Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Ejournal STKIP PGRI Sumbar (UEJS - Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan...

Vol. 9 No.2 Juni 2017 Halaman 108-112 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.1898

Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING


TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL
KOTA JAMBI

Fitriyah, Ali Murtadlo, dan Rini Warti


IAIN STS Jambi
fitri.advan54@gmail.com

INFO ARTIKEL Abstrak

Diterima:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
23 Mei 2017 belajar matematika antara yang menggunakan model
Direview: pembelajaran discovery learning dengan yang menggunakan
9 Juni 2017 model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IIS
Disetujui: MAN Model Kota Jambi. Penelitian ini merupakan jenis
3 September 2017 penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Populasi
penelitian ini adalah kelas XI IIS yang terdiri dari 5 kelas
Kata Kunci: berjumlah 182 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IIS.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
hasil belajar, discovery
IIS.3 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan
learning, matematika
dengan menggunakan tes dan selanjutnya dianalisis dengan uji
t-test. Hasil analisis menyimpulkan bahwa ada pengaruh
penggunaan model discovery learning terhadap hasil belajar
matematika pada pokok bahasan Matriks.
Abstract

Keywords: This study aims to determine the difference between the results
of learning mathematics learning using discovery learning
Learning Outcome, model with which using conventional learning model in
Discovery Learning,
students of class XI IIS MAN Model Jambi City. This research
Mathematics
is a kind of quasi experiment research. The population of this
study is class XI IIS consisting of 5 classes amounted to 182
people. The sample in this research is student of class XI IIS.2
as experiment class and class XI IIS.3 as control class. The
data were collected by using test and then analyzed by t-test.
The results of the analysis conclude that there is an influence
of the use of discovery learning model on the mathematics
learning outcomes on Matrix subject matter.

ISSN: 2085-1057 E-ISSN: 2460-3740


Jurnal Pelangi 109

PENDAHULUAN ), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah


menyerap pengetahuan yang sudah jadi
Pendidikan merupakan salah satu hal bentukan guru atau memindahkan
yang terpenting dalam kehidupan manusia, pengetahuan dari guru kepada siswa.
karena melalui pendidikan akan dapat Matematika merupakan salah satu mata
menciptakan manusia yang berpotensi, pelajaran pokok yang diajarkan pada setiap
kreatif dan memiliki ide cemerlang sebagai jenjang pendidikan termasuk sekolah
bekal untuk memperoleh masa depan yang menengah atas, tetapi tidak sedikit peserta
lebih baik. Sesuai yang termuat dalam
didik yang merasa kesulitan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 memahami konsep-konsep dalam mata
Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan pelajaran matematika. Selama ini terkesan
Nasional, yaitu : “Pendidikan adalah usaha masih banyak guru matematika yang
sadar dan terencana untuk mewujudkan menjelaskan materi hanya dengan ceramah
suasana belajar dan proses pembelajaran dan jarang mengajak siswa untuk aktif
agar siswa secara aktif mengembangkan dalam mengembangkan materi sehingga
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
hanya terjadi guru mentransfer ilmu ke
spiritual keagamaan, pengendalian diri, siswa namun tanpa adanya timbal balik
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta didalam prosesnya.
keterampilan yang diperlukan dirinya, Mata pelajaran matematika di tingkat
bangsa dan negara”.
sekolah menengah atas merupakan mata
Berhasilnya tujuan pembelajaran pelajaran yang memiliki cakupan materi
ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
yang cukup abstrak dan harus mampu
adalah faktor guru dalam melaksanakan
berfikir kritis. Oleh karena itu, diperlukan
proses pembelajaran, karena guru secara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
langsung dapat mempengaruhi, membina
dengan menggunakan model, strategi, dan
dan meningkatkan kecerdasan serta media pembelajaran yang tepat, sehingga
keterampilan siswa. Oleh karena itu menjadi target ketuntasan belajar siswa dapat
seorang guru tidak hanya berkaitan dengan tercapai. Peran model pembelajaran
mengajar atau mentransfer ilmu kepada
matematika pun sangat penting dalam
siswa, melainkan penggunaan secara kegiatan belajar mengajar, karena dengan
integratif berbagai keterampilan dalam
model pembelajaran yang tepat akan
menyampaikan pesan kepada peserta didik. memudahkan siswa untuk memperoleh
Mengingat dalam kegiatan pembelajaran
pengetahuan yang mendalam tentang materi
tidak cukup hanya menggunakan satu pelajaran matematika yang diajarkan oleh
keterampilan saja, tetapi harus dipadukan guru. Akan tetapi, pada kenyataannya
dengan keterampilan lainnya. penggunaan model pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono matematika oleh guru belum maksimal
(Syaiful Sagala, 2011) pembelajaran adalah sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak
kegiatan guru secara terprogram dalam guru yang belum menggunakan model
desain instruksional, untuk membuat belajar pembelajaran pada pembelajaran
secara aktif, yang menekankan pada matematika. Pembelajaran matematika
penyediaan sumber belajar. Guru harus
cenderung masih berpusat pada guru.
mampu menyelenggarakan proses Seharusnya model pembelajaran matematika
pembelajaran yang mendidik kepada siswa
dapat digunakan guru dengan semaksimal
di dalam kelas. Belajar diartikan sebagai mungkin untuk membantu siswa lebih
proses membangun makna atau pemahaman mudah dalam memahami konsep-konsep
terhadap informasi dan/atau pengalaman dalam mata pelajaran matematika.
sehingga terjadi perkembangan Hal serupa juga terlihat pada siswa
pengetahuan, sikap dan keterampilan (Agus kelas XI IIS MAN Model Jambi, selama
Suyatna, 2011). Proses membangun makna proses pembelajaran matematika
tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa berlangsung, siswa pasif selama proses
atau bersama orang lain. Proses itu disaring pembelajaran dan masih tergantung dari apa
dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal
110 Fitriyah, Ali Murtadlo, dan Rini Warti

