mem-
(2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan perpanjang waktu publikasi laporan auditan
tidak berpengaruh terhadap audit delay. dan laporan keuangan
Penelitian yang di lakukan oleh Alifian dan Laporan auditor menjadi bagian penting
Indah (2014) menyatakan bahwa opini audit dari susunan laporan keuangan untuk dapat di
berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan pertanggung jawabkan kepada pemilik saham.
penelitian yang dilakukan oleh Juanita (2012) Menurut Angga dan Sukirman (2014)
menyatakan bahwa opini audit tidak ber- perusahaan yang cenderung mengalami
pengaruh terhadap audit delay. Dalam penili- kerugian akan meminta auditor memperlambat
tian terdahulu menunjukkan adanya research opini atas publikasi laporan auditan sehingga
gap yang membuat ketidakkonsistenan hasil memperpanjang audit delay, sedangkan
dari penelitian tentang faktor yang perusahaan yang mengalami laba cenderung
mempengaruhi audit delay. Hal ini menunjuk- akan meminta auditor untuk segera
kan adanya perbedaan hasil pada penelitian mempublikasikan laporan auditan sehingga
terdahulu sehingga menimbulkan adan- memperpendek audit delay.
yaresearch gap Penelitian ini menggunakan sampel
Ukuran perusahaan adalah besar kecil- perusahaan sektor property dan real estate
nya suatu perusahaan diukur dari besarnya total yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
aset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu 2011-2015 sebagai objek penelitian. Peneliti
perusahaan. Dalam Lampiran Keputusan Ketua memilih perusahaan sektor property dan real
BAPEPAM Nomor: Kep-11/PM/1997 tanggal estate karena perusahaan tersebut mempunyai
30 April 1997. Ukuran perusahaan kecil dapat tingkat kerumitan yang cenderung lebih besar
diukur dengan cara melihat total aset yang ku- dalam melakukan proses audit daripada
rang dari Rp 100.000.000.000 sedangkan syarat perusahaan-perusahaan lain. Selain itu peneliti
perusahaan besar adalah memiliki total aset memilih perusahaan property dan real estate
lebih dari Rp 100.000.000.000. Ukuran perus- karena semakin lajunya tingkat pertumbuhan
ahaan yang besar biasanya memiliki pengen- penduduk membuat kebutuhan memiliki
dalian internal yang baik sehingga dapat men- tempat tinggal pun meningkat. Hal ini
gurangi tingkat kesalahan dalam penyajian membuat laporan keuangan perusahaan
laporan keuangan property dan real estate menjadi perhatian
Menurut Alifian dan Indah (2014), investor.
Kantor Akuntan Publik yang profesionalbi- Penelitian ini bertujuan untuk
asanya manajemen auditnya akan rapi dan ter- memperoleh bukti secara empiris mengenai
struktur, terlebih dalam menghadapi masalah pengaruhukuran perusahaan, ukuran KAP,
yang ada dilapangan atau kesulitan dalam solvabilitas, auditor switching dan opini audit
mengaudit perusahaan akan lebih cepat dalam terhadap audit delay pada perusahaan property
penyelesaian masalah. Hal ini menjadikan wak- dan real estate di Bursa Efek Indonesia 2011-
tu audit yang ditempuh akan semakin cepat. 2015
Penyelesaian waktu audit yang cepat adalah
salah satu cara Kantor Akuntan Publik mem- KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS
pertahankan kualitas mereka.
Tingkat solvabiltas atau leverage adalah Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
kemampuan suatu perusahaan untuk membayar Harahap (2011: 608) menyebutkan bahwa
semua hutang baik jangka pendek maupun kepatuhan merupakan salah satu faktor yang
jangka panjang. Tingginya debt to assets berperan dalam penciptaan nilai perusahaan.
mencerminkan resiko keuangan perusahaan. Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu
Menurut Haryani (2014), perusahaan yang sosial khususnya di bidang psikologis dan so-
mengalami kesulitan keuangan cenderung siologi yang lebih menekankan pada pent-

2
ingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi delay yang menyebabkan laporan keuangan
perilaku kepatuhan seorang individu. Terdapat tersebut tertunda.
dua perspektif dasar dalam literatur sosiologi Menurut Subekti dan Widiyanti (2004)
mengenai kepatuhan pada hukum, yaitu in- audit delay dapat sangat merugikan investor
strumental dan normatif. Perspektif normatif karena dapat meningkatkan asimetri informasi
berhubungan dengan apa yang orang anggap dan menimbulkan rumor dari para pelaku pasar
sebagai moral dan berlawanan dengan kepent- modal yang membuat kondisi di pasar modal
ingan pribadi mereka. menjadi tidak pasti. Audit delay yang me-
Komitmen normatif melalui moralitas nyebabkan lamanya publikasi laporan keu-
personal (normative commitment through angan dapat sangat merugikan investor karena
morality) berarti mematuhi hukum karena dapat meningkatkan asimetri informasi dan
hukum tersebut dianggap sebagai keharusan, menimbulkan rumor dari para pelaku pasar
sedangkan komitmen normatif melalui yang membuat pasar menjadi ragu dalam
legitimasi (normative commitment through mengambil keputusan
legitimacy)berarti mematuhi peraturan karena
otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak Ukuran Perusahaan
untuk mendikte perilaku. tuntutan akan Ukuran perusahaan merupakan suatu skala
kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam yang dapat diklasifikasikan besar kecil perus-
penyampaian pelaporan keuangan perusahaan ahaan dengan berbagai cara antara lain dinya-
publik di Indonesia telah diatur dalam Surat takan dalam total aset, nilai pasar saham dan
Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep- lain-lain (Arizal dan Indah, 2015). Dalam
36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian Keputusan Ketua BAPEPAM No: Kep.
laporan keuangan berkala. Peraturan tersebut 11/PM/1997 menjelaskan perusahaan kecil dan
sesuai dengan teori kepatuhan (compliance menengah berdasarkan aset adalah badan
theory) yang dikemukakan oleh Tyler (Dalam hukum yang memiliki total aset tidak lebih dari
Saleh, 2004). Rp 100.000.000.000, sedangkan perusahaan
Sehubungan dengan ketepatan waktu besar adalah badan hukum yang total asetnya
pelaporan keuangan oleh perusahaan- diatas Rp 100.000.000. Perusahaan besar
perusahaan yang listed di Bursa Efek Indone- diduga akan menyelesaikan proses auditnya
sia, maka kepatuhan emiten dalam melaporkan lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil.
pelaporan keuangan merupakan suatu hal yang Pada penelitian yang dilakukan oleh
mutlak dalam memenuhi kepatuhan terhadap Arizal dan Indah (2015) membuktikan bahwa
prinsip pengungkapan informasi yang tepat ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit
waktu delay. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu manajemen perusahaan yang berskala
Audit Delay besar cenderung diberikan insentif untuk
Audit delay adalah jarak waktu antara akhir mengurangi audit delay dikarenakan
periode akuntansi dengan tanggal perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor
diterbitkannya laporan audit (Alif dan Indah, secara ketat oleh investor, pengawas
2015). Sesuai laporan Keputusan Ketua permodalan dari pemerintah. Ukuran
BAPEPAM pada 1 Agustus 2012, Nomor perusahaan dalam penelitian ini diukur
Keputusan 431/BL/2012 yaitu emiten atau berdasarkan total aset yang dimiliki oleh setiap
perusahaan publik yang pernyataan perusahaan sampel dan digunakan sebagai
pendaftarannya telah menjadi efektif wajib tolok ukur skala perusahaan
menyampaikan laporan tahuan kepada H1 :Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap
BAPEPAM dan LK paling lama 4 bulan audit delay
setelah tahun buku berakhir, sehingga dapat
dikatakan jika perusahaan melaporkan laporan Ukuran KAP
keuangannya melebihi batas maka terjadi audit Menurut Riyatno (2007:153) Ukuran Kantor

