Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN

Disusun sebagai penugasan mata kuliah Etika Keperawatan


Dosen Pembimbing : NS. Muhammad Al Amin, S. Kep., M. Kes.

Disusun oleh :
LELY MAYASARI NIM : 202002T118

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


PROGRAM NON REGULER
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Makalah : Konsep Dasar Etika Keperawatan

Disusun Oleh : LELY MAYASARI

Nim : 202002T118

Progam Studi : Etika Keperawatan

Banyuwangi, 13 Oktober 2020

Menyetujui,
Pembimbing Penyusun Makalah

NS. Muhammad Al Amin, S. Kep., M.Kes. Lely Mayasari

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulliah tepat pada waktunya dan sesuai dengan topik. Makalah ini memuat
informasi tentang pembahasan “Konsep Dasar Etika Keperawatan” dan diharapkan
dapat memberikan wawasan yang luas bagi para pembaca. Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1. NS. Muhammad Al Amin, S. Kep., M.Kes., selaku dosen mata kuliah Etika
Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
2. Suami yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih jauh dari kata
sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan datangnya dari
diri kami pribadi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir semoga
Allah SWT meridhoi segala usaha. Aamiin

Banyuwangi, 13 Oktober 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


Halaman pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Definisi ......................................................................................................... 3
B. Tujuan Etika Keperawatan .......................................................................... 4
C. Pendekatan dalam Etika Keperawatan ......................................................... 5
D. Tipe- tipe Etika Keperawatan ...................................................................... 5
E. Teori- Tteori Etika Keperawatan ................................................................. 6
F. Prinsip- prinsip Etika Keperawatan ............................................................. 8

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul
dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Praktek
keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu
pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik
keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien,
perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat
terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi kepada
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi,
bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik,
dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode
etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan.
Dengan memahami konsep etik, setiap perawat akan memperoleh arahan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan tanggung jawab moralnya dan
tidak akan membuat keputusan secara sembarangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan etika keperawatan?
2. Apakah tujuan dari etika keperawatan?
3. Bagaimana pendekatan dalam etika keperawatan?
4. Apa saja tipe-tipe etika keperawatan?
5. Apa saja teori-teori etika keperawatan?
6. Apa saja prinsip-prinsp etika keperawatan?

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dibuatnya makalah ini adalah untu memenuhi persyaratan nilai mata kuliah
etika keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar dapat mengetahui dan memahami konsep dari etika keperawatan.
b. Agar dapat mengaplikasikan etika keperawatan dalam melakukan tindakan
keperawat.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Etika Keperawatan


Kata etika berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak
ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat
dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi.
Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina
profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan
konsep etis, karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai
kepercayaan serta nilai individu. Faktor teknologi yang meningkat, ilmu
pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia,
legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika,
penelitian yang menggunakan subyek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang
menyangkut nilai, hak-hak manusia, dan tanggung jawab profesi.
Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai,
mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya.
Etika profesi sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi
anggota profesi tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain, dimana anggota
profesi memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus yang dipergunakan untuk
membuat keputusan yang memengaruhi orang lain. Etika profesi keperawatan
dikenal sebagai practice discipline, yang perwujudannya dikenal melalui asuhan
atau praktik keperawatan.

3
B. Tujuan Etika Keperawatan
Etika keperawatan memiliki tujuan khusus bagi setiap orang yang berprofesi
sebagai perawat, tak terkecuali juga bagi seluruh orang yang menikmati layanan
keperawatan. Tujuan dari etika keperawatan pada dasarnya adalah agar para perawat
dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan menghormati
martabat manusia. Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan dan
mempertahankan kepercayaan antara perawat dengan masyarakat.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika
keperawatan adalah mampu:
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktek keperawatan.
2. Membentuk strategi/cara menganalisis masalah moral yang terjadi dalam
praktek keperawatan.
3. Menghubungkan prinsip-prinsip moral yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada
Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.

Menurut National League for Nursing (NLN), pusat pendidikan


keperawatan milik Perhimpunan Perawat Amerika, pendidikan etika keperawatan
bertujuan.
1. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi
kesehatan dan mengerti tentang peran dan fungsi masing-masing anggota tim
tersebut.
2. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
moralitas, keputusan tentang baik dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaannya.Mengembangkan sikap pribadi
dan sikap profesional peserta didik.
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu dan prinsip-
prinsip etika keperawatan dalam praktek dan dalam situasi nyata (Suhaemi,
2010).

4
C. Pendekatan dalam Etika Keperawatan
Sebelum membahas tentang masalah etika, perawat penting memahami
metode pendekatan yang digunakan dalam diskusi permasalahan etika. ada 4
metode utama yaitu:
1. Metode Otoritas, menyatakan bahwa dasar setiap tindakan atau keputusan
berdasarkan pada otoritas. Otoritas dapat berasal dari manusia atau kepercayaan
supernatural, kelompok manusia, atau institusi seperti majelis ulama, dewan
geraja, atau pemerintah. Penggunaan metode ini terbatas hanya pada penganut
yang dipercaya.
2. Metode Consensum Hominum, menggunakan pendekatan berdasarkan pada
persetujuan masyarakat luas atau pada sekelompok manusia yang terlibat dalam
pengkajian suatu masalah. Segala sesuatu yang diyakini bijak, dan secara etika
dapat diterima, dimasukkan dalam keyakinan.
3. Metode Pendekatan Intuisi atau self-evidence, dinyatakan oleh para ahli
filsafat berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai konsep teknikintuisi.
Metode ini terbatas hanya pada orang-orang yang mempunyai intuisi tajam.
4. Metode Argumentasi / metode Sokratik, menggunakan pendekatan dengan
mengajukan pertanyaan atau mencari jawaban yang mempunyai alasan tepat.
Metode analitik ini digunakan untuk memahami fenomena etika (Suhaemi,
2010).