yang disampaikan guru didepan kelas. Guru banyak siswa dalam pembelajaran
yang mengajar terkesan mendominasi menungkatan ketika penemuan
pembelajaran dan menjadi satu-satunya digunakan.
penentu arah pembelajaran. Selama proses b. Melalui pembelajaran dengan
pembelajaran, siswa sangat tergantung penemuan siswa dapat menemukan
dengan buku teks dan cenderung menghafal
pola dalam situyasi konkrit maupun
rumus-rumus yang tercantum dalam buku
teks. Seharusnya siswa dilatih berpikir dan abstrak, siswa juga banyak
membuat konsep berdasarkan pengamatan meramalkan (extrapolate) informasi
dan percobaan yang dilakukan melalui tambahan yang diberikan.
pengalaman berinteraksi dengan lingkungan c. Siswa juga belajar merumuskan
tanpa memandang sesuai atau tidaknya strategi tanya jawab yang tidak
konsep yang dikemukakan siswa dengan rancuh dan menggunakan tanya jawab
buku pegangan. Akibatnya, hasil belajar untuk memperoleh informasi yang
matematika yang diperoleh siswa menjadi bermanfaat dalam menemukan.
rendah. d. Pembelajaran dengan penemuan
Untuk mengatasi berbagai kelemahan membantu siswa membentuk cara
dalam proses pembelajaran maka dalam
kerja bersama yang efektif, saling
menyampaikan pelajaran dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai macam membagi informasi, serta mendengar
metode maupun model pembelajaran dan menggunakan ide-ide orang lain.
sehingga mempermudah siswa untuk e. Terdapat beberapa fakta yang
memahami pembelajaran yang disampaikan. menunjukkan bahwa keterampilan-
Pada proses pembelajaran perlu adanya keterampilan, konsep-konsep dan
kegiatan pembelajaran yang dapat prinsip-prinsip yang dipelajari
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui penemuan lebih bermakna.
siswa. Salah satu model pembelajaran yang f. Keterampilan yang dipelajari dalam
diharapkan dapat efektif digunakan yaitu situasi belajar penemuan dalam
penerapan model pembelajaran discovery beberapa kasus, lebih mudah
learning.
ditransfer untuk aktifitas baru dan di
Penemuan (discovery) merupakan suatu
model pembelajaran yang dikembangkan aplikasikan dalam situasi belajar yang
berdasarkan pandangan konstruktivisme. baru.
Menurut Kurniasih & Sani (2014) discovery Berdasarkan uraian di atas, ingin
learning didefinisikan sebagai proses diketahui sejauh mana pengaruh penerapan
pembelajaran yang terjadi bila materi model pembelajaran discovery learning
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk terhadap hasil belajar matematika. Oleh
finalnya, tetapi diharapkan siswa karena itu, peneliti tertarik untuk
mengorganisasi sendiri. Selanjutnya, Sani mengangkat judul “Pengaruh Model
(2014) mengungkapkan bahwa discovery Pembelajaran Discovery Learning terhadap
adalah menemukan konsep melalui Hasil Belajar Matematika Siswa di MAN
serangkaian data atau informasi yang Model Kota Jambi”. Materi bahasan pada
diperoleh melalui pengamatan atau penelitian ini difokuskan pada Pokok
percobaan. Bahasan Matriks yang sedang dipelajari oleh
Menurut Bell dalam Agus Cahyo siswa kelas XI IIS tahun pelajaran
(2013) beberapa tujuan spesifik dari 2016/2017.
pembelajaran dengan penemuan, yakni
sebagai berikut: METODE PENELITIAN
a. Dalam penemuan siswa memiliki
Penelitian ini merupakan penelitian
kesempatan untuk terlibat secara aktif kuantitatif dengan jenis penelitian
dalam pembelajaran. Kenyataan eksperimen semu (quasi experiment).
menunjukkan bahwa partisipasi Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI
Jurnal Pelangi 111