3
Akuntan Publik (KAP) merupakan pembedaan dahulu laporan keuangan sebelum laporan
Kantor Akuntan Publik berdasarkan jumlah keuangan disajikan (Luciana dan Lucas, 2006).
klien dan jumlah anggota atau rekan yang Menurut Ni Nengah Devi dan I Ketut
dimiliki oleh suatu kantor akuntan.Ukuran Budiartha (2014) ketika perusahaan memiliki
Kantor Akuntan Publik besar dalam hal ini jumlah proporsi hutang yang lebih banyak
adalah Kantor Akuntan Publik big four yang daripada total aset yang dimiliki, maka auditor
pada umumnya dipercaya memiliki auditor akan memerlukan waktu yang lebih banyak
yang memiliki kompetensi, keahlian dan dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan
kemampuan yang lebih unggul daripada Kantor karena rumitnya prosedur audit akun hutang
Akuntan Publik non big four. Auditor Kantor serta penemuan bukti-bukti audit yang lebih
Akuntan Publik big four dipercaya dapat kompleks terhadap pihak-pihak kreditur
menyelesaikan pekerjaaan audit lebih efektif perusahaan
dan efisien.. H3 :Solvabilitas berpengaruh terhadap audit
Anastasia (2007) menjelaskan bahwa delay
Kantor Akuntan Publik besar umumnya
memiliki sumber daya yang banyak dan lebih Auditor Switching
baik. Sistem yang digunakan lebih canggih dan Auditor switching adalah pergantian auditor
akurat karena biasanya didukung dengan atau kantor akuntan publik yang dilakukan oleh
kerjasama internasional dengan sumber dana suatu perusahaan yang dapat terjadi karena
yang besar. Hal yang biasa terjadi adalah aturan pemerintah atau mandatory maupun
Kantor Akuntan Publik besar akan memperoleh keinginan perusahaan itu sendiri atau
insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan voluntary. Sebagai salah satu negara yang
pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan mewajibkan dilakukannya pergantian auditor
KAP lainnya. KAP besar juga akan berusaha dengan batas waktu yang ditentukan,
mempertahankan reputasinya dengan waktu pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi
audit yang lebih cepat auditor melalui Surat Keputusan Menteri
H2 :Ukuran KAP berpengaruh tehadap audit Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa
delay Akuntan Publik..
Ada beberapa faktor yang dapat
Solvabilitas menyebabkan pergantian auditor. Diantaranya
Solvabilitas adalah mengukur seberapa besar adalah berakhirnya kontrak kerja tanpa adanya
perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan perpanjangan penugasan baru, konflik
hutang terlalu tinggi akan membahayakan kepentingan antara pemilik perusahaan dan
perusahaan akan masuk dalam kategori hutang manajemen perusahaan yang memiliki
ekstrim yaitu perusahaan terjebak dalam pergantian manajemen dan pergantian auditor.
tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk Saat ini pergantian auditor mendapat perhatian
melepaskan beban hutang tersebut (Fahmi, yang serius bagi perusahaan karena perusahaan
2014:75). Dalam arti luas dikatakan bahwa mengalami kekhawatiran pada auditor yang
rasiosolvabilitasdigunakan untuk mengukur melakukan pemeriksaan terhadap sistem
kemampuan perusahaan untuk membayar pembukuan perusahaan. Apabila perusahaan
seluruh kewajibannya baik jangka pendek mengalami pergantian auditor tentunya auditor
maupun jangka panjang. baru membutuhkan waktu cukup lama untuk
Solvabilitas dapat pula diartikan mengenali karakteristik usaha klien dan sistem
sebagai perbandingan antara jumlah hutang yang ada didalamnya (Rustiarini dan Mita,
dengan jumlah aset yang dimiliki perusahaan. 2013)..
Solvabilitas yang buruk merupakan bad news H4 :Auditor Switching berpengaruh terhadap
bagi perusahaan sehingga perusahaan audit delay
cenderung berusaha untuk “memoles” terlebih

4
Opini Audit
Opini audit adalah pernyataan auditor Perusahaan yang mendapatkan opini
mengenai kewajaran, dalam semua hal yang wajar dengan pengecualian cenderung
material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus melakukan audit delay yang lebih panjang, se-
kas entitas tertentu apakah telah sesuai dengan hingga auditor membutuhkan waktu dan usaha
prisip akuntansi berterima umum (Mulyadi, untuk mencari prosedur audit ketika mengkon-
2002:19). Opini auditor atas laporan keuangan firmasi kualifikasi audit (Carslaw dan Kaplan,
perusahaan menjadi tolak ukur para 1991). Menurut Alifian (2014), ketika
penggunanya dalam mengambil ditemukan hal-hal yang membuat prosedur
keputusanMenurut Theodorus M. Tuanakotta akuntansi perusahaan tidak sejalan dengan
(2013:510-516) pendapat auditor dapat PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum)
digolongkan menjadi empat antara lain (1) maka auditor akan secara berhati-hati dalam
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian melakukan auditnya bisa dengan pengujian
(Unqualified Opinion), (2) pendapat Tidak beberapa kali dan akan membutuhkan waktu
Wajar (Adverse Opinion), (3) pendapat Wajar yang lama.
Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), dan .H3 : Opini audit berpengaruh terhadap audi
(4) Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer delay
Opinion).

