PENGERTIAN
Rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang
sempurna kepada pasien baik pasien rawat inap,rawat jalan maupun pasien gawat darurat.
Penerimaan pasien rawat inap dinamakan TPPRI (admitting office). Tatacara penerimaan pasien
harus wajar sesuai dengan keperluannya.
a. Pasien dalam, pasien yang memperoleh pelayanan tinggal dirawat khusus pada suatu unit
pelayanan kesehatan tertentu
b. Pasien jalan / luar, yaitu pasien yang hanya memperoleh peleyanan kesehatan yang biasa
juga disebut dengan pasien rawat jalan, biasanya pasien yang sudah sembuh tapi masih
dalam pengobatan juga.
c. Pasien opname, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan dengan cara
menginap dan dirawat dirumah sakit dengan pasien rawat inap.
BAB II
RUANG LINGKUP
Semua petugas yang berkerja di rumah sakit harus memehami bahwa semua pasien yang
akan melakukan pelayanan kesehatan harus telah terdaftar terlebih dahulu.
Pembinaan dan pelaksanaan pekerjaan penerima pasien dengan baik menciptakan tanggapan
yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk, menjamin kelancaran dan kelengkapan catatan-
catatan serta menghemat waktu dan tenaga.Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal
berikut ini perlu diperhatikan :
Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya dengan proses
penerimaan pasien, aturan penerimaan pasien perlu ditetapkan, aturan yang baik harus
memenuhi hal-hal berikut :
2) Pasien lama
Mendaftar pasien dengan menanyakan kartu berobat
Memasukan data pasien ke komputer sesuai klinik yang dikehendaki
Memberikan kartu berobat kepada pasien
Mencetak nomor urut pasien dan memberikannya kepada pasien
Mempersilahkan keluarga pasien atau keluarga untuk menunggu di klinik
yang dikehendaki
Mengkomunikasikan kepada petugas filling agar mengambil dokumen
rekam medis dari rak penyimpanan untuk diserahkan ke klinik yang
dikehendaki
Bukti Dokumen
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan pendaftaran pasien sesuai prosedur
di RSKD. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atas dasar referensi.
Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada tim penyusun demi kesempurnaan panduan di kesempatan berikutnya.
Semoga panduan ini berguna bagi pokja Akses Pelayanan dan kontinuitas Pelayanan RSKD pada
khususnya juga untuk para pembaca pada umumnya.
Direktur
RSKD Provinsi Maluku