IIS yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 182 Perbedaan hasil belajar matematika
orang. Desain penelitian pada penelitian ini siswa pada Pokok Bahasan Matriks antara
adalah Posttest-Control Grup Design. yang menggunakan model discovery
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa learning dalam pembelajaran dengan hasil
kelas XI IIS.2 sebagai kelas eksperimen dan belajar siswa yang menggunakan model
kelas XI IIS.3 sebagai kelas kontrol. konvensional dalam proses pembelajaran
Data dalam penelitian ini diperoleh dari dapat dilihat pada Tabel 1.
hasil nilai harian Pokok Bahasan Matriks Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa
pada siswa kelas XI IIS.2 yang nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa
menggunakan model pembelajaran yang menggunakan model discovery
discovery learning (kelas eksperimen) dan learning dalam pembelajarannya adalah
siswa kelas XI IIS.3 yang menggunakan 77,94 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar
model pembelajaran konvensional (kelas matematika siswa yang menggunakan model
kontrol). konvensional dalam pembelajarannya adalah
Analisis dilakukan untuk menguji 73,53. Dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata
apakah ada perbedaan hasil belajar dari kedua sampel ini berbeda dan jelas nilai
matematika antara yang menggunakan rata-rata siswa yang menggunakan model
model pembelajaran discovery learning discovery learning dalam pembelajaran lebih
dengan yang menggunakan model besar dibanding nilai rata-rata siswa yang
pembelajaran konvensional pada siswa kelas menggunakan model konvensional. Dilihat
XI IIS MAN Model Kota Jambi dari standar deviasi, nilai standar deviasi
menggunakan t-test untuk dua sampel besar siswa yang menggunakan model discovery
tidak saling berhubungan. Selanjutnya learning adalah 9,07 sedangkan standar
dilakukan uji lanjut untuk melihat pengaruh deviasi siswa yang menggunakan model
model pembelajaran discovery learning konvensional adalah 8,52. Ini menunjukkan
terhadap hasil belajar siswa dengan bahwa hasil belajar siswa siswa yang
menghitung effect size pada rumus Cohen’s menggunakan model konvensional lebih
berikut. homogen dibandingkan hasil belajar siswa
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 yang menggunakan model discovery
𝑑𝑠 = 𝑡0 √ learning. Hal ini juga terlihat dari nilai range
𝑛𝐴 . 𝑛𝐵 hasil belajar siswa yang menggunakan
Keterangan: model konvensional lebih kecil
𝑑𝑠 = besar pengaruh perlakuan yang dibandingkan dengan hasil belajar siswa
diberikan yang menggunakan model discovery
𝑛𝐴 = jumlah sampel sebelum menerapkan learning.
model pembelajaran PACE Untuk melihat signifikansi perbedaan
𝑛𝐵 = jumlah sampel setelah menerapkan hasil belajar matematika siswa yang
model pembelajaran PACE menggunakan model discovery learning
𝑡0 = hasil uji 𝑡 dengan hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan model konvensional dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN proses pembelajarannya dilakukan pengujian
dengan menggunakan rumus t-test.

