PENDAHULUAN
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya peristiwa kemerdekaan tahun 1945
merupakan salah satu hal yang sakral dan membekas setiap warga negara Indonesia.
Indonesia untuk pertama kalinya meraih kemerdekaan dengan perjuangan dan jerih payah
sendiri. Momen tersebut membuat adanya kobaran api perjuangan, rasa cinta dan bangga atas
tanah air Indonesia, hal ini merupakan elemen nasionalisme dan semangat perjuangan yang
hingga saat ini melekat pada setiap jiwa yang mempertahankan dan menjaga kemerdekaan
Indonesia.
Salah satu seniman yang mampu dan menjadi pelopor dalam fenomena kesastraan adalah
Chairil Anwar. Chairil lahir di Medan tanggal 26 Juli 1922, dan mengenal dunia sastra di
umur 19 tahun. Hingga kini Chairil terkenal atas sajaknya yang bersifat individualistis dan
berat dalam eksistensialisme, meskipun begitu Chairil selalu dikutip atas nilai perjuangan
pada sajak-sajaknya yang dipandang monumental dan sering menjadi bahan apresiasi di dunia
pembelajaran. Walaupun Chairil Anwar sudah meninggal, puisi-puisinya tetap menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. H.B Yasin menobatkan Chairil Anwar sebagai
salah satu penyair Indonesia yang sangat memperhatikan bahasa, makna pembicaraan atas
puisi- puisinya (Silvia: 2009)
1
Terdapat tiga puisi Chairil Anwar yang menurut penulis sangat membekas dan juga
memiliki nilai perjuangan dibaliknya, ketiga puisi ini adalah : Karawang-Bekasi, Diponegoro
dan Persetujuan dengan Bung Karno. Selain penilaian penulis, hal ini juga didukung oleh
beberapa karya nasionalisnya yang sampai sekarang dibacakan dalam acara-acara
kenegaraan. Dalam esainya “Chairil Anwar Kita” (Aku ini binatang jalang, 1986), Sapardi
Djoko Damono menulis mengenai penulisan Karawang-Bekasi sebagai berikut:
Bagaimanapun, Chairil Anwar tampil lebih menonjol sebagai sosok yang penuh
semangat hidup dan sikap kepahlawanan…. Bahkan sebenarnya… salah seorang
penyair
kita yang memperhatikan kepentingan sosial dan politik bangsa.
Terlepas dari imejnya sebagai si “Binatang Jalang”, Chairil Anwar memang tokoh yang
memiliki pengaruh besar dalam menyulut semangat kebangsaan pada masyarakat Indonesia.
Pandangan masyarakat awam terhadap Chairil Anwar turut terbukti tidak berbeda jauh dari
apa yang Sapardi percaya dan ungkapkan dalam esainya tersebut. Hal ini menjadi dasar
penulis atas ketiga puisi yang telah disebutkan di atas untuk dianalisa makna nasionalisme
dan perjuangannya.
Metode yang akan digunakan penulis untuk mengkaji tentang nasionalisme dan semangat
perjuangan pada ketiga karya puisi Chairil Anwar akan menggunakan metode penulisan
deskriptif. Untuk mendapat data yang diperlukan, akan dilakukan studi pustaka dan analisis
terhadap puisi Chairil Anwar dan berkas yang berhubungan dengan tokoh tersebut.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan dalam bidang bahasa
dan sastra, khususnya kajian impresionistik dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar
dan makna nasionalisme dibaliknya.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak antara lain:
a. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini bagi pembaca diharapkan dapat lebih memahami isi puisi-
puisi karya Chairil Anwar dan mengambil manfaat darinya. Selain itu, pembaca
dapat memahami bagaimana nilai nasionalisme dan perjuangan yang selama ini
terkandung pada puisi Chairil Anwar.
b. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang dirumuskan.
Dan menjadi sumber pengetahuan serta ilmu dalam bidang sastra puisi.
3
4