Ukuran Perusahaan

Ukuran KAP

Solvabilitas Audit Delay

Auditor Switching

Opini Audit

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN penelitian 2011-2015 untuk menunjang rumus-


rumus dari variable yang akan diuji dalam
Rancangan Penelitian penelitian ini.
Sampel yang digunakan pada penelitian Sumber data yang digunakan adalah
ini adalah perusahaan-perusahaan pada sektor data sekunder.Data yang digunakan adalah
property dan real estate.Metode pengambilan laporan keuangan auditan yang diperoleh dari
sampel menggunakan teknik purposive sam- perusahaan property dan real estate yang ter-
pling. Kriteria pengambilan sampel sebagai catat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
berikut : (1) Perusahaan property dan real es- 2011-2015.Data dalam penelitian ini diperoleh
tate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI)
(BEI) dan melaporkan keuangan auditan peri- yaitu www.idx.co.id.penelitian ini termasuk
ode 2011-2015 secara berturut-turut., (2) Mem- dalam penelitian deskriptif karena penelitian
iliki data yang dibutuhkan dalam periode ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang

5
berkaitan dengan masalah terkini dalam subjek kan menggunakan logaritma dari total aset pe-
yang diteliti. rusahaan. Berikut rumus yang digunakan untuk
menghitung ukuran perusahaan :
Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam Ukuran Perusahaan = Log Total Aset
penelitian ini adalahaudit delaysebagai variabel
terikat dan ukuran perusahaan, ukuran KAP, Ukuran KAP
solvabilitas, auditor switching dan opini audit Kantor Akuntan Publik adalah suatu
sebagai variabel bebas. bentuk organisasi akuntan publik yang
memperoleh izin sesuai dengan peraturan
Definisi OperasionalVariabel perundang-undangan dalam bidang pemberian
Audit Delay jasa profesional dalam praktik akuntan publik.
Variabel dependen dalam penelitian ini Kantor Akuntan Publik big four umumnya
adalahaudit delay.Audit Delay adalah lamanya memiliki sumber daya yang lebih besar baik itu
waktu penyelesaian audit yang diukur dari dari segi kompetensi, keahlian, dan kemampu-
tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal an auditor maupun fasilitas, sistem dan
diselesaikannya laporan audit independen prosedur pengauditan yang digunakan
(Utami, 2006:4). Jika perusahaan melaporkan dibandingkan non big four sehingga auditor big
laporan keuangannya melebihi batas waktu four dapat menyelesaikan pekerjaan audit lebih
yang telah ditetapkan maka akan terjadi audit efektif dan efisien.Ukuran Kantor Akuntan
delay yang menyebabkan laporan keuangan Publik dalam penelitian ini diukur
tersebut tertunda untuk dipublikasikan. menggunakan variabel dummy. Perusahaan
Perusahaan yang go public dituntut untuk dapat yang menggunakan jasa Kantor Akuntan
melaporkan laporan keuangannya tepat waktu Publik big four diberi kode 1 dan perusahaan
sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan yang tidak menggunakan jasa Kantor Akuntan
terhitung dari tutup buku perusahaan 31 Publik non big four diberi kode 0.
Desember. Pada penelitan ini variabel audit
delay diukur menggunakan dummy. Jika delay Solvabilitas
= 1, dan jika tidak delay = 0 Solvabilitas merupakan rasio yang
digunakan utuk mengukur besarnya aset perus-
Ukuran Perusahaan ahaan yang dibiayai oleh hutang. Rasio lever-
Ukuran perusahaan diukur berdasarkan age ini diukur dengan menggunakan rumus
total aset yang dimiliki oleh setiap perusahaan Debt Asset Ratio (DAR). Rasio ini diperoleh
sampel dan digunakan sebagai tolok ukur skala dengan cara membandingkan antara total
perusahaan. Perusahaan yang berskala besar hutang yang dimiliki dengan total asset yang
cenderung diberikan insentif untuk mengurangi dimiliki oleh perusahaan. Rumus Debt Asset
audit delay dikarenakan perusahaan- Ratio (DAR) adalah sebagai berikut :
perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh
investor dan pengawas permodalan dari Total Hutang
pemerintah. Ukuran Perusahaan dikategorikan DAR =
Total Aset
menjadi tiga yaitu: 1) Perusahaan Besar, 2)
Perusahaan Menengah, 3) Perusahaan Kecil. Auditor Switching
Besar kecilnya ukuran perusahaan juga di- Auditor switching adalah pergantian
pengaruhi oleh kompleksitas operasional, vari- auditor atau kantor akuntan publik yang dil-
abilitas dan intensitas transaksi perusahaan ter- akukan oleh suatu perusahaan. Auditor switch-
sebut yang tentunya akan berpengaruh terhadap ing dapat terjadi karena aturan pemerintah atau
kecepatan perusahaan dalam menyajikan mandatory, maupun keinginan perusahaan itu
laporan keuangan kepada publik. sendiri atau voluntary. pemerintah telah
Ukuran perusahaan pada penlitian ini diproksi- mengatur kewajiban rotasi auditor melalui Su-

6
rat Keputusan Menteri Keuangan No. 𝛂 = Konstanta
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik β1-5 = Koefisien regresi
Pada penelitian ini auditor akan diukur dengan X1 = Ukuran Perusahaan
variabel dummy, yaitu 1 jika adanya pergantian X2 = Ukuran KAP
auditor begitu juga jika ada pergantian KAP. X3 = Solvabilitas
Jika klien tidak mengganti auditor maupun X4 = Auditor Switching
kantor KAP untuk memeriksa laporan keu- X5 = Opini Audit
angan diberi kode 0
Uji Kelayakan Model
Opini Audit Log likelihood value
Opini auditor merupakan simpulan dari Pengujian kelayakan model bias dil-
proses audit yang dilakukan auditor independen akukan dengan cara membandingkan nilai log
atas laporan keuangan perusahaan klien likehood value pertama (hanya memasukkan
mengenai kewajaran laporan keuangan yang konstanta) dengan log likehood value kedua
dibuat oleh manajemen dalam semua hal yang (menggunakan konstanta dan variabel bebas).
material sesuai PABU (Prinsip Akuntansi Apabila log likehood valuepertama lebih besar
Berterima Umum). Menurut Theodorus M. Tu- dari pada log likehood valuekedua maka akan
anakotta (2013:510-516) pendapat auditor menunjukkan model regresi yang baik. Sehing-
dapat digolongkan menjadi empat antara lain ga log likehood valueyang mengalami
(1) pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Un- penurunan akan menunjukkan model regresi
qualified Opinion), (2) pendapat Tidak Wajar yang semakin baik.
(Adverse Opinion), (3) pendapat Wajar Dengan
Pengecualian (Qualified Opinion), dan (4) Tid- Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit
ak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opin- Tes
ion). Pada penelitian ini opini audit diukur Selain menggunakanLog likelihood
dengan variabel dummy.Perusahaan yang value Uji kelayakan model dalam penelitian ini
memperoleh opini wajar tanpa pengecualian juga menggunakanhosmer and lemeshow’s
diberi nilai 1 dan selain wajar tanpa pengecua- goodness of fit test. Jika nilai
lian diberikan nilai 0. signifikansihosmer and lemeshow’s goodness
of fit test ≤ 0,05 yang berartigoodness fit model
Teknik Analisis Data tidak baik karena tidak dapat memprediksi nilai
Analisis Deskriptif observasinya. Sedangkan jika nilai signifikansi
Analisis deskriptif digunakan untuk Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
mengetahui gambaran tentang variabel-variabel ≥ 0,05 yang berarti goodness fit model baik
dalam penelitian yang digunakan sebelum karena dapat memprediksi nilai observasinya.
melakukan uji hipotesis. Penelitian yang
menggunakan analisis deskriptif akan mem- Nagelkerke R2
peroleh informasi yaitu mean, maximum, mini- Pengujian nagelkerke R2 bertujuan un-
mum, standard deviation. tuk mengetahui seberapa besar kombinasi vari-
abel independen mampu menjelaskan variabel
Analisis Regresi Logistik dependen. Nilai negelkerke R2 dapat
Model persamaan analisis regresi logis- diintepretasikan seperti R2 pada multiple
tik untuk mengukur pengaruh risiko litigasi, regression. Hasil dari Nagelkerke R2
leverage, dan ukuran perusahaan terhadap ting- merupakan besarnya variabel dependen
kat konservatisme akuntansi adalah sebagai dijelaskan oleh variabel independennya.Nilai
berikut: yang mendekati satu berarti variabel-variabel
Y = 𝛂 + 𝛃1X1 + 𝛃2X2 + 𝛃3X3 + 𝛃4X4+ 𝛃5X5 independen memberikan hampir semua
Keterangan : informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
Y =Audit Delay variasi variabel dependen