Tabel 1. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa


Kelas N Terendah Tertinggi Range Mean Standar Deviasi
Eksperimen 32 50 90 40 77,94 9,07
Kontrol 32 60 90 30 73,53 8,52

Tabel 2. Hasil Uji-t


thitung df ttabel Kesimpulan
2,002 62 1,999 Tolak H0
112 Fitriyah, Ali Murtadlo, dan Rini Warti

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa pembelajarannya tidak menggunakan model


untuk taraf signifikan 5% diperoleh nilai t discovery learning.
tabel = 1,99 dengan nilai t hitung = 2,002
sehingga 1,99 < 2,002 dengan demikian H0 UCAPAN TERIMA KASIH
ditolak. Artinya diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Terbitnya tulisan ini tidak terlepas
matematika siswa antara yang menggunakan dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
model discovery learning dengan hasil penulis ucapkan terima kasih kepada
belajar matematika siswa yang tidak UP3M STKIP PGRI Sumatera Barat dan
menggunakan model discovery learning pengelola jurnal Pelangi yang telah
(model konvensional) dalam memberikan saran dan revisi dalam
pembelajarannya. penulisan artikel ini.
Selanjutnya dicari nilai efek size untuk
melihat besaran pengaruh yang diberikan DAFTAR PUSTAKA
model pembelajaran terhadap hasil belajar
matematika siswa. Dari proses perhitungan Agus Suyatna. (2011). Model Pembelajaran
diperoleh ds = 0,5005 yang berada pada PAIKEM. Bandar Lampung:
kategori sedang dengan persentase 69%. Ini Universitas Lampung.
mendeskripsikan bahwa penggunaan model
dalam proses pembelajaran matematika di Budiningsih, C Asri. (2005). Belajar dan
kelas XI IIS MAN Model Kota Jambi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
memberikan pengaruh sebesar 69% pada
hasil belajar matematika siswa khususnya Cahyo, Agus. (2013). Panduan Aplikasi
pada Pokok Bahasan Matriks. Teori-Teori Belajar Mengajar.
Jogjakarta : DIVA Press
PENUTUP
Hamalik, Oemar. (2007). Proses Belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang Mengajar, Jakarta:Bumi Aksara
dilakukan pada kelas XI IIS 2 dan XI IIS 3
Madrasah Aliyah Negeri Model Kota Jambi Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014).
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Sukses Mengimplementasikan
matematika siswa yang menggunakan model Kurikulum 2013. Jakarta : Kata Pena
discovery learning lebih baik dari hasil
belajar matematika siswa yang tidak Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna
menggunakan model discovery learning Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
(model konvensional). Hal ini dapat
dibuktikan dengan rata-rata nilai yang Sardiman, M.A. (2007). Interaksi dan
diperoleh siswa yang menggunakan model Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
discovery learning adalah 77,94 lebih tinggi Raja Grafindo Perada.
daripada nilai rata-rata hasil belajar
matematika siswa yang tidak menggunakan Sudijono, Anas. (2014). Pengantar Statistik
model discovery learning adalah 73,53. Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Dengan demikian, terbukti bahwa hasil
belajar matematika siswa yang dalam Winataputra, Udin A, dkk. (2008). Teori
pembelajarannya menggunakan model Belajar. Jakarta : Universitas Terbuka
discovery learning lebih baik dari hasil
belajar matematika siswa yang

Anda mungkin juga menyukai