D. Tipe- Tipe Etika Keperawatan


Menurut Dalami (2010), tipe-tipe etika keperawatan terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Bioetik
Bioetik merupakan suatu studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Bioetik difokuskan
pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan,
bioteknologi, pengobatan, politik, hukum dan teologi.
a. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan
pengobatan pada manusia.

5
b. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan
organisme terhadap pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan, kesehatan modern, aplikasi teori etik, dan prinsip etik
terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.
2. Etik Klinik /clinical ethics
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contohnya, adanya
persetujuan atau penolakan dan bagaimana seseorang sebaiknya merespons
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Etik Keperawatan / nursing ethics
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan
etik.

E. Teori- Teori Etika Keperawatan


Menurut Suhaemi (2010) ada beberapa teori etik, yang secara garis besar
dapat diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan deontologi.
1. Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani “telos” yang artinya “akhir”. Istilah
teleologi dan utilitarianisme sering digunakan saling bergantian. Teleologi
merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang
dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi. Pendekatan ini sering disebut
dengan ungkapan “the end justifies the means” atau makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian
hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal
dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia.

6
Teori teleologi atau utilitarianisme dapat dibedakan menjadi rule
utilitarianisme dan act utilitarianisme. Rule utilitarianisme berprinsip bahwa
manfaat atau nilai suatu tindakan bergantung pada sejauh mana tindakan
tersebut memberikan kebaikan atau kebahagiaan kepada manusia. Act
utilitarianisme bersifat lebih terbatas, tidak melibatkan aturan umum, tetapi
berupaya menjelaskan pada situasi tertentu dengan pertimbangan terhadap
tindakan apa yang dapat memberikan kebaikan sebanyak-banyaknya atau
ketidakbaikan sekecil-kecilnya pada individu. Contoh penerapan teori ini
adalah bayi yang lahir cacat lebih baik diijinkan meninggal daripada nantinya
menjadi beban masyarakat.
2. Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani “deon”yang artinya “tugas”
berprinsip pada aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau salah bukan
ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh
nilai moralnya. Dalam konteks ini, perhatian difokuskan pada tindakan
melakukan tanggung jawab moral yang dapat memberikan penentu apakah
tindakan tersebut secara moral benar atau salah. Kant berpendapat bahwa
prinsip moral atau yang terkait dengan tugas harus bersifat universal, tidak
kondisional, dan imperative. Contoh penerapan deontologi adalah seorang
perawat yang yakin bahwa klien harus diberi tahu tentang yang sebenarnya
terjadi walaupun kenyataannya sangat menyakitkan.
Dalam menggunakan pendekatan teori ini, perawat tidak menggunakan
pertimbangan, misalnya tindakan abortus dilakukan untuk menyelamatkan
nyawa ibunya karena setiap tindakan yang mengakhiri hidup (dalam hal ini
calon bayi) merupakan tindakan buruk secara moral. Secara lebih luas, teori
deontologi dikembangkan menjadi 5 prinsip penting yaitu :
1. kemurahan hati;
2. keadilan;
3. otonomi;
4. kejujuran; dan
5. ketaatan.

7
F. Prinsi- Prinsip Etika Keperawatan
Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Otonomy (autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Prinsip otonomi ini merupakan
bentuk respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional.
2. Berbuat baik (beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Terkadang dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan
kemanusiaan. Nilai ini ditujukan dalam praktek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Tidak merugikan (non-maleficienci)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis selama
perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran, yang berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
6. Menepati janji (fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain, dimana perawat setia pada komitmennya dan menepati janji
serta menyimpan rahasia klien.
7. Kerahasiaan (confidentiality)
Aturan dalam prinsip ini adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat

8
memperoleh informasi tentang kesehatan klien, kecuali atas ijin klien diluar area
pelayanan.
8. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik
bagikelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi
perbuatanyang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak
baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk
perbuatanatau tidakan yang mempunyaiprinsip benar dan salah, serta prinsip
moralitas karena etika mempunyai tanggungjawab moral, menyimpang dari kode
etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik

B. Saran
Diharapkan setelah menegtahui isi dari pada makalah ini mahasiswa dapat
mengetahui apa itu Konsep Etika Keperawatan, dapat menerapkannya dan menjadi
pembelajaran atau bekal untuk nantinya dan dapat menggali ilmu lebih dalam lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Dalami, E, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta : TIM;


2. Suhaemi, M. 2010. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktik. Jakarta : EGC
3. C:\Users\ASUS\Documents\tugA KULIah\Etika Keperawatan_ MAKALAH
KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN.mhtml

11

Anda mungkin juga menyukai