7
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien
Uji Hipotesis regresi adalah signifikan pada tingkat 5% yang
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berarti bahwa variabel independen berpengaruh
untuk menguji apakah ada pengaruh antara var- secara signifikan terhadap terjadinya variabel
iabel independen dan variabal dependen dalam dependen. Begitu pula sebaliknya, apabila
penelitian ini, yakni ukuran perusahaan, ukuran signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% yang
KAP, solvabilitas, auditor switching, dan opini berarti bahwa variabel independen tidak
audit, audit delay. Pengujian hipotesis berpengaruh secara signifikan terhadap
dilakukan dengan cara membandingkan antara terjadinya variabel terikat.
nilai probabilitas (sig) Apabila angka

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA- perusahaan dari 54 perusahaan yang sesuai


SAN dengan kriteria penelitian. Penelitian ini
Setelah melakukan pemilihan sampel berdasar- menggunakan data 4 tahun maka sampel yang
kan kriteria, menghasilkan 40 digunakan dalam penelitian ini sejumlah 200
perusahaan

Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ukuran Perusahaan 200 10.945 13.616 12.45453 0.640621


Solvabilitas 200 1.351 61.405 3.91901 5.270088
Valid N (listwise) 200
Sumber : data diolah

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Nilai minimum dari variabel ukuran


Ukuran Perusahaan perusahaan sebesar 10,945 yang merupakan
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai dari total aset perusahaan Metro Reality
variabel audit delay pada tahun 2012-2015 pada tahun 2015 yang paling rendah yaitu
menunjukan bahwa nilai minimum 10,945 dan sebesar Rp 88.172.596.470. Nilai maksimum
nilai maksimum 13,616. Berdasarkan nilai dari variabel ukuran perusahaan sebesar 13,616
tersebut diketahui terdapat perbedaan jarak merupakan nilai dari total aset perusahaan
antara nilai maksimum dengan minimum tidak Lippo Karawaci pada tahun 2015 yang
besar yaitu sebesar 2,671. Nilai sebesar 2,671 menunjukkan bahwa termasuk dalam ukuran
tersebut dapat diartikan bahwa terdapat perusahaan yang besar berdasarakan total aset
perbedaan yang tidak cukup jauh antara nilai yaitu sebesar Rp 41.326.558.178.049.
maksimum dan nilai minimum pada sampel
yang digunakan untuk variabel ukuran Solvabilitas
perusahaan. Untuk nilai rata-rata dari 200 data terlihat hasil analisis statistik deskriptif
ukuran perusahaan yang dijadikan sampel untuk rasio solvabilitas menunjukkan, bahwa
adalah sebesar 12,45453 dengan standard nilai minimum adalah sebesar 0,016 dan nilai
deviation dari variabel ini menunjukkan nilai maksimum adalah sebesar 0,740. Berdasarkan
sebesar 0,640621. Hal ini sekaligus nilai tersebut dapat dilihat bahwa jarak antara
menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari nilai maksimum dan minimum yang besar yaitu
ukuran perusahaan adalah sebesar 0,640621. 0,724. Nilai sebesar 0,724 tersebut dapat

8
diartikan bahwa terdapat perbedaan yang jauh hutang perusahaan yang rendah pada tahun
antara nilai maksimum dan nilai minimum 2013 dengan total aset perusahaan sebesar Rp.
pada sampel yang digunakan untuk variabel 1,652,514,522,490 dan total kewajiban
rasio solvabilitas. Untuk nilai rata-rata dari 200 perusahaan sebesar Rp 26,911,508,799. Nilai
data rasio solvabilitas yang dijadikan sampel maksimum dari variabel solvabilitas sebesar
adalah sebesar 0,37908 dengan standard 0,740 merupakan nilai solvabilitas dari
deviation dari variabel ini menunjukkan nilai perusahaan Goa Makassar Tourism
sebesar 0,168890. Hal ini sekaligus Development pada tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari menunjukkan rasio solvabilitas dari
rasio solvabilitas adalah sebesar 0,168890.Nilai perbandingan hutang perusahaan dengan total
minimum dari variabel solvabilitas sebesar aset perusahaan dengan total hutang
0,016 merupakan nilai rasio solvabilitas dari perusahaan yang cukup tinggi sebesar Rp.
perusahaan Laguna Cipta Karya 666,641,585,555 dan total aset perusahaan
Hal ini disebabkan dari nilai rasio sebesar Rp. 900,597,066,316.
perbandingan antara total aset dengan total

Tabel 2
Frekuensi Audit Delay

Frequency Percent Valid Cumulative Per-


Percent cent
Non Audit Delay 183 91.5 91.5 91.5
Valid Delay 17 8.5 8.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
Sumber : data diolah

Audit Delay
Berdasarkan tabel 2menunjukkan Berdasarkan Keputusan BAPEPAM menetap-
bahwa variabel audit delay terdiri dari dua kan peraturan baru sesuai laporan Keputusan
kategori yaitu kategori pertama untuk non audit Ketua BAPEPAM pada 1 Agustus 2012, No-
delay diberi kode (0), sedangkan untuk kategori mor Keputusan 431/BL/2012 yaitu emiten atau
kedua audit delay di beri kategori (1). perusahaan publik yang pernyataan pendafta-
Berdasarkan tabel frekuensi yang dihasilkan, rannya telah menjadi efektif wajib menyam-
terdapat 183 perusahaan property dan real paikan laporan tahuan kepada BAPEPAM dan
estate yang tidak mengalami audit delaydengan LK paling lama 4 bulan setelah tahun buku
persentase sebesar 91,5%, sedangkan untuk berakhir, sehingga dapat dikatakan jika perus-
perusahaan property dan real estate yang ahaan melaporkan laporan keuangannya
mengalami audit delay sebanyak 17 perusahaan melebihi batas maka terjadi audit delay yang
dengan persentase sebesar 8,5%. Hal ini menyebabkan laporan keuangan tersebut ter-
menyatakan bahwa sebesar 91.5% perusahaan tunda. Audit delay yang menyebabkan lamanya
property dan real estate tidak mengalami audit publikasi laporan keuangan dapat sangat meru-
delay dan dapat disimpulkan dalam pengerjaan gikan investor karena dapat meningkatkan asi-
laporan auditan di selesaikan dengan tepat metri informasi dan menimbulkan rumor dari
waktu. para pelaku pasar yang membuat pasar menjadi
ragu dalam mengambil keputusan.

