Anda di halaman 1dari 9

DNS SERVER LINUX DEBIAN 8.

A. Pengertian DNS Server


DNS atau Domain Name Service adalah sebuah sistem yang dikembangkan
untuk mengelola penamaan suatu komputer, layanan ataupun sumber daya di
jaringan yang disusun secara hirarki dan terdistribus.
DNS berfungsi untuk menerjemahkan nama-nama host (hostname) menjadi
nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat
oleh pengguna internet. DNS Server juga membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP address pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web
browser atau e-mail.
Cara Membuat / Konfigurasi DNS Server di Linux Debian
Sebelum membuat atau konfigurasi dns server di linux debian, alangkah baiknya
anda sudah menginstal linux berbasis text dan sudah bisa menjalankan atau
mengoperasikan sistem operasi tersebut. Setelah itu mari kita simak tutorialnya
berikut ini.
B. Kelebihan DNS
 Mudah, SNS sangat mudah karena user tidak lagi disusahkan untuk
mengingat IP Address sebuah komputer, cukup host name.
 Konsisten, IP Address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak
boleh berubah.
 Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi amin).
INSTALASI DAN KONFIGURASI DNS SERVER

1. Pertama-tama masuk ke Debian yang akan diinstall DNS Server. Tentunya


dengan menggunakan user root dan jangan lupa masukkan DVD 1 Debian 8.5.

2. Setelah itu kita install daemon/paket untuk DNS Server, yakni bind9. Syntaxnya
“apt-get install bind9 -y”.
3. Setelah terinstall kita langsung masuk ke konfigurasi. Untuk kemudahan
konfigurasi, kita masuk ke folder letak file-file konfigurasi dulu dengan perintah
“cd /etc/bind”.

4. Lalu file yang pertama di edit adalah named.conf.local dengan perintah “nano
named.conf.local”
5. Selanjutnya masukkan script tambahan berikut ini di bawahnya

Untuk menyimpan tekan CTRL+X lalu pilih “Y” kemudian ENTER


Keterangan :
 zone “smk.sch.id” {
Merupakan awal dari zona smk.sch.id. Segala sesuatu yang berhubungan
dengan zona smk.sch.id harus ditulis di dalam tanda kurung kurawal ( {.....} )
dalam artian pengaturan dan detail properties dari Zona tersebut.
 type master;
Baris ini untuk deklarasi bahwa server menjadi primary atau master NS.
Jika anda ingin membangun Secondary NS perintahnya menjadi type slave;
Untuk Caching NS perintahnya menjadi type hint;
 file "/etc/bind/db.forward”;
Mendefinisikan nama file record (forward) dari zona smk.sch.id.
 };
Akhir dari sebuah zona selalu ditutup dengan };
 zone “250.30.172.in-addr.arpa” {
Awal dari zona reverse. Merupakan kebalikan network address dari zona
smk.sch.id. Network address smk.sch.id adalah 172.30.250.15, ambil 3 oktet
terdepan kemudian tulis terbalik menjadi 250.30.172 kemudian ditambahkan
in-addr.arpa maka hasilnya menjadi 250.30.172.in-addr.arpa. bedanya untuk
yang file “/etc/bind/db.reverse”; itu mendefinisikan nama file record (reverse)
dari zona 250.30.172.in-addr.arpa.
6. Selanjutnya kita setting pengaturan untuk daftar DNS Forwarder dan DNS
Reverse.
 Pertama-tama kita copy file untuk konfigurasi DNS Forward dari file
db.local. Perintahnya “cp db.local db.forward” kemudian tekan ENTER.

 Kedua kita copy file untuk konfigurasi DNS Reverse dari file db.127.
Perintahnya “cp db.127 db.reverse” kemudian tekan ENTER.
7. Lalu kita edit file dari db.forward perintahnya “nano db.forward” kemudian
tekan ENTER.

Ini adalah isi dari file db.forward sebelum di ubah kemudian ubahlah beberapa
script sesuai dengan nama domain dan ip addressnya sesuai dengan yang kita
setting pada “named.conf.local”

Ini adalah Hasil perubahan yang telah dilakukan dengan menyesuaikan nama
domain serta ip address yang terlebih daluhu sudah di setting pada
“named.conf.local”
8. Kamudian kita edit file dari db.reverse perintahnya “nano db.reverse”
kemudian tekan ENTER.

Ini adalah isi dari file db.reverse sebelum di ubah kemudian ubahlah beberapa
script sesuai dengan nama domain dan ip addressnya sesuai dengan yang kita
setting pada “named.conf.local”

Ini adalah Hasil perubahan yang telah dilakukan dengan menyesuaikan nama
domain serta ip address yang terlebih daluhu sudah di setting pada
“named.conf.local”
9. Setelah mengedit file named.conf.local, db.forward dan db.reverse untuk
menerapkannya kita lakukan service restart pada bind perintahnya
“/etc/init.d/bind9 restart”

Disini kita lihat hasil dari service yang dilakukan pada bind9 itu ok berarti
dalam melakukan konfigurasi sudah tidak ada yang salah dan sebaliknya
apabila ada error maka konfigurasi yang kita lakukan ada yang salah.
10. Selanjutnya kita masukkan perintah “nano /etc/resolv.conf” dan masukkan
script seperti gambar di bawah.

Setelah memasukkan script simpan dengan menekan CTRL+X lalu pilih “y”
kemudian tekan ENTER.
11. Untuk memastikan Konfigurasi DNS sudah berhasil maka kita harus
melakukan tes domain dan ip yang telah di daftarkan dengan menggunakan
perintah “nslookup” seperti di bawah ini
 “nslookup smk.sch.id” untuk memastikan nama domain sudah di
terjemahkan ke ip address yang sudah kita set pada zone

 “nslookup 172.30.250.15” untuk memastikan ip address sudah di


terjemahkan ke nama domain yang sudah di atur pada zone

Apabila domain sudah di terjemahkan ke ip dan ip ke domain maka


konfigurasi DNS Server sudah berhasil.

Anda mungkin juga menyukai