Anda di halaman 1dari 2

Nama : Chairatul Djannah

NIM : A032221009

Resume: Teori Ekonomi (Makro) New Classical Economics


New Classical Economics melihat harga tergantung pada persepsi konsumen terhadap
nilai suatu produk. Jika konsumen memandang sebuah produk memiliki nilai tinggi dan
memuaskan mereka, mereka bersedia membeli pada harga yang tinggi. Sebaliknya, jika tidak,
produk tidak berharga untuk dibeli. Poin penting dalam pemikiran new classical economics
dalam pasar bebas pemerintah tidak boleh campur tangan dalam perekonomian melalui
kebijakan fiskal atau moneter. Ekonomi mengatur dirinya sendiri melalui penyesuaian upah dan
harga. Sedangkan, dalam Siklus bisnis new classical economics memandang, siklus bisnis
terjadi karena masalah dalam Agregat Demand (AD). Guncangan dari faktor eksternal
menyebabkan pergeseran pasokan agregat jangka panjang dan perubahan dalam produktivitas
ekonomi.
Siklus bisnis adalah fenomena jangka panjang. Ekonom klasik mengasumsikan
perekonomian berada pada atau di dekat potensi output potensialnya. Pasang dan surut
perekonomian terjadi bukan karena perubahan permintaan agregat melainkan karena
perubahan penawaran agregat jangka panjang. Itu mungkin terjadi akibat guncangan harga
bahan baku (seperti lonjakan harga minyak) atau inovasi teknologi, yang mana mempengaruhi
output potensial. Bagian penting lainnya dari new classical economics yaitu pengembangan
teori-teori baru pengangguran. Pengangguran terus-menerus adalah teka-teki untuk teori
ekonomi. Biasanya, ekonom menganggap bahwa kelebihan penawaran tenaga kerja akan
mengerahkan tekanan pada upah. Penurunan upah akan, pada gilirannya, mengurangi
pengangguran dengan meningkatkan kuantitas tenaga kerja yang diminta. Satu teori upah-
efisiensi menyatakan bahwa upah tinggi mengurangi perputaran tenaga kerja. Pekerja berhenti
dari pekerjaan karena berbagai alasan-untuk menerima posisi yang lebih baik di perusahaan
lain, untuk mengubah karier, atau pindah ke bagian lain negara. Semakin suatu perusahaan
membayar pekerjanya, semakin besar insentif mereka untuk tinggal dengan perusahaan.
Dengan membayar upah yang tinggi, perusahaan mengurangi frekuensi berhenti, sehingga
mengurangi waktu yang dihabiskan perekrutan dan pelatihan pekerja baru.

Two types of Monetarism


Friedman menyarankan bank sentral untuk menjaga pertumbuhan jumlah uang beredar pada
tingkat yang konsisten dengan pertumbuhan produktivitas dan permintaan barang. Jika tidak, itu
dapat menghasilkan konsekuensi negatif seperti hiperinflasi. Di bawah kebijakan moneter, bank
sentral atau otoritas moneter mengambil peran. Mereka mempengaruhi perekonomian melalui
sejumlah instrumen seperti suku bunga kebijakan, operasi pasar terbuka, dan cadangan wajib
(reserve requirements). Monetaris memandang jumlah uang beredar dan sirkulasinya adalah
fungsi dari tingkat harga dan output riil perekonomian. Mereka kemudian merumuskan formula
teori kuantitas uang sebagai berikut:

M×V=P×Y
Pada new classical models yang dikembangkan oleh Lucas, Sargent, Wallace and Barro
selama dekade 1970s, dinyatakan bahwa monetary disturbance adalah menjadi penyebab
nyata di mana nominal wages dan harga-harga tidak bergerak menuju keseimbangan baru,
dalam rangka pemerluasan produksi dan mencapaian employment. New classical menerapkan
rational expectation berdasakan asumsi continuous market clearing, tingkat upah dan harga-
harga flexible.
Thomas Sargent dan Neil Wallace (1975) menerapkan ekspektasi rasional pada model
dengan pertukaran kurva Phillips antara inflasi dan output dan menemukan bahwa kebijakan
moneter tidak dapat digunakan untuk menstabilkan ekonomi secara sistematis. Proposisi
ketidakefektifan kebijakan Sargent dan Wallace menemukan bahwa pelaku ekonomi akan
mengantisipasi inflasi dan menyesuaikan diri dengan tingkat harga yang lebih tinggi sebelum
masuknya stimulus moneter dapat meningkatkan lapangan kerja dan output. Hanya kebijakan
moneter yang tidak diantisipasi yang dapat meningkatkan lapangan kerja, dan tidak ada bank
sentral yang dapat secara sistematis menggunakan kebijakan moneter untuk ekspansi tanpa
pelaku ekonomi menangkap dan mengantisipasi perubahan harga sebelum dapat memberikan
dampak stimulatif.

Anda mungkin juga menyukai