9
Cumulative Per-
Frequency Percent Valid Percent cent
Non Big four 159 79.5 79.5 79.5
Valid Big Four 41 20.5 20.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
Tabel 3
Frekuensi Ukuran KAP

Sumber : data diolah

Ukuran KAP
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) kode (1). Berdasarkan tabel frekuensi yang
merupakan pembedaan Kantor Akuntan Publik dihasilkan, terdapat 159 Kantor Akuntan Publk
berdasarkan jumlah klien dan jumlah anggota non big four yang digunakan perusahaan
atau rekan yang dimiliki oleh suatu kantor property dan real estate dalam mengaudit
akuntan (Riyatno, 2007:153). Ukuran Kantor laporan keuangan perusahaan dengan
Akuntan Publik dalam hal ini adalah Kantor persentase sebesar 79,5% sedangkan untuk
Akuntan Publik big four dan Kantor Akuntan Kantor Akuntan Publik big four yang
Publik non big four. Pada tabel 3 menunjukkan digunakan oleh perusahaan untuk mengaudit
bahwa variabel ukuran KAP non big four diberi laporan keuangan sebanyak 41 Kantor Akuntan
kode (0), sedangkan ukuran KAP big four dibei Publik dengan persentase sebesar 20,5%..

Tabel 4
Frekuensi Auditor Switching

Valid Per- Cumulative Per- di-


tor
Frequency Percent cent cent
swit
Non Auditor
83 41.5 41.5 41.5 chin
Switching
g
Valid Auditor Switching 117 58.5 58.5 100.0 me
mili
Total 200 100.0 100.0 ki
Sumber : data diolah dua kategori yaitu kategori yang pertama ada-
lah tidak adanya pergantian auditor (non audi-
Auditor Switching tor switching) dalam memeriksa laporan keu-
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa variabel au- angan diberi kode (0) dan untuk kategori yang

10
kedua adalah adanya pergantian auditor dalam
memeriksa laporan keuangan diberi kode (1). auditor dalam memeriksa laporan keuangan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan tidak adanya perusahaan property dan real estate sebanyak
pergantian 83 dengan persentase sebesar 41,5% sedangkan
adanya pergantian auditor dalam memeriksa
laporan keuangan perusahaan property dan real
estate sebanyak 117 dengan persentase sebesar
58,5%.pergantian auditor atau kantor akuntan
publik yang dilakukan oleh suatu perusahaan
yang dapat terjadi karena aturan pemerintah
atau mandatory maupun keinginan perusahaan
itu sendiri atau voluntary

Tabel 5
Frekuensi Opini Audit

Frequency Percent Valid Per- Cumulative Per-


cent cent
Valid WTP 199 99.5 99.5 99.5
Non WTP 1 .5 .5 100.0
Total 200 100.0 100.0

Opini Audit
Opini auditor atas laporan keuangan dengan diberi kode (0) dan kategori yang kedua
perusahaan menjadi tolak ukur para adalah opini auditor yang selain wajar tanpa
penggunanya dalam mengambil keputusan. pengecualian dengan diberi kode (1). Ber-
Opini auditor dari proses audit yang dilakukan dasarkan hasil pada tabel 4.7 menujukkan bah-
auditor independen atas laporan keuangan wa untuk perusahaan property dan real estate
perusahaan klien mengenai kewajaran laporan yang menerima opini auditor wajar tanpa pen-
keuangan yang dibuat oleh manajemen dalam gecualian sebanyak 199 perusahaan dengan
semua hal yang material sesuai PABU (Prinsip persentase 99,5% dan untuk perusahaan prop-
Akuntansi erty dan real
Model -2 Log Likehood
Berterima estate yang
Umum).menunju menerima opini
kkan variabel auditor selain
opini auditor dikategorikan menjadi dua kate- wajar tanpa pengecualian sebanyak 1 perus-
gori. Kategori yang pertama adalah opini audi- ahaan dengan persentase 0,5% yaitu perus-
tor wajar tanpa pengecualian (WTP) ahaan Megapolitan Development pada tahun
2014.
.
Analisis Regresi Logistik
1. Menilai Keseluruhan Model

Tabel 6
Nilai -2 Log Likehood
-

11
Block Number = 0 116,326
Block Number = 1 99,686

Sumber : Data sekunder diolah

Menilai keseluruhan model (Overall Model Fit) sebesar 116,326 dan nilai dari -2 Log
pada Regresi Logistik (Logistic Regression) Likelihood pada blok akhir (Blok Number = 1)
dilakukan dengan menilai angka -2 Log sebesar 99,686 yang artinya terdapat
Likelihood pada blok awal (Blok Number = 0) punurunan nilai -2 Log Likelihood sebesar
dan angka -2 Log Likelihood pada blok akhir ( 16,640menunjukkan bahwa model regresi yang
Blok Number = 1). Apabila terdapat penurunan digunakan dalam penelitian ini baik.
nilai pada angka -2 Log Likelihood, maka
menunjukkan model regresi yang baik. Dari
kedua tabel diatas dapat dilihat nilai dari -2 Log
Likelihood pada blok awal (Blok Number = 0)

2. Menguji Kelayakan Model Regresi

Tabel 7
Hosmer Step Chi-square df Sig. And
Leme- show
Test 1 7.727 8 .461

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sebesar 0,461 lebih besar dari nilai alpha yaitu
kelayakan model regresi yang dilihat dari nilai 0,05 atau 0,461> 0,05 yang dapat diartikan
Chi-square yaitu sebesar 7,727 dengan tingkat bahwa model regresi logistik yang ada layak
signifikansi sebesar 0,461. Nilai hitung Chi- untuk dipakai pada analisis selanjutnya
square 9,049 dengan df = 8 lebih kecil dari
nilai Chi-square tabel sebesar 15,507, atau
7,727< 15,507. Selain itu, nilai signifikansi
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
3.
1 99.686a .317 .521
Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square)
Tabel 8
Negelkerke R Square

12
Sumber : Data sekunder diolah

Pengujian ini dilakukan dengan cara membagi R Square sebesar 0,521. Ini menggambarkan
Cox and Snell's R Square dengan nilai bahwa variabilitas dari variabel dependen
maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square mempunyai kekuatan Prediksi sebesar 52,1%
dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada yang dijelaskan oleh lima variabel independen
Multiple Regression. Penilaian Nagelkerke’s yang terdiri dari ukuran perusahaan, ukuran
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar KAP, solvabilitas, auditor switching, opini
kombinasi variabel independen mampu audit. Sedangkan sisanya sebesar 47,9%
menjelaskan variabel dependenBerdasarkan dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model
tabel 8 di atas diketahui bahwa nilai Cox Snell's ini, seperti variabel audit tenure, laba/rugi
R Square sebesar 0,317 dan nilai Nagelkerke’s operasi, dan sebagainya

13
Tabel 6
Analisis Regresi Logistik

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)


Ukuran Perusahaan -.057 .412 .019 1 .890 .945

Ukuran Kap -19.228 6210.638 .000 1 .998 .000

Solvabilitas .061 .040 2.361 1 .124 1.063


a
Step 1
Auditor Switching 1.184 .603 3.859 1 .049 3.268

Opini Audit -19.361 40192.970 .000 1 1.000 .000

Constant -2.462 5.147 .229 1 .632 .085

Sumber : data diolah

3. Nilai ukuran KAP sebesar -19,228


Hasil Analisis Regresi Logistik menunjukkan hubungan yang negatif. Setiap
Berdasarkan hasil estimasi parameter pada peningkatan variabel ukuran KAP sebesar 1
tabel 6, persamaan regresi logistik dapat persen, maka terjadinya audit delay pada
dinyatakan sebagai berikut : perusahaan property dan real estate yang
Audit Delay = -2,462 Constant - 0.057 Aset terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
- 19,228 KAP + 0,061DAR + 1.184 SwitcH - periode 2011–2015 akan mengalami
19,361 Opini penurunan sebesar 19,228 persen dengan
Dari persamaan Regresi Logistik di asumsi variabel lain dianggap tetap.
atas, maka penjelasan pada tabel 6 dapat 4. Nilai solvabilitas sebesar 0,061
dideskripsikan sebagai berikut menunjukkan hubungan yang positif. Setiap
1. Nilai konstanta sebesar -2,462 menyatakan peningkatan variabel rasio solvabilitas
bahwa jika variabel independen (ukuran sebesar 1 persen, maka terjadinya audit
perusahaa, ukuran KAP, solvabilitas, auditor delay pada perusahaan property dan real
switching, opini audit) dianggap konstan estate yang terdaftar di Bursa Efek
atau nol, maka terjadinya audit delay pada Indonesia (BEI) periode 2011–2015 akan
perusahaan property dan real estate yang mengalami peningkatan sebesar 0,061
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) persen dengan asumsi variabel lain dianggap
periode 2011–2015 akan mengalami tetap.
penurunan sebesar 2,462 persen. 5. Nilai auditor switching sebesar 1,184
2. Nilai ukuran perusahaan menunjukkan menunjukkan hubungan yang negatif. Setiap
sebesar -0.057 menunjukkan hubungan yang peningkatan variabel auditor switching
negatif. Dimana setiap peningkatan variabel sebesar 1 persen, maka terjadinya audit
ukuran perusahaan sebesar 1 persen, maka delay pada perusahaan property dan real
terjadinya audit delay pada perusahaan estate yang terdaftar di Bursa Efek
property dan real estate yang terdaftar di Indonesia (BEI) periode 2011–2015 akan
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011– mengalami peningkatan sebesar 1,184
2015 akan mengalami penurunan sebesar persen dengan asumsi variabel lain dianggap
0,057 persen dengan asumsi variabel lain tetap.
dianggap tetap.

14
6. Nilai opini audit sebesar -19,361 perhatian dari investor, dan tidak terkena sanksi
menunjukkan hubungan yang negatif. Setiap dari pengawas permodalan dan pemerintah.
peningkatan variabel opini audit sebesar 1
persen, maka terjadinya audit delay pada Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit De-
perusahaan property dan real estate yang lay
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Hipotesis kedua dalam penelitian ini
periode 2011–2015 akan mengalami menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh
penurunan sebesar 19,361 persen dengan terhadap audit delay. Pada tabel 6 terlihat
asumsi variabel lain dianggap tetap bahwa nilai probabilitas statistik Wald atas
variabel ukuran perusahaan sebesar 0,998.
PEMBAHASAN Karena nilai probabilitas lebih besar dari α =
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap 0,05 (5%) maka H1 ditolak. Kondisi ini
Audit Delay sekaligus menunjukkan bahwa ukuran KAP
Hipotesis pertama dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap audit delay.
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak Penelitian terdahulu yang dilakukan Juanita
berpengaruh terhadap audit delay. Pada tabel 6 (2012) dan penelitian yang dilakukan oleh
terlihat bahwa nilai probabilitas statistik Wald Fiatmoko dan Anisykurlilah (2015)
atas variabel ukuran perusahaan sebesar 0,890. menunjukkan tidak adanya pengaruh ukuran
Karena nilai probabilitas lebih besar dari α = KAP terhadap audit delay. Dalam penelitian ini
0,05 (5%) maka H1 ditolak. Kondisi ini mendukung penelitian tersebut karena tidak
sekaligus menunjukkan bahwa ukuran ditemukan adanya pengaruh signifikan antara
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit ukuran KAP terhadap audit delay. Sebaliknya,
delay. Penelitian terdahulu yang dilakukan penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
Fiatmoko dan Anisykurlilah (2015) dilakukan oleh Aditya dan Anisykurlilah
menunjukkan adanya pengaruh ukuran (2014) serta penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap audit delay tetapi dalam Ayemere dan Afesimi (2015) yang menujukkan
penelitian ini tidak mendukung penelitian bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap
tersebut karena tidak ditemukan adanya audit delay.
pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan Ukuran KAP tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Penelitian ini mendukung terhadap audit delay, hal ini diperkirakan KAP
penelitian yang dilakukan oleh Dibia dan big four dan KAP non-big four mengacu pada
Onwuchekwa (2013) serta penelitian yang standar yang sama sesuai dengan standar
dilakukan oleh Aditya dan Anisykurlilah professional akuntan publik (SPAP) dan
(2014) yang menunjukkan bahwa ukuran persaingan antar KAP yang berafiliasi dengan
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit big four atau KAP non-big four yang semakin
delay. ketat, semua KAP akan berusaha menjaga
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh reputasinya dengan menunjukkan tingkat
terhadap audit delay diperkirakan karena profesionalisme yang tinggi dalam
sampel yang dipakai adalah sampel dari menjalankan pekerjaannya sehingga dapat
populasi perusahaan yang sahamnya menghasilkan kualitas audit yang baik. KAP
diterbitkan di BEI. Sehingga tidak yang berafiliasi dengan big four ataupun yang
mempedulikan apakah perusahaan itu besar tidak berafiliasi dengan big four berusaha
atau kecil, perusahaan itu sudah tentu memberikan pelayanannya yang terbaik.
diperhatikan atau dapat diakses dengan mudah Ukuran kantor akuntan publik tidak hanya
laporan keuanganya oleh investor, pengawas didasarkan pada nama besar tapi juga pada
permodalan, dan pemerintah. Maka dari itu, kualitas audit yang dihasilkan kantor akuntan
semua perusahaan akan berusaha untuk publik tersebut. Jadi ukuran kantor akuntan
melaporkan laporan keuanganya lebih cepat publik tidak mempengaruhi lamanya waktu
dari perusahaan yang lain guna menarik penyelesaian laporan keuangan.

15
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit De- wa nilai probabilitas statistik Wald atas varia-
lay bel auditor switching sebesar 0,049. Karena
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 (5%)
menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh maka H0 ditolak. Kondisi ini sekaligus menun-
terhadap audit delay. Pada tabel 6 terlihat jukkan bahwa auditor switching berpengaruh
bahwa nilai probabilitas statistik Wald atas terhadap audit delay. Penelitian terdahulu yang
variabel solvabilitas sebesar 0,124. Karena nilai dilakukan Putra dan Sukirman (2015) menun-
probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (5%) jukkan adanya pengaruh auditor switching ter-
maka H1 ditolak. Kondisi ini sekaligus hadap audit delay.Dalam penelitian ini men-
menunjukkan bahwa solvabilitas tidak dukung penelitian tersebut karena ditemukan
berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian adanya pengaruh signifikan antara auditor
terdahulu yang dilakukan Juanita (2012) switching terhadap audit delay.
menunjukkan tidak adanya pengaruh Hal ini berarti bahwa perusahaan belum
solvabilitas terhadap audit delay. Dalam dapat memilih auditor pengganti yang berk-
penelitian ini mendukung penelitian tersebut ompeten dibidangnya sesuai dengan kebutuhan
karena tidak ditemukan adanya pengaruh perusahaan masing-masing sehingga proses
signifikan antara solvabilitas terhadap audit penyelesaian audit atas laporan keuangan be-
delay. Sebaliknya Aryaningsih dan Budiartha lum bisa dilaksanakan dengan tepat waktu.
(2014) yang menyatakan bahwa solvabilitas Pergantian auditor mendapat perhatian yang
berpengaruh terhadap audit delay. serius bagi perusahaan karena perusahaan
Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap mengalami kekhawatiran pada auditor baru
audit delay jika perusahaan memiliki yang melakukan pemeriksaan terhadap sistem
pengendalian internal yang kuat maka akan pembukuan dan menilai rendah standar mutu
mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian pembukuan perusahaan. Selain itu, apabila pe-
laporan seperti akun-akun hutang. Variabel rusahaan mengalami pergantian auditor, ten-
solvabilitas maksimum pada penelitian ini tunya auditor baru membutuhkan waktu yang
sebesar 0,740 merupakan nilai solvabilitas dari cukup lama untuk mengenali karakteristik
perusahaan Goa Makassar Tourism usaha klien dan sistem yang ada didalamnya
Development pada tahun 2012 tidak sehingga hal ini menyita waktu auditor dalam
mengalami audit delay. Hal ini di tunjukkan melaksanakan proses auditnya dan menyebab-
dari perbandingan hutang perusahaan dengan kan keterlambatan dalam penyampaian laporan
total aset perusahaan dengan total hutang keuangan yang telah diaudit.
perusahaan yang tinggi sebesar Rp.
666,641,585,555 dan total aset perusahaan Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit De-
sebesar Rp. 900,597,066,316. Perusahaan lay
dengan proporsi hutang yang besar memiliki Hipotesis keempat dalam penelitian ini menya-
tanggung jawab harus cepat dalam takan bahwa opini audit berpengaruh terhadap
menyelesaikan audit laporan keuangannya, audit delay. Pada tabel 6 terlihat bahwa nilai
sehingga perusahaan yang memiliki tingkat probabilitas statistik Wald atas variabel opini
hutang yang kecil ataupun besar akan tetap audit sebesar 1,000. Karena nilai probabilitas
meminimalisasikan audit delay untuk lebih besar dari α = 0,05 (5%) maka H1 di-
meyakinkan pemegang saham dan kreditor tolak. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bah-
bahwa perusahaan tetap dalam kondisi baik. wa opini audit tidak berpengaruh terhadap au-
dit delay. Penelitian terdahulu yang dilakukan
Pengaruh Auditor Switiching Terhadap Au- Fiatmoko dan Anisykurlilah (2015) menunjuk-
dit Delay kan tidak adanya pengaruh opini audit terhadap
Hipotesis keempat dalam penelitian ini menya- audit delay. Dalam penelitian ini mendukung
takan bahwa auditor switching berpengaruh penelitian tersebut karena ditemukan tidak
terhadap audit delay. Pada tabel 6 terlihat bah- adanya pengaruh signifikan antara opini audit

16
terhadap audit delay, sementara dalam sebagai berikut :
penelitian yang dilakukan oleh Aryaningsih 1. Pada penelitian menunjukkan bahwa ukuran
dan Budiartha (2014), Aditya dan perusahaan tidak berpengaruh signifikan
Anisykurlilah (2014), serta Putra dan Sukirman terhadap audit delay. Ukuran perusahaan
(2015) menunjukkan adanya pengaruh opini menggambarkan total aset yang dimiliki
audit terhadap audit delay sehingga dalam oleh perusahaan. Adanya peraturan dari
penelitian ini tidak mendukung penelitian ter- BAPEPAM-LK tentang batas waktu
sebut. pelaporan keuangan yang telah diaudit
Opini yang dikeluarkan oleh auditor mengatur semua perusahaan tanpa
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan membedakan ukuran perusahaan apakah
terhadap audit delay. Hal ini diperkirakan audi- perusahaan tersebut tergolong dalam
tor melakukan pekerjaannya secara profesional perusahaan kecil atau perusahaan besar.
sehingga apapun pendapat yang dikeluarkan Sehingga menyebabkan ukuran perusahaan
oleh auditor tidak akan mempengaruhi lamanya tidakberpengaruh terhadap audit delay.
waktu penyelesaian laporan keuangan. Ke- 2. Pada penelitian ini ukuran KAP tidak
bijakan untuk waktu penyelesaian laporan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
merupakan kesepakatan dari kedua pihak yaitu Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
auditor dengan kliennya.Keengganan auditor merupakan pembedaan Kantor Akuntan
untuk tidak memberikan kualifikasi dan juga Publik berdasarkan jumlah klien dan jumlah
manajemen dalam menerima hasil pengauditan anggota atau rekan yang dimiliki oleh suatu
ini terjadi apabila belum terbentuknya profe- kantor akuntan. Pada umumnya sistem
sionalisme dengan baik.Selain itu, seorang au- pengendalian internal perusahaan go public
ditor dalam menentukan kewajaran laporan sudah baik, khususnya untuk perusahaan
keuangan dan mengeluarkan pendapat wajar pertambangan. Dengan sistem pengendalian
tanpa pengecualian juga memerlukan waktu internal yang sudah baik, maka resiko audit
yang lama karena harus mengumpulkan bukti- akan rendah sehingga jumlah sampel yang
bukti yang lengkap dan akuran. Lamanya pros- akan diaudit menjadi lebih sedikit dan hal
es audit yang dilakukan oleh auditor belum ini membuat penyelesaian pekerjaan audit
tentu menjamin dikeluarkannya qualified opin- akan semakin cepat.
ion, jadi apapun pendapat yang dikeluarkan 3. Pada penelitian ini solvabilitas tidak
auditor tidak mempengaruhi ketepatan waktu berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
pelaporan laporan keuangan Solvabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi semua
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN kewajibannya, baik kewajiban jangka
SARAN pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Pada penelitian ini menggunakan variabel Perusahaan dengan proporsi hutang yang
ukuran perusahaan yang diukuran dengan besar memiliki tanggung jawab harus cepat
Log=Total Asset, ukuran KAP, solvabilitas dalam menyelesaikan audit laporan
yang diukur dengan menggunakan Debt To keuangannya, sehingga perusahaan yang
Asset Ratio (DAR), auditor switching, dan memiliki tingkat hutang yang kecil ataupun
opini audit terhadap audit delay pada besar akan tetap meminimalisasikan audit
perusahaan property dan real estate yang delay untuk meyakinkan pemegang saham
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun dan kreditor bahwa perusahaan tetap dalam
2011-2015. Dari pembahasan yang dijabarkan kondisi baik.
dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku 4. Pada penelitian ini auditor switching
berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Kesimpulan Auditor switching merupakan salah satu hal
Berdasarkan hasil analisis data yang telah yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan ketika kontrak kerja dengan auditor telah

17
mencapai batas maksimal yang ditentukan. Aditya dan Anisykurlilah (2014) dengan
Pengenalan pada industri klien yang baru menggunakan variabel laba/rugi perusahaan
membuat auditor membutuhkan waktu yang tahun berjalan dengan hasil laba/rugi perus-
cukup lama untuk mengenali karakteristik ahaan tahun berjalan berpengaruh terhadap
usaha klien dan sistem yang ada di audit delay.
dalamnya sehingga hal ini menyita waktu 2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat
auditor dalam melaksanakan proses menambah jumlah sampel dengan
auditnya. menggunakan sampel perusahaan di semua
5. Pada penelitian ini opini audit berpengaruh sektor manufaktur. Sehingga hasil penelitian
signifikan terhadap audit delay. Opini audit yang diteliti dapat di generalisasi.
merupakan pendapat auditor atas laporan
keuangan perusahaan. Perusahaan yang DAFTAR RUJUKAN
mendapatkan opini wajar tanpa Aditya, A. N., & Anisykurlillah, I. (2014).
pengecualian merupakan perusahaan yang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
laporan keuangannya disajikan sesuai Terhadap Audit Delay. Accounting
dengan standar pelaporan. . Analysis Journal, 3(3).
Agoes, S. (2012). Auditing. Jakarta: Salemba
Empat.
Keterbatasan Penelitian Anastasia, Thio. (2007). Analisis Skala
Penulis menyadari bahwa penelitian ini Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit,
memiliki keterbatasn. Adapun keterbatasan Pos Luar Biasa, dan Umur Perusahaan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Atas Audit Delay. Akuntabilitas: 144-
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian 156.
jumlahnya terbatas, dari 54 sampel Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley,
perusahaan property dan real estate yang Mark S., (2013). Auditing dan Jasa
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya 40 Assurance Jilid I, Jakarta : Penerbit
perusahaan menjadi sampel selama lima Erlangga.
tahun yang sesuai dengan kriteria yang Aryaningsih, N. N. D., & Budiartha, I. K.
ditentukan (2014). Pengaruh Total Aset, Tingkat
2. Dari kelima variabel independen yang Solvabilitas, dan Opini Audit Pada
digunakan dalam penelitian ini, hanya satu Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi, 7(3),
yang berpengaruh secara signifikan terhadap 747-760.
audit delay yaitu auditor switching. Cahyanti, D. N., Sudjana, N., & Azizah, D. F.
Sementara variabel ukuran perusahaan, (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
ukuran KAP, solvabilitas, dan opini audit Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap
tidak berpengaruh signifikan Audit Delay (Studi Pada Perusahaan LQ
45 Sub-Sektor Bank serta Property dan
Saran
Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Penulis menyadari bahwa penelitian yang telah
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010–
dilakukan masih memiliki keterbatasan-
2014). Jurnal Administrasi Bisnis,
keterbatasan. Oleh karena itu berikut ini akan
38(1).
diberikan saran yang mungkin berguna untuk
Carslaw, C.A.P.N dan S.E Kaplan. (1991). An
kepentingan bersama. Saran yang dapat diberi-
Examination of Audit Delay: Further
kan penulis berkaitan dengan penelitian ini
Evidence From New Zealand.
adalah :
Accounting and Business Research,
1.Untuk penelitian selanjutnya peneliti bisa
22(85), pp: 21-32.
menambah dengan variabel-variabel inde-
Elijah, A. (2015). Corporate Attributes and
penden lain yang dapat memprediksi audit
Audit Delay in Emerging Markets:
delay. Seperti penelitan yang dilakukan oleh
Empirical Evidence from Nigeria.

18
International Journal of Business and Auditor, Laba atau Rugi Tahun
Social Research, 5(3), 01-10. Berjalan, Auditor Switching dalam
Fiatmoko, A. L., & Anisykurlillah, I. (2015). Memprediksi Audit Delay. Accounting
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Analysis Journal, 3(2).
Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Rustiarini, N. W. (2013). Pengaruh
Perbankan. Accounting Analysis Karakteristik Auditor, Opini Audit,
Journal, 4(1). Audit Tenure, Pergantian Auditor pada
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Audit Delay. JINAH (Jurnal Ilmiah
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Akuntansi dan Humanika), 2(2).
Empat. Saleh, R. (2004). Studi Empiris Ketepatan
Imam Ghozali dan Kristianus Ukago. (2005). Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Simposium Nasional Akuntansi VII.
Keuangan Bukti Empiris Emiten di BEJ. Pp.897-910
Jurnal Maksi, (5), pp. 13 – 33. Subekti, Imam, and Novi Wulandari Widiyanti.
Imam Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis (2004). Faktor-faktor yang berpengaruh
Multivariate dengan Program SPSS terhadap audit delay di Indonesia.
Cetakan ke – IV. Semarang : Badan Simposium Nasional Akuntansi, (7). Pp
Penerbit Universitas Diponegoro 991-1002.
Irham Fahmi. (2014). Manajemen Keuangan Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Perusahaan, Jakarta: Mitra Wacana Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan
Media R&D. Bandung : CV. Alfabeta.
Juanita, Greta, and Rutji Satwiko. (2012). Tunakota, T. M. (2013). Audit Berbasis ISA
Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan (International Standards on Auditing).
Publik, Kepemilikan, Laba Rugi, Jakarta: Salemba Empat.
Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Utami, Wiwik, (2006). Analisis Determinan
Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa
Akuntansi, (14), 31-40. Efek Jakarta. Bulletin Penelitian No.09.
Onwuchekwa, J. C. (2013). An examination of Ka. Pusat Penelitian dan Dosen FE,
the audit report lag of companies quoted Universitas Mercu Buana.
in the Nigeria stock exchange. http//www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulas
International Journal of Business and i_pm/peraturan_pm/IX/IX.C.7.pdf
Social Research, 3(9), 8-16. www.idx.co.i
Putra, A. B. S., & Sukirman, S. (2014). Opini

19

Anda mungkin juga menyukai